Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menulis karya ilmiah merupakan salah satu cara bagi para akademis baik tenaga pengajar,
mahasiswa, peneliti ataupun semua ilmuwan untuk memaparkan gagasan dan pemikiran sehingga
dapat disebarkan dan dikomunikasikan kepada sesama ilmuwan atau masyarakat luas lainnya.
Kemampuan menulis karya ilmiah sebagai tulisan yang harus ditulis dengan cara tertentu dan juga
dipublikasikan dengan cara tertentu pula.sementara Brotowijoyo(1985) mengatakan bahwa
karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metedologi penulisan yang baik dan benar.
Penulisan karya ilmiah yang baik harus mengikuti aturan baku yang lazim digunakan
namun demikian, kualitas suatu karya ilmiah sangat ditentukan pula oleh kemampuan individu
penyusun dalam menuangkan gagasannya secara runtun. Penulisan karya ilmiah yang runtun dan
jelas akan melancarkan proses transfer gagasan dan pemikiran penulis kepada pembacanya . Day
1993 menyebutkan bahwa setiap karya ilmiah seharusnya mengandung 4 komponen dasar, yaitu
pendahuluan, metode hasil diskusi (intoduction,methods,result and discussion).
Keempat komponen tersebut disingkat dengan IMRAD. Weissberg dan buker (1990) lebih
terperinci mengemukakan bahwa ada lima komponen utama dalam penulisan karya ilmiah yang
merupakan laporan suatu penelitian yaitu abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan diskusi. Apabila
kita melihat sistematika penulisan karya ilmiah secara utuh, seperti dikemukakan oleh indriati
(1987), komponen penulisan karya ilmiah dapat dibedakan dalam judul tulisan abstrak, pengantar,
permasalahan penelitian, bahan dan cara penelitian, hasil, pembahasan, kesimpulan, ucapan
terimakasih dan daftar pustaka.
Apapun bentuknya, pada dasarnya penulisan karya ilmiah memiliki sistematika atau
susunan baku yang harus diikuti oleh penulis. Sistematika Karya Ilmiah secara umum dapat
dikaitkan sebagai aturan meletakkan bagian atau komponen karya ilmiah. Bagian atau komponen
apa yang harus didahulukan dan mana yang kemudian. Walaupun secara umum sistematika karya
ilmiah serupa yaitu dimulai dengan komponen pendahuluan, isi, dan penutup, secara lebih
spesifik sistematika karya ilmiah itu sendiri. Ragam karya ilmiah yang dikenal dalam dunia
akademik cukup banyak, seperti makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, laporan
kasus, laporan tinjauan, resensi, dan monograf.

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 3


Walaupun ada beberapa jenis laporan penelitian yang tergantung kepada pembaca utama
yang ditargetkan, namun ada suatu sistematika baku yang pada umumnya diikuti oleh setiap
peneliti dalam melaporkan hasil penelitiannya, Beberapa penulis (Turk & Kirkman, 1982;
Britowidjoyo, 1985; Arifin, 1987; Indriati, 2001) mengemukakan bahwa secara umum sebuah
laporan penelitian harus memiliki unsur :
1. judul tulisan,
2. abstrak,
3. pendahuluan,
4. bahan dan metode penelitian,
5. hasil,
6. pembahasan,
7. simpulan dan saran, serta ;
8. daftar pustaka.
Kedelapan unsur ini merupakan komponen dasar yang harus terdapat dalam sebuah
laporan penelitian. Walaupun demikian, pengelompokan penyajian unsur-unsur tersebut bervariasi
sepanjang menjelaskan keseluruhan unsur yang harus disajikan. Di samping itu, masing-masing
penulis dapat pula mengemukakan komponen atau unsur tambahan yang dapat memperjelas
sistematika karya ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian laporan penelitian?
2. Apa saja fungsi,tujuan laporan penelitian
3. Apa saja bagian-bagian dari sistematika laporan penelitian?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian laporan
2. Untuk mengetahui fungsi tujuan laporan penelitian
3. Untuk mengetahui bagian-bagian sistematika laporan penelitian.

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 4


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Penelitian


Laporan penelitian merupakan laporan ilmiah, untuk itu maka harus dibuat secara
sistematis dan logis pada setiap bagian, sehingga pembaca mudah memahami langkah-langkah
yang telah ditempuh dalam penelitian, dan hasilnya. Karena sifatnya ilmiah maka harus replicable,
yaitu harus bisa diulangi oleh orang lain yang akan membuktikan hasil penemuan dalam penelitian
itu. Muara dari semua kegiatan penelitian adalah penyusunan laporan hasil penelitian. Dalam
penelitian terapan penyusunan laporan penelitian sangat penting artinya, karena merupakan awal
bagi pembuktian kualitas penelitian guna menilai ketepatannya dalam menyelesaikan masalah
secara nyata. Penelitian terapan tampaknya telah selesai pada saat laporan hasilnya disampaikan,
namun dalam kenyataan kegiatannya masih akan berkelanjutan, karena yang terpenting adalah
penerapan atau pendayagunaan hasilnya.

1. Fungsi Laporan Penelitian Dan Tujuan Laporan Penelitian


a. Fungsi Laporan, antara lain :
1. Memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan.
2. Memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan atau
pemecahan masalah.
3. Merupakan sumber informasi.
4. Merupakan bahan untuk pendokumentasian.
b. Tujuan laporan, antara lain :
1. Mengatasi suatu masalah
2. Mengambil suatu keputusan yang lebih efektif.
3. Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
4. Mengadakan pengawasan dan perbaikan.
5. Menemukan teknik – teknik baru.
c. Syarat laporan :
1. Menggunakan bahasa yang jelas, singkat dan benar.
2. Mengemukakan isi laporan dengan lengkap dan sistematis.

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 5


d. Jenis Laporan :
1. Laporan kegiatan.
2. laporan perjalanan.
3. Laporan percobaan atau eksperimen.
4. laporan penelitian.
5. Laporan hasil pengamatan.
Secara garis besar laporan penelitian terbagi atas laporan penelitian ilmiah dan laporan
bukan hasil penelitian ilmiah. Laporan hasil penelitian ilmiah disebut juga laporan penelitian atau
laporan ilmiah. Laporan penelitian ialah karya tulis ilmiah yang disusun melalui tahap – tahap
berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para
ilmuwan. Laporan ilmiah pada hakikatnya menyajikan kebenaran ilmiah hasil penelitian,
pengamatan dan hasil analisis yang cermat. Sedangkan laporan bukan hasil penelitian ilmiah
merupakan laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi seperti
laporan keuangan, inventaris dan lain - lain.
Laporan dapat disampaikan secara lisan, tulisan dan visual. Laporan penelitian mempunyai
karakteristik berikut :
1. disusun untuk menjawab atau memecahkan suatu persoalan.
2. ditulis atas dasar hasil pengamatan atau observasi.
3. ditulis dengan menggunakan bahasa yang lugas dan resmi.

B. Bagian-Bagian Sistematika Laporan Penelitian


1. Bagian Pembuka
Menurut Arifin (1987), bagian pembuka sebuah laporan penelitian lengkap harus
mengandung komponen-komponen berikut ini :
1. Judul.
2. Halaman judul.
3. Halaman pengesahan.
4. Halaman penerimaan.
5. Kata pengantar.
6. Abstrak.
7. Daftar isi.
8. Daftar tabel.
9. Daftar grafik, bagan atau skema.
10. Daftar singkatan dan lambang.
Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 6
Bagian pembuka tersebut pada umumnya digunakan apabila laporan penelitian
merupakan tulisan yang berdiri sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian yang diterbitkan
dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut
digunakan. Dalam kasus tersebut biasanya yang digunakan hanyalah judul laporan. Judul
merupakan pintu atau muka dari sebuah karya i1miah. Sebelum membaca isi sebuah karya i1miah,
semua orang akan mengawali dengan membaca judul karya tersebut. Untuk itu judul sebuah karya
i1miah harus menampilkan fakta yang ingin diungkapkan, jelas, positif, singkat, khas, serta
mampu menampilkan kata kunci dari sebuah tulisan. Dengan demikian, judul dapat memandu
pembaca ke arah inti karya i1miah.
Halaman judul diletakkan sesudah halaman depan atau cover. Pada halaman ini
umumnya terdapat judul, penulis, dan penerbit (apabila diterbitkan oleh penerbit). Selanjutnya
halaman judul diikuti oleh halaman pengesahan. Pengesahan terhadap laporan yang ditulis
biasanya dilakukan oleh pemberi dana penelitian atau seseorang yang bertanggung jawab terhadap
penelitian yang dilakukan. Kala pengantar dituliskan untuk memberikan gambaran secara umum
kepada pembaca tentang latar belakang konteks penelitian, seperti rasional dilakukannya
penelitian, tujuan yang ingin dicapai, serta hal-hal lain yang dapat memberikan gambaran
mengenai pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan secara umum. Pada bagian kata pengantar
juga biasanya penulis menyampaikan ucapan-ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis baik dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam penulisan laporannya.
Abstrak merupakan gambaran umum mengenai substansi laporan penelitian. Pada abstrak
inilah penulis menyampaikan gambaran singkat mengenai latar belakang, metode, serta temuan
nasihat penelitian. Dengan demikian, pembaca dapat mengetahui secara umum isi dan laporan
sebelum mereka membuka halaman berikutnya.

2. Bagian Inti
Bagian inti merupakan bagian yang secara spesifik dan eksplisit menyajikan atau
mengomunikasikan informasi ilmiah yang ingin disarnpaikan, Pada bagian inti inilah seluruh
komponen pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka teori, melodologi penelitian, hasil dan
pembahasan, serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap.
a. Pendahuluan
Pendahuluan dalam sebuah laporan penelitian merupakan tulisan yang dikhususkan untuk
memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan,
sekaligus perspektif yang diperlukan oleh pembaca untuk dapat memahami mengerti informasi
yang akan disampaikan. Secara umum bagian pendahuluan harus secara lengkap mengemukakan
Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 7
tentang latar belakang, ruang lingkup/pembatasan dan rumusan masalah tujuan dan atau
pertanyaan penelitian, serta anggapan dasar atau hipotesis. Oleh karena itu, dalam bagian
pendahuluan biasanya juga dikemukakan secara ringkas teori dan hasil penelitian serupa terdahulu
yang dijadikan dasar dalam pembatasan dan perumusan masalah, perumusan tujuan, serta
pembuatan hipotesis. Dengan penjelasan yang lugas dan sistematis, bagian pendahuluan akan
mengantar pembaca laporan penelitian kepada permasalahan penelitian serta tujuan yang ingin
dicapai di akhir kegiatan penelitianan. Isi bagian pendahuluan ini biasanya tidak jauh berbeda
dengan isi bagian pendahuluan pada proposal penelitian, yang merupakan dasar pijakan bagi
peneliti untuk melakukan kegiatan kajian pustaka sebelum penelitian dilakukan.
Latar belakang masalah yang baik harus mengandung tiga hal, yaitu :
1. Penelaahan/pembahasan mengenai literatur maupun hasil penelitian lain yang relevan
dengan masalah yang ingin diteliti;
2. Penjelasan mengapa peneliti menganggap masalah/topik tersebut penting untuk
dipelajari/diteliti;
3. manfaat hasil penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasinya dalam
praktik.
Apabila ketiga hal pokok ini sudah dijabarkan dengan jelas namun cukup singkat,
kemudian diteruskan dengan penyajian rumusan masalah dan tujuan penelitian. Rumusan atau
formulasi tujuan penelitian dapat berupa pernyataan ataupun hipotesis. Hipotesis adalah suatu
pernyataan sementara mengenai ada tidaknya hubungan antara 2 atau lebih variabel/fenomena
yang dtteliti.
Contoh cara merumuskan masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :
Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Hipotesis
1. Apakah ada pengaruh 1. Tuiuan Penelitian 1. Perbedaan pelayanan
pemberian pelayanan Untuk melihat pengaruh konseling kepada
konseling pada siswa pemberian pelayanan siswa berpengaruh
terhadap perilaku konseling pada siswa positif terhadap
siswa di sekolah. terhadap perilaku-siswa perilaku siswa di
di sekolah. sekolah.

