Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI KARBOHIDRAT

Dosen Pengampu
Rustianingsih, M. Si.

Disusun oleh:

1. Hilmy Nafis Setiyanto 21442381009

2. Yulia Rahmadewi 21442381013

3. Putriana Rahayu 21442381015

4. Fika Virgiani Rossa 21442381020

5. Endah Susilawati 21442381021

Tanggal praktikum : 08 Juni 2022

AKADEMI FARMASI
YAYASAN PENDIDIKAN FARMASI
BANDUNG
2021
UJI KARBOHIDRAT
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengidentifikasi karbohidrat dalam sampel melalui uji molisch, uji
benedict, uji seliwanoff, hidrolisa sukrosa dan tes pati dengan iodium.

II. DASAR TEORI


Uji Molisch
Pereaksi Molisch sangat efektif untuk uji senyawa-senyawa yang dapat
didehidratasi oleh asam sulfat pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa furfural
tersubstitusi, seperti hidroksimetil-furfural. Warna yang terjadi disebabkan oleh
kondensasi furfural atau derivatnya dengan α-naftol menghasilkan senyawa berwarna
ungu kemerahan. Selain itu furfural dapat berkondensasi dengan bermacam-macam
senyawa fenol atau amin memberikan turunan senyawa berwarna.
Uji ini adalah uji umum untuk karbohidrat walaupun hasilnya bukan
merupakan reaksi yang spesifik untuk karbohidrat. Hasil yang negatif merupakan
petunjuk yang jelas tidak adanya karbohidrat.

Uji Benedict
Uji benedict berdasarkan atas reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Larutan-larutan
tembaga dalam keadaan alkalis bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai
gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk endapan kupro oksida (Cu2O) yang
berwarna merah bata.
Disakarida, seperti maltosa dan laktosa dapat mereduksi Cu2+ karena
mempunyai gugus keton bebas. Pada proses reduksi dalam suasana basa biasanya
ditambahkan zat pengompleks, seperti sitrat untuk mencegah terjadinya endapan
CuCO3dalam larutan natrium karbonat yang ada dalam reagen benedict. Uji benedict
juga dapat dipakai untuk menaksir konsentrasi karbohidrat bebas karena berbagai
konsentrasi karbohidrat akan memberikan intensitas warna yang berlainan.

Uji seliwanoff
Uji Seliwanoff adalah uji yang spesifik dalam mengidentifikasi gula
ketosaheksosa seperti fruktosa. Dalam pengujian ini golongan aldosa tidak bereaksi,
sedangkan ketosa mengalami proses dehidrasi untuk memberikan derifat furfuralnya
yang kemudian akan mengalami kondensasi dengan dan membentuk senyawa
kompleks yang berwarna merah.

Hidrolisa sukrosa
Sukrosa adalah senyawa disakarida. Sukrosa akan mengalami hidrolisis
menjadi fruktosa dan glukosa.

Tes pati dengan iodium


Adanya Pati dalam bahan uji dapat diuji dengan iodium. Pati dengan iodium
akan membentuk senyawa kompleks berwarna biru.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak Tabung
3. Pipet tetes
4. Gelas kimia 500 ml
5. Kaki tiga dan kasa
6. Bunsen

Bahan :
Uji Molisch
₋ Larutan Glukosa 1%
₋ Larutan Fruktosa 1%
₋ Larutan Sukrosa 1%
₋ Larutan Laktosa 1%
₋ Larutan Maltosa 1%
₋ Larutan Pati-Pereaksi Molisch ( Larutan 5% α-naftol dalam alkohol 95%)
₋ H2SO4 Pekat

