Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA

OLEH:

NAMA : Irfan fikri


NIM : 2212101010122
KELOMPOK : C

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2022/2023

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Kajian Teori
1.1.1 Karbohidrat
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul dalam reaksi
kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup. Hal ini berkaitan dengan jenis-jenis
molekul struktur dan sifat kimianya seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan
biomolekul lainnya. Karbohidrat adalah polisakarida,merupakan sumber energi utama pada
makanan. Nasi,ketela,dan jagung adalah contoh beberapa makanan yang mengandung
karbohidrat. Penyususn utama karbohidrat adalah karbon, hydrogen dan oksigen, dengan rumus
umum Cn(H2O)n. Karbohidrat berasal dari kata karbon dan hidrat. Atom karbon yang mengikat
air.
1.1.2 Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monumer asam amino yang dihubungkan satu sama lain denga n ikatan
peptida, Molekul protein mengandung karbon, hydrogen, oksigen dan kadang kala solfer serta
fosfor. Protein berperan penting dalam sruktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangkutan dan penyimpanan molekul lain
seperti oksigen, mendukung secara mekanis system kekebalan (imunitas) tutbuh. Menghasilkan
pergerakan tubuh,sebagai transmitter Gerakan saraf dan mengendalikan pertumbuhan dan
perkembangan.Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil
(COOH) dan amina (NH2). Asam amino merupakan molekul yang digunakan untuk membangun
protein. Protein merupakan suatu polimer dari asam amino. Untuk mengetahui adanya protein,
dapat dilakukan uji, menggunakan beberapa metode salah satunya uji biuret. Uji biuret
merupakan analisis kuantitatif protein yang berdasarkan adanya ikatan peptida, maupun sifat-
sifat dari asam amino yang dikandungnya. Protein merupakan senyawa yang bersifat amfoter,
yaitu senyawa yang tidak konsiten dapat berupa asam atau basa.
1.1.3 Lipid
Lemak dan minyak adalah triester dari gliserol gliserol yang dinamakan trigliserida. Lipid
tidak memiliki rumus molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan yang
berbeda. Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa
golongan, yaitu asam lemak, lemak, fosfolipid. Le,mak dan minyak adalah trigkeserida atau
triasgliserol, kedua istilah ini berarti “triester dari gliserol”. Perbedaan antar suatu lemak dan
minyak seperti bersifat cair, Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak,
sedangkan gliserida pada tumbuhan cenderung berupa minyak.

1.2 TUJUAN PENELITIAN


1.2.1 Karbohidrat
Tujuan praktikum biokimia dengan materi karbohidrat untuk mengamati dan
menjelaskan perubahan yang terjadi pada uji benedic

1.2.2 Protein
Tujuan praktikum biokimia dengan materi protein untuk mengamati dan menjelaskan
perubahan yang terjadi pada uji biuret

1.2.3 Lipid
Tujuan praktikum biokimia dengan materi lipid untuk mengamati dan menjelaskan
perubahan yang terjadi pada uji noda lemak

BAB II
BAHAN DAN METODE

2.1 Bahan dan Alat Penelitian

2.1.1 Karbohidrat
Alat yang digunakan pada penelitian tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet
tetes, gelas ukur, kamera, penangas air, pembakar spiritus, dan penjepit tabung reaksi.
Bahan yang digunakan pada penelitian adalah benedict, glukosab 1 %, fruktosa 1 %, dan
laktosa 1 %.

2.1.2 Protein
Alat yang digunakan pada penelitian tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet
tetes, gelas ukur, kamera, pembakar spiritus, dan penjepit tabung reaksi. Bahan yang
digunakan pada penelitian adalah albumin 2%, kasein 2 %, pepton 2 %, NaOH 10% dan
CuSO4 0,1 %.

2.1.3 Lipid
Alat yang digunakan pada penelitian tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet
tetes, gelas ukur, kamera, pembakar spiritus, dan penjepit tabung reaksi. Bahan yang
digunakan pada penelitian adalah air, alcohol dingin, alcohol panas, eter, kloroform, dan
minyak.