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 8


2. Apakah ada perbedaan antara 2. Untuk meneliti ada 2. Keikutsertaan siswa
prestasi belajar siswa SMU tidaknya perbedaan SMU pada bimbingan tes
yang mengikuti bimbingan prestasi belajar antara meningkatkan prestasi
tes. siswa SMU yang belajar siswa yang
mengikuti bimbingan tes bersangkutan.
dengan yang tidak.

b. Kajian Pustaka dan Kerangka Teori


Kajian pustaka rnerupakan bagian penting dari suatu laporan penelitian karena pada
bagian ini diungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan
pada topik yang sama atau serupa. Berdasarkan analisis mendalam mengenai pustaka-pustaka
tersebut, peneliti biasanya dapat membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian, serta
menemukan variabel-variabel penelitian yang penting dan hubungan antar variabel-variabel
tersebut. Kajian pustaka juga dapat membantu peneliti dalam menentukan pendekatan
penelitiannya agar tidak steril, serta untuk membantu peneliti dalam menafsirkan hasil analisis
data dan menarik simpulan penelitian.
Dalam suatu laporan penelitian unggulan, seperti tesis atau disertasi biasanya juga
disusun suatu kerangka teori berdasarkan hasil analisis atau kajian pustaka yang telah dilakukan.
Kerangka teori ini merupakan dasar pemikiran yang menerangkan dari sudut mana suatu
permasalahan akan ditinjau, yaitu dengan menjelaskan hubungan antar konsep yang nantinya
dijabarkan menjadi berbagai variabel penelitian. Kerangka teori inilah yang juga menjadi dasar
dari hipotesis yang disajikan pada bagian pendahuluan tadi.

c. Metodologi PeneIitian
Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan karya ilmiah adalah pada
rnetodologi. Karya ilmiah termasuk laporan penelitian adalah suatu karya yang melaporkan suatu
kegiatan ilmiah yang dicirikan dari prosedur pelaksanaannya yang logis dan sistematis. Prosedur
tersebut dalam laporan penelitian dituangkan dalam bagian metodologi. Pada bagian ini biasanya
dijelaskan secara terperinci mengenai pendekatan desain penelitian, populasi dan sampel
penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan-kelemahan penelitian.
Uraian rnengenai pendekatan dan atau desain penelitian pada umumnya rnenjelaskan
tentang apakah, misalnya penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif atau
kualitatif, sensus atau survei, cross-section atau time-series, eksplorasi atau korelasional,

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 9


eksperimen murni atau eksperirnen buatan ataupun pendekatan-pendekatan umum lainnya yang
digunakan sebagai kerangka umum penelitian.
Pembahasan tentang rnetode pengumpulan dan analisis data pada dasarnya merupakan
inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis harus rnenyajikan secara cerrnat dan jelas
rnengenai bagaimana data dikumpulkan dari responden/sampel penelitian serta rnetode analisis,
seperti apa yang digunakan untuk rnenjawab pertanyaan penelitian ataupun hipotesis yang
diajukan pada bagian pendahuluan. Misalnya, apakah data dikurnpulkan rnelalui penyebaran
kuesioner/daftar pertanyaan, wawancara ataukah observasi langsung. Kemudian, apakah data
dianalisis secara kualitatif ataukah dengan rnenggunakan teknik analisis statistik tertentu. Pada
bagian ini, penulis juga perlu rnenjelaskan alasan pemilihan metode atau teknik yang digunakan
tersebut didasarkan pada relevansinya dengan tujuan penelitian.
Hal yang tidak kalah pentingnya dalam bagian metodologi penelitian ini adalah uraian
tentang kelemahan-kelemahan yang rnernbatasi penelitian yang telah dilakukan. Penjelasan
tentang kelemahan-kelemahan ini sangat penting karena akan rnemberikan perspektif kepada
pembaca laporan tentang bagaimana cara rnenyikapi temuan dan simpulan hasil penelitian.
Kelemahan-kelemahan yang umurnnya diungkapkan di sini adalah yang berhubungan dengan hal
sebagai berikut, misalnya keterbatasan jumlah sampel, kemungkinan kontarninasi data (apabila
penelitian eksperirnental), serta keterbatasan waktu dan dana penelitian.

d. Hasil dan Pembahasan


Hasil dan pembahasan dalam sebuah laporan penelitian pada dasarnya merupakan inti
dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis harus menyajikan secara cermat dan jelas
mengenai hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori
yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Bagian ini kadang-kadang dikemas sebagai Hasil
dan Diskusi. Hal ini pada umumnya terjadi karena penulis ingin menunjukkan pembahasan yang
mendalam mengenai penemuan-penemuannya dalam studi atau penelitian yang telah dilakukan.
Apabila penelitian merupakan penelitian kuantitatif, penulisan pada bagian ini biasanya
difokuskan pada hasil analisis statistik secara singkat, kemudian diikuti dengan pembahasannya.
Penyajian hasil analisis dapat dilakukan secara naratif ataupun dalam bentuk gambar, grafik,
diagram, dan tabel.
Secara umum, bagian ini harus menekankan tiga hal, yaitu:
1. hasil analisis lengkap;
2. hasil analisis pokok yang berhubungan dengan tujuan dan pertanyaan/hipotesis penelitian;

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 10


3. pernbahasan mengenai hasil tersebut dihubungkan dengan teori dan penelitian terdahulu
yang disajikan dalam bagian Kajian Pustaka dan atau Kerangka Teori.

e. Simpulan dan Saran


Bagian ini merupakan bagian akhir dari inti laporan penelitian, namun merupakan bagian
yang sangat penting. Efendi (1991) mengemukakan bahwa simpulan adalah gambaran umum
seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Pada dasarnya
simpuian diperoleh dari uraian analisis, interpretasi, dan deskripsi yang telah dituliskan oleh
penulis pada bagian analisis dan pembahasan. Intinya, pada bagian ini penulis secara terperinci
dan eksplisit merumuskan simpulan-simpulan tentang temuan penelitiannya berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya. Butir-butir simpulan yang perlu ditekankan di
sini adalah yang secara langsung menjawab pertanyaan penelitian ataupun pernyataan yang
menyatakan menolak atau menerima hipotesis penelitian. Kemudian, pada bagian simpulan juga
biasanya dilakukan generalisasi hasil penelitian dari sampel kepada tingkat populasi yang
ditargetkan.
Penulisan simpulan dapat dilakukan dengan menggunakan penomoran (1,2,3,4,5, dan
seterusnya) ataupun secara naratif. Cara penulisan dengan penomoran terkesan sebagai penulisan
yang terlepas satu dengan yang lain sehingga berkesan tidak mengalir. Oleh karena itu, penulisari
simpulan lebih baik dan informatif apabila dipaparkan dalam bentuk kalimat atau paragraf. Cara
ini akan menjadikan alur penulisan menjadi lebih mengalir.
Setelah simpulan, pada bagian ini biasanya disampaikan pula saran-saran yang dianggap
penting untuk dikemukakan oleh penulis. Saran-saran ini dapat berkaitan dengan jenis penelitian
lanjutan yang dapat dilakukan serta metode penelitian yang lebih baik digunakan, penerapan hasil
penelitian, serta saran-saran lain yang terkait dengan hasil penelitian ataupun bagaimana
mengatasi hambatan-hambatan yang telah dialami oleh penulis dalam penelitian yang telah
dilakukan. Walaupun saran dapat dituliskan pada bagian akhir dari sebuah karya ilmiah, tetapi
penulisan mengenai saran ini tidak menjadi keharusan.

3. Bagian Penutup
Bagian lain yang tidak kalah penting dalam penulisan sebuah laporan penelitian lengkap
adalah bagian penutup. Bagian penutup pada umumnya terdiri dari (1) daftar pustaka, (2)
lampiran, serta (3) daftar indeks dan atau glosarium. Dari ketiga hal tersebut, daftar pustaka
merupakan hal yang wajib dicantumkan oleh penulis, sedangkan kedua hal lain, yaitu lampiran
dan daftar indeks hanya dituliskan apabila diperlukan.
Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 11
Daftar pustaka merupakan komponen yang wajib dicantumkan oleh penulis karena hal ini
mencerminkan acuan yang digunakan oleh penulis baik dalam melakukan penelitian maupun
dalam menyusun laporan. Pustaka yang dapat dimasukkan dalam daftar adalah hanya yang sangat
signifikan dan terkait dengan kegiatan penelitian yang ditulis dan dipublikasikan baik melalui
bahan cetakan, elektronik maupun seminar. Daftar pustaka yang dipublikasikan dapat berupa:
buku teks, majalah, jurnal makalah, surat kabar, dan lain-lain.
Penulisan daftar pustaka baik itu berupa buku teks, majalah, jurnal makalah maupun surat
kabar pada umumnya harus mencantumkan beberapa hal dasar berikut.
1. Nama penulis.
2. Tahun terbit.
3. Judul pustaka.
4. Tempat terbit.
5. Nama penerbit.
Pada umumnya urutan daftar pustaka mengacu pada urutan nama belakang secara
alpabetikal. Secara lebih terperinci, tata cara penulisan daftar pustaka biasanya mengikuti aturan
baku yang berlaku secara internasional. Penulisan daftar pustaka dari buku teks berbeda dengan
penulisan daftar pustaka yang diambil dari jurnal ilmiah misalnya. Setiap penulis harus mengacu
pada aturan baku tersebut. Banyak aturan baku penulisan daftar pustaka yang berlaku. Tidak
menjadi masalah aturan mana yang digunakan selama penggunaannya konsisten.

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 12


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan penelitian merupakan suatu mediadokumen komunikasi antara peneliti dengan
masyarakat umum terutama pembaca yang ditargetkan atau yang berkepentingan dengan
penelitian yang telah dilakukan.secara umum sistematika suatu laporan yang lengkap terdiri dari 3
bagian pokok yaitu bagian pembuka, bagian inti, bagian penutup.
Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan karya ilmiah adalah pada
metedologi.karya ilmiah termasuk laporan penelitian adalah suatu karya yang melaporkan suatu
kegiatan ilmiah yang dicirikan dari prosedur pelaksanaannya yang logis dan sistematis.
Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara mengenai ada tidaknya hubungan antara 2
atau lebih variabel/fenomena yang diteliti.
Bagian inti merupakan bagian yang secara spesifik dan eksplisit menyajikan atau
mengomunikasikan informasi ilmiah yang ingin disampaikan. Pada bagian inti inilah seluruh
komponen pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka teori, melodologi penelitian, hasil dan
pembahasan, serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap.
Latar belakang masalah yang baik harus mengandung tiga hal, yaitu (1)
penelaahan/pembahasan mengenai literatur maupun hasil penelitian lain yang relevan dengan
masalah yang ingin diteliti; (2) penjelasan mengapa peneliti menganggap masalah/topik tersebut
penting untuk dipelajari/diteliti; dan (3) manfaat hasil penelitian bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan aplikasinya dalam praktik.
Kajian pustaka rnerupakan bagian penting dari suatu laporan penelitian karena pada
bagian ini diungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan
pada topik yang sama atau serupa. Berdasarkan analisis mendalam mengenai pustaka-pustaka
tersebut, peneliti biasanya dapat membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian, serta
menemukan variabel-variabel penelitian yang penting dan hubungan antarvariabel-variabel
tersebut. Kajian pustaka juga dapat membantu peneliti dalam menentukan pendekatan
penelitiannya agar tidak steril, serta untuk membantu peneliti dalam menafsirkan hasil analisis
data dan menarik simpulan penelitian (Puspitasari dan Anggoro, 1997).
Dalam suatu laporan penelitian unggulan, seperti tesis atau disertasi biasanya juga
disusun suatu kerangka teori berdasarkan hasil analisis atau kajian pustaka yang telah dilakukan.

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 13


Kerangka teori ini merupakan dasar pemikiran yang menerangkan dari sudut mana suatu Saran
kelompok kami adalah cara pembuatan laporan penelitian yang baik dan benar harus memenuhi
syarat atau sistematika laporan penelitian. Penulisan karya ilmiah harus memperhatikan syarat dan
ketentuan yang berlaku agar dapat tersusun dengan baik dan sesuai dengan aturan penulisan karya
ilmiah. Penulisan karya ilmiah masuk dalam penulisan yang harus memperhatikan setiap bagian
yang ada dengan detail. Dan bimbingan dari dosen sangat diperlukan agar dapat membimbing
dalam proses pembuatan karya ilmiah dengan sistematika yang benar.
permasalahan akan ditinjau, yaitu dengan menjelaskan hubungan antar konsep yang
nantinya dijabarkan menjadi berbagai variabel penelitian (Puspitasari dan Anggoro, 1997).
Kerangka teori inilah yang juga menjadi dasar dari hipotesis yang disajikan pada bagian
pendahuluan tadi.

B. Saran

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian 14

Anda mungkin juga menyukai