LAPORAN PRAKTIKUM
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Peristiwati, M.Kes.
Dr. Hj. Any Fitriani, M.Si.
Disusun Oleh :
Akmal Zaidan Gymnastiar (2003432)
Pendidikan Biologi A 2020
Tiga uji dasar untuk mendeteksi bakteri coliform dalam air adalah presumptive test atau
uji penduga, confirmed test atau uji konfirmasi, dan completed test atau uji pelengkap
(Cappuccino, 2019)
1 Mikropipet 4 unit
3 Inkubator 1 unit
3 Akuades Secukupnya
2 Inkubator 1 unit
4 Inkubator 1 set
5 Pipet 2 buah
9 Mikroskop 1 set
6 Iodin 2 tetes
7 Safranin 2 tetes
V. CARA KERJA
Mulut botol dan Keran air Air keran sebagai
keran air dinyalakan 5 menit sampel ditampung Botol ditutup rapat
disterilisasi dengan lalu volume air di dalam botol dan sampel air siap
pembakar bunsen dikecilkan dan hingga setinggi ¾ diamati.
selama 1-5 menit. dibiarkan 1 menit. volume botol.
a. Kontrol uji
b. Tidak
menunjukkan
hasil (negatif)
c. Menghasilkan
produksi asam
1. saja dilihat dari
perubahan
warna (negatif)
d. Menghasilkan
produksi asam
Gambar 1. Tabung kontrol Gambar 2. Tabung kontrol dan gas (positif)
(aquadest) sebelum diinkubasi (aquadest) setelah diinkubasi
(Dok. Kelompok 6A, 2022) (Dok. Kelompok 6A, 2022)
a) Penanaman suspensi
pada media EMB
memberikan hasil negatif
1.
(-) artinya tidak terdapat
bakteri coliform yang
Gambar 1. Penanaman Gambar 2. Penanaman
tumbuh
suspensi pada media suspensi pada media EMB
EMB sebelum inkubasi setelah inkubasi
(dok. Kelompok 6A, (dok. Kelompok 6A,
2022) 2022)
VII. PEMBAHASAN
Bakteri kelompok coliform meliputi semua bakteri berbentuk batang, gram negatif, tidak
membentuk spora dan dapat memfermentasi laktosa dengan memproduksi gas dan asam
pada suhu 370°C dalam waktu kurang dari 48 jam. Adapun bakteri E. coli selain memiliki
karakteristik seperti bakteri coliform pada umumnya juga dapat menghasilkan senyawa
indole didalam air pepton yang mengandung asam amino triptofan, serta tidak dapat
menggunakan natrium sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon.
Tahapan terhadap uji coliform ada 3 tahap, yaitu uji penduga (presumptive test), uji
konfirmasi (confirmed test), dan uji pelengkap (completed test). Uji penduga (presumptive
test) diawali dengan menyiapkan alat dan bahan yang steril, kemudian persiapan tabung
yakni 5 tabung per seri volume air yang ditambahkan (10 mL, 1 mL, dan 0,1 mL), masing-
masing tabung dimasukan media cair lactose broth sebanyak 10 mL. Dilakukan inkubasi
dalam suhu 37°C selama 24-48 jam, lalu diamati perubahan warna dan kemunculan gasnya.
Tabung-tabung tersebut dicatat pada setiap seri yang menunjukkan terbentuknya asam dan
gas (reaksi positif). Tabung yang hasilnya negatif tidak dilakukan tahap uji lainnya, tetapi
bila hasilnya positif dilanjutkan ke uji penguat (confirmed test). Uji konfirmasi (confirmed
test) dimulai dengan menyiapkan tabung reaksi sesuai jumlah tabung yang positif pada uji
penduga. Hasil uji penduga yang positif diambil menggunakan jarum ose dan ditanam
secara aseptik di media EMBA. Inkubasi pada suhu 37°C selama 48 jam. Hasil dikatakan
positif apabila terdapat gas dalam tabung durham. Uji pelengkap (completed test) diambil
dari sampel koloni hasil uji ketetapan positif dengan cara diinokulasi, setelah itu ditanam
dalam media lactose broth dan agar miring KNA. Setelah itu diinokulasi dan inkubasi
dalam suhu 37°C selama 24 jam, kemudian diamati. Media lactose broth akan
menghasilkan gelembung gas apabila positif. Media agar miring KNA dilakukan
pewarnaan gram.
Parameter atau variabel bebas yang digunakan adalah perbedaan volume air pada sampel
yang terbagi menjadi 3 ukuran volume (mL), masing-masing tabung berisikan 10 mL, 1
mL, dan 0,1 mL. Ketiga volume sampel kemudian dibuat masing-masing 5 tabung,
sehingga terdapat 5 tabung berisi 10 mL sampel, 5 tabung berisi 1 mL sampe, dan 5 tabung
berisi 0,1 mL sampel. Disiapkan juga tabung kontrol berisi aquades sebanyak 1 mL.
Hasil Uji Penduga (Presumptive test) menunjukan hasil positif dan negatif yang dapat
dibedakan. Dari gambar. 1 pada tabel hasil dapat terlihat bahwa tabung b dan c tidak
menunjukkan hasil apapun menandakan negatif coliform. Kemudian tabung d
menunjukkan adanya perubahan warna saja, hal ini mengindikasikan hanya terjadi
produksi asam saja, maka termasuk negatif coliform. Selanjutnya tabung e hasilnya terlihat
perubahan warna menandakan adanya produksi asam dan terbentuk gelembung gas, maka
hasilnya positif terdapat coliform. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat diambil hasil juga
dari 5 tabung 10 ml, kelima tabungnya positif berisi coliform karena terdapat produksi asam
dan gas. Pada 5 tabung 1 mL sampel air juga positif coliform, sedangkan untuk 5 tabung
berisi 0,1 sampel air semuanya negatif. Sehingga jika dicocokkan dengan indeks MPN pada
tabel diperoleh angka 240 untuk indeks MPN per 100 mL. Hasil tersebut mengindikasikan
sampel air yang diambil tidak dapat diminum, karena menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 907 Tahun 2002 dan No. 32 tahun 201, air yang mengandung Coliform
sebesar 240 MPN per 100 mL tidak dapat digunakan sebagai air minum maupun air
sanitasi. Air minum harus memiliki indeks 0 MPN/100 mL dan air sanitasi harus 100
MPN/100 mL.
Hasil uji ketetapan (confirmed test) seperti yang dicantumkan pada tabel, diketahui bahwa
pada uji ketetapan dengan media BGLBB tabung pertama (kiri) hasilnya negatif coliform,
karena tidak ada gas, dan warna yang dihasilkan tetap. Pada tabung kedua (tengah) juga
negatif coliform, karena tidak terdapat gas meskipun warna yang dihasilkan keruh.
Sedangkan pada tabung ketiga (kanan) positif coliform karena dihasilkan gas dan warnanya
keruh. Pada uji ketetapan dengan media EMBA hasilnya diketahui terdapat 3 jenis koloni
pada plate. Pertama koloni berwarna merah muda menandakan termasuk non-fekal, koloni
kedua berwarna hijau metalik mengindikasikan koloni termasuk fekal, dan terakhir koloni
ketiga berwarna bening yang menandakan bakteri bukan termasuk coliform.
Hasil uji kelengkapan (completed test) seperti yang terdapat dalam tabel, pada tabung
pertama (kiri) hasilnya negative atau tidak terdapat bakteri coliform, karena dalam tabung
tidak menghasilkan gas dan warna tetap. Pada tabung kedua (tengah) hasilnya adalah
negative atau tidak terdapat bakteri coliform karena tidak terdapat gas walaupun terjadi
perubahan warna. Pada tabung ketiga (kanan) hasilnya adalah positif atau terdapat bakteri
coliform karena menghasilkan gas dan terjadi perubahan warna. Pada hasil pewarnaan
gram bakteri menunjukan hasil gram negatif, dan memiliki bentuk basil yang menjadi ciri
bakteri patogen yang termasuk didalamnya mungkin bakteri coliform.
DAFTAR PUSTAKA
Cappuccino, J. G., dan C. Welsh. (2019). Microbiology: A laboratory manual. New
York: Pearson.
Kurniawan. (2009). Analisis Kualitas Air Sungai Krakat di Kabupaten Sragen dengan
Indikator Nilai Coliform Non Fecal Setelah Diberi Perlakuan dengan Eceng
Gondok (Eichhornia crassipes Mart.Solms). Skripsi Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Pelczar, Michael J. ECS. Chan. (2008). Dasar-dasar mikrobiologi. Jakarta. UI Press.
Pracoyo, NE. (2006). Penelitian Bakteriologi Air Minum Isi Ulang di Daerah
Jabodetabek. Cermin Dunia Kedokteran. Vol. 15 (2) : 37-40.
Yusmaniar, W., & Khairun, N. (2017). Mikrobiologi Dan Parasitologi. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia Pusdik SDM Kesehatan, Jakarta.