PETUNJUK PRAKTIKUM
BIOKIMIA
DAFTAR ISI
Tujuan Percobaan :
Memamahami identifikasi senyawa karbohidrat dengan beberapa uji molisch,
fehling dan benedict, iodin dan osazon, dan barfoed dan metode optik
Dasar Teori
Karbohidrat terdiri dari unsur C, H, dan O yang memiliki gugus aldehid/keton dan
alkohol. Rumus umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Karbohidrat banyak ditemui di alam,
contohnya saja tumbuhan dan hewan. Manusia mengkonsumsi karbohidrat sebagai
sumber energi utama penghasil ATP. Karbohidrat dibagi atas beberapa jenis:
monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Perbedaan jenis ini adalah
bergantung pada jumlah n. Semakin banyak n, maka karbohidrat semakin kompleks dan
membentuk polimer dengan ikatan glikosidik. Setiap karbohidrat dapat memiliki ciri
khas tersendiri. Sehingga dapat diketahui dari identifikasi dengan pereaksi tertentu. Uji
yang dimaksud adalah molisch, fehling dan benedict, iodin dan osazon, dan barfoed dan
metode optik.
”Uji Molisch”
Bahan dan Alat
1. Remahan roti
2. Larutan gula
3. Buah
4. Larutan Pati
5. Pereaksi Molisch ( Larutan 5% -naftol dalam alkohol 95%)
6. H2SO4 Pekat
7. Pipet tetes
8. Tabung reaksi 4
9. Rak tabung reaksi
Prosedur Percobaan
• Menyiapkan tabung reaksi dan beri label pada masing-masing tabung
• Isi pada masing-masing tabung 3 ml larutan bahan uji
• Tambahkan 2 tetes pereaksi Mollisch pada masing-masing tabung sesuai dengan
labelnya
• Miringkan tabung reaksi yang berisi larutan standar karbohidrat, kemudian
alirkan 2 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung
• Amati warna pada bidang batas antara asam dan larutan air
• Perhatikan terbentuknya cincin warna ungu yang terjadi pada bidang batas
Prosedur Percobaan
• Menyiapkan tabung reaksi dan beri label pada masing-masing tabung (seperti
pada metode fehling)
• Isi pada masing-masing tabung 2,5 ml larutan barfoed
• Panaskan semua tabung dalam waterbath selama 10 menit
• Tambahkan 5 tetes bahan uji pada masing-masing tabung reaksi sesuai dengan
labelnya
• Panaskan kembali semua tabung dalam penangas air selama 10 menit
• Catat waktu terjadinya perubahan warna merah pada masing-masing bahan uji
PERCOBAAN V, VI:
UJI PROTEIN: NINHIDRIN, BIURET, XANTHOPROTEIN, DAN MILLON
Tujuan Percobaan
Memahami identifikasi protein dengan berbagai pereaksi yakni ninhidrin, biuret,
xanthoprotein, dan millon
Dasar Teori
Protein merupakan senyawa makromolekul yang menjadi komponen utama sel
tubuh manusia. Protein terdiri dari asam amino yang berikatan dengan proses
polimerisasi peptida-peptida. Untuk membentuk peptide dan protein, asam amino akan
membentuk ikatan peptida dengan asam amino lainnya. Ikatan yang terjadi pada saat
polimerisasi adalah ikatan hidrogen (gugus -NH dan gugus -OH) dan ikatan disulfida (-S-
S-) yang menyokong terjadinya ikatan yang kompleks pada protein.
Jenis-jenis asam amino yang paling umum diketahui adalah 20 jenis. Berdasarkan
jumlah asam amino penyusunnya, rantai asam amino dibagi menjadi: peptide (asam
amino kurang dari 50) dan protein (lebih dari 50 asam amino). Asam amino bersifat
amfoter karena memiliki gugus amina (basa) dan karboksilat (Asam). Berdasarkan sifat-
sifat protein yang telah dicantumkan di atas, pada praktikum ini dapat dilakukan
identifikasi protein yang ada pada sampel.
Tujuan Percobaan
Memahami kelarutan lemak dan minyak dalam berbagai macam pelarut dan
mengetahui mekanisme saponifikasi lemak dalam pembuatan sabun
Dasar Teori
Lipid merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut
organic non polar. Sama seperti makromolekul lain, lipid terdiri dari unsur karbon,
hydrogen, dan oksigen. Fungsi lemak sebagai sumber energi yang digunakan dalam
proses metabolisme tubuh, pembentuk insulator, komponen pembentuk hormon dan
pelindung membran sel. Lipid merupakan gabungan dari gliserida dan asam lemak.
Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak jenuh biasa ditemukan pada susu, lemak hewan dan jika kadarnya
berlebihan dalam tubuh maka akan membahayakan tubuh manusia karena
meningkatkan kadar kolestrol dan trigliserida darah. Sedangkan, asam lemak tak jenuh
sangat diperlukan bagi tubuh karena dapat menurunkan kadar kolestrol dan trigliserida
darah. Contoh asam lemak tak jenuh adalah minyak zaitun. Lemak biasa ditemukan
pada hewan, sedangkan minyak merupakan bagian lipid dari tumbuhan.
Prosedur Percobaan
• Menyiapkan tabung reaksi sejumlah pelarut yang tersedia. Tandai tabung sesuai
dengan sampel yang digunakan
• Isikan 2 ml pelarut yang telah ditentukan ke dalam masing-masing tabung reaksi
yang telah ditandai
• Tambahkan 2 ml bahan uji pada masing-masing tabung.
• Kocok kuat tabung reaksi hingga minyak dan pelarut tercampur secara merata
• Amati kelarutan dari bahan uji minyak tersebut pada tiap-tiap pelarut
Prosedur Percobaan
• Masukkan ke dalam Gelas erlenmeyer : minyak goreng 5 ml, 5 gram NaOH padat dan
50 ml Alkohol.
• Tempatkan dalam air mendidih selama 1 jam
• Dinginkan larutan dalam gelas beaker dengan cara merendam gelas erlenmeyer
dalam air dingin
• Amati terjadi endapan putih sabun
• Ambil sedkit dari zat padat (sabun) yang terbentuk dengan batang pengaduk,
kemudian larutkan dengan sedikit air dalam tabung reaksi
• Kocok dan amati perubahan yang terjadi pada larut
PERCOBAAN XI, X, XI
UJI AKTIFITAS ENZIM: PENGARUH INHIBITOR DAN AKTIVATOR; PENGARUH pH;
PENGARUH SUHU
Tujuan Percobaan
Memahami pengaruh activator dan inhibitor, pengaruh pH, dan pengaruh suhu
pada proses kerja enzim
Dasar Teori
Enzim adalah biokatalisator yang mempercepat laju reaksi kimia dalam tubuh
dengan menurunkan energi aktivasi reaksi. Reaksi yang dapat dikatalisis oleh enzim
sangat spesifik terhadap reaksi tertentu. Kebutuhan akan enzim pada reaksi adalah
sedikit. Enzim bekerja dalam reaksi bolak-balik (reversible). Struktur enzim adalah
gabungan protein atau protein tunggal dan senyawa non-protein yang hanya dapat
dihasilkan oleh makhluk hidup. Enzim memiliki sisi aktif yang mengikat substrat dan sisi
alosterik yang mengikat kofaktor atau activator.
Cara kerja enzim dijelaskan dalam 2 teori yaitu teori gembok dan kunci (lock and
key) dan teori kecocokan terinduksi (induced fit).Kerja enzim sangat dipengaruhi oleh
beberapa factor yakni: konsentrasi enzim dan kofaktor, konsentrasi substrat, inhibitor,
activator, suhu dan pH. Pada praktikum ini, akan dipelajari bagaimana factor-faktor
yang dapat mempengaruhi kerja enzim.
