Anda di halaman 1dari 2

AOCS Official Method Ca 5a-40

Disetujui kembali 2009

Asam Lemak Bebas


DEFINISI
Metode ini untuk menentukan asam lemak bebas yang ada dalam sampel.

CAKUPAN
Berlaku untuk semua minyak nabati mentah dan yang dimurnikan, minyak ikan dan lemak hewani.

PERALATAN
1. Botol sampel minyak - 115 atau 230 mL (4 atau 8 oz), atau labu erlenmeyer 250 mL.

REAGEN
1. Etil alkohol (etanol), 95% - formula 30 dan 3A USSD diperbolehkan (lihat Catatan 1). Alkohol harus
memberikan titik akhir yang pasti, jelas, dan tajam dengan fenolftalein dan harus dinetralkan dengan
alkali menjadi warna merah muda yang pudar tetapi permanen sebelum digunakan.
2. Larutan indikator fenolftalein - 1% dalam alkohol 95%.
3. Larutan natrium hidroksida - standar yang akurat. Lihat Spesifikasi AOCS H 12-52. Lihat Tabel 1 untuk
normalitas yang tepat dari larutan natrium hidroksida, tergantung pada kisaran konsentrasi asam lemak
bebas yang diharapkan dalam sampel.

PROSEDUR
1. Sampel uji harus dicampur dengan baik dan seluruhnya cair sebelum menimbang; namun, jangan
memanaskan sampel lebih dari 10°C di atas titik leleh.
2. Gunakan Tabel 1 untuk menentukan berat porsi uji untuk berbagai rentang asam lemak. Timbang ukuran
sampel yang ditunjuk ke dalam botol sampel minyak atau labu erlenmeyer (lihat Catatan 2).
3. Tambahkan sejumlah tertentu alkohol netral yang panas dan 2 mL indikator.
4. Titrasi dengan natrium hidroksida standar, kocok dengan kuat sampai munculnya warna merah muda
permanen pertama dengan intensitas yang sama dengan alkohol yang dinetralkan sebelum
penambahan sampel. Warnanya harus bertahan selama 30 detik.

PERHITUNGAN
1. Persentase asam lemak bebas di sebagian besar jenis lemak dan minyak dihitung sebagai asam oleat,
meskipun dalam minyak kelapa dan inti sawit sering dinyatakan sebagai asam laurat dan dalam minyak
sawit dengan kondisi asam palmitat.
mL alkali  M  28,2
(a) Asam lemak bebas sebagai oleat, % = g masa bagian uji

mL alkali  M  20,0
(b) Asam lemak bebas sebagai laurat, % =
g masa bagian uji

mL alkali  M  25,6
(c) Asam lemak bebas sebagai palmitat, % = g masa bagian uji

2. Asam lemak bebas sering dinyatakan dalam nilai asam sebagai ganti persentase asam lemak bebas.
Nilai asam didefinisikan sebagai jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan 1 g sampel.
Untuk mengubah persentase asam lemak bebas (sebagai oleat) menjadi nilai asam, kalikan persentase
asam lemak bebas dengan 1,99.

Halaman 1 dari 2
PRESISI
Data presisi untuk minyak refined (dimurnikan), bleached (diputihkan) dan deodorized (dihilangkan baunya)
ditampilkan pada Tabel 2. Data presisi untuk minyak mentah ditunjukkan pada Tabel 3.

CATATAN
1. Isopropanol, 99%, dapat digunakan sebagai pelarut alternatif dengan minyak nabati mentah dan
olahan (yang dimurnikan).
2. Tutup botol dan kocok kuat-kuat selama 1 menit jika minyak telah diselimuti dengan gas karbon dioksida.

REFERENSI
Lihat J. Assoc. Off. Anal. Chem. 59:658 (1976) mengenai kekasaran metode ini.

Tabel 1
Kisaran asam lemak bebas, volume alkohol, dan kekuatan alkalia
Kisaran FFA (%) Porsi uji (g) Alkohol (mL) Kekuatan alkali
0,00 - 0,2 56,4  0,2 50 0,1 M
0,2 - 1,0 28,2  0,2 50 0,1 M
1,0 - 30,0 7,05  0,05 75 0,25 M
30,0 - 50,0 7,05  0,05 100 0,25 atau 1,0 M
50,0 - 100 3,525  0,001 100 1,0 M
aFFA, asam lemak bebas; M, molaritas.

Tabel 2
Rata-rata, variasi antar-laboratorium yang diharapkan (standar deviasi reproduktifitas, SR) untuk
penentuan asam lemak bebas dalam minyak refined (dimurnikan), bleached (diputihkan) dan deodorized
(dihilangkan baunya)a
Perkiraan nilai FFA (%) 0 - 0,05 0,05 - 0,1 0,1 - 1,0 1,0 - 2,0
SR 0,007 0,010 0,046 0,073
RSD (CV, %) 33,930 12,730 9,900 4,750
R (95%) = 2,8  SR 0,020 0,030 0,130 0,200
aNilai yang diperoleh dari AOCS Laboratory Proficiency Program.

Tabel 3
Rata-rata, variasi antar-laboratorium yang diharapkan (standar deviasi reproduktifitas, SR) untuk
penentuan asam lemak bebas dalam minyak mentaha
Perkiraan nilai FFA (%) 0,1 - 1,0 1,0 - 2,0
SR 0,077 0,156
RSD (CV, %) 15,570 9,840
R (95%) = 2,8  SR 0,220 0,440
aNilai yang diperoleh dari AOCS Laboratory Proficiency Program.

Halaman 2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai