Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT

PATI DAN FRUKTOSA


Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Pangan dengan dosen pengampu ibu Siti
Mudjalipah, S.TP, M.Si

Disusun oleh:

Alya Maharani E. M. 2001262

Kamila Zahra H. 2004175

Mutia Ramadhani W. 2006478

Nadya Rachma P. W. 2008705

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
ABSTRAK
Karbohidrat merupakan senyawa polimer yang menjadi sumber kalori atau energi utama pada
manusia. Umumnya karbohidrat dijumpai dalam bahan pangan nabati, terutama dalam bentuk gula
sederhana, hektosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul tinggi seperti pektin, pati,
selulosa, dan lignin. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap kadar karbohidrat
yang meliputi perbedaan beberapa jenis karbohidrat di dalam sampel, larutan pati dan larutan fruktosa.
Analisis dilakukan menggunakan uji molisch, barfoed, dan seliwanoff. Penelitian ini menghasilkan bahwa
berdasarkan hasil uji molisch kedua sampel tersebut mengandung karbohidrat. Sementara pada uji barfoed
menunjukan hasil yang berbeda bahwa fruktosa menunjukkan adanya endapan, sedangkan pati tidak.
Hasil uji seliwanoff menunjukan larutan fruktosa lebih cepat mengalami proses dehidrasi dibandingkan
larutan amilum/pati.
Kata Kunci : Karbohidrat, Fruktosa, Pati

ABSTRACT
Carbohydrates are polymer compounds that are major sources of calories or energy in humans.
Carbohydrates are found mainly in vegetable foodstuffs, especially in the form of simple sugars, hectose,
ctose, and carbohydrates with the high molecular weight of pectin, starch, cellulose, and lignin.
Therefore, the study conducted an analysis of carbohydrates covering the differences between certain
types of carbohydrates in the sample, Starch solution and fructose solution. Analysis was made using the
analysis of molisch, barfoed, and seliwanoff. The study produced that both samples contained
carbohydrates based on the result of the test. Meanwhile, the Barfoed test showed different results that
fructose showed a precipitate, while starch did not. Seliwanoff test results show that the fructose solution
is dehydrated faster than amyloid/starch solution.
Keywords: Carbohydrates, Fructose, Starch

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Kedudukan karbohidrat sangatlah penting bagi tubuh manusia, yaitu sebagai sumber
kalori. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Kita dapat mengenal
berbagai jenis karbohidrat dalam kehidupan sehari hari, baik yang berfungsi sebagai pembangun
struktur maupun yang berperan fungsional dalam proses metabolisme. Amilum atau pati,
fruktosa, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa
karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia. Pati atau amilum adalah karbohidrat
kompleks yang tidak larut dalam air, sedangkan fruktosa merupakan gula buah alami. Untuk
mengetahui keberadaan beberapa jenis karbohidrat di dalam bahan, maka butuh dilakukan
analisis kualitatif dan kuantitatif. Pada praktikum kali ini akan dilakukan pengujian kualitatif
karbohidrat yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan karbohidrat di dalam beberapa jenis
bahan uji. Uji yang akan dilakukan yaitu uji Molisch, Barfoed, dan Seliwanoff.
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum analisis kadar air adalah sebagai berikut:
- Agar mahasiswa mengetahui beberapa metode uji kualitatif karbohidrat (Molisch,
Barfoed, dan Seliwanoff).
- Agar mahasiswa dapat membedakan keberadaan beberapa jenis karbohidrat di dalam
bahan.

2
BAB II
METODOLOGI

1. BAHAN DAN ALAT


- Sampel: Larutan pati (amilum) dan fruktosa
- Bahan: Larutan molisch, barfoed, dan seliwanoff.
- Alat: labu takar 100 ml, tabung reaksi, neraca analitik, termometer, pipet tetes,
labu takar 200 ml, gelas ukur, gelas piala, pipet volumetrik, heater, labu takar 1 L,
dan panci.
2. PROSEDUR KERJA
1) Uji Molisch
Uji Molisch bertujuan untuk melihat adanya karbohidrat. Sampel terdiri dari larutan
glukosa, fruktosa, amilum, dan sukrosa 1%.
1. Sebanyak 2 ml karbohidrat ditambah 2 tetes larutan molish. Campurkan larutan
hingga homogen.
2. Melalui dinding tabung reaksi yang dimiringkan, kemudian teteskan 5 ml asam
sulfat pekat hingga timbul “cincin” diantara kedua larutan tersebut.
2) Uji Barfoed
Uji Barfoed bertujuan untuk menguji adanya gula monosakarida pereduksi. Sampel
terdiri dari larutan glukosa, fruktosa, amilum, dan sukrosa 1%.
1. 2 ml karbohidrat + 3ml larutan barfoed.
2. Panaskan semua tabung dalam penangas air selama 15 menit.
3. Amati hasilnya mana yang memberikan endapan
3) Uji Seliwanoff
Bertujuan untuk menguji adanya gula ketosa. Sampel yang digunakan terdiri dari larutan
glukosa, fruktosa, sukrosa dan amilum 1%.
1. 1 ml karbohidrat + 2 ml larutan seliwanoff.
2. Tempatkan dalam penangas air sampai timbul warna merah.
3. Amati hasilnya mana yang memberikan warna merah.

3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. HASIL
Percobaan ke-1

No Bahan Fruktosa Pati

1 Uji Molisch + +

2 Uji Barfoed +

3 Uji Seliwanoff + +
1. Warna ungu (+), 2. Endapan Merah orange (+), 3. Warna merah (+)
Percobaan ke-2

No Bahan Fruktosa Pati

1 Uji Molisch + +

2 Uji Barfoed +

3 Uji Seliwanoff + +
1. Warna ungu (+), 2. Endapan Merah orange (+), 3. Warna merah (+)
2. PEMBAHASAN
Uji Molisch
Uji molisch, merupakan salah satu uji kimia untuk menentukan ada atau tidaknya
karbohidrat didalam suatu bahan pangan. Pada praktikum kali ini sampel yang digunakan adalah
fruktosa dan pati (amilum). Kedua sampel tersebut digunakan karena keduanya diduga
mengandung karbohidrat.
Dalam kegiatannya, fruktosa dan amilum dibuat menjadi larutan dengan mengambil 5 gr
bubuk fruktosa dan amilum dan dilarutkan dalam 50 ml aquades menggunakan labu ukur. Setelah
itu, sebanyak 2 ml dari masing-masing sampel ditambah 2 tetes larutan molisch. Lalu, kedua
larutan tersebut dicampurkan hingga homogen dalam tabung reaksi. Setelah homogen, tabung
reaksi yang dimiringkan, kemudian diteteskan 5 ml asam sulfat pekat hingga timbul “cincin”
diantara kedua larutan tersebut.
Setelah diteteskan asam sulfat pekat, hasil dari larutan tersebut langsung terlihat, hanya
dalam beberapa detik. Hasilnya adalah, larutan tersebut membentuk cincin. Namun, cincin
tersebut tidak terlihat atau bisa disebut samar, hal tersebut disebabkan karena larutan yang telah
diteteskan asam sulfat pekat menjadi terlalu pekat. Pada percobaan pertama dan juga percobaan

4
kedua, hasil dari uji molisch ini tetap sama, yaitu terbentuk “cincin” diantara kedua larutan
tersebut.
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sampel fruktosa dan pati
(amilum) yang telah diuji sebanyak dua kali percobaan. Keduanya menunjukan hasil yang sama
bahwa “cincin” diantara kedua larutan tersebut. Maka, kedua sampel tersebut positif mengandung
karbohidrat berdasarkan uji molisch.
Uji Barfoed
Uji barfoed, merupakan salah satu uji kimia untuk menentukan ada atau tidaknya
karbohidrat didalam suatu bahan pangan. Pada praktikum kali ini sampel yang digunakan adalah
fruktosa dan pati (amilum). Kedua sampel tersebut digunakan karena keduanya diduga
mengandung karbohidrat.
Dalam kegiatannya, fruktosa dan amilum dibuat menjadi larutan dengan mengambil 5 gr
bubuk fruktosa dan amilum dan dilarutkan dalam 50 ml aquades menggunakan labu ukur. Setelah
itu, bentuk larutan dengan menambahkan 2 ml karbohidrat dan 3 ml larutan barfoed dalam tabung
reaksi. Lalu, panaskan semua tabung reaksi yang berisi sampel dan telah ditambahkan larutan
barfoed dalam penangas air selama 15 menit. Setelah dipanaskan, amati hasilnya. Jika suatu pada
suatu sampel menghasilkan atau terdapat endapan, maka sampel tersebut positif mengandung
karbohidrat.
Setelah melakukan uji barfoed sesuai tahapan yang benar dan telah melakukan percobaan
sebanyak dua kali, didapatkan hasil yang menunjukan bahwa sampel fruktosa mengandung
karbohidrat, sedangkan sampel pati tidak. Sampel fruktosa membentuk endapan pada menit ke-8
dari 15 menit. Sedangkan sampel pati tidak membentuk endapan selama 15 menit tersebut. Hal
tersebut disebabkan karena amilum merupakan bagian dari pati, dan pati bukan merupakan gula
pereduksi sehingga pati tidak menghasilkan gula endapan merah seperti halnya sampel fruktosa.
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sampel fruktosa dan pati
(amilum) yang telah diuji sebanyak dua kali percobaan. Keduanya menunjukan hasil yang
berbeda bahwa fruktosa menunjukkan adanya endapan, sedangkan pati tidak. Maka, dari kedua
sampel tersebut yang positif mengandung karbohidrat berdasarkan uji barfoed adalah fruktosa.
Uji Seliwanoff
Uji seliwanoff merupakan salah satu uji kimia untuk menentukan ada atau tidaknya gula
ketosa dalam suatu bahan pangan dengan ditandai berubahnya warna larutan menjadi warna
merah. Pada praktikum kali ini sampel yang digunakan adalah fruktosa dan pati (amilum).
Dalam kegiatannya, fruktosa dan amilum dibuat menjadi larutan dengan mengambil 5 gr
bubuk fruktosa dan amilum dan dilarutkan dalam 50 ml aquades menggunakan labu ukur. Setelah

5
itu 2 ml larutan seliwanoff dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang masing-masing berisi 1 ml
fruktosa dan amilum. Selanjutnya proses pemanasan, kedua tabung reaksi dimasukkan ke dalam
beaker glass berisi air yang sudah mendidih, fruktosa dan amilum didiamkan selama 15 menit.
Pada percobaan pertama di menit ke-4, fruktosa berubah warna menjadi orange, lalu berubah lagi
menjadi warna hitam pekat. Dalam percobaan ke-2 hasil akhir dari pemanasan, fruktosa berubah
menjadi warna hitam pekat. Untuk larutan amilum, pada percobaan pertama dan kedua
menghasilkan warna akhir yang sama yaitu merah oranye.
Dapat disimpulkan fruktosa dan amilum adalah gula ketosa, karena kedua larutan uji
menghasilkan warna merah saat dipanaskan dalam air mendidih selama 15 menit. Untuk larutan
fruktosa, saat menit ke 15 warnanya menjadi hitam, sedangkan larutan pati masih berwarna
merah. Larutan seliwanoff memungkinkan ketosa mengalami dehidrasi dan membentuk larutan
berwarna merah ceri. Diduga, larutan fruktosa lebih cepat mengalami proses dehidrasi
dibandingkan larutan amilum, karena proses perubahan warna dari fruktosa lebih cepat dari
larutan amilum (pati).

6
BAB IV
KESIMPULAN

1. Uji molisch, merupakan salah satu uji kimia untuk menentukan ada atau tidaknya
karbohidrat didalam suatu bahan pangan. Pada praktikum kali ini sampel yang
digunakan adalah fruktosa dan pati. Setelah itu, sebanyak 2 ml dari
masing-masing sampel ditambah 2 tetes larutan molisch. Lalu, kedua larutan
tersebut dicampurkan hingga homogen dalam tabung reaksi. Hasilnya adalah,
larutan tersebut membentuk cincin. Namun, cincin tersebut tidak terlihat atau bisa
disebut samar, hal tersebut disebabkan karena larutan yang telah diteteskan asam
sulfat pekat menjadi terlalu pekat.
2. Uji barfoed, merupakan salah satu uji kimia untuk menentukan ada atau tidaknya
karbohidrat didalam suatu bahan pangan. Pada praktikum kali ini sampel yang
digunakan adalah fruktosa dan pati. Setelah itu, bentuk larutan dengan
menambahkan 2 ml karbohidrat dan 3 ml larutan barfoed dalam tabung reaksi.
Lalu, panaskan semua tabung reaksi yang berisi sampel dan telah ditambahkan
larutan barfoed dalam penangas air selama 15 menit. Setelah melakukan uji
barfoed sesuai tahapan yang benar dan telah melakukan percobaan sebanyak dua
kali, didapatkan hasil yang menunjukan bahwa sampel fruktosa mengandung
karbohidrat, sedangkan sampel pati tidak. Sampel fruktosa membentuk endapan
pada menit ke-8 dari 15 menit.
3. Uji seliwanoff merupakan salah satu uji kimia untuk menentukan ada atau
tidaknya gula ketosa dalam suatu bahan pangan dengan ditandai berubahnya
warna larutan menjadi warna merah. Setelah itu 2 ml larutan seliwanoff
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang masing-masing berisi 1 ml fruktosa dan
amilum. Selanjutnya proses pemanasan, kedua tabung reaksi dimasukkan ke
dalam beaker glass berisi air yang sudah mendidih, fruktosa dan amilum
didiamkan selama 15 menit. Dalam percobaan ke-2 hasil akhir dari pemanasan,
fruktosa berubah menjadi warna hitam pekat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Alam, D. I. P. (2016). Senyawa Karbohidrat. [Daring]. Tersedia di: IDENTIFIKASI SENYAWA


KARBOHIDRAT [Diakses 06 November 2021].
Coleman, Paul. (2013). Analisis Kadar Karbohidrat Pada Bahan Pangan. [Daring]. Tersedia di:
https://www.scribd.com/document/211444923/ANALISA-KADAR-KARBOHIDRAT-PADA-BAHA
N-PANGAN [Diakses 06 November 2021].
Damaryanti, Dewi Ratih. (2018). UJI KADAR KARBOHIDRAT PADA CAMPURAN KACANG KEDELAI
(Glycine max L. Merr) dan EKSTRAK BUAH NANAS (Ananas comosus). [Daring]. Tersedia di:
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/778/ [Diakses 06 November 2021].
Hasanah , Ummi. (2018). Analisis Kadar Karbohidrat. [Daring]. Tersedia di:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-diponegoro/analisis-zat-gizi/laporan-praktikum-kar
bohidrat/4548764 [Diakses 08 November 2021].
(2012). BAB I Pendahuluan. [Daring]. Tersedia di:
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-48401-821309006-bab1-13082012112233.pdf [Diakses 08
November 2021].

Anda mungkin juga menyukai