UJI KARBOHIDRAT
Dosen Pengampu
Rustianingsih, M. Si.
Disusun oleh:
AKADEMI FARMASI
YAYASAN PENDIDIKAN FARMASI
BANDUNG
2021
UJI KARBOHIDRAT
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengidentifikasi karbohidrat dalam sampel melalui uji molisch, uji
benedict, uji seliwanoff, hidrolisa sukrosa dan tes pati dengan iodium.
Uji Benedict
Uji benedict berdasarkan atas reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Larutan-larutan
tembaga dalam keadaan alkalis bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai
gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk endapan kupro oksida (Cu2O) yang
berwarna merah bata.
Disakarida, seperti maltosa dan laktosa dapat mereduksi Cu2+ karena
mempunyai gugus keton bebas. Pada proses reduksi dalam suasana basa biasanya
ditambahkan zat pengompleks, seperti sitrat untuk mencegah terjadinya endapan
CuCO3dalam larutan natrium karbonat yang ada dalam reagen benedict. Uji benedict
juga dapat dipakai untuk menaksir konsentrasi karbohidrat bebas karena berbagai
konsentrasi karbohidrat akan memberikan intensitas warna yang berlainan.
Uji seliwanoff
Uji Seliwanoff adalah uji yang spesifik dalam mengidentifikasi gula
ketosaheksosa seperti fruktosa. Dalam pengujian ini golongan aldosa tidak bereaksi,
sedangkan ketosa mengalami proses dehidrasi untuk memberikan derifat furfuralnya
yang kemudian akan mengalami kondensasi dengan dan membentuk senyawa
kompleks yang berwarna merah.
Hidrolisa sukrosa
Sukrosa adalah senyawa disakarida. Sukrosa akan mengalami hidrolisis
menjadi fruktosa dan glukosa.
Bahan :
Uji Molisch
₋ Larutan Glukosa 1%
₋ Larutan Fruktosa 1%
₋ Larutan Sukrosa 1%
₋ Larutan Laktosa 1%
₋ Larutan Maltosa 1%
₋ Larutan Pati-Pereaksi Molisch ( Larutan 5% α-naftol dalam alkohol 95%)
₋ H2SO4 Pekat
Uji Benedict
₋ Reagen Benedict: Campurkan 173 gram natrium sitrat dan 100 gram Na2CO3
anhidrat dalam kira-kira 800 mL air, aduk, lalu saring. Kemudian tambahkan 17,3
gram CuSO4 yang telah dilarutkan dalam 100 mL aquades. Selanjutnya volume
total dibuat menjadi 1 L dengan aquades.
₋ Larutan Galaktosa 0,1 M: larutkan 18 gram galaktosa dalam 1 L air.
₋ Larutan Fruktosa 0,1 M : larutkan 18 gram fruktosa dalam 1 L air.
₋ Larutan Glukosa 0,1 M ,
₋ Larutan sukrosa 0,1 M , dan
₋ Larutan Pati 1%
Uji Seliwanoff
₋ Larutan Seliwanoff
₋ Larutan fruktosa 0,1 M
₋ Larutan glukosa 0,1 M
₋ Larutan sukrosa 0,1 M
Hidrolisa Sukrosa
₋ Larutan sukrosa 0,1 M
₋ HCl 10%
₋ Pereaksi benedict
₋ Pereaksi seliwanoff
3. Uji Seliwanoff
a. Ke dalam tabung reaksi yang telah diisi dengan 2 ml larutan seliwanoff
ditambahkan beberapa tetes larutan 0.1 M fruktosa.
b. Taruh tabung di atas penangas air mendidih selama 60 detik. Perhatikan
perubahan warna yang terjadi.
c. Diulangi tahap 1 s/d 2 masing-masing untuk larutan 0.1 M glukosa dan sukrosa.
d. Terjadinya perubahan warna merah dan endapan menunjukan reaksi positif untuk
ketosa; bila endapan dilarutkan dalam alcohol maka akan terjadi larutan berwarna
merah.
4. Hidrolisa sukrosa
a. Tabung reaksi diisi dengan 5 ml larutan 0.1 M sukrosa, ditambahkan 1 ml HCL
10%
b. Dipanaskan di dalam penangas air mendidih selama 15 menit, kemudian
dinginkan perlahan-lahan dan netralkan
c. Tes hidrolisa dengan pereaski benedict, dan seliwanoff
5. Tes Pati dengan Iodium
a. Diisi tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan 1% pati
b. Ditambahkan 2 tetes air ke dalam tabung 1
c. Ditambahkan 2 tetes HCl 6 N ke dalam tabung ke 2
d. Ditambahkan 2 tetes larutan NaOH 6 N ke dalam tabung ke 3
e. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan 3 tetes 0.01 M larutan iodium.
Amati perubahan warna. Dipanaskan tabung yang berwarna biru, dinginkan
perlahan-lahan, lalu amati perubahan warna yang terjadi.
V. HASIL PENGAMATAN
1. Uji Molisch
No Nama Bahan Hasil
1. Larutan Glukosa 1% + pereaksi molisch + tetesan Lar. Berwarna coklat kemerahan
H2SO4 Pekat dan terdapat cincin berwarna ungu
Larutan Fruktosa 1% + pereaksi molisch + tetesan Lar. Berwarna coklat kemerahan
2. H2SO4 Pekat dan terdapat cincin berwarna ungu
3. Larutan Sukrosa 1% + pereaksi molisch + tetesan Lar. Berwarna coklat kemerahan
H2SO4 Pekat dan terdapat cincin berwarna ungu
4. Larutan Laktosa 1% + pereaksi molisch + tetesan Lar. Berwarna coklat kemerahan
H2SO4 Pekat dan terdapat cincin berwarna ungu
5. Larutan Pati 1% + pereaksi molisch + tetesan H2SO4 Lar. Berwarna coklat kemerahan
Pekat dan terdapat cincin berwarna ungu
Pertanyaan :
1. Warna apa yang terlihat di antara permukaan dua larutan tersebut?
2. Mengapa banyak protein juga memberikan uji molisch yang positif?
Jawab:
1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ketika larutan uji direaksikan
dengan pereaksi Molish dapat membentuk kompleks cincin berwarna ungu. Hal
ini menujukkan bahwa adanya suatu karbohidrat dalamlarutan tersebut. Larutan
uji yang telah dicampurkan dengan pereaksi Molisch, kemudian ditambahkan
asam sulfat pekat. Asam sulfat akan menyerap air dan membentuk furfural
dengan α-naftol membentuk senyawa gabungan warna ungu. Larutan asam sulfat
pekat dengan kondisi tabung reaksi miring (diteteskan melalui dinding tabung).
Hal ini dilakukan agar reaksi yang diperoleh suatu pembentukkan cincin
berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan larutan dalam tabung tersebut
(Winarno,2004). Terbentuknya warna ungu ini disebabkan adanya pengaruh hasil
dehidrasi monosakarida (furfural) dengan α-naftol daripereaksi Molisch.
2. Banyak protein juga memberikan uji molish yang positif karena uji molish juga
dapat dilakukan untuk mengidentifikasi gugus karbohidrat pada protein.Apabila
protein diuji menggunakan uji molish menunjukkan positif, artinya protein
tersebut mengandung sakarida. Hal ini menunjukkan bahwa protein dapat
mengikat senyawa atau unsur lain, seperti sakarida.
2. Uji Benedict
No Nama Bahan Hasil
1 2 ml Lar. Benedict 2 ml + Glukosa 1 % Lar. Merah bata
2 2 ml Lar. Benedict + Fruktosa 1% Lar. Merah bata + endapan
3 2 ml Lar. Benedict + Sukrosa 1% Bening
4 2 ml Lar. Benedict + Galaktosa 1% Lar. Merah bata
5 2 ml Lar. Benedict + Pati 1% Lar. Biru Bening
6 Glukosa pengenceran 2x Lar. Merah Bata + endapan
7 Glukosa pengenceran 10x Lar. Kuning + endapan
8 Glukosa pengenceran 50x Lar. Kuning
9 Glukosa pengenceran 100x Lar. Kuning
3. Uji Seliwanoff
Hasil perubahan warna
No. Nama Bahan Sebelum dipanaskan Setelah dipanaskan
1. 2 ml lar. seliwanoff + 5 tetes Lar. Berwarna bening Lar. Berwarna merah muda
larutan 0.1 M fruktosa
2. 2 ml lar. seliwanoff + 5 tetes Lar. Berwarna bening Lar. Berwarna merah muda
larutan 0.1 M sukrosa
3. 2 ml lar. seliwanoff + 5 tetes Lar. Berwarna bening Lar. Berwarna bening
larutan 0.1 M glukosa
4. Hidrolisa sukrosa
1. 3 ml lar. 1% pati + 2 tetes air + 3 Lar. Berwarna coklat tua Lar. Berwarna coklat tua
tetes 0.01 M lar. Iodium
2. 3 ml lar. 1% pati + 2 tetes HCL 6 N + Lar. Berwarna bening Lar. Berwarna biru
3 tetes 0.01 M lar. Iodium dongker
3. 3 ml lar. 1% pati + 2 tetes NaOH 6 N Lar. Berwarna coklat muda Lar. Berwarna kuning ke-
+ 3 tetes 0.01 M lar. Iodium orange-an
VI. PEMBAHASAN
A. Uji Molish
Berdasarkan percobaan ini diperoleh data bahwa semua larutan uji ketika
direaksikandengan pereaksi Molisch, dapat membentuk kompleks cincin berwarna
ungu. Dengan bahan yang diujikan adalah laktosa, sukrosa, maltosa, galaktosa,
fruktosa, glukosa, dan pati semuanya menunjukkan hasil yang positif. Hal ini
membuktikan adanya suatu karbohidrat dalam larutan tersebut. Larutan uji yang telah
dicampurkan dengan pereaksi Molisch, dialirkan dengan larutan H2SO4
pekat dengan cara memiringkan tabung reaksi.
B. Uji Benedict
Dalam uji ini, suatu gula reduksi dapat dibuktikan dengan terbentuknya endapan
yang berwarna merah bata. Akan tetapi tidak selamanya warna larutan atau endapan y
angterbentuk berwarna merah bata, hal ini bergantung pada konsentrasi atau kadar
gula reduksi yang dikandung oleh tiap-tiap larutan uji .
C. Uji Seliwanoff
Pada uji ini diperoleh data bahwa hanya fruktosa yang menghasilkan warna larutan
yangspesifik yakni warna merah orange yang mengidentifikasikan adanya kandungan
ketosadalam karbohidrat jenis monosakarida itu. HCl yang terkandung dalam pereaksi
Seliwanoffini mendehidrasi fruktosa menghasilkan hidroksifurfural sehingga furfural
mengalamikondensasi setelah penambahan resorsinol membentuk larutan yang
berwarna merah orange.
D. Hidrolisa Sukrosa
Berdasarkan hasil percobaan hidrolisis sukrosa diperoleh data bahwa sukrosa yang
ditambahkan HCl pekat dan dipanaskan serta dinetralkan dengan NaOH bila
diambil beberapa tetes dan diuji dengan Benedict, sebelum dipanaskan berwarna biru
ternyata setelahdipanaskan menghasilkan suatu endapan berwarna merah bata.
Dengan uji Seliwanoff yangditambah HCl pekat, sebelum dipanaskan berwarna
kekuningan dan setelah
dipanaskan berwarna orange. Uji seliwanoff ini menunjukkan hasil yang positif.