Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI UMUM

PERHITUNGAN MIKROBA

OLEH :

PUTRI INDRI DAVIANI


2006110415

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
I. JUDUL
Judul dari praktikum ini ialah Perhitungan Mikroba
II. TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah mengetahui jumlah mikroba


pada suspensi
III. ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan
Alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah 6 cawan petri
steril/kelompok, pipet 1 ml steril, incubator 30-32o C, autoklaf. Bahan yang
digunakan yaitu sampel (air sumur, susu fermentasi, sampel cairan lainnya),
3-4 tabung larutan pengencer (larutan garam fisiologi) a 9 ml, 100 ml PCA
cair dengan suhu 47-50o C
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Metode yang digunakan dalam menghitung jumlah mikroba dapat
dilakukan menguunakan hitungan cawan dan hitungan mikroskopik
langnsung. Metode lainnya yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah
mikroba di dalam suatu larutan adalah metode kekeruhan menggunakan
spektrofometer metode ini sulit diterapkan pada bahan pangan karena
membutuhkkan larutan medium yang bening dan ekstrak bahan pangan
seperti sari buah. Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan
untuk menghitung jumlah colony bakteri yang tumbuh pada suatu media
pembiakan. Secara mendasar ada dua cara penghitungan bakteri, yaitu secara
langsung dan secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara
langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan
(preparat sederhana diwarnaiatau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang
hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan secara tidak langsung
hanya mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih
hidup saja (viable count). Dalam pelaksanaannya ada beberapa cara yaitu
perhitungan pada cawan, perhitungan melalui pegenceran, perhitungan
jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), cara kekeruhan atau
turbidimetri (Hadietomo, Ratna 1990).
Perhitungan cawan dapat dibedakan menjadi spread plate dan pour plate
(Fardiaz, 1993).
Jumlah mikroba didalam sampel ditentukan dengan mengalihkan jumlah
koloni dengan faktor pengenceran pada cawan. Satuan yang digunakan
dalam menghitung koloni bakteri adakah CFU/mL (Waluyo, 2008)
V. CARA KERJA

1. Siapkan dan beri label larutan pengencer dan cawan petri steril sesuai
dengan pengenceran dari inokulasi yang ditetapkan
2. Gunakan 2 cawan duplo untuk setiap pengenceran
3. Kemudian buatlah pengenceran, dengan jumlah pengenceran sesuai
dengan yang telah ditetapkan
4. Pipet 1 ml contoh yang telah diencerkan masing-masing ke dalam 2
cawan petri, dimulai dari pengenceran terendah yang ditetapkan untuk
inokulasi
5. Untuk menghemat penguunaan larutan pengencer dan pipet, contoh
yang akan dimasukkan ke dalam cawan petri yang terakhir
(pengenceran tertinggi) dapat diambil dengan cara memipet sebanyak
0,1 ml dari pengenceran satu desimal di bawahnya. Penghematan pipet
yang sama untuk pengenceran dan pemipetan ke dalam cawan dengan
syarat berasal dari pengenceran yang sama
6. Tuangkan 15 ml PCA cair kedalam cawan, goyangkan secara
mendatar diatas meja supaay menyebar rata
7. Setelah agar membeku, inkubasikan dengan palik pada suhu 30o-32o
selama 2-3 hari. Hitung jumlah koloni yang tumbuh pada cawan, dan
amat
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Hasil
-
6.2 Pembahasan
Perhitungan bakteri dapat dilakukan dengan menggunakan metode
hitung cawan dan metode hitungan mikroskopik langsung. Metode hitung
cawan memiliki prinsip bahwa jika sel mikroba yang masih hidup
dibutuhkan pada medium agar maka sel mikroba tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung
dengan mata. Metode hitung cawan merupakan metode yang paling
sensitif dengan beberapa keuntungan yaitu hanya sel yang hidup yang
dihitung, beberapa mikroba yang hidup dapat dihitung sekaligus, dapat
digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba karena koloni yang
terbentuk mungkin saja berasal dari dari satu sel dengan pertumbuhan
spesifik. Akan tetapi hasil dari perhitungan tidak menunjukkan hasil yang
sebernarnya karena mikroba akan menjadi koloni, medium dan kondisi
yang berbeda memungkinkan untuk menghasilkan nilai yang berbeda,
mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan
membentuk koloni yang kompak dan tidak menyebar, membutuhkan
waktu dan inkubasi yang lama.
Metode hitungan cawan terbagi menjadi dua yaitu metode tuang (pour
plate) dan metode permukaan (spread plate). Metode cawan tuang (pour
plate) digunakan untuk mendapatkan biakan murni. Kelemahan dari
metode ini adalah memerlukan waktu dan bahan yang banyak tetapi tidak
memerlukan keterampilan yang tinggi. Keunggulan metode tuang adalah
hasil kultur menunjukkan permukaan bakteri lebih halus dan merata di
seluruh permukaan media sehingga zona bening nampak lebih jelas, dan
pengukuran diameter akan lebih mudah, durasi waktu yang digunakan
untuk mengkultur satu cawan petri lebih singkat. Metode permukaan
(spread plate) metodi ini merupakan metode isolasi mikroba dengan cara
menginokulasi kultur mikroba secara pulasan atau sebaran di permukaan
media agar yang telah memadat. Kesulitan utama teknik spread plate
adalah sering terbentuknya koloni menyebar setelah diinkubasi.
Penyebabnya adalah terdapat lapisan tipis air di permukaan agar.
Kelebihan spread plate adalah mikroorganisme tidak terpapar pada suhu
dimana agar masih cair sehingga memungkinkan didapatkannya jumlah
yang lebih tinggi dari volume yang sama dibandingkan pour plate.
Perhitungan jumlah koloni pada mikroba akan mudah dan lebih cepat
jika pengenceran dilakukan secara desimal. Semakin tinggi jumlah
mikroba didalam sampel, maka semakin tinggi pengenceran yang harus
dilakukan. Jika mikroba telah selesai diinkubasi maka dapat dilakukan
perhitungan mikroba dengan rumus sebagai berikut :
Faktor pengenceran = pengenceran awal x pengenceran selanjutnya x
jumlah yang dibutuhkan
1
Koloni per ml = Jumlah Koloni x
faktor pengenceran n
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Perhitungan mikroba adalah suatu cara yang dilakukan untuk
menghitung jumlah mikroba yang tumbuh pada suatu media pembiakan.
Metode yang digunakan dalam menghitung jumlah mikroba dapat
dilakukan menguunakan hitungan cawan dan hitungan mikroskopik
langnsung. Metode cawan merupakan metode yang paling sensitif.
Perhitungan cawan dapa dilakukan dengan cawan tuang (pour plate) dan
cawan sebar (spread plate).
7.2 Saran
Saat melakukan tahapan-tahapan saat melakukan perhitungan mikroba
harus dilakukan dengan teliti agar mikroba tidak terkontaminasi dan
perhitungan mikroba dapat dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Angelia, Okhtora Ika. 2020. Penggunaan Metode Cawan Tuang Terhadap Uji
Mikroba Pada Tepung Kelapa. Journal of Agritech Science. Vol 4 No 1
Elfina, Yetti. 2021. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Pertanian Universitas
Riau. Pekanbaru
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PAU. IPB
Hadioetomo, Ratna. 1990. Mikrobiologi Dalam Praktek. Jakarta: PT Gramedia
Utami, Ulfah. dkk. 2018. Mikrobiologi Umum. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Malang
Waluyo Lud. Mikrobiologi Umum Edisi Revisi. Malang: UMM Press

Anda mungkin juga menyukai