Anda di halaman 1dari 30

Praktikum Mikrobiologi

Praktikum 5

Pemeriksaan mikrobiologi pada makanan

Kelompok VIII (Delapan)

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

TAHUN 2015/2016
I . TUJUAN

1.Untuk mengetahui berapa banyak bakteri pada makanan

2.Agar mahasiswa dapat membedakan macam-macam bakteri pada makanan

3.Agar mahasiswa mengetahui lebih dalam lagi bakteri yang terdapat pada makanan

4.Agar mahasiswa mengetahui asal pencemaran bakteri pada makanan

5.Untuk mahasiswa dapat melakukan pencegahan terhadap penyebaran bakteri pada makanan

6.Agar mahasiswa dapat menetukan jumlah bakteri pada masing-masing sampel makanan

7.Untuk mengetahui layak apa tidaknya sampel yang di uji untuk dikonsumsi

8.Untuk mengetahui ada apa tidaknya koloni bakteri pada masing-masing sampel
II . DASAR TEORI

Mikroba yang terkandung dalam makanan bisa menyebabkan terjadinya kerusakan


mikrobiologis pada makanan sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk mengetahui layak
atau tidaknya suatu bahan makanan untuk dikonsumsi oleh masyarakat, perlu dilakukan
pengujian mikroba yang terkandung dalam makanan tersebut, salah satu cara tersebut adalah
dengan analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan (Buckle 1987)

Ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang tidak dapat dikalahkan dari kehidupan kita.
Hal ini dikarenakan kemanapun, kapanpun, dan dimanapun kita berada pengetahuan sangat
penting. Ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai makhluk hidup dan kehidupan adalah
biologi. Dalam mempelajari biologi yang dibutuhkan tidak hanya pengetahuan secara teori,
tetapi juga pengetahuan dalam bentuk praktikum.Mikroorganisme seperti makhluk hidup lainnya
karena memerlukan nutrisi untuk pertumbuhan. Pengetahuan akan nutrisi pertumbuhan ini akan
membantu dalam mengkultivasi, mengisolasi dan mengidentifikasi mikroorganisme.
Mikroorganisme memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda dalam persyaratan
pertumbuhannya. Ada mikroorganisme yang dapat hidup hanya pada media yang mengandung
sulfur dan ada pula yang tidak mampu hidup dan seterusnya. Karakteristik persyaratan
pertumbuhan mikroorganisme inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunjang
pertumbuhan mikroorganisme.

Banyak tersedia metode untuk menganalisa jumlah mikroorganisme dalam suatu sampel,
diantaranya adalah plate count (spread plate, pour plate, spiral plate), membrane filtration, MPN,
menghitung langsung dengan Petroff Hausser ataupun cara lainnya (misalnya aktivitas
metabolik, turbidimetri, berat kering dan lain-lain). Pemahaman tentang satuan dalam
menghitung sel mikroba khususnya bakteri adalah sangat penting. Pada hasil akhir penghitungan
bakteri pada cawan digunakan satuan CFU’s/volume atau berat. CFU’s adalah singkatan dari
Coloni Forming Unit’s yang artinya unit-unit/satuan pembentuk koloni. Yang dimaksud satuan
pembentuk koloni adalah sel tunggal atau sekumpulan sel yang jika ditumbuhkan dalam cawan
akan membentuk satu koloni tunggal. Pada dasarnya sel tersebar homogen pada sampel, tetapi
ada jenis bakteri yang memang pembelahan selnya dapat terpisah baik sehingga tersebar merata
tiap sel dan ada pula bakteri yang setelah membelah sel anakan masih menempel pada induknya,
seperti streptococcus, diplococcus, sarcina dan lain-lain, sehingga penyebarannya berkelompok.
Jenis ini jika tersebar merata dalam kelompok-kelompok sel maka pertumbuhan menjadi koloni
tunggal bukan berasal dari satu sel saja melainkan dari beberapa sel.

