Praktikum 5
TAHUN 2015/2016
I . TUJUAN
3.Agar mahasiswa mengetahui lebih dalam lagi bakteri yang terdapat pada makanan
5.Untuk mahasiswa dapat melakukan pencegahan terhadap penyebaran bakteri pada makanan
6.Agar mahasiswa dapat menetukan jumlah bakteri pada masing-masing sampel makanan
7.Untuk mengetahui layak apa tidaknya sampel yang di uji untuk dikonsumsi
8.Untuk mengetahui ada apa tidaknya koloni bakteri pada masing-masing sampel
II . DASAR TEORI
Ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang tidak dapat dikalahkan dari kehidupan kita.
Hal ini dikarenakan kemanapun, kapanpun, dan dimanapun kita berada pengetahuan sangat
penting. Ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai makhluk hidup dan kehidupan adalah
biologi. Dalam mempelajari biologi yang dibutuhkan tidak hanya pengetahuan secara teori,
tetapi juga pengetahuan dalam bentuk praktikum.Mikroorganisme seperti makhluk hidup lainnya
karena memerlukan nutrisi untuk pertumbuhan. Pengetahuan akan nutrisi pertumbuhan ini akan
membantu dalam mengkultivasi, mengisolasi dan mengidentifikasi mikroorganisme.
Mikroorganisme memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda dalam persyaratan
pertumbuhannya. Ada mikroorganisme yang dapat hidup hanya pada media yang mengandung
sulfur dan ada pula yang tidak mampu hidup dan seterusnya. Karakteristik persyaratan
pertumbuhan mikroorganisme inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunjang
pertumbuhan mikroorganisme.
Banyak tersedia metode untuk menganalisa jumlah mikroorganisme dalam suatu sampel,
diantaranya adalah plate count (spread plate, pour plate, spiral plate), membrane filtration, MPN,
menghitung langsung dengan Petroff Hausser ataupun cara lainnya (misalnya aktivitas
metabolik, turbidimetri, berat kering dan lain-lain). Pemahaman tentang satuan dalam
menghitung sel mikroba khususnya bakteri adalah sangat penting. Pada hasil akhir penghitungan
bakteri pada cawan digunakan satuan CFU’s/volume atau berat. CFU’s adalah singkatan dari
Coloni Forming Unit’s yang artinya unit-unit/satuan pembentuk koloni. Yang dimaksud satuan
pembentuk koloni adalah sel tunggal atau sekumpulan sel yang jika ditumbuhkan dalam cawan
akan membentuk satu koloni tunggal. Pada dasarnya sel tersebar homogen pada sampel, tetapi
ada jenis bakteri yang memang pembelahan selnya dapat terpisah baik sehingga tersebar merata
tiap sel dan ada pula bakteri yang setelah membelah sel anakan masih menempel pada induknya,
seperti streptococcus, diplococcus, sarcina dan lain-lain, sehingga penyebarannya berkelompok.
Jenis ini jika tersebar merata dalam kelompok-kelompok sel maka pertumbuhan menjadi koloni
tunggal bukan berasal dari satu sel saja melainkan dari beberapa sel.
1.Alat
Tabung reaksi
Erlenmeyer
Pisau
Gelas ukur
Mikropipet
Tip
Bunsen
Botol semprot
-Berfungsi untuk menyemprot meja atau alat yang tidak bisa dipegang oleh tangan
Inkubator
Autoclave
-Sebagai pengsterilkan alat
Colony counter
Plastik wrap
2.Bahan
1.Aquadest steril
2.Nacl
3.Media NA
4.Kue apam
5.Bolu coklat
6.Kue Kukus
7.Pentol
8.Bakpao
9.Kue agar muntiara
10.Kelupang
11.Sari India
12.Getuk
13.Pais Pisang
14.Siomay
Sampel yang digunakan disini untuk dilakukan uji coba ada atau tidaknya pencemaran mikroba
pada makanan
V . CARA KERJA
Timbang sampel dan plastik dengan teliti dan catat hasil penimbangan
Masukkan sampel kedalam erlenmeyer dan larutkan dengan aquadest steril kocok ad homogen
Erlenmeyer yang berisi sampel dan aquadest dituang sebanyak 10 ml , dituang pada tabung
reaksi 1 memakai pipet mikro
Setelah itu tuangkan tabung reaksi pertama di isi dengan larutan Nacl 10 ml sebagai
kontrol
Sebelum diencerkan maka tabung reaksi no 3,4,5,6 dan 7 diisi dengan larutan Nacl
sebanyak 9 ml
Kemudian mengencerkan dari tabung reaksi ke-3 diencerkan sebanyak 1 ml lalu kocok
Lalu bilas tip , encerkan tabung reaksi 4 ke tabung reaksi ke-5 sebanyak 1 ml lalu
kocok
Kemudia tip dibilas , encerkan tabung reaksi 5 ketabung reaksi ke-6 sebanyak 1 ml
lalu dikocok
Lalu bilas tip , encerkan tabung reaksi 6 ketabung reaksi ke-7 sebanyak 1 ml lalu
kocok
Kemudian , siapkan cawan petri dan akan diambil masing-masing tabung reaksi
sebanyak 1 ml kedalam cawan petri
Tambahkan media agar poor place dari dicampur dengan sampel yang sudah
diencerkan sebanyak 20 ml
8 Kelopeng 1 11 0 0 0 0 0
12 Siomay 10 404 42 17 22 27 3
A . Perhitungan dan Penimbangan
1. Sampel Apam
Berat sampel plus plastik = 56,1522 gram
Berat plastik = 2,2940 gram
Berat sampel = 53,8582 gram
Rumus jumlah kuman
= jumlah kuman – jumlah control X faktor pengenceran
3 (total sampel pengenceran)
Sampel pengenceran 1
= 117-5 = 112 x 10 = 1.120
Sampel pengenceran 2
= 157-5 = 152 x 100 = 15.200
Sampel pengenceran 3
= 104-5 = 104 x 1.000 = 104.000
Jumlah Kuman
= 1.120+15.200+104.000
3
= 40106,667
Angka Kuman
= Jumlah kuman
Berat sampel
= 40106,667
53,8582
= 744,67
Sampel pengenceran 3
= 176-7 = 169 x 1.000 = 169.000
Sampel pengenceran 4
= 81-7 = 74 x 10.000 = 740.000
Jumlah Kuman
= 169.000+740.000
2
= 454.500
Angka Kuman
= 169.000
454.500
= 0,9477
3. Sampel Kue Lapis
Diketahui :
Berat sampel plus plastik = 76,4217 gram
Berat plastik = 3,6280 gram
Berat sampel = 72,7937 gram
Sampel pengenceran tanpa pengenceran
= 276-3 = 273 x 1 = 273
Sampel pengenceran 1
= 87-3 = 84 x 10 = 840
Sampel pengenceran 2
= 44-3 = 41 x 100 = 4.100
Jumlah Kuman
= 273+840+4.100
3
= 1737,67
Angka Kuman
= 1737,67
72,7939
= 23,87
4. Sampel pentol
Diketahui :
Berat sampel plus plastik =60,9664 gram
Berat plastik = 0,9554 gram
Berat sampel = 60,0110 gram
Sampel pengenceran 3
= 95-2 =93 x 1000 = 93.000
Jumlah kuman
= 93.000 = 93.000
1
Angka kuman
= 93.000 = 1549,71
1
5. Sampel Bakpao
Diketahui :
Berat sampel plus plastik = 46,5624gram
Berat plastik = 4,7580 gram
Berat sampel = 41,8044 gram
Jumlah kuman
= 27000+115000 = 638500
2
Angka kuman
= 638500 = 13915,95
45,8826
8 . Sampel kelupeng
Diketahui :
Berat sampel plus plastik = gram
Diketahui :
Sampel pengenceran 2
= 75- 9 =66 x 100 = 6600
Jumlah kuman
= 6600= 6600
1
Angka kuman
= 6600 = 87,03
75,8343
11 . Sampel pais pisang
Diketahui :
12.Sanpel Siomay
Diketahui :
2 . Pembahasan
Mikroba terdapat hampir disemua tempat. Diudara mulai dari permukaan tanah sampai pada
lapisan atmosfir paling tinggi. Bahkan pada makanan, minuman dan obat-obatan yang kita
konsumsi juga terdapat mikroorganisme sendiri ada bersifat infeksi.
Dalam kehidupan ini terdapat jenis bakteri namun bakteri-bakteri tersebut ada yang
menguntungkan, ada juga bakteri yang merugikan. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini biasa
disebut dengan bakteri patogen. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam mengkonsumsi
makanan, minuman dan obat-obatan.
Produk pangan dan obat-obatan yang beredar dimasyarakaat harus melalui pengujian serta harus
memiliki standar kualitas mikrobiologi. Pengujian kualitas mikrobiologi dalam produk pangan
dan obat dilakukan agar produk yang dihasilkan bermanfaat serta aman untuk digunakan
konsumen .
Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang mencakup uji fisik, uji
kimia, uji mikrobiologi dan uji organoleptik. Uji mikrobiologi merupakan salah satu uji yang
penting, karena selain dapat menduga daya tahan simpan suatu makanan, juga dapat digunakan
sebagai indikator sanitasi makanan atau indicator keamanan makanan.
Berbagai macam uji mikrobiologi dapat dilakukan terhadap pangan, meliputi uji kuantitatif
mikroba untuk menentukan mutu dan daya sutu makanan, uji kualitatif mikroba untuk
menentukan mutu dan daya tahan suatu makanan, uji kualitatif bakteri patogen untuk
menentukan tingkat keamananya dan uji bakteri indikator untuk menentukan tingkat sanitasi
makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan terhadap setiap bahan pangan tidak sama
tergantung dari berbagai faktor seperti jenis dan komposisi bahan pangan, cara pengepakan dan
penyimpanan, cara penanganan dan konsumsinya, kelompok konsumen dan berbagai faktor
lainnya.
Uji bakteri patogen terdiri dari beberapa pengelompokkan lagi, dan dapat dibedakan atas
beberapa tahap yaitu uji penduga, uji penguat dan uji identifikasi lengkap. Tetapi tidak semua
tahap perlu dilakukan terhadap suatu bahan pangan, tergantung dari tujuan analisis serta waktu
dan biaya yang tersedia.
Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran
dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu, dll. Koliform sebagai suatu kelompok
dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang, gram negative, tidak membentuk spora, aerobik dan
anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam
waktu 48 jam pada suhu 35°C. Adanya bakteri koliform di dalam minuman menunjukkan
kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksikgenik yang
berbahaya bagi kesehatan.
Keberadaan kuman-kuman patogen dalam sampel air dan makana umumnya dalam jumlah kecil
dan karena sukarnya teknik pengisolasian, maka pemeriksaan bakteriologik air minum untuk
mengetahui keberadaan kuman pathogen menjadi tidak praktis. Selain itu, analisis air tidak
memungkinkan dapat menentukan semua jenis kuman patogen. Oleh karena itu, dilakukan suatu
pendekatan dengan melakukan pemeriksaan bakteriologis terhadap keberadaan kuman komensal
usus manusia, yaitu bakteri koli (koli fekal dan nonfekal) utamanya bakteri Escherichia coli
sebagai indikator terjadinya pencemaran fekal. Digunakannya Escherichia coli sebagai indikator
kualitas air disebabkan Escherichia coli hidup di usus manusia dan hewan dan keluar melalui
tinja sehingga keberadaanya di air memperingatkan tentang kemungkinan adanya patogen lain
yang berasal dari usus atau system pencernaan hewan dan manusia. Selain itu Escherichia coli
juga dapat memfermentasikan laktosa dengan membentuk gas pada suhu kamar, sehingga untuk
uji bekteriologik air merupakan indikator yang terpercaya. MPN adalah suatu metode enumerasi
mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium
cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel padat atau cair yang ditanam
berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehingga dihasilkan
kisaran jumlah mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN/satuan volume atau massa sampel.
Metode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh
yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan
terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari contoh tersebut.
Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana perhitungannya dilakukan
berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi
pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati
timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang
diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas . Dalam metode MPN,
pengenceran harus dilakukan lebih tinggi daripada pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga
beberapa tabung yang berisi medium cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran
tersebut mengandung satu sel, beberapa tabung yang lainnya mengandung lebih dari satu sel atau
tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah inkubasi, diharapkan terjadi
pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif, sedangkan tabung
lainnya negatif.
Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah jasad renik tertentu yang terdapat
diantara campuran jasad renik lainnya. Sebagai contoh, jika digunakan Lactosa Broth, maka
adanya bakteri yang dapat memfermentasi laktosa ditunjukkan dengan terbentuknya gas di dalam
tabung Durham. Cara ini biasa digunakan untuk menentukan MPN koliform terhadap air atau
minuman karena bakteri Coliform termasuk bakteri yang dapat menfermentasi laktosa.
Dalam metode MPN (Most Probable Number) untuk uji kualitas mikrobiologi pada makanan
dalam praktikum digunakan kelompok Nacl sebagai kontrol. Metode MPN merupakan uji
deretan tabung yang menyuburkan pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk
menduga jumlah koliform dalam sampel yang diuji. Uji ini diawali dengan memasukkan 10 ml
cairan dari sampel ke dalam lauryl tryptose broth, uji awal ini disebut uji duga (presumtive test).
Dalam uji duga, setiap tabung yang menghasilkan gas dalam masa inkubasi diduga mengandung
bakteri koliform. Uji dinyatakan positif bila terlihat gas dalam tabung Durham. Tabung yang
memperlihatkan gas diuji lebih lanjut dengan uji peneguhan. Untuk uji peneguhan dilakukan
untuk meneguhkan bahwa gas yang terbentuk disebabkan oleh kuman koliform dan bukan
disebabkan oleh kerja sama beberapa spesies sehingga menghasilkan gas. Uji peneguhan
menggunakan BGLB (Briliant Green Bile Lactose Broth) yang diinokulasikan dengan satu mata
ose media yang memperlihatkan hasil positif pada uji duga (Lay, 1994).
Prinsip utama metode ini adalah mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga
didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang pas/sesuai dan jika ditanam dalam tabung
menghasilkaan frekensi pertumbuhan tabung positif “kadang-kadang tetapi tidak selalu”.
Semakin besar jumlah sampel yang dimasukkan (semakin rendah pengenceran yang dilakukan)
maka semakin “sering” tabung positif yang muncul. Semakin kecil jumlah sampel yang
dimasukkan (semakin tinggi pengenceran yang dilakukan) maka semakin “jarang” tabung positif
yang muncul. Jumlah sampel/pengenceran yang baik adalah yang menghasilkan tabung positif
“kadang-kadang tetapi tidak selalu”. Semua tabung positif yang dihasilkan sangat tergantung
dengan probabilitas sel yang terambil oleh pipet saat memasukkannya ke dalam media. Oleh
karena itu homogenisasi sangat mempengaruhi metode ini. Frekuensi positif (ya) atau negatif
(tidak) ini menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada sampel sebelum diencerkan.
Kehadiran mikrobia pada makanan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Ada hasil
metabolisme spesies mikrobia tertentu pada makanan dibutuhkan dan digemari oleh manusia.
Akan tetapi ada beberapa species yang dapat merusak makanan dengan pembusukan atau
menghasilkan toksin yang berbahaya bagi manusia. Setiap produk yang dihasilkan oleh mikrobia
tergantung jumlah mikrobia yang terkandung dalam suatu bahan atau lingkungan .
Pada praktikum kali ini kita akan memeriksakan jumlah koloni yang terdapat pada sampel
makanan yang dijadikan sebagai uji coba , disini kita akan melihat jmlah koloni baik sedikit
maupun banyak dengan menggunakan alat yaitu colony counter , alat ini dapat mendeteksi serta
menghitung jumlah koloni yang terdapat dalam sampel percobaan . Disini terlihat pada hasil
pengamatan bahwa pada setiap sampel banyak terdapat koloni , terkecuali pada klompok 8
dengan nilai jumlah koloni 0 , Koloni yang terdapat pada sampel kue yang dijadikan sebagai uji
sampel dipastikan karena pembuatannya yang kurang baik/steril , menggunakan bahan yang
kurang bermutu , dalam pembuatan makanan tersebut kurang bersih , hingga dapat juga
menggunakan bahan-bahan yang sudah tercemar , sehingga dapat diketahui efek dari
pencemaran bakteri ini terhadap makanan dapat menimbulkan penyakit terhadap orang yang
memakan makanan tersebut
bakteri yang akan dihitung koloninya adalah Escherichia Coli yang merupakan bakteri gram
negative berbentuk batang, bersifat anaerobic fakultatif. Ukurannya berkisar pada 0,6 x 2,0-3,0
µm (Pelczar, 1986). E. Coli secara normal terdapat didalam usus besar dan termasuk bakteri
kolform.
Bakteri koliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan
manusia. Bakteri koliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain dengan
kata lain merupakan bakteri indikator sebagai tanda bahwa adanya pencemaran bakteri patogen.
Penentuan koliform fecal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti
berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Keuntungan mendeteksi koliform adalah
jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain (Hadioetomo,
1993).
Pada hasil praktikum kami yaitu kelompok 8 berbeda terhadap kelompok lainnya , dikarenakan
pada sampel dan control kami tidak terdapat tumbuhnya bakteri atau cemaran mikroba dari
sampel kami , sehingga mendapatkan hasil yang negative . Pada kelompok lain yang mungkin
banyak terdapat jumlah koloninya 9 , terlihat pada kontrolnya saja terdapat jumlah koloni
sebanyak 132 dimungkinkan disini pada saat penuangan sampel maupun control kurang sterilnya
tempat sekitar atau sampel sudah terkontaminasi terlebih dahulu sehingga terjadinya pencemaran
mikroba yang cukup banyak pada sampel .
Pada praktikum ini juga digunakan metode ALT untuk menghitung koloni pada colony counter
agar lebih mempermudah dalam perhitungan koloni didalamnya .
VII . KESIMPULAN
Dapat disimpulkan pada praktikum ini telah banyak ditumbuhi oleh koloni
dikarenakan karena sampel sudah tercemar dan terkontaminasi terlebih dahulu .
Dapat juga diakibatkan dari asal sampel yang dibeli sudah tercemar oleh
mikroorganisme lainnya sebelum dilakukan uji mikrobiologi , dari pembuatan
sampel yang kurang steril , dari penggunaan bahan yang kurang baik dapat
memacu tumbuhnya bakteri dan tercemar , serta dari keadaan tempat si penjual
kue tersebut kurang bersih dapat juga mengakibatkan banyaknya koloni yang
tumbuh dalam sampel tersebut.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-
8#q=metode%20alt%20pada%20uji%20mikroba%20pada%20makanan
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=Kegunaan+media+agar
http://www.academia.edu/9267634/laporan_mikrobiologi_uji_cemaran_mikroba
http://zulfikar-firhadj.blogspot.co.id/2012/06/prinsip-yang-digunakan-dalam-
metode-mpn.html
http://www.academia.edu/11703203/Angka_Lempeng_Total_pada_Makanan
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-albiner3.pdf
http://sigfridgeofret.blogspot.co.id/2013/01/bakteri-patogen-dan-standar.html
http://qualityz.blogspot.co.id/2013/05/mikroorganisme-dalam-makanan.html
http://diahlestariharahap.blogspot.co.id/2014/11/teknik-menghiting-mikroba-alt-
dan-mvn.html