Anda di halaman 1dari 26

KOMPLEKSOMETRI

Kelompok 8 :

Andi Johan Fajar ( 4311420044 )


Fatasya Aqila ( 4311420039 )
Muhammad Kahfi Dermawan ( 4311420053 )
Naufaldi Bani Widodo ( 4311420038 )
KOMPLEKSOMETRI
Titrasi kompleksometri adalah jenis titrasi dimana reaksi antara bahan yang
dianalisis dan titrat akan membentuk suatu kompleks senyawa. Kompleks senyawa
ini disebut kelat dan terjadi akibat titran dan titrat yang saling mengkompleks.
Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua komponen yang membentuk
ligan dan tergantung pada titran serta titrat yang hendak diamati.

Contoh reaksi titrasi kompleksometri:

Ag+ + 2 CN  Ag(CN)2
Hg2+ + 2 Cl  HgCl2
Jenis Ligan :

1. Ligan monodentat : menyumbangkan 1 pasangan e- bebas pada


atom pusat.
Contoh : H2O, NH3, CN-, OH-, F-, NO2- 
2. Ligan polidentat : menyumbangkan lebih dari 2 pasangan e-bebas
pada atom pusat.
Contoh : EDTA
• EDTA (ethylene diamine tetra acetic acid)
• Rumus umum : H4Y
• Yang biasa digunakan : garam Na2EDTA (Na2H2Y)
Syarat Indikator

1. Reaksi warna harus sensitive


2. Reaksi warna harus spesifik atau selektif
3. Kompleks indikator logam harus memiliki kestabilan yang cukup
4. Kompleks indikator harus kurang stabil dibanding kompleks
logam EDTA
5. Kontras warna antara indikator bebas dan kompleks harus mudah
diamati

Indikator yang banyak digunakan: Hitam eriokrom, jingga xilenol,


biru hidroksi naftol.
Penerapan Titrasi Kompleksometri

• Kesadahan Total Air


Ca + Mg, dapat ditetapkan dengan titrasi dengan EDTA menggunakan indikator Hitam
Eriokrom T dan Kalmagit. Kompleks antara Ca+ dan indikator terlalu lemah untuk
menimbulkan perubahan warna yang jelas. Tetapi Magnesium membentuk kompleks yang
lebih kuat dengan indikator, dibandingkan Kalsium, dan diperoleh suatu titik akhir yang tajam
dalam suatu bufer Amonia dengan pH=10.
Menentukan kadar Ca dalam air
sadah dengan titrasi
kompleksometri
0
1
Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
-Labu ukur -Larutan ZnSO4.7H2O 0,05 M
-Erlenmeyer -Na2EDTA 0,05 M
-Botol kering -Larutan dapar salmiak pH 10
-Pipet -Indikator EBT
-Neraca
0
1
Langkah Kerja
Pembuatan larutan baku primer ZnSO4.7H2O 0,1 M

ZnSO4.7H2O ditimbang dengan teliti sebanyak 2,87 gram

Dilarutkan dengan aquadest hingga tanda batas labu takar 100 ml sampai
homogen.

 
Pembuatan Larutan baku sekunder Na2EDTA 0,1 M

Dilarutkan 3,72gram Na2EDTA dalam aquades, kemudian diencerkan


sampai volume 100 ml

 
Pembuatan larutan dapar salmiak pH 10

142 ml amoniak pekat dicampur dengan 17,5g NH4Cl

Diencerkan dengan aquades sampai volume 250 ml

PHnya diperiksa

Bila perlu ditambahkan HCl atau NH4OH sampai PH 10 ± 0,1


Pembuatan indikator Eriochrom Black T (EBT)

1gram EBT dihaluskan (digerus) dengan 100g NaCl kering

Dihaluskan dan disimpan dalam botol kering


Pembakuan Na2EDTA 0,1 M dengan ZnSO4.7H2O

Larutan ZnSO4.7H2O 10 ml dimasukkan dalam Erlenmeyer dengan pipet

Ditambah 1 ml dapur salmiak PH 10 dan ± 25mg EBT

Dititrasi dengan larutan Na2EDTA sampai terjadi perubahan warna dari


anggur merah menjadi biru

Volume Na2EDTA dicatat


Penetapan kadar sampel Kalsium (Ca)

Menimbang sampel yang mengandung Ca sebanyak 2,8 gram

Larutkan dengan aquades dan pindahkan ke dalam labu takar 100 ml

Mengencerkan hingga tanda batas kemudian homogenkan larutan


Memipet 10 ml sampel, kemudian masukkan ke dalam labu
erlenmeyer

Ditambah 1 ml larutan buffer PH 10 yang mengandung MgEDTA dan


sepucuk lidi indikator EBT

Dititrasi dengan Na2EDTA sampai terjadi perubahan dari merah anggur


menjadi biru

Melakukan titrasi sebanyak 3 kali kemudian hitung kadar kalsium dalam


sampel
0
1
Hasil Perhitungan
  0,1 M sebanyak 100 ml
A. Pembuatan larutan standar Na2EDTA
Perhitungan:

M =

0,1 M =

0,1 M =

3720 = berat x 1000

Berat Na2EDTA =
= 3,72 gram

Untuk membuat larutan Na2EDTA 0,1 M sebanyak 100 ml maka diperlukan 3,72 gram
padatan Na2EDTA untuk ditimbang
B. Pembuatan larutan ZnSO4. 7H2O 0,1  M sebanyak 100 ml
Perhitungan:

M =
0,1 M =
0,1 M =
2870 = berat x 1000
Berat ZnSO4. 7H2O =
= 2,87 gram
 
Untuk membuat larutan ZnSO4. 7H2O 0,1 M sebanyak 100 mL maka diperlukan 2,87 gram
ZnSO4. 7H2O untuk ditimbang
C. Perhitungan standarisasi larutan Na2EDTA 0,1 M dengan larutan ZnSO4.
7H2O

Sebelum titrasi:
Zn2+ (aq) + HIn2- (aq) biru jelas  ZnIn- (aq) merah anggur + H+ (aq)
Saat titrasi:
Zn2+ (aq) + H2Y2- (aq)  ZnY2- (aq) + 2H+ (aq)
Saat TA:
ZnIn- (aq) merah anggur + H2Y2- (aq)  ZnY2- (aq) + HIn2- (aq) biru jelas + H+ (aq)
DATA TITRASI
Titrasi ke- 1 2 3
Skala akhir 9,98 ml 9,97 ml 9,96 ml
Skala awal 0,00 ml 0,00 ml 0,00 ml
V pemakaian 9,98 ml 9,97 ml 9,96 ml
Warna TA Biru jelas Biru jelas Biru jelas
Perhitungan:  

Rata-rata volume titrasi =


= 9,97 ml
 
Mek Na2EDTA = Mek ZnSO4.7H2O

M Na2EDTA. V Na2EDTA (titrasi) = M ZnSO4.7H2O .V ZnSO4.7H2O (pipet)

M Na2EDTA. =

= 0,1003 M
Perhitungan kadar Kalsium (Ca) dalam cuplikan:

DATA TITRASI

Titrasi ke- 1 2 3

Skala akhir 15,07 ml 15,08 ml 15,09 ml

Skala awal 00,00 ml 0,00 ml 00,00 ml

V pemakaian 15,07 ml 15,08 ml 15,09 ml

Warna TA Biru jelas Biru jelas Biru jelas


Rata-rata volume titrasi =  
= 15,08 ml

Mmol ekivalen Na2EDTA = Volume peniter Na2EDTA x N Na2EDTA


= 15,08 ml x 0,1003 M
= 1,5125 mmol ekivalen
 
mmol ekivalen Ca (sampel) = mmol ekivalen Na2EDTA (larutan standar)
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x M1 = V2 x M2
= 15,08 ml x 0,1003 M
= 1,5125 mmol ekivalen
 
Massa Ca (sampel) = mmol ekivalen
  Ca x BE Ca
= 1,5125 mek x 40
= 60,50096 mg
 
Massa Ca (sampel) total = x massa Ca
= x 60,50096 mg
= 605,0096 mg

Kadar Ca dalam sampel (ppm) = x 1000 gram


 
= x 1000 gram

= 216.074 ppm
 

Anda mungkin juga menyukai