Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

PERCOBAAN 5
PENENTUAN BILANGAN ASAM

DISUSUN OLEH:
NADIA HELENA NURIZKY
21012036
S1 REGULER KHUSUS

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “
Kesetimbangan Kimia ”  ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kimia Dasar. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Titrasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.

Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan laporan ini. Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri
khususnya.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 3
I.I LATAR BELAKANG.................................................................... 3
I.II TUJUAN....................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................... 4
II.I DASAR TEORI............................................................................. 4
BAB III METODOLOGI.................................................................... 5
III.I ALAT DAN BAHAN.................................................................. 5
III.II CARA KERJA............................................................................ 6
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN............... 8
IV.I HASIL PENGAMATAN............................................................. 8
IV.II PEMBAHASAN........................................................................10
BAB V PENUTUP..............................................................................11
V.I KESIMPULAN.............................................................................12
LAMPIRAN........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Proses pencampuran banyak dilakukan di dalam industri pangan,seperti
pencampuran susu dengan coklat, tepung dengan gula, minyak dengan air, larutan gula
dengan konsentrat buah-buahan, atau CO dengan air, dan kegiatan pencampuran
melibatkan berbagai jenis alat pencampur. Derajat keseragaman pencampuran diukur
dari sampel yang diambil selama pencampuran, jika komponen yang dicampur telah
terdistribusi melalui komponen lain secara random, maka dikatakan pencampuran telah
berlangsung dengan baik. (Hilda,2012) Salad Dressing merupakan salah satu jenis
makanan yang menggunakan proses pencampuran (homogenisasi) dengan prinsip
pencampuran minyak dengan air. Digunakan pula zat pengemulsi sebagai komponen
yang dapat menjaga stabilitas pencampuran bahan sehingga salad dressing tidak mudah
terpisah lapisan minyak dan airnya. (Hilda, 2012).

Minyak kacang tanah adalah bahan organic minyak yang berasal dari kacang tanah
Arachis hypogea, tercetat memiliki aroma dan rasa dari induknya kacangkacangan.
Minyak ini sering digunakan dalam Cina, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Minyak kacang
dihargai karena tinggi titik asap relatif terhadap banyak minyak goreng lainnya.
Komponen utamanya adalah asam lemak, asam oleat (46,8% sebagai olein), asam
linoleat (33,4% sebagai linolein), dan asam palmitat (10,0%sebagai palmitin). Minyak
juga berisi beberapa asam stearat, asam behenat, asam lignoserat dan asam lemak
lainnya.

I.II Tujuan
Untuk mempelajari penetapan bilangan asam dan persen asam lemak bebas
pada minyak.

iii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.I Dasar Teori


Lemak dan minyak dapat disebut triasilgliserol atau trigliserida ialah anggota
lipid. Minyak merupakan trigliserida cair, banyak mengandung asam lemak tak
jenuh, dan berasal dari sumber nabati misalnya minyak zaitun, minyak kelapa
sawit, minyak kedelai, minyak kacang dan minyak jangung.
Bilangan Asam didefinisikan sebagai jumlah mg KOH yang diperlukan
untuk mentralkan asam lemak bebas yang terkandung dalam 1g trigliserida.
Nilainya sering dinyatakan sebagai Persen Asam Lemak Bebas (FFA, free fatty
acids), yaitu bobot FFA yang terkandung dalam 100g trigliserida.

iv
BAB III
METODOLOGI

III.I Alat dan Bahan

A. Alat
1. Buret
2. Erlenmeyer
3. Neraca
4. Pipet
5. Statif

B. Bahan
1. Asam oksalat 0,01 N
2. Etanol
3. Indikator PP
4. Minyak jelantah
5. Minyak kelapa sawit
6. NaOH 0,01 N

III.II Cara Kerja

1. Standarisasi NaOH
Sebanyak 10 ml asam oksalat 0,01 N dimasukkan ke dalam erlenmeyer
lalu ditambahkan 2 tetes indikator PP. Campuran dititrasi dengan NaOH
0,01 N hingga warna kemerah-merahan tetap sekurang-kurangnya 10
menit. Lakukan 3 kali.

Tabel 1. Standarisasi NaOH oleh asam oksalat 0,01 N.

Ulangan Volume asam Volume Normalitas


oksalat 0,01 N (ml) NaOH (ml) NaOH (N)
1. 10,00
2. 10,00
3. 10,00
Rerata

v
Perhitungan = (V1.N1) asam oksalat = (V2.N2) NaOH
Indikator = .....................
Perubahan Warna = ..................... menjadi ...................
Reaksi yang terjadi = .....................

2. Penetapan Bilangan Asam dan Persen Asam Lemak Bebas


Timbang ± 2,5 g minyak ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Sementara itu
netralkan 25 ml etanol dengan mendidihkannya selama 5 menit, lalu
ditambahkan indikator PP, dan dalam keadaan panas dititar dengan larutan
NaOH 0,01 N sampai warna kemerah-merahan. Alkohol netral tersebut
dicampurkan dengan contoh diatas, dikocok, dan dididihkan. Dalam
keadaan panas, campuran dititar dengan larutan NaOH 0,01 N sampai
warna kemerah-merahan tetap sekurang-kurangnya 10 menit. Lakukan 3
kali, sampel minyak yang digunakan adalah minyak kelapa sawit dan
minyak jelantah.

ml alkali x N NaOH x 39,9


Bilangan asam = -------------------------------------------
bobot contoh (g)

ml alkali x N NaOH x BM Asam oleat


% FFA = -------------------------------------------------------- X 100%
mg contoh