Berbagai mikroba patogen seringkali ditularkan melalui air yang tercemar


sehingga menimbulkan penyakit bawaan manusia maupun hewan.Bahan makanan terdiri dari
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Bahan makanan merupakan medium
pertumbuhan yang baik bagi berbagai macam mikroorganisme.
Mikroorganisme dapat membusukkan protein, memfermentasikan karbohidrat dan
menjadikan lemak dan minyak berbau tengik. Meskipun banyak mikroorganisme tidak
berbahaya bagi manusia, beberapa mikroorganisme pencemar dapat mengakibatkan kerusakan,
dan yang lain menimbulkan penyakit atau menghasilkan racun yang menyebabkan peracunan
makanan.
Oleh karena itu untuk mengetahui bahwa bahan baku dan bahan tambahan tidak
mengalami perubahan sifat serta bebas dari kontaminasi mikroba, maka diperlukan uji
mikrobiologis, yang meliputi pengujian Angka Lempeng Total bakteri dan uji cemaran bakteri/
kapang.
Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan penting dilakukan untuk
mengetahui mutu bahan pangan dan menghitung proses pengawetan yang akan diterapkan pada
bahan pangan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung atau
mengukur jumlah jasad renik dalam suatu suspensi, salah satunya adalah pemeriksaan adanya
bakteri Coliform pada makanan dan minuman dengan metode MPN (Most Probable Number).
III . METODE

1. MPN (Most Probable Number)


MPN (Most Probable Number) merupakan metode enumerasi mikroorganisme yang
datanya didapat dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair spesifik
dalam tabung yang ditanam dari sampel padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah
sampel/ diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehingga didapatkan perkiraan jumlah
mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN/ satuan volume/ massa sampel.
Pemilihan media sangat berpengaruh terhadap metode MPN yang dilakukan. Umumnya
media yang digunakan mengandung bahan nutrisi khusus untuk pertumbuhan bakteri
tertentu.Contohnya seperti.
1. BLBG (Briliant Green Lactosa Broth)
Mengandung laktosa dan garam empedu (bile salt) yang hanya membolehkan coliform
untuk tumbuh.
2. Media ECB (Esherichia Coli Broth)
Untuk menghitung E Coli
2. ALT ( Angka lempeng total )
IV . ALAT DAN BAHAN

1.Alat

Tabung reaksi

-Sebagai tempat menyimpan media

Erlenmeyer

-Sebagai tempat penampung larutan

Pisau

-Digunakan untuk memotong sampel kue

Gelas ukur

-Tempat mengukur suatu larutan bahan cair

Mikropipet

-Untuk memindahka cairan dalam jumlah yang kecil

Tip

-Berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah sedikit

Bunsen

-Untuk memanaskan alat sebelum digunakan

Botol semprot

-Berfungsi untuk menyemprot meja atau alat yang tidak bisa dipegang oleh tangan

Inkubator

-Untuk memeram mikroba dan menginkubasi

Autoclave
-Sebagai pengsterilkan alat

Colony counter

-Untuk mempermudah saat menghitung jumlah koloni

Plastik wrap

-Untuk membungkus alat tertentu

2.Bahan

1.Aquadest steril

-Sebagai pelarut pada saat melarutkan senyawa

-Sebagai penjelas warna pada indikator pp

2.Nacl

Untuk mengontrol bahan sampe yang akan diuji

3.Media NA

Untuk digunakan menumbuhkan media sebagai perbandingan

4.Kue apam

5.Bolu coklat

6.Kue Kukus

7.Pentol

8.Bakpao
9.Kue agar muntiara

10.Kelupang

11.Sari India

12.Getuk

13.Pais Pisang

14.Siomay

Sampel yang digunakan disini untuk dilakukan uji coba ada atau tidaknya pencemaran mikroba
pada makanan
V . CARA KERJA

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

Timbang sampel dan plastik dengan teliti dan catat hasil penimbangan

Masukkan sampel kedalam erlenmeyer dan larutkan dengan aquadest steril kocok ad homogen

Masukkan Nacl 0,9% sebanyak 10 ml kedalam reaksi sebagai kontrol

Masukkan sampel 10 ml (sampel utama) kedalam tabung reaksi

Sampel ditimbang sebanyak 50,1902 gram

Erlenmeyer yang berisi sampel dan aquadest dituang sebanyak 10 ml , dituang pada tabung
reaksi 1 memakai pipet mikro
Setelah itu tuangkan tabung reaksi pertama di isi dengan larutan Nacl 10 ml sebagai
kontrol

Sebelum diencerkan maka tabung reaksi no 3,4,5,6 dan 7 diisi dengan larutan Nacl
sebanyak 9 ml

Kemudian mengencerkan dari tabung reaksi ke-3 diencerkan sebanyak 1 ml lalu kocok

Sebelum diencerkan , tip dibilas agar tidak terkontamian

Encerkan tabung reaksi ke-3 ke tabung reaksi 4 , sebanyak 1 ml lalu kocok

Lalu bilas tip , encerkan tabung reaksi 4 ke tabung reaksi ke-5 sebanyak 1 ml lalu
kocok

Kemudia tip dibilas , encerkan tabung reaksi 5 ketabung reaksi ke-6 sebanyak 1 ml
lalu dikocok

Lalu bilas tip , encerkan tabung reaksi 6 ketabung reaksi ke-7 sebanyak 1 ml lalu
kocok
Kemudian , siapkan cawan petri dan akan diambil masing-masing tabung reaksi
sebanyak 1 ml kedalam cawan petri

Tuangkan sampel kedalam cawan petri sebanyak 7 cawan

Tambahkan media agar poor place dari dicampur dengan sampel yang sudah
diencerkan sebanyak 20 ml

Homogenkan dengan memasukkan ke inkubator dengan suhu 370 C selama 24 jam ,


lalu amati cawan petri apakah terjadi adanya bakteri
Ambil cawan petri simpan diatas koloci counter untuk mengetahui jumlah koloninya ,
bila terdapat banyak koloni cawan petri dibagi atas 4 bagian untuk mempermudah
perhitungan koloni

Selanjutnya , catat hasil koloni yang didapatkan


VI . HASIL DAN PEMBAHASAN
1 . Hasil pengamatan

No Hasil pengamatan Keterangan


1 Disini cawan disediakan sebagai
control pada sampel untuk
perbandingan pada hasil nanti

2 Pada sampel pertama terdapat bentuk


1 koloni dalam sampel
3 Pada pengenceran 1 tidak terdapat
tumbuhnya koloni

4 Pada pengenceran 2 sama dengan


pengenceran 1 tidak terdapat
tumbuhnya koloni

5 Pada pengenceran 3 sama tidak


terdapat tumbuhnya koloni sama
seperti pada cawan pengenceran 1 dan
2
6 Pada pengenceran 4 terdapat koloni
tumbuh didalamnya

7 Pada perlakuan 5 tidak terdapat


tumbunnya koloni didalamnya
No Jenis Kontrol Sampel Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
sampel Nacl tanpa pengenceran pengenceran pengenceran pengenceran pengenceran
pengenceran

1 Apam 5 444 117 157 109 17 5

2 Bolu kukus 7 1256 864 316 176 81 6

3 Kue lapis 3 276 87 44 20 5 4


4 Pentol 2 1548 908 307 95 12 9
5 Bakpao 0 290 17 28 1 4 2
6 Agar 9 760 520 484 136 124 9
muntiara
7 Bolu kukus 5 96 204 17 41 13 27

8 Kelopeng 1 11 0 0 0 0 0

9 Sari india 132 1788 890 107 30 1 11

10 Getuk 9 1024 536 75 21 14 4


11 Pais pisang 0 14 5 1 0 0 0

12 Siomay 10 404 42 17 22 27 3
A . Perhitungan dan Penimbangan

Perhitungan dan pertimbangan

1. Sampel Apam
Berat sampel plus plastik = 56,1522 gram
Berat plastik = 2,2940 gram
Berat sampel = 53,8582 gram
Rumus jumlah kuman
= jumlah kuman – jumlah control X faktor pengenceran
3 (total sampel pengenceran)

Sampel pengenceran 1
= 117-5 = 112 x 10 = 1.120
Sampel pengenceran 2
= 157-5 = 152 x 100 = 15.200
Sampel pengenceran 3
= 104-5 = 104 x 1.000 = 104.000

Jumlah Kuman
= 1.120+15.200+104.000
3
= 40106,667
Angka Kuman
= Jumlah kuman
Berat sampel

= 40106,667
53,8582
= 744,67

2. Sampel Bolu Coklat


Diketahui :
Berat sampel plus plastik = 50,1902 gram
Berat plastik = 2,2345 gram
Berat sampel = 47,9557 gram

Sampel pengenceran 3
= 176-7 = 169 x 1.000 = 169.000
Sampel pengenceran 4
= 81-7 = 74 x 10.000 = 740.000
Jumlah Kuman
= 169.000+740.000
2
= 454.500
Angka Kuman
= 169.000
454.500
= 0,9477
3. Sampel Kue Lapis
Diketahui :
Berat sampel plus plastik = 76,4217 gram
Berat plastik = 3,6280 gram
Berat sampel = 72,7937 gram
Sampel pengenceran tanpa pengenceran
= 276-3 = 273 x 1 = 273
Sampel pengenceran 1
= 87-3 = 84 x 10 = 840
Sampel pengenceran 2
= 44-3 = 41 x 100 = 4.100
Jumlah Kuman
= 273+840+4.100
3
= 1737,67
Angka Kuman
= 1737,67
72,7939
= 23,87

4. Sampel pentol
Diketahui :
Berat sampel plus plastik =60,9664 gram
Berat plastik = 0,9554 gram
Berat sampel = 60,0110 gram
Sampel pengenceran 3
= 95-2 =93 x 1000 = 93.000
Jumlah kuman
= 93.000 = 93.000
1

Angka kuman

= 93.000 = 1549,71
1

5. Sampel Bakpao
Diketahui :
Berat sampel plus plastik = 46,5624gram
Berat plastik = 4,7580 gram
Berat sampel = 41,8044 gram

Sampel tanpa pengenceran


= 290-1 =289 x 1 = 289
Jumlah kuman
= 289 = 289
1
Angka kuman
= 289 = 6,91
41,8044

6. Sampel agar muntiara


Diketahui
Berat sampel plus plastik =47,3666 gram
Berat plastik = 1,4840 gram
Berat sampel = 45,8826 gram
Sampel pengenceran 3
= 136-9 = 127 x 1000 = 127.000
Sampel pengenceran 4
= 124 -9 = 115 x 10.000 = 1.150.000

Jumlah kuman

= 27000+115000 = 638500
2
Angka kuman
= 638500 = 13915,95
45,8826

7. Sampel bolu kukus


Diketahui
Berat sampel plus plastik =32,9436 gram
Berat plastik = 0,5497 gram
Berat sampel = 32,3939 gram
Sampel tanpa pengenceran
= 96 -5 = 91 x 1 = 91
Sampel pengenceran 1
= 204 -5 = 199 x 10 = 1990
Sampel pengenceran 3
= 41-5 = 36 x 1.000 = 36.000
Jumlah kuman
= 91 + 1990 + 36.000 =12.693,6667
3
Angka kuman
= 12.693,6667 = 391,853610
32,3939
= 638500 = 13915,95
45,8826

8 . Sampel kelupeng
Diketahui :
Berat sampel plus plastik = gram

Berat plastik = gram

Berat sampel = gram

9 .Sampel sari india

Diketahui :

Berat sampel plus plastik = 72,1840 gram

Berat plastik = 5,8370 gram

Berat sampel = 66,347 gram


10.Sampel Getuk
Diketahui :

Berat sampel plus plastik = 126,0116 gram

Berat plastik = 50,1773 gram

Berat sampel = 75,8343 gram

Sampel pengenceran 2
= 75- 9 =66 x 100 = 6600
Jumlah kuman
= 6600= 6600
1
Angka kuman
= 6600 = 87,03
75,8343
11 . Sampel pais pisang

Diketahui :

Berat sampel plus plastik = 84,8882 gram

Berat plastik =30,6971gram

Berat sampel = 54,1911 gram

12.Sanpel Siomay

Diketahui :

Berat sampel plus plastik = 31,0776 gram

Berat plastik = 3,8656 gram

Berat sampel = 27,2120 gram


Sampel pengenceran 2
= 42 -10 = 32 x 10 = 320
Jumlah kuman
= 320 = 320
1
Angka kuman
= 320 = 11,75
27,2120

2 . Pembahasan

Mikroba terdapat hampir disemua tempat. Diudara mulai dari permukaan tanah sampai pada
lapisan atmosfir paling tinggi. Bahkan pada makanan, minuman dan obat-obatan yang kita
konsumsi juga terdapat mikroorganisme sendiri ada bersifat infeksi.

Dalam kehidupan ini terdapat jenis bakteri namun bakteri-bakteri tersebut ada yang
menguntungkan, ada juga bakteri yang merugikan. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini biasa
disebut dengan bakteri patogen. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam mengkonsumsi
makanan, minuman dan obat-obatan.

Produk pangan dan obat-obatan yang beredar dimasyarakaat harus melalui pengujian serta harus
memiliki standar kualitas mikrobiologi. Pengujian kualitas mikrobiologi dalam produk pangan
dan obat dilakukan agar produk yang dihasilkan bermanfaat serta aman untuk digunakan
konsumen .

Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang mencakup uji fisik, uji
kimia, uji mikrobiologi dan uji organoleptik. Uji mikrobiologi merupakan salah satu uji yang
penting, karena selain dapat menduga daya tahan simpan suatu makanan, juga dapat digunakan
sebagai indikator sanitasi makanan atau indicator keamanan makanan.

Berbagai macam uji mikrobiologi dapat dilakukan terhadap pangan, meliputi uji kuantitatif
mikroba untuk menentukan mutu dan daya sutu makanan, uji kualitatif mikroba untuk
menentukan mutu dan daya tahan suatu makanan, uji kualitatif bakteri patogen untuk
menentukan tingkat keamananya dan uji bakteri indikator untuk menentukan tingkat sanitasi
makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan terhadap setiap bahan pangan tidak sama
tergantung dari berbagai faktor seperti jenis dan komposisi bahan pangan, cara pengepakan dan
penyimpanan, cara penanganan dan konsumsinya, kelompok konsumen dan berbagai faktor
lainnya.

Uji bakteri patogen terdiri dari beberapa pengelompokkan lagi, dan dapat dibedakan atas
beberapa tahap yaitu uji penduga, uji penguat dan uji identifikasi lengkap. Tetapi tidak semua
tahap perlu dilakukan terhadap suatu bahan pangan, tergantung dari tujuan analisis serta waktu
dan biaya yang tersedia.

Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran
dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu, dll. Koliform sebagai suatu kelompok
dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang, gram negative, tidak membentuk spora, aerobik dan
anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam
waktu 48 jam pada suhu 35°C. Adanya bakteri koliform di dalam minuman menunjukkan
kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksikgenik yang
berbahaya bagi kesehatan.

Keberadaan kuman-kuman patogen dalam sampel air dan makana umumnya dalam jumlah kecil
dan karena sukarnya teknik pengisolasian, maka pemeriksaan bakteriologik air minum untuk
mengetahui keberadaan kuman pathogen menjadi tidak praktis. Selain itu, analisis air tidak
memungkinkan dapat menentukan semua jenis kuman patogen. Oleh karena itu, dilakukan suatu
pendekatan dengan melakukan pemeriksaan bakteriologis terhadap keberadaan kuman komensal
usus manusia, yaitu bakteri koli (koli fekal dan nonfekal) utamanya bakteri Escherichia coli
sebagai indikator terjadinya pencemaran fekal. Digunakannya Escherichia coli sebagai indikator
kualitas air disebabkan Escherichia coli hidup di usus manusia dan hewan dan keluar melalui
tinja sehingga keberadaanya di air memperingatkan tentang kemungkinan adanya patogen lain
yang berasal dari usus atau system pencernaan hewan dan manusia. Selain itu Escherichia coli
juga dapat memfermentasikan laktosa dengan membentuk gas pada suhu kamar, sehingga untuk
uji bekteriologik air merupakan indikator yang terpercaya. MPN adalah suatu metode enumerasi
mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium
cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel padat atau cair yang ditanam
berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehingga dihasilkan
kisaran jumlah mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN/satuan volume atau massa sampel.

Metode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh
yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan
terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari contoh tersebut.

Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana perhitungannya dilakukan
berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi
pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati
timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang
diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas . Dalam metode MPN,
pengenceran harus dilakukan lebih tinggi daripada pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga
beberapa tabung yang berisi medium cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran
tersebut mengandung satu sel, beberapa tabung yang lainnya mengandung lebih dari satu sel atau
tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah inkubasi, diharapkan terjadi
pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif, sedangkan tabung
lainnya negatif.

Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah jasad renik tertentu yang terdapat
diantara campuran jasad renik lainnya. Sebagai contoh, jika digunakan Lactosa Broth, maka
adanya bakteri yang dapat memfermentasi laktosa ditunjukkan dengan terbentuknya gas di dalam
tabung Durham. Cara ini biasa digunakan untuk menentukan MPN koliform terhadap air atau
minuman karena bakteri Coliform termasuk bakteri yang dapat menfermentasi laktosa.

Dalam metode MPN (Most Probable Number) untuk uji kualitas mikrobiologi pada makanan
dalam praktikum digunakan kelompok Nacl sebagai kontrol. Metode MPN merupakan uji
deretan tabung yang menyuburkan pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk
menduga jumlah koliform dalam sampel yang diuji. Uji ini diawali dengan memasukkan 10 ml
cairan dari sampel ke dalam lauryl tryptose broth, uji awal ini disebut uji duga (presumtive test).
Dalam uji duga, setiap tabung yang menghasilkan gas dalam masa inkubasi diduga mengandung
bakteri koliform. Uji dinyatakan positif bila terlihat gas dalam tabung Durham. Tabung yang
memperlihatkan gas diuji lebih lanjut dengan uji peneguhan. Untuk uji peneguhan dilakukan
untuk meneguhkan bahwa gas yang terbentuk disebabkan oleh kuman koliform dan bukan
disebabkan oleh kerja sama beberapa spesies sehingga menghasilkan gas. Uji peneguhan
menggunakan BGLB (Briliant Green Bile Lactose Broth) yang diinokulasikan dengan satu mata
ose media yang memperlihatkan hasil positif pada uji duga (Lay, 1994).

Prinsip utama metode ini adalah mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga
didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang pas/sesuai dan jika ditanam dalam tabung
menghasilkaan frekensi pertumbuhan tabung positif “kadang-kadang tetapi tidak selalu”.
Semakin besar jumlah sampel yang dimasukkan (semakin rendah pengenceran yang dilakukan)
maka semakin “sering” tabung positif yang muncul. Semakin kecil jumlah sampel yang
dimasukkan (semakin tinggi pengenceran yang dilakukan) maka semakin “jarang” tabung positif
yang muncul. Jumlah sampel/pengenceran yang baik adalah yang menghasilkan tabung positif
“kadang-kadang tetapi tidak selalu”. Semua tabung positif yang dihasilkan sangat tergantung
dengan probabilitas sel yang terambil oleh pipet saat memasukkannya ke dalam media. Oleh
karena itu homogenisasi sangat mempengaruhi metode ini. Frekuensi positif (ya) atau negatif
(tidak) ini menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada sampel sebelum diencerkan.

Kehadiran mikrobia pada makanan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Ada hasil
metabolisme spesies mikrobia tertentu pada makanan dibutuhkan dan digemari oleh manusia.
Akan tetapi ada beberapa species yang dapat merusak makanan dengan pembusukan atau
menghasilkan toksin yang berbahaya bagi manusia. Setiap produk yang dihasilkan oleh mikrobia
tergantung jumlah mikrobia yang terkandung dalam suatu bahan atau lingkungan .
Pada praktikum kali ini kita akan memeriksakan jumlah koloni yang terdapat pada sampel
makanan yang dijadikan sebagai uji coba , disini kita akan melihat jmlah koloni baik sedikit
maupun banyak dengan menggunakan alat yaitu colony counter , alat ini dapat mendeteksi serta
menghitung jumlah koloni yang terdapat dalam sampel percobaan . Disini terlihat pada hasil
pengamatan bahwa pada setiap sampel banyak terdapat koloni , terkecuali pada klompok 8
dengan nilai jumlah koloni 0 , Koloni yang terdapat pada sampel kue yang dijadikan sebagai uji
sampel dipastikan karena pembuatannya yang kurang baik/steril , menggunakan bahan yang
kurang bermutu , dalam pembuatan makanan tersebut kurang bersih , hingga dapat juga
menggunakan bahan-bahan yang sudah tercemar , sehingga dapat diketahui efek dari
pencemaran bakteri ini terhadap makanan dapat menimbulkan penyakit terhadap orang yang
memakan makanan tersebut

bakteri yang akan dihitung koloninya adalah Escherichia Coli yang merupakan bakteri gram
negative berbentuk batang, bersifat anaerobic fakultatif. Ukurannya berkisar pada 0,6 x 2,0-3,0
µm (Pelczar, 1986). E. Coli secara normal terdapat didalam usus besar dan termasuk bakteri
kolform.
Bakteri koliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan
manusia. Bakteri koliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain dengan
kata lain merupakan bakteri indikator sebagai tanda bahwa adanya pencemaran bakteri patogen.
Penentuan koliform fecal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti
berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Keuntungan mendeteksi koliform adalah
jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain (Hadioetomo,
1993).

Pada hasil praktikum kami yaitu kelompok 8 berbeda terhadap kelompok lainnya , dikarenakan
pada sampel dan control kami tidak terdapat tumbuhnya bakteri atau cemaran mikroba dari
sampel kami , sehingga mendapatkan hasil yang negative . Pada kelompok lain yang mungkin
banyak terdapat jumlah koloninya 9 , terlihat pada kontrolnya saja terdapat jumlah koloni
sebanyak 132 dimungkinkan disini pada saat penuangan sampel maupun control kurang sterilnya
tempat sekitar atau sampel sudah terkontaminasi terlebih dahulu sehingga terjadinya pencemaran
mikroba yang cukup banyak pada sampel .
Pada praktikum ini juga digunakan metode ALT untuk menghitung koloni pada colony counter
agar lebih mempermudah dalam perhitungan koloni didalamnya .

VII . KESIMPULAN

 Dapat disimpulkan pada praktikum ini telah banyak ditumbuhi oleh koloni
dikarenakan karena sampel sudah tercemar dan terkontaminasi terlebih dahulu .
Dapat juga diakibatkan dari asal sampel yang dibeli sudah tercemar oleh
mikroorganisme lainnya sebelum dilakukan uji mikrobiologi , dari pembuatan
sampel yang kurang steril , dari penggunaan bahan yang kurang baik dapat
memacu tumbuhnya bakteri dan tercemar , serta dari keadaan tempat si penjual
kue tersebut kurang bersih dapat juga mengakibatkan banyaknya koloni yang
tumbuh dalam sampel tersebut.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
 https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-
8#q=metode%20alt%20pada%20uji%20mikroba%20pada%20makanan
 https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=Kegunaan+media+agar
 http://www.academia.edu/9267634/laporan_mikrobiologi_uji_cemaran_mikroba
 http://zulfikar-firhadj.blogspot.co.id/2012/06/prinsip-yang-digunakan-dalam-
metode-mpn.html
 http://www.academia.edu/11703203/Angka_Lempeng_Total_pada_Makanan
 http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-albiner3.pdf
 http://sigfridgeofret.blogspot.co.id/2013/01/bakteri-patogen-dan-standar.html
 http://qualityz.blogspot.co.id/2013/05/mikroorganisme-dalam-makanan.html
 http://diahlestariharahap.blogspot.co.id/2014/11/teknik-menghiting-mikroba-alt-
dan-mvn.html

Anda mungkin juga menyukai