Erlemeyer 3
(sebagai pembanding 1, 2):
❖ 15 ml larutan buffer pH 6,5
❖ 3 ml larutan substrat
❖ 6 ml aquades
• Menyediakan 5 tabung reaksi, tandai 0’, 5’, 10’, 15’, 20’ dan isi masing-masing
dengan 10 ml larutan HCl 0,05 N
• Pipet 1 ml larutan dari erlemeyer, masukkan kedalam tabung 0’
• Kemudian untuk Gelas erlenmeyer 1,2,3; tambahkan 1 ml larutan enzim ke dalam
erlemeyer.
• Setiap 5 menit setelah ini, masukkan 1 ml larutan dari erlemeyer 1, 2, 3 berturut-
turut ke dalam tabung 5’, 10’, 15’, 20’ (larutan diambil dari erlemeyer dengan
memipet dan memasukkannya ke dalam tabung, harus tepat pada waktu yang
ditentukan)
• Setelah semua selesai, tambahkan 1 ml larutan KI – KIO3 ke dalam tiap-tiap tabung
reaksi, campur baik-baik dan tunggu 5 –10 menit.
• Bacalah dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 560 nm dan lihat
absorbansinya
Untuk menghitung persentase substrat yang diolah, memakai rumus:
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡
%substrat yang diolah: 100%- x 100 %
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡0
Prosedur Percobaan
• Menyediakan stopwatch dan 5 tabung reaksi yang masing-masing diberi tanda 0’,
5’, 10’, 15’, 20
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOKIMIA SEMESTER GENAP 2020/2021
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOKIMIA
Prosedur Percobaan
• Menyediakan gelas beaker untuk beberapa variasi suhu:
a. Untuk suhu 0°C disediakan bak berisi es
b. Untuk suhu 27°C diletakkan pada suhu kamar
c. Untuk suhu 40°C diletakkan pada penangas air
c. Untuk suhu 50°C diletakkan pada penangas air
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOKIMIA SEMESTER GENAP 2020/2021
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOKIMIA
Tujuan Percobaan
Memahami cara identifikasi vitamin c dan penentuan kadar vitamin c dengan
metode titrasi iodometri
Dasar Teori
Vitamin merupakan salah satu satu senyawa yang sangat diperlukan oleh tubuh
untuk proses metabolism dan pertumbuhan. Asupan vitamin diperlukan untuk tubuh
karena pada umumnya vitamin tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh, meski ada
vitamin yang dapat disintesis walau prosesnya sangat lama.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat dibedakan menjadi vitamin yag larut
dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin A, D, E, K merupakan golongan
vitamin yang larut dalam lemak, sedangkan vitamin C dan vitamin B kompleks dapat
larut dalam air.
Vitamin C atau yang bisa disebut asam askorbat adalah vitamin yang dapat
disintesis dari glukosa dalam hati dari semua jenis mamalia, kecuali manusia. Manusia
tidak memiliki enzim yang dapat mensintesis precursor vitamin C. asupan vitamin c
sangatlah terbatas (tidak boleh labih dari 1000 mg/hari), karena sifatnya yang asam
sehingga jika mengkonsumsi vitamin c diperlukan untuk meminum air cukup banyak,
agar vitamin c dapat diekskresikan.
Prosedur Percobaan
• Menyiapkan sampel yang akan diuji
• Membuat label untuk variasi sampel yang akan diuji pada tabung reaksi
• 10 tetes iod dimasukkan ke dalam tabung reaksi
• Memasukkan sampel uji sesuai dengan label yang diberi dan lihat hasilnya. Catat
perbedaannya
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOKIMIA SEMESTER GENAP 2020/2021
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOKIMIA
Sehingga, untuk menghitung kadar vitamin c dalam sari buah adalah menggunakan
rumus berikut ini:
mL larutan iodin yang digunakan x 0,88 x 100 mg
mg vitamin C dalam 100 mL sari buah=
mL sari buah yang digunakan sebelum pengenceran