Tabel 2. Penetapan bilangan asam dan persen asam lemak bebas

Sampel Ulangan ml Bobot Bilangan % FFA


NaOH contoh Asam
(mg)
Minyak 1
kelapa 2
sawit 3
Rerata
Minyak 1
jelantah 2

vi
3
Rerata

Perhitungan:
Bilangan Asam = .....................
% FFA = .....................
Indikator = .....................
Perubahan warna = .....................
Reaksi yang terjadi =.....................

vii
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

IV.I Hasil Pengamatan


1. Strandarisasi NaOH oleh asam oksalat 0,01 N.

Sampel Minyak Sawit Minyak Jelantah


Pengulangan 1 10,3 ml 10,5 ml
Pengulangan 2 10,5 ml 11,1 ml
Pengulangan 3 10,7 ml 10,5 ml
Rata-rata 10,5 ml 10,7 ml
Normalitas NaOH
a. Minyak kelapa sawit
= Asam oksalat NaOH
= V1.N1 = V2.N2
= 10ml . 0,1 N = 10,5 ml . N2
N2 = 10 ml . 0,1 N
-------------------
10,5 ml
= 0,09

b. Minyak jelantah
= Asam oksalat NaOH
= V1.N1 = V2.N2
= 10ml . 0,1 N = 10,7 ml . N2
N2 = 10 ml . 0,1 N
-------------------
10,7 ml
= 0,09

2. Penetapan bilangan asam dan persen asam lemak bebas

Sampel Ulangan ml Bobot Bilangan % FFA


NaOH contoh Asam
(mg)
Minyak 1 18 ml 2,500 mg 27,41 19,32%
kelapa 2 18 ml 2,500 mg 27,41 19,32%
sawit
Rerata 27,41 19,32

viii
Minyak 1 5 ml
2,500 mg 7,2 5,076%
jelantah 2 4,8 ml
2,500 mg 6,91 4,87%
Rerata 7,05 4,97
1. Perhitungan Bilangan Asam Minyak Kelapa Sawit

BA I = 18 ml x 0,0952 x 40
------------------------- = 27,41
2,5 gr

BA II = 18 ml x 0,0952 x 40
------------------------- = 27,41
2,5 gr

%FFA I = 18 ml x 0,0952 x 282 x 100%


------------------------------------- = 19,32%
2.500 mg

%FFA II = 18 ml x 0,0952 x 282 x 100%


------------------------------------- = 19,32%
2.500 mg

2. Perhitungan Bilangan Asam Minyak Jelantah

BA I = 5 x 0,09 x 40
--------------------- = 7,2
2,5 gr

BA II = 4,8 x 0,09 x 40
--------------------- = 6,91
2,5 gr

%FFA I = 5 x 0,09 x 282


--------------------- X 100% = 5,076%
2.500

%FFA II = 4,8 x 0,09 x 282


--------------------- X 100% = 4,87%
2.500

ix
IV.II Pembahasan
Asam lemak bebas adalah asam lemak yang berada sebagai asam bebas
tidak terikat sebagai trigliserida. Asam lemak bebas dihasilkan oleh proses
hidrolisis dan oksidasi biasa bergabung dengan lemak netral. Hasil reaksi
hidrolisa minyak sawit adalah gliserol dan asam lemak bebas. Reaksi ini akan
dipercepat dengan adanya faktor-faktor panas, air, keasaman, dan katalis. Semakin
lama reaksi ini berlangsung, maka semakin banyak kadar asam lemak bebas yang
terbentuk asam lemak bebas dalam konsentrasi tinggi yang terikut dalam minyak
sawit sangat merugikan.
Kadar asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit, biasanya dibawah 1%.
Lemak dengan kadar asam lemak bebas lebih besar dari 1%, jika dicicipi akan
terasa pada permukaan lidah dan tidak berbau tengik, namun intensitasnya tidak
bertambah dengan bertambahnya jumlah asam lemak bebas. Asam lemak bebas
walaupun berada dalam jumlah kecil mengakibatkan rasa tidak lezat.
Penentuan asam lemak bebas atau biasa disebut dengan FFA yang
merupakan singkatan dari Free Fatty Acid sangat penting kaitannya dengan
kualitas lemak. Karena bilangan asam dipergunakan untuk mengukur jumlah asam
lemak bebas yang terdapat dalam lemak. Semakin besar angka ini berarti
kandungan asam lemak bebas semakin tinggi.

x
BAB V
PENUTUP

V.I Kesimpulan
Minyak kelapa yang digunakan sudah tidak fresh (sudah lama dibuat), jadi
hasil yang dihasilkan teroksidasi karena adanya udara dan kandungan air.
Seharusnya hasil dari bilangan asamnya harus lebih kecil dari 72, sedangkan yang
dihasilkan lebih dari 72.

xi
LAMPIRAN

Proses Titrasi NaOH + Asam Oksalat.

Percobaan 1 Asam
Oksalat 10 ml +
NaOH 10,5 ml.

Percobaan 2 Asam Oksalat 10 ml + NaOH 11,1 ml.

Percobaan 3 Asam Oksalat 10 ml + NaOH 10,5 ml.

Penimbangan
minyak goreng.

xii
Penimbangan minyak jelantah.

Pemanasan
minyak +
etanol.

Proses
titrasi
minyak +
etanol +
indikator pp.

Hasil titrasi minyak goreng dan minyak


jelantah.

DAFTAR PUSTAKA

Andry, 2008, Teknologi Lemak Dan Minyak, http://www.pdf-search-engine.com.


Agoes., G., 2008, Pengembangan Sediaan Farmasi Edisi Revisi dan Perluasan,
Penerbit ITB, Bandung
Buckle.,K.,A., 1987, Ilmu Pangan, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Modul Kimia Organik

xiii

Anda mungkin juga menyukai