Anda di halaman 1dari 12

UJI KUANTITATIF DAN KUALITATIF AIR (BAKTERI COLIFORM)

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Peristiwati, M.Kes.
Dr. Hj. Any Fitriani, M.Si.

Disusun Oleh :
Akmal Zaidan Gymnastiar (2003432)
Pendidikan Biologi A 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
I. JUDUL
Uji Kuantitatif dan Kualitatif Air (Bakteri Coliform)
II. TUJUAN
1. Memahami metode uji kuantitatif dan kualitatif air dengan indikator Bakteri Coliform.
2. Menentukan tingkat kontaminasi air secara kuantitatif dan kualitatif.

III. PRINSIP DASAR


Bakteri coliform merupakan bakteri intestinal yang hidup di usus manusia. Bakteri ini
merupakan indikator adanya pencemaran bakteri patogen, dan merupakan parameter
mikrobiologis terpenting bagi kualitas air minum. (Pelczar dan Chan, 2008). Semakin
sedikit kandungan bakteri coliform pada air, maka semakin baik kualitas air tersebut.
Sedangkan semakin banyak jumlah bakteri coliform dalam air, maka semakin buruk
kualitas air tersebut (Pracoyo, 2006). Menurut Kurniawan (2009), bakteri coliform terbagi
dua, yaitu:
a) Coliform fekal: bakteri Coliform yang berasal dari tinja manusia atau hewan berdarah
panas lainnya. Contoh: Escherichia coli
b) Coliform non-fecal → bakteri Coliform yang ditemukan pada hewan atau tanaman-
tanaman yang telah mati. Contoh: Enterobacter aerogenes

Tiga uji dasar untuk mendeteksi bakteri coliform dalam air adalah presumptive test atau
uji penduga, confirmed test atau uji konfirmasi, dan completed test atau uji pelengkap
(Cappuccino, 2019)

- Uji penduga (Presumptive test)


Uji ini menggunakan Lactose Broth atau Mac Conkey Broth (MCB), apabila sampel
yang digunakan mengandung bakteri asam laktat, misalnya susu, dapat digunakan
Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB). Bakteri asam laktat dapat memfermentasi
laktosa dan membentuk gas, hingga dapat mengakibatkan pembacaan uji positif yang
salah. (Yusmaniar, 2017)
Cara menghitung MPN (Most Probable Number) dengan menggunakan tabel MPN,
langkah pertama pertama adalah menghitung jumlah tabung yang positif bakteri
coliform pada tiap seri ( 10 mL, 1 mL, dan 0,1 mL), setelah itu jumlah tabung pada tiap
seri volume dicocokkan dengan angka yang ada pada tabel MPN dengan index MPN
dinyatakan per 100 mL.
-
Tabel F1. Tabel MPN
(Sumber: Cappuccino dan Welsh, 2019)

- Uji ketetapan (Confirmed test)


Terbentuknya gas di dalam Mac Conkey Broth (MCB) atau di dalam Brilliant Green
Lactose Bile Broth (BGLBB) tidak selalu menunjukkan jumlah bakteri karena mikroba
lainnya mungkin juga ada yang dapat memfermentasi laktosa dengan membentuk gas,
misalnya bakteri asam laktat dan beberapa khamir tertentu. (Yusmaniar, 2017).
- Uji kelengkapan (Completed test)
Uji pelengkap dilakukan untuk mengidentifikasi jenis bakteri Coliform dalam sampel
yang menunjukkan tabung positif pada uji penguat. Tabung yang menunjukkan hasil
positif diambil 1 ose biakan dan digoreskan di atas media endo agar dan diinkubasi
selama 24 jam pada suhu 37°C. Jika hasil uji pelengkap menunjukkan terbentuknya
koloni hijau metalik pada media endo agar, hasil tersebut menyatakan bahwa terdapat
bakteri Escherichia coli pada sampel. Jika hasil uji pelengkap menujukkan
terbentuknya koloni berwarna merah tanpa kilap hijau metalik, hasil tersebut
menyatakan bahwa bakteri Coliform yang terkandung dalam sampel bukan Escherichia
coli tetapi kemungkinan jenis lain dari bakteri Coliform seperti Enterobacter
aerogenesis. (Yusmaniar, 2017)

IV. ALAT DAN BAHAN


Tabel 4.1 Alat yang Digunakan dalam Uji Penduga

No. Alat Jumlah

1 Mikropipet 4 unit

2 Pipet Volume 4 unit

3 Inkubator 1 unit

4 Rak Tabung Reaksi 1 unit

5 Tabung Reaksi 16 unit

6 Tabung Durham 16 unit

Tabel 4.2 Bahan yang Digunakan dalam Uji Penduga

No. Bahan Jumlah

1 Media Cair Lactose Broth 100 mL

2 Sampel Air (Air Keran) ¾ botol

3 Akuades Secukupnya

Tabel 4.3 Alat yang Digunakan dalam Uji Ketetapan

No. Bahan Jumlah

1 Jarum Inokulum 1 unit

2 Inkubator 1 unit

3 Cawan Petri 1 unit

4 Pembakar Bunsen 1 set


Tabel 4.4 Bahan yang Digunakan dalam Uji Ketetapan

No. Bahan Jumlah

1 Media EMBA 1 set

2 Sampel Positif Uji Penduga 1 set

Tabel 4.5 Alat yang Digunakan dalam Uji Kelengkapan

No. Bahan Jumlah

1 Jarum Inokulum 2 buah

2 Tabung Reaksi 1 tabung

3 Tabung Durham 1 tabung

4 Inkubator 1 set

5 Pipet 2 buah

6 Pembakar Bunsen 1 set

7 Staining Jar 1 set

8 Kertas Saring Secukupnya

9 Mikroskop 1 set

Tabel 4.6 Bahan yang Digunakan dalam Uji Kelengkapan

No. Bahan Jumlah

1 Media Lactose Broth 1 set

2 Sampel Positif Uji Ketetapan 1 set

3 Agar Miring KNA 1 set

4 Kristal violet 2 tetes

5 Alkohol 95% 2 tetes

6 Iodin 2 tetes

7 Safranin 2 tetes
V. CARA KERJA
Mulut botol dan Keran air Air keran sebagai
keran air dinyalakan 5 menit sampel ditampung Botol ditutup rapat
disterilisasi dengan lalu volume air di dalam botol dan sampel air siap
pembakar bunsen dikecilkan dan hingga setinggi ¾ diamati.
selama 1-5 menit. dibiarkan 1 menit. volume botol.

Diagram 5.1 Langkah Kerja Pengambilan Sampel Air Keran.

Media cair lactose broth


Tabung reaksi dilabeli
dimasukkan ke dalam 10
dengan kode A1, A2, A3,
Alat dan bahan disiapkan tabung reaksi sebanyak 10
A4, A5, B1, B2, B3, B4, B5,
dan disterilisasi. mL setiap tabungnya dan
C1, C2, C3, C4, C5, dan
tabung durham dimasukkan
kontrol.
di setiap tabung.

Sampel air dimasukkan ke


dalam tabung reaksi
menggunakan pipet.
Semua tabung diamati Tabung reaksi ditata di rak • A1, A2, A3, A4, dan A5 sebanyak
perubahan warna dan tabung reaksi, lalu 10 mL.
kemunculan gelembung diinkubasi dalam suhu 37°C • B1, B2, B3, B4, dan B5 sebanyak 1
gasnya. selama 24-48 jam. mL.
• C1, C2, C3, C4, dan C5 sebanyak
0,1 mL.
• Tabung kontrol diisi aquades 1
mL.

Diagram 5.2 Langkah Kerja Uji Penduga.

Sampel hasil uji penduga


positif diambil Koloni bakteri (Eschericia
Media EMBA diinkubasi
menggunakan jarum coli) akan tumbuh di media
dalam suhu 37°C selama 24
inokulum dan ditanam dan media bisa diamati
jam.
secara aseptik di media perubahan warnanya.
EMBA.

Diagram 5.3 Langkah Kerja Uji Ketetapan.

Sampel dari hasil uji


Koloni yang
ketetapan positif Pewarnaan gram
Kedua kultur tumbuh di media
diambil menggunakan dilakukan terhadap
diinkubasi dalam lactose broth
jarum inokulum dan koloni yang
suhu 37°C selama diamati
ditanam secara aseptik tumbuh di agar
24 jam. kemunculan gas
di media lactose broth miring KNA.
seperti uji dugaan.
dan agar miring KNA.

Diagram 5.4 Langkah Kerja Uji Kelengkapan


VI. HASIL
Tabel 6.1 Hasil Uji Penduga

Dokumentasi Hasil Sebelum Dokumentasi Hasil Setelah


No. Keterangan
Diinkubasi Diinkubasi

a. Kontrol uji
b. Tidak
menunjukkan
hasil (negatif)
c. Menghasilkan
produksi asam
1. saja dilihat dari
perubahan
warna (negatif)
d. Menghasilkan
produksi asam
Gambar 1. Tabung kontrol Gambar 2. Tabung kontrol dan gas (positif)
(aquadest) sebelum diinkubasi (aquadest) setelah diinkubasi
(Dok. Kelompok 6A, 2022) (Dok. Kelompok 6A, 2022)

Ketiga tabung seri


A (air sample 0,1
ml) memberikan
hasil positif (+)
(terbentuknya
asam), karena
ditandai dengan
2. adanya perubahan
warna, meskipun
Gambar 3. Tabung seri A (air Gambar 4. Tabung seri A (air tidak disertai
sample 0,1 ml) sebelum sample 0,1 ml) setelah dengan
diinkubasi diinkubasi terbentuknya
(Dok. Kelompok 6A, 2022) (Dok. Kelompok 6A, 2022) gelembung udara
pada tabung
durham
Ketiga tabung seri
B (air sample 1 ml)
memberikan hasil
positif (+)
3.
(terbentuknya asam
dan gas), karena
Gambar 5. Tabung seri B (air Gambar 6. Tabung seri B (air ditandai dengan
sample 1 ml) sebelum sample 1 ml) setelah diinkubasi adanya perubahan
diinkubasi (Dok. Kelompok 6A, 2022)
(Dok. Kelompok 6A, 2022)
Ketiga tabung seri
C (air sample 10
ml) memberikan
hasil positif (+)
(terbentuknya asam
dan gas), karena
4. ditandai dengan
adanya perubahan
Gambar 7. Tabung seri C (air Gambar 8. Tabung seri C (air warna dan
sample 10 ml) sebelum sample 10 ml) setelah terbentuknya
diinkubasi diinkubasi gelembung udara
(Dok. Kelompok 6A, 2022) (Dok. Kelompok 6A, 2022) pada tabung
durham

Tabel 6.2 Hasil Uji Ketetapan

Dokumentasi Hasil Dokumentasi Hasil


No. Keterangan
Sebelum Diinkubasi Setelah Diinkubasi

a) Penanaman suspensi
pada media EMB
memberikan hasil negatif
1.
(-) artinya tidak terdapat
bakteri coliform yang
Gambar 1. Penanaman Gambar 2. Penanaman
tumbuh
suspensi pada media suspensi pada media EMB
EMB sebelum inkubasi setelah inkubasi
(dok. Kelompok 6A, (dok. Kelompok 6A,
2022) 2022)

VII. PEMBAHASAN
Bakteri kelompok coliform meliputi semua bakteri berbentuk batang, gram negatif, tidak
membentuk spora dan dapat memfermentasi laktosa dengan memproduksi gas dan asam
pada suhu 370°C dalam waktu kurang dari 48 jam. Adapun bakteri E. coli selain memiliki
karakteristik seperti bakteri coliform pada umumnya juga dapat menghasilkan senyawa
indole didalam air pepton yang mengandung asam amino triptofan, serta tidak dapat
menggunakan natrium sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon.
Tahapan terhadap uji coliform ada 3 tahap, yaitu uji penduga (presumptive test), uji
konfirmasi (confirmed test), dan uji pelengkap (completed test). Uji penduga (presumptive
test) diawali dengan menyiapkan alat dan bahan yang steril, kemudian persiapan tabung
yakni 5 tabung per seri volume air yang ditambahkan (10 mL, 1 mL, dan 0,1 mL), masing-
masing tabung dimasukan media cair lactose broth sebanyak 10 mL. Dilakukan inkubasi
dalam suhu 37°C selama 24-48 jam, lalu diamati perubahan warna dan kemunculan gasnya.
Tabung-tabung tersebut dicatat pada setiap seri yang menunjukkan terbentuknya asam dan
gas (reaksi positif). Tabung yang hasilnya negatif tidak dilakukan tahap uji lainnya, tetapi
bila hasilnya positif dilanjutkan ke uji penguat (confirmed test). Uji konfirmasi (confirmed
test) dimulai dengan menyiapkan tabung reaksi sesuai jumlah tabung yang positif pada uji
penduga. Hasil uji penduga yang positif diambil menggunakan jarum ose dan ditanam
secara aseptik di media EMBA. Inkubasi pada suhu 37°C selama 48 jam. Hasil dikatakan
positif apabila terdapat gas dalam tabung durham. Uji pelengkap (completed test) diambil
dari sampel koloni hasil uji ketetapan positif dengan cara diinokulasi, setelah itu ditanam
dalam media lactose broth dan agar miring KNA. Setelah itu diinokulasi dan inkubasi
dalam suhu 37°C selama 24 jam, kemudian diamati. Media lactose broth akan
menghasilkan gelembung gas apabila positif. Media agar miring KNA dilakukan
pewarnaan gram.
Parameter atau variabel bebas yang digunakan adalah perbedaan volume air pada sampel
yang terbagi menjadi 3 ukuran volume (mL), masing-masing tabung berisikan 10 mL, 1
mL, dan 0,1 mL. Ketiga volume sampel kemudian dibuat masing-masing 5 tabung,
sehingga terdapat 5 tabung berisi 10 mL sampel, 5 tabung berisi 1 mL sampe, dan 5 tabung
berisi 0,1 mL sampel. Disiapkan juga tabung kontrol berisi aquades sebanyak 1 mL.
Hasil Uji Penduga (Presumptive test) menunjukan hasil positif dan negatif yang dapat
dibedakan. Dari gambar. 1 pada tabel hasil dapat terlihat bahwa tabung b dan c tidak
menunjukkan hasil apapun menandakan negatif coliform. Kemudian tabung d
menunjukkan adanya perubahan warna saja, hal ini mengindikasikan hanya terjadi
produksi asam saja, maka termasuk negatif coliform. Selanjutnya tabung e hasilnya terlihat
perubahan warna menandakan adanya produksi asam dan terbentuk gelembung gas, maka
hasilnya positif terdapat coliform. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat diambil hasil juga
dari 5 tabung 10 ml, kelima tabungnya positif berisi coliform karena terdapat produksi asam
dan gas. Pada 5 tabung 1 mL sampel air juga positif coliform, sedangkan untuk 5 tabung
berisi 0,1 sampel air semuanya negatif. Sehingga jika dicocokkan dengan indeks MPN pada
tabel diperoleh angka 240 untuk indeks MPN per 100 mL. Hasil tersebut mengindikasikan
sampel air yang diambil tidak dapat diminum, karena menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 907 Tahun 2002 dan No. 32 tahun 201, air yang mengandung Coliform
sebesar 240 MPN per 100 mL tidak dapat digunakan sebagai air minum maupun air
sanitasi. Air minum harus memiliki indeks 0 MPN/100 mL dan air sanitasi harus 100
MPN/100 mL.
Hasil uji ketetapan (confirmed test) seperti yang dicantumkan pada tabel, diketahui bahwa
pada uji ketetapan dengan media BGLBB tabung pertama (kiri) hasilnya negatif coliform,
karena tidak ada gas, dan warna yang dihasilkan tetap. Pada tabung kedua (tengah) juga
negatif coliform, karena tidak terdapat gas meskipun warna yang dihasilkan keruh.
Sedangkan pada tabung ketiga (kanan) positif coliform karena dihasilkan gas dan warnanya
keruh. Pada uji ketetapan dengan media EMBA hasilnya diketahui terdapat 3 jenis koloni
pada plate. Pertama koloni berwarna merah muda menandakan termasuk non-fekal, koloni
kedua berwarna hijau metalik mengindikasikan koloni termasuk fekal, dan terakhir koloni
ketiga berwarna bening yang menandakan bakteri bukan termasuk coliform.
Hasil uji kelengkapan (completed test) seperti yang terdapat dalam tabel, pada tabung
pertama (kiri) hasilnya negative atau tidak terdapat bakteri coliform, karena dalam tabung
tidak menghasilkan gas dan warna tetap. Pada tabung kedua (tengah) hasilnya adalah
negative atau tidak terdapat bakteri coliform karena tidak terdapat gas walaupun terjadi
perubahan warna. Pada tabung ketiga (kanan) hasilnya adalah positif atau terdapat bakteri
coliform karena menghasilkan gas dan terjadi perubahan warna. Pada hasil pewarnaan
gram bakteri menunjukan hasil gram negatif, dan memiliki bentuk basil yang menjadi ciri
bakteri patogen yang termasuk didalamnya mungkin bakteri coliform.

VIII. JAWABAN PERTANYAAN


1. Apakah tabung yang dipakai pada uji kuantitatif dan kualitatif air bisa lebih/kurang dari
5 tabung?
Jawab:
Ya, tergantung standar yang digunakan. Dapat menggunakan 3 atau 5 tabung, indeks
MPN yang digunakan pun menyesuaikan.
2. Terdapat hasil yang medianya berubah warna, namun tetap dinyatakan negatif,
mengapa demikian?
Jawab:
Karena uji yang dilakukan merupakan uji selektif yang spesifik menguji metabolisme
suatu mikroorganisme, dalam hal ini bakteri Coliform spesifik ditandai dengan adanya
perubahan warna media (zat asam) dan adanya gelembung gas pada tabung durham.
3. MPN merupakan nilai mutlak yang digunakan sebagai indeks nilai perkiraan jumlah
koloni bakteri, bagaimana MPN bisa ditetapkan?
Jawab:
MPN atau JPT dalam bahasa Indonesia merupakan teknik menghitung perkiraan jumlah
koloni bakteri yang berasal dari pengenceran bertingkat (serial dilution). Nilai indeks
MPN berasal dari berbagai penelitian dan percobaan, sehingga didapatkanlah nilai-nlai
tersebut.
4. Salah satu uji indikator pada media EMBA adalah warna koloni hijau metalik atau
merah, untuk coliform fecal mengapa bisa spesifik harus berwarna hijau metalik?
Jawab:
Media EMBA merupakan media selektif yang secara spesifik mampu menguji
morfologi koloni suatu bakteri tertentu, dalam hal ini bakteri coliform fecal dapat
berwarna hijau metalik pada media EMBA. Warna hijau metalik tersebut disebabkan
hasil metabolisme bakteri coliform fecal terhadap media.
5. Apakah dengan uji MPN ini cukup untuk menentukan jenis bakteri coliform?
Jawab:
Ya, karena uji MPN/JPT ini memiliki hasil yang spesifik menunjukkan adanya bakteri
Coliform pada air. Misalnya perubahan warna hijau metalik pada media EMBA dan
hasil identifikasi gram negatif dari pewarnaan gram.
IX. SIMPULAN
Uji kualitatif dan kuantitatif air dapat menggunakan metode yang terdiri dari
presumptive test atau uji penduga, confirmed test atau uji konfirmasi, dan completed
test atau uji pelengkap dengan perbandingan tabel MPN.
Bakteri Coliform merupakan bakteri intestinal yang hidup di pencernaan
manusia dan dapat menjadi indikator ada tidaknya pencemaran (tinja manusia) dalam
air. Secara kualitatif, Coliform dapat diidentifikasi melalui beberapa indikator.
Diantaranya yaitu berdasarkan keberadaan gelembung dan asam pada media kaldu
laktosa.Kemudian berdasarkan tampilan koloni berwarna hijau metalik (Coliform
Fekal) atau merah muda (Coliform Non Fekal) dalam media EMBA. Serta
menampilkan ciri bakteri gram negatif dengan bentuk batang pendek pada pewarnaan
gram. Secara kuantitatif, tingkat pencemaran pada air dapat dihitung berdasarkan
perbandingannya dengan tabel MPN. Dalam praktikum ini, Coliform yang ditemukan
sebesar 240 MPN per 100 ml. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, air yang
mengandung Coliform sebesar 240 MPN per 100 ml tidak dapat digunakan sebagai air
minum maupun air sanitasi

DAFTAR PUSTAKA
Cappuccino, J. G., dan C. Welsh. (2019). Microbiology: A laboratory manual. New
York: Pearson.
Kurniawan. (2009). Analisis Kualitas Air Sungai Krakat di Kabupaten Sragen dengan
Indikator Nilai Coliform Non Fecal Setelah Diberi Perlakuan dengan Eceng
Gondok (Eichhornia crassipes Mart.Solms). Skripsi Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Pelczar, Michael J. ECS. Chan. (2008). Dasar-dasar mikrobiologi. Jakarta. UI Press.
Pracoyo, NE. (2006). Penelitian Bakteriologi Air Minum Isi Ulang di Daerah
Jabodetabek. Cermin Dunia Kedokteran. Vol. 15 (2) : 37-40.
Yusmaniar, W., & Khairun, N. (2017). Mikrobiologi Dan Parasitologi. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia Pusdik SDM Kesehatan, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai