Tujuan utama dari dilaksanakannya praktikum acara 3 tentang lipid yaitu agar dapat
mengetahui adanya kerusakan pada minyak kelapa dan minyak kedelai dengan uji
asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
TINJAUAN PUSTAKA
Lipid ialah senyawa organik yang memiliki sifat tidak larut dalam air, tetapi
dapat larut dalam pelarut nonpolar. Lipid merupakan salah satu zat makromolekul
yang dibentuk oleh beberapa molekul kecil yg mempunyai struktur yang sama atau
homolog. Lipid mempunyai fungsi melindungi organ tubuh, terapi untuk kanker,
membentuk sel, membantu apoptosis sel, penghasil panas dalam tubuh, sebagai
sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin yang larut dalam lemak. (Huang, 2015).
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan
lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter (C2H5OC2H5),
Kloroform(CHCl3), benzene dan hidrokarbon lainnya, lemak dan minyak dapat larut
dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas
yang sama dengan pelarut tersebut. Bahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah
larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan zat terlarut tetapi polaritas bahan
dapat berubah karena adanya proses kimiawi misalnya asam lemak dalam larutan
KOH berada dalam keadaan terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga
mudah larut serta dapat diekstraksi dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi
ini dapat dinetralkan kembali dengan menambahkan asam sulfat encer (10 N)
sehingga kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan
pelarut non-polar. Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau
triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”. Jadi, lemak dan minyak juga
merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam
karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang
mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Minyak kelapa murni atau VCO adalah minyak kelapa asli yang dibuat dari
bahan baku kelapa segar dan diproses dengan pemanasan terkendali dan tanpa
bahan kimia. Hasil dari proses pemanasan, minyak kelapa dapat menghasilkan
senyawa-senyawa esensial yang mengandung asam laurat, sehingga minyak kelapa
murni mempunyai sifat antibakteri (Wowor dan Siagian, 2017). VCO merupakan
minyak yang paling sehat dan aman dibandingkan dengan minyak goreng golongan
minyak sayur, seperti minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari,
dan minyak kanola. VCO mampu mendukung sistem kekebalan dengan
membebaskan tubuh dari mikroorganisme berbahaya (Armita, 2014)
Minyak kedelai (soya oil) merupakan minyak yang diesktraksi dari biji
kedelai berwarna cerah dan mempunyai flavor spesifik, bobot jenis 0,92, angka
saponifikasi 195, dan angka iodin 130. Minyak ini mengandung asam oleat 25%,
asam linoleat 50%, asam linolenat 10%, fosfolipida sekitar 3%, serta sterol 0,8%
(Makfoeld, 2002). Minyak kedelai tidak mengandung kolesterol dan mengandung
lemak jenuh rendah (sekitar 15%) dan lemak tak jenuh tinggi (61% lemak tak jenuh
ganda dan 24% lemak tak jenuh tunggal). Minyak kedelai merupakan sumber asam
lemak linoleat dan asam linolenat yang merupakan asam lemak esensial bagi tubuh
manusia. Lebih dari 50% lemak dalam minyak kedelai adalah asam linoleat,
sedangkan asam linolenat sekitar 7%. Beberapa penelitian menemukan bahwa asam
alfa-linolenat dapat menurunkan risiko stroke sehingga konsumsi minyak kedelai
dapat mengurangi risiko stroke (Subroto, 2008).
METODOLOGI PERCOBAAN
Alat-alat yang digunakan untuk membantu berjalannya proses praktikum lipid yaitu
sebagai berikut :
1. Erlenmeyer
2. Timbangan analitik
3. Gelas ukur
4. Penangas air
5. Buret
6. Pipe tets
7. Kompor listrik
8. Waterbath
9. Pengaduk
10. Thermometer
1. Minyak kelapa
2. Minyak kedelai
3. Indikator PP
4. Alcohol
5. Larutan NaOH
6. Aquadest
Cara kerja
20 g minyak
Tabel Pengamatan
Uji Kerusakan Minyak kelapa dan minyak kedelai dengan Uji Asam Lemak Bebas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sampel minyak kelapa baik yang
belum digunakan dan sudah digunakan membutuhkan banyak larutan NaOH 0,1 N
pada proses titrasinya. Begitupun sebaliknya pada sampel minyak kedelai baik yang
belum digunakan dan sudah digunakan ternyata hanya membutuhkan sedikit saja
larutan NaOH 0,1 N pada proses titrasinya. Penggunaan NaOH 0,1 N saat proses
titrasi adalah untuk menentukan kadar asam lemak bebas yang terkandung dalam
minyak kelapa dan minyak kedelai. Jumlah volume yang digunakan untuk menitrasi
larutan minyak kelapa dan minyak kedelai juga dipengaruhi alkohol yg digunakan
dalam proses penentuan asam lemak bebas. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang
dikemukakan oleh Anonim (2011) yaitu volume yang diperoleh dari proses titrasi
digunakan dalam perhitungan penentuan kadar asam lemak bebas yang tergantung
pada suatu bahan pangan.
Berikut ini hasil foto dari proses praktikum untuk setiap sampel
Berikut ini perhitungan data yang ada pada tabel dari setiap sampel
Minyak kelapa
10,36
¿
20,030
¿ 0,5172
24,5 x 0,1036 x 5
¿ x 100 %
20,12 x 1000
12,691
¿
20,120
¿ 0,6307
20,9 x 0,1036 x 5
¿ x 100 %
20,09 x 1000
10,8262
¿
20,090
¿ 0,5388
Minyak kedelai
mL NaOH x N NaOH x BM asamlemak
Ulangan 1 %FFA ¿ x 100 %
berta sampel x 1000
5,1 x 0,1036 x 2
¿ x 100 %
20,04 x 1000
1,05672
¿
20,040
¿ 0,0527
5,5 x 0,1036 x 2
¿ x 100 %
20,44 x 1000
1,1396
¿
20,440
¿ 0,0557
5,2 x 0,1036 x 2
¿ x 100 %
20,28 x 1000
1,07744
¿
20,280
¿ 0,0531
21,7 x 0,1036 x 5
¿ x 100 %
20,32 x 1000
11,2406
¿
20,320
¿ 0,5531
20,9 x 0,1036 x 5
¿ x 100 %
20,36 x 1000
10,8262
¿
20,360
¿ 0,5317
20,6 x 0,1036 x 5
¿ x 100 %
20,12 x 1000
10,6708
¿
20,120
¿ 0,5303
Jadi %FFA pada sampel minyak kelapa rusak yaitu sebesar 1,2615
7,9 x 0,1036 x 2
¿ x 100 %
20,02 x 1000
1,63688
¿
20,020
¿ 0,0817
7,5 x 0,1036 x 2
¿ x 100 %
20,15 x 1000
1,554
¿
20,150
¿ 0,0771
7 x 0,1036 x 2
¿ x 100 %
20,21 x 1000
1,4504
¿
20,210
¿ 0,0717
Rata-rata dari ketiga ulangan pada sampel minyak kedelai rusak
Jadi %FFA pada sampel minyak kedelai rusak yaitu sebesar 0,1827
KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan pada praktikum tentang lipid ini yaitu bagaimana
agar kita dapat mengetahui sampel mana yang paling banyak kandungan asam lemak
bebasnya dan sampel mana yang paling sedikit kandungan asam lemak bebasnya.
Setelah dilakukan prose penitrasian dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N,
ternyata sampel yang paling banyak mengandung asam lemak bebas yaitu sampel
minyak kelapa, sedangkan kandungan asam lemak bebas yang sedikit yaitu terdapat
pada sampel minyak kedelai. Jika diurutkan dari keempat sampel yang digunakan
mulai dari yang banyak mengandung asam lemak bebas dan paling sedikit
mengandung asam lemak bebas yaitu mulai dari minyak kelapa yang memiliki
kandungan asam lemak sebesar 1,3275 %, yang kedua yaitu pada sampel minyak
kelapa rusak yang mana kandungan asam lemaknya sebesar 1,2615 %, yang ketiga
yaitu pada sampel minyak kedelai rusak yang kandungan asam lemaknya sebesar
0,1827 %, dan yang terakhir yaitu pada sampel minyak kedelai yang mana kandungan
asam lemaknya sebesar 0,0538 %.
DAFTAR PUSTAKA
Ahkam, Dr. Ir. Muhammad Subroto. 2008. Real Food True Health. Jakarta: PT
Armita, Devi. 2014. Uji Daya Hambat VCO yang Disuplementasi Metabolit Bal
Niu H., Ma L., Li K., Wang N. and Huang W., 2015, Geranyl Favonoid from