Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Putri Meiriska (20620067)
2. Shelomytha Atang (20620026)
3. Cantika Tilaar (206200211)
4. Bella Matheos (20620043)
5. Violetta Datu (20620021)
6. Jesinda Tewu (20620061)
7. Larry Mawei (20620069)
8. Susan Tular (20620054)
9. Tia Kakiay (20620018)

Dosen Pengajar : Mervina Rondonuwo, S.Pd., M.Si

Prodi Farmasi
Fakultas Sains & Teknologi
Universitas Prisma
2020/2021
Daftar Isi
Halaman judul
Daftar isi
BAB I
A. Teori dasar
B. Tujuan
C. Alat dan bahan
D. Prosedur kerja
BAB II
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
A. Teori Dasar
Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau
metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah,
sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel
pada jaringan otot sebagai sumber energi. Peran penting karbohidrat dalam proses metabolisme
yaitu menjaga keseimbangan asam dan basa, pembentukan struktur sel, jaringan dan organ
tubuh. Karbohidrat dapat diidentifikasi menggunakan beberapa uji untuk membuktikan adanya
polisakarida dalam suatu bahan. Uji yang akan dilakukan yaitu Uji Benedict dan Uji Iodium.
Gula pereduksi dapat dibuktikan dengan uji benedict. Semakin banyak konsentrasi monosakarida
atau gula pereduksi dalam suatu larutan, akan membuat warna larutan semakin merah bata. Jadi
apabila setelah diuji benedict suatu larutan berwarna hijau, maka konsentrasi monosakarida atau
gula pereduksinya sedikit. Apabila berwarna kuning maka konsentrasinya lebih banyak, dan
apabila berwarna merah bata maka konsentrasinya lebih banyak lagi. Namun apabila larutan
tetap berwarna biru, hal itu menandakan bahwa tidak terdapat monosakarida atau gula pereduksi
dalam tersebut. Reagen benedict dapat disimpan di wadah tertutup dalam waktu sangat lama. Uji
Iodium digunakan untuk mendeteksi adanya pati (suatu polisakarida). Jika bahan makanan
mengandung karbohidrat, maka akan menunjukan warna biru keunguan. Uji karbohidrat Iodium
mengambil prinsip sifat serap molekul polisakarida yang mengandung rantai glukosa dan
membentuk heliks. Ruang antara heliks ini mampu menampung molekul iodin.
Protein merupakan komponen yang penting dalam tubuh kita, senyawa organik ini
berfungsi sebagai katalis reaksi biokimia (enzim), pengangkutan oksigen (pada hemoglobin),
protein cadangan dan sebagainya. Penyusun protein adalah asam amino yang berikatan satu sama
lain melalui ikatan peptida. Uji ini menggunakan reagen biuret yang mengandung NaOH dan
CuSO4 encer. Reagen biuret akan bereaksi dengan ikatan peptida protein pada sampel. Adanya
protein sampel ditunjukkan perubahan sampel menjadi warna ungu. Pembentukan warna
disebabkan karena adanya kompleks ion Cu+ dengan ikatan peptida protein.
Lipid adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, banyak ditemukan dalam sel/
jaringan, larut dalam zat pelarut non polar seperti chloroform, ether dan benzana. Sebagai
penyusun utama lipida adalah trigliserida. Walaupun lipid merupakan satu golongan senyawa
tersendiri akan tetapi sering kali bergabung dengan senyawa lain misalnya karbohidrat dan
protein dengan nama glikolipida dan lipoprotein. Gugus-gugus utama lipid memiliki
karakteristik kelarutan (solubilitas) yang berbeda dan sifat yang digunakan dalam ekstraksi dan
pemisahan lemak dari materi biologis. Supaya terbentuk emulsi yang stabil diperlukan suatu zat
pengemulsi yang disebut emulsifier yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara
kedua fase cairan. Cara kerja emulsifier terutaa disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat
terikat baik pada minyak maupun air. Emulsifier akan membentuk lapisan disekeliling minyak
sebagai akibat menurunnya tegangan permukaan, sehingga mengurangi kemungkinan bersatunya
butir-butir minyak satu sama lain
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui adanya gugua reduksi pada karbohidrat
2. Untuk mengetahui jenis polisakarida
3. Untuk mengetahui ikatan peptida pada protein
4. Untuk mengetahui adanya kelarutan lipid pada beberapa macam pelarut

C. Alat dan Bahan

1. Uji Benedict
- Alat : Tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur , timbangan,
mortal, alu, corong, erlenmeyer, hot plate, gelas kimia. stopwatch, label, serbet,
tisu,
- Bahan : Aquades, larutan benedict, nasi, kentang rebus, putih telur rebus, tahu
mentah, biskuit, gula pasir, kuning telur, roti, pisang,

2. Uji Iodium
- Alat : Kertas hvs
- Bahan : Betadine, nasi, pisang, kentang, putih telur rebus, roti, tahu mentah,
biskuit, gula pasir, kuning telur rebus

3. Uji Biuret
- Alat : Tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur, tisu, corong,
alumunium foil, mortal, alu
- Bahan : NaOH, CuSO4.5H2O, air, nasi, putih telur mentah

4. Uji Kelarutan
- Alat : Tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur,
- Bahan : Aquadest, NO2CO3, CHCl3 (kloroform), minyak kelapa

D. Prosedur Kerja

1. Uji Benedict
- Siapkan alat dan bahan
- Potong kecil – kecil bahan yang akan digunakan menggunakan pisau diatas
talenan
- Haluskan setiap bahan – bahan yang sudah di potong menggunakan mortal dan
alu serta campurkan aquades secukupnya agar setiap bahan mudah dihaluskan
- Masukan setiap bahan sebanyak 2 ml ke gelas ukur menggunakan corong dan tisu
diatasnya untuk menyaring
- Lalu pindahkan setiap bahan ke tabung reaksi yang sudah diberi label
- Kemudian tambahkan setiap 1 ml larutan benedict di tabung reaksi
- Lalu Panaskan air sampai mendidih di hotplate
- Setelah panas, masukan setiap tabung reaksi
- Panaskan selama 10 menit
- Amati perubahan warna setiap bahan.

2. Uji Iodium
- Siapkan bahan – bahan dan dipotong
- Teteskan betadine 2-3 tetes ke bahan yang ada di nomor 1
- Perhatikan perubahan warna yang terjadi

3. Uji Biuret
- Timbang bahan yang akan digunakan NaOH 4 gr, lalu dilarutkan kedalam 10 ml
air.
- amUntuk bagian CuSO4 yang 1 gr dimasukkan ke dalam gelas ukur dan beri
aquades sebanyak 10 ml dan di aduk sampai homogen.
- Kemudian NaOH dimasukkan ke dalam gelas ukur dan di aduk sampai homogen
- Selanjutnya ambil bahan nasi sebanyak 2 ml yang sudah dihaluskan dan saat
dimasukan ke gelas ukur disaring diatasnya menggunakan tisu,
- Setelah itu ukur bahan aquades dan putih telur mentah taruh sebanyak 2 ml di
gelas ukur
- Kemudian masukan setiap bahan yang sudah diukur ke dalam tabung reaksi
- Lalu dicampurkan sebanyak 2 ml NaOH
- Tutup bagian atas tabung reaksi menggunakan alumunium foil, lalu dikocok dan
amati perubahan warna.
- Setelah itu di tetesi dengan CuSO4.5H2O sebanyak 5 tetes
- Tutup bagian atas tabung reaksi menggunakan alumunium foil, lalu dikocok dan
amati perubahan warna.

4. Uji Kelarutan
- Siapkan tabung reaksi dan isilah masing – masing dengan aquadest, NO2CO3, dan
CHCl3 (Kloroform) sebanyak 2 ml ke setiap tabung reaksi
- Tambahkan ke dalam tiap tabung di atas, 3 tetes minyak kelapa
- Tutup bagian atas tabung reaksi menggunakan alumunium foil
- Lalu kocoklah kemudian biarkan selama 5 menit
- Amati dan catat perbedaannya.
BAB II

A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
BAB III

A. KESIMPULAN
B. SARAN
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai