Dosen Pengampu:
Dr.Sri Wahyuni, M. Si. dan Samuel Budi Wardhana Kusuma, S.Si., M.Sc, Ph. D.
Disusun oleh:
Kelompok 2
Nama Anggota Kelompok :
PRODI KIMIA
SEMARANG
2021
I. Latar Belakang
Kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia merupakan hal yang
sangat penting bagi pertumbuhan. Salah satu menu makanan yang mengandung
zat gizi yang sering dikonsumsi adalah susu. Susu merupakan sumber nutrisi
penting bagi makhluk hidup untuk pertumbuhan. Susu kaya akan berbagai zat
bioaktif dan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh sehari-hari, serta sangat
dianjurkan bagi semua kalangan. Selain itu, dalam susu juga mengandung nutrisi
yang baik seperti karbohidrat 4,5%, protein 3,4%, lemak 3,6%, mineral 0,75%, air
87,75%, dan enzim-enzim baik seperti lactoferrin yang berguna untuk penyerapan
zat besi dan respon imun tubuh manusia.
Gula dalam susu disebut laktosa atau gula susu, kadarnya sekitar 5 - 8%.
Laktosa adalah disakarida yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. Glukosa juga
sangat diperlukan oleh tubuh dalam proses metabolisme. Dalam keadaan normal,
sistem syaraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi.
Dalam memenuhi kebutuhan energinya, sel darah merah dan otak juga bergantung
sepenuhnya pada glukosa.
Pada praktikum kali ini, kami menggunakan metode fenol sulfuric acid untuk
menetukan kadar glukosa yang terdapat dalam susu bubuk merek dagang Zee
dengan bantuan alat spektrofotometri UV-VIS.
II. Tujuan
Menetukan kadar glukosa pada susu bubuk merk dagang Zee menggunakan
metode fenol – asam sulfat dengan spektrofotometri UV-VIS.
a. Susu
Laktosa adalah bentuk karbohidrat yang terdapat di dalam air susu. Bentuk ini
tidak terdapat dalam bahan-bahan makanan yang lain. Kadar laktosa di dalam
darah air susu adalah 4,6% dan ditemukan dalam keadaan larut. Laktosa terbentuk
dari dua komponen gula yaitu glukosa dan galaktosa (Haryadi, 2000).
Kandungan air di dalam susu tinggi sekali yaitu sekitar 87,5%. Meskipun
kandungan gulanya cukup tinggi yaitu 5%, tetapi rasanya tidak manis. Daya
kemanisannya seperlima kemanisan gula pasir (sukrosa). Kandungan laktosa
bersama dengan garam bertanggung jawab terhadap rasa susu yang spesifik
(Winarto 1993).
Bahan :
- Aquades
- Standar glukosa
- Sampel (Susu bubuk Zee)
- HCl
- NaOH 3%
- Fenol 5%
- Asam Sulfat
V. Prosedur
1. Preparasi Sampel Susu Zee
saring
c. Absorbansi Sampel
Sampel Absorbansi
Susu Zee 0,345
x = 107,87 ppm
Glukosa dalam susu Zee yang dituang dengan air 100 ml
= 107,87 mg/L x 0,1 L
= 10,787 mg
Faktor Pengenceran
VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan penetapan kadar glukosa yang terdapat pada sampel susu
bubuk bermerek Zee. Di dalam sampel tersebut, selain mengandung karbohidrat juga terdapat
protein, vitamin, dan lemak dalam jumlah sedikit.Oleh karena itu pada preparasi sampel,
matriks-matriks tersebut harus dipisahkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu proses
analisis.
Sedangkan, penambahan NaOH dilakukan untuk mengkoagulasi protein yang terdapat pada
susu yaitu kasein.Dalam kasein terdapat asam amino yang kemudian bereaksi dengan NaOH
sehingga membentuk endapan. Saat disaring endapan tertinggal pada kertas saring dan
diperoleh filtrat bening.Untuk reaksi antara asam amino dengan NaOH dapat dilihat pada
gambar berikut.
Kemudian filtrat diasamkan dengan H2SO4 pekat dengan tujuan untuk mendehidrasi
(mengambil) molekul air dari glukosa dan mengubahnya menjadi Hidroksimetilfurfural.
Fenol yang ditambahkan akan menjadikan Hidroksimetilfurfural membentuk senyawa
kompleks berwarna orange-kekuningan yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat
pekat terhadap karbohidrat dan akan membentuk cincin berwarna orange pada larutan
glukosa. Kemudian dipanaskan selama 15 menit untuk mempercepat terjadinya
reaksi.Berikut gambar dari reaksi fenol asam sulfat.
Pada percobaan ini digunakan larutan standar glukosa dengan berbagai macam konsentrasi
bertujuan untuk mengetahui seberapa pekat atau seberapa besar konsentrasi yang dimiliki
dari sampel percobaan tersebut. Diharapkan nilai yang didapatkan dari absorbansi sampel
berada di sekitaran absorbansi dari glukosa yang berbeda konsentrasi.
Setelah itu larutan glukosa tadi dihitung nilai absorbansinya dengan menggunakan alat
yang bernama spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur nilai absorbansi. Dalam pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer,
larutan blanko di test terlebih dahulu untuk melakukan zeroing. Zeroing adalah pengaturan
absorbansi sehingga menjadi nol. Setelah itu baru larutan glukosa yang (75, 100, 150, 200,
250) ppm dimasukan ke dalam spektrofotometer untuk diukur nilai absorbansinya. Hasil dari
pengukuran absorbansi akan dibuat kurva standar. Semakin tinggi konsentrasi suatu gula
dalam larutan, makan akan semakin tinggi pula absorbansi yang akan dihasilkan dalam
pengukuran dengan spektrofotometer tersebut.
Dalam analisis data telah dilakukan perhitungan kadar glukosa pada sampel susu bubuk Zee,
yaitu sebesar 0,027 % .Artinya dalam 100 gram susu bubuk zee terdapat glukosa sebesar
0,027 gram.
VIII. Simpulan
2. Kekurangan
a) Pada saat hidrolisis tinggi metode fenol asam sulfat akan terbentuk
senyawa inhibitor.
b) Metode ini tidak selektif, senyawa lain yang bukan target juga akan
terdeteksi .
c) Metode Spektrofotometri, sinar yang dipakai harus monokromatis.
Daftar Pustaka
Hariyadi, P. 2000. Dasar-dasar Teori dan Praktel Proses Termal. Pusat Studi Pangan
dan Gizi IPB. Bogor.