Anda di halaman 1dari 15

Analisis Sampel Kimia di

Lapangan dengan Metode


Analisis Kompleksometri
Disusun oleh kelompok 2:
1. Iqlima (A1C122006)
2. Imelda Siahaan (A1C122030)
3. Nurlela Nofrida (A1C122045)
4. Selsasari Rulliani Putri (A1C122049)
5. Dian Fladiko P (A1C122062)
6. Melindah Ismayeniza (A1C122066)

Dosen Pengampu : Dr.Dra. Zurweni, M.Si


PRINSIP ANALISIS

Titrasi kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran (Na2EDTA)


dan titrat (ion logam) saling membentuk kompleks Prinsip titrasi
kompleksometri adalah larutan yang mengandung ion (Ca2+) akan
membentuk kompleks dengan EDTA sehingga kadar dapat diketahui.
Dimana Na2EDTA bertindak sebagai ligan (H2Y2) dan memiliki banyak
keunggulan diantaranya selalu membentuk kompleks ketika direaksikan
dengan ion logam, dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam.
(Khopkar, 2010).
Sampel yang Dipilih sebagai Analit

Kami mengambil sampel Kalsium (Ca) di dalam Ikan Teri Basah


dan Ikan Teri Kering. Sampel ikan teri basah dan ikan teri
kering diabukan terlebih dahulu dan dititrasi dengan
menggunakan Na2EDTA sebagai pentiternya dan
menggunakan indicator murexid menghasilkan titik akhir
berwarna ungu.
Alat & Bahan
Alat: Bahan
1. Neraca analitik 1. Asam nitrat
2. Mortir 2. Natrium hidroksida
3. Steamper 3. Kalium sianida
4. Buret 4. Dinatrium etil diamin tetra asetat
5. Timbangan 5. Murexid
6. Erlenmeyer 6. Natrium sulfat anhidrat
7. Gelas kimia 7. Indikator Ericrom Black T (EBT)
8. Labu ukur 8. Natrium klorida
9. Cawan porselen 9. Kalsium karbonat
10. Kertas saring 10. Asam klorida
11. Asam sulfat
12. Amonium oksalat
13. Aquades
Prosedur Kerja

Dimasukkan larutan standar CaCo3 0,1 M 10 ml kedalam erlenmeyer 250 ml


Ditambahkan aquades 40 ml dan larutan penyangga amonium klorida pH 10,
10 ml
Ditambahkan seujung spatula 30-50 mg indikator EBT

Dititrasi dengan larutan Na2EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan dari


merah menjadi keunguan biru
Dicatat volume Na2EDTA yang digunakan
Perlakuan Sampel
Ditimbang ikan teri basah dan ikan teri kering yang telah dihaluskan masing-
masing 100 g

Dipanaskan sampai dengan bunsen sampai menjadi arang


Dipijarkan dalam tanur pada suhu 500-550 C selama lebih kurang 4-5 jam
sampai terbentuk abu putih

Ditimbang 6 gr dari abu putih yang didapatkan


Ditambahkan HCL 2N sebanyak 6 ml lalu dimasukkan kedalam beaker glass,
kemudian diluapkan airnya sampai mendidih menggunakan waterbath

Disaring dengan kertas lalu fitrasi ditampung dalam labu ukur 100 ml, fitrasi
untuk uji kuantitatif
Perlakuan Sampel Kualitatif

Dimasukkan 2,0 ml fitrat kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan larutan


amonium oksalat 2,5% dikocok dan didiamkan sampai membentuk endapan
putih
Diambil 2,0 ml fitrat dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 1
ml H2SO4 dan 1 ml etanol. Dikocok dan di diamkan
Perlakuan Sampel Kuantitatif
Ditimbang 6 gr abu ikan teri dilarutkan dalam 6 ml HCL 2 nlalu dimasukan kedalam
beaker glass, kemudian dilupakan airnya sampai mendidih menggunakan waterbath.

