ANALISA KARBOHIDRAT
Oleh :
(1908511002)
KELAS A
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
ANALISA KARBOHIDRAT
I. Tujuan
1. Mengetahui hasil dari uji positif gula pereduksi pada identifikasi uji Benedict
2. Mengetahui hasil uji positif karbohidrat pada identifikasi uji Molisch
3. Mengetahui hasil uji positif dari pati pada identifikasi uji iodine
4. Mengetahui fungsi penambahan H2SO4 pada identifikasi uji Molisch
5. Mengetahui hasil uji positif glukosa pada identifikasi uji glukosa di dalam urine
II. Dasar Teori
Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat
pada molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton). Gugus -
gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang
ada pada molekul karbohidrat dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan
polihidroksiketon atau senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis (Tim
Dosen, 2010).
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yakni
karbohidrat sederhana dan kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat terdiri
atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana dan karbohidrat kompleks memiliki
lebih dari 2 dua unit gula sederhana dalam satu molekul (Almatsier, 2010). Tiga macam
pembagian karbohidrat berdasarkan susunan kimia yaitu monosakarida yang berarti
senyawa karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis lagi dalam
kondisi lunak menjadi karbohidrat lain (glukosa, fruktosa, galaktosa), oligosakarida
adalah gabungan senyawa monosakarida jumlahnya antara 2-8 molekul monosakarida
(sukrosa, laktosa, maltosa) dan polisakarida yakni karbohidrat dalam bentuk polimer
dari satuan monosakarida (pati, glikogen) (Fiah, 2013).
No Perlakuan Hasil
No Perlakuan Hasil
1 Larutan Glukosa 0,1 M + Larutan berwarna kuning
Benedict + dipanaskan
2 Larutan Fruktosa 0,1 M + Larutan berwarna jingga
Benedict + dipanaskan
3 Larutan Maltosa 0,1 M + Larutan berwarna merah bata
Benedict + dipanaskan
4 Larutan Sukrosa 0,1 M + Larutan berwarna jingga
Benedict + dipanaskan
5 Larutan Laktosa 0,1 M + Larutan berwarna orange
Benedict + dipanaskan
6 Larutan Pati 1% + Benedict + Larutan berwarna kuning muda
dipanaskan
No Perlakuan Hasil
1 Larutan Glukosa 0,1 M -Larutan berwarna merah bata
pengenceran 2 kali+Benedict + -Terdapat sedikit endapan
dipanaskan + Benedict +
dipanaskan
2 Larutan Glukosa 0,1 M -Larutan berwarna biru muda sedikit
pengenceran 10 kali + Benedict + merah bata
dipanaskan
3 Larutan Glukosa 0,1 M Larutan berwarna biru muda, sedikit
pengenceran 50 kali + Benedict + kemerahan
dipanaskan
4 Larutan Glukosa 0,1 M Larutan berwarna biru muda
pengenceran 100 kali + Benedict
+ dipanaskan
No Perlakuan Hasil
1 Pati 1% + iodine Larutan berwarna biru pekat
2 Larutan pati pengenceran 5 kali + Larutan berwarna biru tua
iodine
3 Larutan pati pengenceran 10 kali + Larutan berwarna biru semakin pudar
iodine
4 Larutan pati pengenceran 30 kali + Larutan berwarna biru semakin pudar
iodine
5 Larutan pati pengenceran 50 kali + Larutan berwarna biru semakin pudar
iodine
6 Larutan pati pengenceran 70 kali + Larutan berwarna biru semakin pudar
iodine
5.4 Tabel Data Pengamatan Uji Glukosa dalam urine
No Perlakuan Hasil
1 Urine patologis + Benedict + Larutan berwarna biru muda
dipanaskan
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah tentang analisa karbohidrat, yang dimana percobaan
ini merupakan uji kualitatif untuk melakukan identifikasi macam-macam karbohidrat.
Dilakukan percobaan dengan beberapa reagen, yakni Molisch, Benedict dan Iodine.
Sampel yang dipakai pada percobaan ini adalah glukosa, fruktosa, maltosa, sukrosa,
laktosa, dan pati. Pada uji benedict dan iodine konsentrasi sampel dibuat bervariasi.
Adapun tujuan dibuatnya sampel yang bervariasi adalah untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi terhadap uji Benedict dan Iodine.
Kemudian percobaan kedua adalah uji Benedict, yang dimana bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya gula pereduksi. Prinsip uji Benedict yaitu berdasarkan
adanya karbonil bebas yang mereduksi Cu2+ dalam kondisi basa menjadi Cu2O. Uji
Benedict dapat berlangsung sangat lambat, oleh karenanya perlu dilakukan pemanasan
untuk dapat mempercepat proses pengujiannya dan apabila suatu sampel mengandung
gula pereduksi atau menunjukkan hasil positif maka uji Benedict akan menimbulka n
warna hijau, kuning, oranye dan merah bata. Sedangkan sampel yang tidak memiliki
gula pereduksi atau hasilnya negatif maka tidak akan merubah warna dari Benedict dan
akan tetap berwarna biru. Pada percobaan ini jug terdapat kesalahan, dimana sukrosa
dan pati menunjukan hasil positif pada uji benedict. Sukrosa dan pati tidak memiliki
gugus pereduksi, karena gugus hidroksil (-OH) bebasnya saling berikatan membentuk
ikatan glikosida. Kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh tidak fokusnya praktikan
dalam pengambilan sampel yang menyebabkan tercampurnya sampel satu dengan yang
lainnya serta adanya alat yang tidak steril yakni pipet tetes sehingga menyebabkan telah
tercampurnya beberapa larutan.
Percobaan yang terakhir yakni dilakukan uji Glukosa di dalam urin dengan reagen
Benedict. Berdasarkan hasil pengamatan, Benedict pada urin patologis menghasilkan
warna biru muda. Hal ini berarti kadar urin kurang dari 0,5 % sehingga dapat dikatakan
sampel urin yang dipakai mengandung glukosa namun masih dalam batas wajar.
VII. Kesimpulan
1. Hasil uji Benedict menunjukkan hasil positif apabila terdapat endapan Cu2O
berwarana merah bata. Semua sampel yang diuji menunjukkan hasil positif kecuali
sukrosa dan pati.
2. Hasil uji Molisch menunjukkan positif apabila terbentuknya cincin berwarna ungu
diantara permukaan dua larutan yang diuji. Semua sampel yang diuji menunjukkan
hasil positif
3. Hasil uji iodine yang menunjukkan positif pati ditandai dengan adanya pati yang
telah membentuk kompleks iodium berwarna biru tua dengan glikogen yang
intensitas birunya rendah. Semakin rendah kadar glukosa yang diuji semakin mudra
biru yang dihasilkan
4. Fungsi penambahan H2SO4 pada uji Molisch adalah untuk menghidrasi ikatan
pada karbohidrat menjadi senyawa furfural.
5. Hasil uji Glukosa dalam Urine yang positif ditunjukkan dengan terbentuk endapan
berwarna berwarna merah bata. Namun pada sampel yang diuji menghasilkan
warna biru.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Legowo, A. M., Nuwantoro, N., & Sutaryo, S. 2007. Analisis Pangan. Fakultas Peternakan
Universitas Diponegoro. Semarang.
Sirajuddin, S dan Najamuddin, U. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar :
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Sumatri, dan Abdul Rahman. 2007. Analisis Makanan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Tim Dosen Kimia. 2010. Kimia Dasar. Makassar : UPT MKU
Tim Laboratorium Biokimia. 2021. Penuntun Praktikum Biokimia I. Bukit Jimbaran:
Percobaan Pengamatan
a). Uji Molisch
Larutan Glukosa 1% + Pereaksi Molisch+ -Peningkatan suhu
H2SO4 pekat -Terbentuk cincin berwarna ungu
kecoklatan
Percobaan Pengamatan
b). Uji Benedict Konsentrasi Larutan 0,1 M
Larutan Glukosa 0,1 M + Benedict + Larutan berwarna kuning
dipanaskan
Larutan Fruktosa 0,1 M + Benedict + Larutan berwarna jingga
dipanaskan
Larutan Maltosa 0,1 M + Benedict + Larutan berwarna merah bata
dipanaskan
Larutan Sukrosa 0,1 M + Benedict + Larutan berwarna jingga
dipanaskan
Larutan Laktosa 0,1 M + Benedict + Larutan berwarna orange
dipanaskan
Larutan Pati 1% + Benedict + dipanaskan Larutan berwarna kuning muda
Percobaan Pengamatan
c). Uji Benedict Pengenceran Glukosa 0,1 M
Larutan Glukosa 0,1 M pengenceran 2 -Larutan berwarna merah bata
kali+Benedict + dipanaskan + Benedict + -Terdapat sedikit endapan
dipanaskan
Larutan Glukosa 0,1 M pengenceran 10 kali + -Larutan berwarna biru muda sedikit
Benedict + dipanaskan merah bata
Larutan Glukosa 0,1 M pengenceran 50 kali + Larutan berwarna biru muda, sedikit
Benedict + dipanaskan kemerahan
Larutan Glukosa 0,1 M pengenceran 100 kali Larutan berwarna biru muda
+ Benedict + dipanaskan
PERTANYAAN DAN JAWABAN
a. Uji Molisch
1. Warna apa yang terlihat diantara permukaan dua larutan tersebut?
Jawab : Warna yang terlihat adalah cincin ungu kecoklatan.
Jawab : Karena protein juga mempunyai gugus aldehid atau keton bebas pada
strukturnya.
b. Uji Benedict
1. Berapa kadar karbohidrat yang terendah yang masih dapat diamati dengan uji
benedict?
Jawab : Kadar karbohidrat yang masih dapat diamati dengan uji Benedict adalah
1%.
2. Senyawa apalagi selain tembaga yang dapat direduksi? Apa fungsi berbagai bahan
dalam reagen benedict?
Jawab : Ag+, Fe2+, Ag2+. Fungsi natrium sitrat adalah mencegah pengendapan
CuO2 dan fungsi natrium karbonat yaitu membuat keberadaaa basa CuSO4 sebagai
oksidator.