2.2 Metode Penelitian


2.2.1 Karbohidrat
1. Disediakan 3 tabung reaksi:
1.Tabung reaksi 1 diisi dengan benedict 3 ml dan glukosa 0,1 M 1 ml
2. Tabung reaksi 2 diisi dengan benedict 3 ml dan fruktosa 0,1 M 1 ml
3. Tabung reaksi 3 diisi dengan benedict 3 ml dan laktosa 0.1 m 1 ml
2. Dipanaskan semua tabung dengan penangas air mendidih selama 5 menit dan diamati.
3. Larutan warna hijau, kuning, atau endapan merah bata membuktikan adanya monosakarida
atau aldehid 9 (keton) bebas.
2.2.1 Protein
1. Disediakan 3 buah tabung reaksi
 Tabung reaksi 1 diisi dengan albumin 2% 2 ml dan NaOH 10% 2 ml CuSO4 0,1% 1 tetes
 Tabung reaksi 2 diisi dengan kasein 2% 2 ml dan NaOH 10% 2 ml CuSO4 0,1% 1 tetes
2. Diaduk dengan baik, bila tidak terjadi warna merah muda atau ungu teteskan lagi CuSO4.
Dilanjutkan penambahan ini (maksimum sampai 10 tetes) sampai terbentuk warna merah muda
atau ungu.

B
1. Dimasukkan 2 ml larutan albumin 2% ke dalam tabung, ditambahkan 2 ml larutan NaOH
40%, diaduk dengan baik.
2. Dimiringkan tabung dengan hati-hati, dituangkan 5 ml larutan CuSO4 0,02% melalui dinding
tabung sehingga terbentuk dua lapisan warna yang jelas.
3. Dibiarkan beberapa menit dan diamati warna yang terjadi pada pertemuan kedua larutan.

2.2.2 Lipid (Uji Noda Lemak)


A.
1. Disediakan 5 buah tabung reaksi, dan isi dengan pereaksi:
1. Tabung reaksi 1 : air 2 ml dan minyak 2 tetes
2. Tabung reaksi 2: alcohol dingin 2 ml dan minyak 2 tetes
3. Tabung reaksi 3: alcohol panas 2ml dan dan minyak 2 tetes
4. Tabung reaksi 4 : eter 2 ml dan minyak 2 tetes
5. Tabung reaksi 5: klorofom 2 ml dan minyak 2 tetes
2. Diaduk dengan baik, lalu diambil sedikit larutan tadi dan diteteskan di atas kertas saring.
3. Dibiarkan kertas saring mengering lalu diamati ada atau tidaknya noda lemak pada kertas
tersebut.

B.
1.Dimasukkan sedikit lemak (sebesar kepala korek api) ke dalam tabung reaksi.
2. Ditambahkan 2 ml air dan dipanaskan di atas penangas air mendidih.
3. Dilihat apa yang terjadi, kemudian ditambahkan 5 ml larutan NaOH dalam alkohol dan
dipanaskan lagi sehingga terbentuk larutan jernih.
4. Dikocok dan diperhatikan terbentuknya busa.
C.
1. Dimasukkan 1 ml minyak kelapa dan 3 ml air ke dalam tabung reaksi, dan dikocok.
2. Ditambahkan 2 ml air dan dipanaskan di atas penangas air mendidih.
3. Diperhatikan apa yang terjadi.
4. Ditambahkan 1 ml Na2CO3 0,5%. Dikocok lagi dan diperhatikan apa yang terjadi.

D
1. Disediakan 5 buah tabung reaksi, dan diisi dengan pereaksi:
1. tabung reaksi 1: air 2 ml dan minyak 2 tetes
2. tabung reaksi 2: alcohol dingin 2 ml dan minyak 2 tetes
3. tabung reaksi 3: alcohol panas 2 ml dan minyak 2 tetes
4. tabung reaksi 4: eter 2 ml dan minyak 2 tetes
5. tabung reaksi 5: kloroform 2 ml dan minyak 2 tetes
2. Ditambahkan sedikit asam palmitat ke dalam masing-masing tabung dan diaduk
3. Dilakukan uji noda lemak seperti poin A
4. Diamati noda lemak yang terbentuk pada kertas saring

E
1 Disediakan 4 buah tabung reaksi, dan diisi dengan pereaksi:
1. tabung reaksi 1: air 2 ml dan mintak 2 tetes
2. tabung reaksi 2: alcohol dingin 2 ml dan minyak 2 tetes
3. tabung reaksi 3: eter 2 ml dan minyak 2 tetes
4. tabung reaksi 4: kloroform 2 ml dan minyak 2 tetes
2. Diaduk dengan baik, lalu diperhatikan cairan yang melekat pada dinding tabung dan dicicipi
rasanya
3. Dilakukan uji noda lemak seperti poin A
4. Dicuci noda lemak di atas kertas saring dengan air lalu dikeringkan kertas saring tersebut
5. Diamati ada atau tidaknya noda lemak, dan ditulis perbedaannya dari poin D
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil penelitian


Tabel 1 Hasil Penelitian Uji Benedict (Karbohidrat)
No Bahan Direaksikan Kesimpulan
1. Glukosa 0,1 M Reagen benedict 3 ml merah bata
2. Fruktosa 0,1 M Reagen benedict 3 ml kuning
3. Laktosa 0,1 M Reagen benedict 3 ml biru

Gambar Hasil Pengamatan Uji Benedict

Tabel 2 Hasil Pengamatan Uji Biuret (protein)


No Bahan Direaksikan Kesimpulan
1. Albumin 2% NaOH dan CuSO4 Ungu tua
2. Kasein 2% NaOH dan CuSO4 Ungu muda

Gambar Hasil Pengamatan Uji Biuret :


Tabel 3 Hasil Penelitian Uji Noda Lemak (Lipid)
No Bahan Direaksikan Kesimpulan
1. Air Minyak Terdapat noda
2. Alkohol dingin Minyak Terdapat noda
3. Alkohol panas Minyak Tidak ada noda
4. Eter Minyak Terdapat noda
5. Kloroform Minyak Terdapat noda

Gambar Hasil Pengamatan Uji Noda Lemak

3.2 Pembahasan

3.2.1 Uji Biuret (Karbohidrat)


Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bagaimana uji benedict dapat digunakan untuk
menguji zat gula pereduksi dalam suatu larutan. Larutan tembaga yang dapat larut, bila direduksi
melalui gula yang memiliki aldehida atau keton bebas, akan membentuk oksida tembaga (Cu2O)
yang berwarna kuning hingga merah. Larutan glukosa 1% dan larutan fruktosa 1% menghasilkan
hasil eksperimen benedict yang positif karena keduanya adalah monosakarida atau gula
pereduksi. Larutan laktosa 1% menunjukkan hasil negatif karena berasal dari gugus disakarida.
3.2.2 Uji Benedict (Protein)
Pada uji biuret digunakan dua sampel yaitu albumin 2% dan kasein 2%. Sampel pertama
adalah 2 ml albumin, 2 mL natrium hidroksida (NaOH) dan tembaga sulfat (CuSO4) 1 tetes,
menghasilkan larutan berwarna ungu tua. Sampel kedua adalah2 ml kasein, 2 ml NaOH dan 1
tetes CuSO4, menghasilkan larutan berwarna ungu muda. Dari percobaan yang telah dilakukan,
kedua sampel ini mengalami perubahan warna. Perubahan warna terjadi karena ketika natrium
ditambahkan hidroksida (NaOH), larutan akan menjadi suasana basa, dalam suasana basa, ion
Cu2+ dari reagen biuret tembaga sulfat (CuSO4) bereaksi dibentuk dengan gugus –CO dan –NH
dari rantai peptida yang membentuk protein kompleks ungu. Perubahan warna, menunjukkan di
dalam sampel mengandung ikatan peptida yang mengikat asam amino dengan yang lain.
3.2.3 Uji Noda Lemak (Lipid)
Dalam praktikum lipid, ditemukan bahwa pereaksi sangat berpengaruh pada minyak dan
kadar noda yang dihasilkan, seperti pada air, alkohol dingin, eter, kloroform sedangkan pada
alkohol panas tidak ada noda yang tersisa.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1 .1 Karbohidrat (Uji Bienedict)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, didapatkan kesimpulan
bahwa larutan glukosa dan fraktosa yang mengandung gula denag memiliki struktur
monosakarida dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ termasuk dalam yang terdapat pada larutan
benedict.
4. 1. 2 Protein (Uji Biuret)
Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, didapatkan kesimpulan bahwa
larutan albumin dan kasein mengandung ikatan peptide yang mengikat asam amino dang
mengandung protein kompleks.
4. 1. 3 Lipid (Uji Noda Lemak)
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa air, eter, kloroform dan alcohol
dingin mengandung minyak dalam larutan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Sidik,K.2009.Analisis Protein.Erlangga:Jakarta
Amrida.2011.Model Pratikum Dasar.Yogyakarta:SMK SMTI Yogyakarta
Harris.2013.Pratikum Kimia Umum.Yogyakarta:SMK SMTI Yogyakarta
Salirawati et all.2007.Belajar Kimia Mekanik.Jakarta:Grasindo

Anda mungkin juga menyukai