Uji Benedict
₋ Reagen Benedict: Campurkan 173 gram natrium sitrat dan 100 gram Na2CO3
anhidrat dalam kira-kira 800 mL air, aduk, lalu saring. Kemudian tambahkan 17,3
gram CuSO4 yang telah dilarutkan dalam 100 mL aquades. Selanjutnya volume
total dibuat menjadi 1 L dengan aquades.
₋ Larutan Galaktosa 0,1 M: larutkan 18 gram galaktosa dalam 1 L air.
₋ Larutan Fruktosa 0,1 M : larutkan 18 gram fruktosa dalam 1 L air.
₋ Larutan Glukosa 0,1 M ,
₋ Larutan sukrosa 0,1 M , dan
₋ Larutan Pati 1%

Uji Seliwanoff
₋ Larutan Seliwanoff
₋ Larutan fruktosa 0,1 M
₋ Larutan glukosa 0,1 M
₋ Larutan sukrosa 0,1 M

Hidrolisa Sukrosa
₋ Larutan sukrosa 0,1 M
₋ HCl 10%
₋ Pereaksi benedict
₋ Pereaksi seliwanoff

Tes Pati dengan Iodium


₋ Larutan Pati 1%
₋ Aquades

IV. PROSEDUR KERJA


1. Uji Molisch
a. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 2 mL bahan percobaan dan 2 mL pereaksi
Molisch, aduk dengan baik.
b. Ditambahkan perlahan-lahan melalui dinding tabung 3 mL asam sulfat pekat.
c. Perhatikan warna yang terjadi pada batas larutan.
Pertanyaan :
1. Warna apa yang terlihat di antara permukaan dua larutan tersebut?
2. Mengapa banyak protein juga memberikan uji molisch yang positif?
2. Uji Benedict
a. Ditambahkan 2-3 tetes larutan glukosa pada tabung reaksi yang telah
mengandung 1-2 mL reagen benedict, lalu dikocok.
b. Ditempatkan tabung reaksi ke dalam penangas air mendidih selama 5 menit,
biarkan dingin, diamati perubahan warnanya. Pembentukan endapan hijau,
kuning atau merah menunjukkan reaksi positif.
c. Lakukan percobaan tahap 1 dan 2 untuk larutan 0,1 M galaktosa, maltosa,
sukrosa, fruktosa dan larutan pati 1%.
d. Diulangi percobaan tahap 1 dan 2 untuk larutan 0,1 M glukosa yang diencerkan 2
kali, 10 kali, 50 kali, dan 100 kali. Bagaimanakah hasil pengenceran tersebut?
Pertanyaan :
1. Berapa kadar karbohidrat terendah yang masih dapat diamati dengan uji
benedict?
2. Senyawa apalagi selain tembaga yang dapat direduksi ? Apa fungsi berbagai
bahan dalam reagen benedict?

3. Uji Seliwanoff
a. Ke dalam tabung reaksi yang telah diisi dengan 2 ml larutan seliwanoff
ditambahkan beberapa tetes larutan 0.1 M fruktosa.
b. Taruh tabung di atas penangas air mendidih selama 60 detik. Perhatikan
perubahan warna yang terjadi.
c. Diulangi tahap 1 s/d 2 masing-masing untuk larutan 0.1 M glukosa dan sukrosa.
d. Terjadinya perubahan warna merah dan endapan menunjukan reaksi positif untuk
ketosa; bila endapan dilarutkan dalam alcohol maka akan terjadi larutan berwarna
merah.

4. Hidrolisa sukrosa
a. Tabung reaksi diisi dengan 5 ml larutan 0.1 M sukrosa, ditambahkan 1 ml HCL
10%
b. Dipanaskan di dalam penangas air mendidih selama 15 menit, kemudian
dinginkan perlahan-lahan dan netralkan
c. Tes hidrolisa dengan pereaski benedict, dan seliwanoff
5. Tes Pati dengan Iodium
a. Diisi tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan 1% pati
b. Ditambahkan 2 tetes air ke dalam tabung 1
c. Ditambahkan 2 tetes HCl 6 N ke dalam tabung ke 2
d. Ditambahkan 2 tetes larutan NaOH 6 N ke dalam tabung ke 3
e. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan 3 tetes 0.01 M larutan iodium.
Amati perubahan warna. Dipanaskan tabung yang berwarna biru, dinginkan
perlahan-lahan, lalu amati perubahan warna yang terjadi.

V. HASIL PENGAMATAN
1. Uji Molisch
No Nama Bahan Hasil
1. Larutan Glukosa 1% + pereaksi molisch + tetesan Lar. Berwarna coklat kemerahan
H2SO4 Pekat dan terdapat cincin berwarna ungu
Larutan Fruktosa 1% + pereaksi molisch + tetesan Lar. Berwarna coklat kemerahan
2. H2SO4 Pekat dan terdapat cincin berwarna ungu
3. Larutan Sukrosa 1% + pereaksi molisch + tetesan Lar. Berwarna coklat kemerahan
H2SO4 Pekat dan terdapat cincin berwarna ungu
4. Larutan Laktosa 1% + pereaksi molisch + tetesan Lar. Berwarna coklat kemerahan
H2SO4 Pekat dan terdapat cincin berwarna ungu
5. Larutan Pati 1% + pereaksi molisch + tetesan H2SO4 Lar. Berwarna coklat kemerahan
Pekat dan terdapat cincin berwarna ungu

Pertanyaan :
1. Warna apa yang terlihat di antara permukaan dua larutan tersebut?
2. Mengapa banyak protein juga memberikan uji molisch yang positif?
Jawab:
1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ketika larutan uji direaksikan
dengan pereaksi Molish dapat membentuk kompleks cincin berwarna ungu. Hal
ini menujukkan bahwa adanya suatu karbohidrat dalamlarutan tersebut. Larutan
uji yang telah dicampurkan dengan pereaksi Molisch, kemudian ditambahkan
asam sulfat pekat. Asam sulfat akan menyerap air dan membentuk furfural
dengan α-naftol membentuk senyawa gabungan warna ungu. Larutan asam sulfat
pekat dengan kondisi tabung reaksi miring (diteteskan melalui dinding tabung).
Hal ini dilakukan agar reaksi yang diperoleh suatu pembentukkan cincin
berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan larutan dalam tabung tersebut
(Winarno,2004). Terbentuknya warna ungu ini disebabkan adanya pengaruh hasil
dehidrasi monosakarida (furfural) dengan α-naftol daripereaksi Molisch.
2. Banyak protein juga memberikan uji molish yang positif karena uji molish juga
dapat dilakukan untuk mengidentifikasi gugus karbohidrat pada protein.Apabila
protein diuji menggunakan uji molish menunjukkan positif, artinya protein
tersebut mengandung sakarida. Hal ini menunjukkan bahwa protein dapat
mengikat senyawa atau unsur lain, seperti sakarida.

2. Uji Benedict
No Nama Bahan Hasil
1 2 ml Lar. Benedict 2 ml + Glukosa 1 % Lar. Merah bata
2 2 ml Lar. Benedict + Fruktosa 1% Lar. Merah bata + endapan
3 2 ml Lar. Benedict + Sukrosa 1% Bening
4 2 ml Lar. Benedict + Galaktosa 1% Lar. Merah bata
5 2 ml Lar. Benedict + Pati 1% Lar. Biru Bening
6 Glukosa pengenceran 2x Lar. Merah Bata + endapan
7 Glukosa pengenceran 10x Lar. Kuning + endapan
8 Glukosa pengenceran 50x Lar. Kuning
9 Glukosa pengenceran 100x Lar. Kuning

3. Uji Seliwanoff
Hasil perubahan warna
No. Nama Bahan Sebelum dipanaskan Setelah dipanaskan
1. 2 ml lar. seliwanoff + 5 tetes Lar. Berwarna bening Lar. Berwarna merah muda
larutan 0.1 M fruktosa
2. 2 ml lar. seliwanoff + 5 tetes Lar. Berwarna bening Lar. Berwarna merah muda
larutan 0.1 M sukrosa
3. 2 ml lar. seliwanoff + 5 tetes Lar. Berwarna bening Lar. Berwarna bening
larutan 0.1 M glukosa

4. Hidrolisa sukrosa

No Nama Bahan Hasil


1 Sukrosa 1 % + Benedict 3 ml Larutan Kuning
2 Sukrosa 1 % + Seliwanoff 3 ml Larutan Kuning

5. Tes Pati dengan Iodium


Hasil perubahan warna
No. Nama Bahan Sebelum dipanaskan Setelah dipanaskan

1. 3 ml lar. 1% pati + 2 tetes air + 3 Lar. Berwarna coklat tua Lar. Berwarna coklat tua
tetes 0.01 M lar. Iodium
2. 3 ml lar. 1% pati + 2 tetes HCL 6 N + Lar. Berwarna bening Lar. Berwarna biru
3 tetes 0.01 M lar. Iodium dongker
3. 3 ml lar. 1% pati + 2 tetes NaOH 6 N Lar. Berwarna coklat muda Lar. Berwarna kuning ke-
+ 3 tetes 0.01 M lar. Iodium orange-an

VI. PEMBAHASAN
A. Uji Molish

Berdasarkan percobaan ini diperoleh data bahwa semua larutan uji ketika
direaksikandengan pereaksi Molisch, dapat membentuk kompleks cincin berwarna
ungu. Dengan bahan yang diujikan adalah laktosa, sukrosa, maltosa, galaktosa,
fruktosa, glukosa, dan pati semuanya menunjukkan hasil yang positif. Hal ini
membuktikan adanya suatu karbohidrat dalam larutan tersebut. Larutan uji yang telah
dicampurkan dengan pereaksi Molisch, dialirkan dengan larutan H2SO4
 pekat dengan cara memiringkan tabung reaksi.

B. Uji Benedict
Dalam uji ini, suatu gula reduksi dapat dibuktikan dengan terbentuknya endapan
yang berwarna merah bata. Akan tetapi tidak selamanya warna larutan atau endapan y
angterbentuk berwarna merah bata, hal ini bergantung pada konsentrasi atau kadar
gula reduksi yang dikandung oleh tiap-tiap larutan uji .

C. Uji Seliwanoff

Pada uji ini diperoleh data bahwa hanya fruktosa yang menghasilkan warna larutan
yangspesifik yakni warna merah orange yang mengidentifikasikan adanya kandungan
ketosadalam karbohidrat jenis monosakarida itu. HCl yang terkandung dalam pereaksi
Seliwanoffini mendehidrasi fruktosa menghasilkan hidroksifurfural sehingga furfural
mengalamikondensasi setelah penambahan resorsinol membentuk larutan yang
berwarna merah orange.

D. Hidrolisa Sukrosa

Berdasarkan hasil percobaan hidrolisis sukrosa diperoleh data bahwa sukrosa yang
ditambahkan HCl pekat dan dipanaskan serta dinetralkan dengan NaOH bila
diambil beberapa tetes dan diuji dengan Benedict, sebelum dipanaskan berwarna biru
ternyata setelahdipanaskan menghasilkan suatu endapan berwarna merah bata.
Dengan uji Seliwanoff yangditambah HCl pekat, sebelum dipanaskan berwarna
kekuningan dan setelah
dipanaskan berwarna orange. Uji seliwanoff ini menunjukkan hasil yang positif.

E. Tes pati dengan iodium

Uji iodium merupakan sa


lah satu uji dalam uji
karbohidrat yang bertuj
uan
untuk menentukan po
lisakarida. Prinsip
pada percobaan ini
yaitu untuk
mengetahui kandungan po
lisakarida seperti adan
ya dekstrin, amilum ata
u pati
dan glikogen pada b
ahan makanan yang diu
jikan. Amilum atau pat
i pada
iodium menghasilkan war
na biru dekstrin mengha
silkan warna merah ungu,
glikogen dan sebagi
an pati yang terh
idrolisis bereaksi
dengan iodium
menghasilkan warna mera
h coklat atau hitam.
Uji iodium merupakan sa
lah satu uji dalam uji
karbohidrat yang bertuj
uan
untuk menentukan po
lisakarida. Prinsip
pada percobaan ini
yaitu untuk
mengetahui kandungan po
lisakarida seperti adan
ya dekstrin, amilum ata
u pati
dan glikogen pada b
ahan makanan yang diu
jikan. Amilum atau pat
i pada
iodium menghasilkan war
na biru dekstrin mengha
silkan warna merah ungu,
glikogen dan sebagi
an pati yang terh
idrolisis bereaksi
dengan iodium
menghasilkan warna mera
h coklat atau hitam.
Uji iodium merupakan sa
lah satu uji dalam uji
karbohidrat yang bertuj
uan
untuk menentukan po
lisakarida. Prinsip
pada percobaan ini
yaitu untuk
mengetahui kandungan po
lisakarida seperti adan
ya dekstrin, amilum ata
u pati
dan glikogen pada b
ahan makanan yang diu
jikan. Amilum atau pat
i pada
iodium menghasilkan war
na biru dekstrin mengha
silkan warna merah ungu,
glikogen dan sebagi
an pati yang terh
idrolisis bereaksi
dengan iodium
menghasilkan warna mera
h coklat atau hitam.
Uji iodium merupakan sa
lah satu uji dalam uji
karbohidrat yang bertuj
uan
untuk menentukan po
lisakarida. Prinsip
pada percobaan ini
yaitu untuk
mengetahui kandungan po
lisakarida seperti adan
ya dekstrin, amilum ata
u pati
dan glikogen pada b
ahan makanan yang diu
jikan. Amilum atau pat
i pada
iodium menghasilkan war
na biru dekstrin mengha
silkan warna merah ungu,
glikogen dan sebagi
an pati yang terh
idrolisis bereaksi
dengan iodium
menghasilkan warna mera
h coklat atau hitam.
Uji iodium merupakan salah satu uji dalam uji karbohidrat yang bertujuan untuk
menentukan polisakarida. Prinsip pada percobaan ini yaitu untuk mengetahui
kandungan polisakarida. Pati pada iodium menghasilkan warna biru dekstrin.
VII. KESIMPULAN
1. Uji mollisch dilakukan untuk mengetahui adanya karbohidrat, pada sampel yang diuji
(glukosa,sukrosa, fruktosa, pati, laktosa) menghasilkan reaksi yang positif yang ditandai
dengan terbentuknya cincin ungu pada tabung reaksi
2. Uji benedic dilakukan untuk menentukan kadar gula secara kasar.Pada sampel yang diuji
glukosa, fruktosa, galaktosa, dan glukosa pengenceran 2x mengandung gula pereduksi
dengan konsentrasi sekitar 2000mg/dl karena menghasilkan larutan berwarna merah bata dan
terdapat endapan, sedangkan untuk glukosa (10x. 50xm dan 100x) mengandung gula
pereduksi dengan konsentrasi sekitar 1000mg/dl karena menghasilkan larutan berwarna
kuning dan untuk fruktosa dan pati tidak memiliki gula pereduksi karena menghasilkan warna
bening dan biru bening
3. Uji seliwanoff digunakan untuk menguji gula (karbohidrat) yang diuji masuk untuk masuk
masuk kategori ketosa atau aldosa. Gula aldose memiliki gugus keton. Dalam pengujian
seliwanoff ketosa lebih cepat terdehidrasi saat dipanaskan daripada aldosa hcl dalam reagen
seliwanoff akan mendehidrasi gula menjadi furfural yang akan berekasi dengan resorsinol
membentuk senyawa berwarna merah maka dari itu untuk fruktosa menghasilkan hasil positif
dan untuk sukrosa karena dia mengandung fruktosa, sedangkan glukosa memberikan hasil
negatif karena merupakan gula aldose.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Rustianingsih. 2022. Modul Praktikum Biokimia. Bandung. Akademi Farmasi YPF.

Anda mungkin juga menyukai