Disaring dengan kertas saring lalu fitrasi ditampung dalam labu ukur 100 ml
kemudian diencerkan sampai tanda batas

Dimasukkan 10 ml larutan uji kedalam erlenmeyer 250 ml


Ditambahkan larutan penyangga amonium klorida hingga pH 10
Ditambahkan indikator murekside sehingga larutan bewarna merah muda

Dititrasi dengan larutan Na2EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna merah
muda menjadi ungu
Diulang sampel sebanyak 3 kali
Hasil Analisis dan Perhitungan
Dari hasil penelitian kadar kalsium pada 3 sampel ikan teri segar dan 3 sampel ikan
teri asin adalah:
1. Identifikasi Kualitatif Kalsium
No Identifikasi Hasil
1. Ca + 1 ml amonium oksalat 2,5 % b/v endapan Terbentuk endapan putih
putih
Ca + H2SO4 + etanol endapan putih. Terbentuk endapan putih
Sampel A (Ikan Teri Nasi Basah)
2. Ca + 1 ml amonium oksalat 2,5 % b/v endapan Terbentuk endapan putih
putih
Ca + H2SO4 + etanol endapan putih. Terbentuk endapan putih
ampel B (Ikan Teri Nasi Kering)
3. Ca + 1 ml amonium oksalat 2,5 % b/v endapan Terbentuk endapan putih
putih
Ca + H2SO4 + etanol endapan putih. Terbentuk endapan putih
Diketahuhi :
M CaCO3 = 0,01 M
Volume CaCO3 = 10 ml
M Na2EDTA = 0,01 M
Volume Na2EDTA = 10 ml
Bobot Atom kalsium = 40,08
Bobot Sampel = 6 gram = 6000 mg
2. Pembakuan Na2EDTA 0,01 M
Molaritas CaCO3
Pengulangan Volume titran Molaritas (M) Molaritas rata –
(ml) rata (M)
1 9,8 0,0102

2 9,8 0,0102 0,0102

3 9,7 0,0103

Pengulangan 1: Pengulangan 2:
M EDTA x V sampel = M CaCO3 x V CaCO3 M EDTA x V sampel = M CaCO3 x V CaCO3
= 0,01 x 10 = 0,01 x 10
= 0,01 x 10 = 0,01 x 10
9,8 9,8
M EDTA = 0,0102 M EDTA = 0,0102

Pengulangan 3:
M EDTA = 0,0103
3. Penentuan Kadar Kalsium pada ikan teri basah
Sampel Volume titrasi (ml) Kadar Kalsium (%)

A 4,5 0,30
B 5,5 0,36
C 4,1 0,27

% Ca2+ = (M x V) Na2EDTA x BM Ca2+ x V sampel x 100% Sampel B:


Berat sampel (mg)
% Ca2+ = 0,01 M x 10 ml x 40,08 x 5,5
Keterangan : x 100%
1. V Na2-EDTA : Volume larutan baku Na2-EDTA (ml) 6000 mg
2. M Na2EDTA : Molaritas larutan baku Na2-EDTA = 0,36%
(M) BM Ca2+ : 40,08
Sampel C:
Sampel A:
% Ca2+ = 0,01 M x 10 ml x 40,08 x 4,1 x 100%
% Ca2+ = 0,01 M x 10 ml x 40,08 x 4,5 x 100%
6000 mg
6000 mg
% Ca2+ = 0,30% = 0,27%
3. Penentuan Kadar Kalsium pada ikan teri basah
Sampel Volume titrasi (ml) Kadar Kalsium (%)

A 11,4 0,76
B 10,5 0,70
C 11,3 0,75

Sampel A: Sampel B:
% Ca2+ = (M x V) Na2EDTA x BM Ca2+ x V sampel % Ca2+ = 0,01 M x 10 ml x 40,08 x 10,5
x 100% x 100%
Berat sampel (mg) 6000 mg
= 0,70%
% Ca2+ = 0,01 M x 10 ml x 40,08 x 11,4
x 100%
6000 mg
Sampel C:
% Ca2+ = 0,76%
% Ca2+ = 0,01 M x 10 ml x 40,08 x 11,3x 100%
6000 mg
= 0,75%
Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan kadar kalsium pada 3 sampel ikan teri basah
yaitu sampel A = 0,30 %, sampel B = 0,36 % dan sampel C = 0,27 % dan
kadar kalsium pada 3 ikan teri kering (asin) sampel A = 0,76 %, sampel B =
0,70% dan sampel C = 0,75 %. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapatnya
perbedaan antara kadar kalsium pada ikan teri basah dan ikan teri kering.
Hal ini disebabkan oleh factor kadar air yang terkandung didalam sampel,
karena kadar air dapat membawa kalsium sehingga semakin sedikit kadar
air yang terdapat didalam sampel maka semakin tinggi kadar kalsium yang
terdapat didalamnya.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai