Anda di halaman 1dari 11

Asisten : Jumawita, S.

Si

Praktikum VI

Penentuan Jumlah Bakteri

Disusun Oleh:

Nama : Gina Fitria Ningrum

Nim : 2084205026

Kelompok : 1 (Satu)

Anggota : Dea Xcy Aqualita 2084205003

Kurnia Sadyanti 2084205025

Ramadhan Wirandi 2084205026

LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

PEKANBARU
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang mempunyai ukuran yang sangat kecil. Untuk
mengamati mikroba tidak bisa digunakan mata telanjang. Beberapa alat digunakan untuk
mengamatinya, seperti mikroskop dengan perbesaran yang beragam. Selain diamati,
mikroorganisme atau mikrobia tersebut juga dapat dihitung.Perhitungan ini diperlukan untuk
mengetahui seberapa banyak jumlah mikroba yangada di dalam sampel. Alat yang digunakan
untuk menghitung mikroba ini adalahcolony counter. Jumlah mikroorganisme dapat dihitung
melalui beberapa cara, namun secara mendasar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
perhitungan langsung dan tidak langsung. Perhitungan secara langsung dapat mengetahui
beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan pada suatu saat tertentu tanpa memberikan
perlakuan terlebih dahulu, sedangkan jumlah organisme yang diketahui dari cara tidak
langsung terlebih dahulu harus memberikan perlakuan tertentu sebelum dilakukan perhitungan
(Hadioetomo, R. S. 1990).

Pengukuran kuantitatif populasi mikroorganisme sangat diperlukan untuk berbagai


macam penelaahan mikrobiologis. Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk menghitung
jumlah mikroorganisme, akan tetapi secara mendasar, ada dua cara yaitu secara langsung dan
secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain adalah
dengan membuat preparat dari austu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai)
dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung
hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja
(viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu : perhitungan pada cawan petri
(total plate count / TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau
terdekat (MPN methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri)
(Dwidjoseputro,1998).
I.2 Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat melakukan perhitungan mikroba dengan cara plate count dan counting
chamber

I.3 Manfaat Praktikum

Manfaat pembuatan laporan ini adalah agar mahasiswa bisa melakukan perhitungan
mikroba dengan cara plate count dan counting chamber
II. LANDASAN TEORI

Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung jumlah colony
bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan. Secara mendasar ada dua cara
penghitungan bakteri, yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Ada beberapa cara
perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan
(preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting
chamber). Sedangkan perhitungan secara tidak langsung hanya mengetahui jumlah
mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viable count). Dalam
pelaksanaannya ada beberapa cara yaitu perhitungan pada cawan, perhitungan melalui
pegenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), cara kekeruhan atau
turbidimetri (Hadietomo, Ratna 1990).

Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji seperti uji kualitatif
koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga (uji kuantitatif, bisa
dengan metode MPN), uji penguat dan uji pelengkap. Waktu, mutu sampel, biaya, tujuan
analisis merupakan beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif koliform. Bakteri koliform
dapat dihitung dengan menggunakan metode cawan petri (metode perhitungan secara tidak
langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang
menjadi satu colony yang merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup
yang terdapat pada sampel) (Dwidjoseputro,D,2005).

Colony bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sejenis yang mengelompok
menjadi satu dan membentuk suatu colony-colony. Untuk mengetahui pertumbuhan suatu
bakteri dapat dilakukan dengan menghitung jumlah colony bakteri, salah satu metode yang
digunakan adalah metode pour plate.Metode pour plate adalah suatu teknik di dalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar-agar dengan cara mencampurkan media
agar-agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri sehingga sel-sel tersebut tersebar merata
dan diam baik di permukaan agar-agar atau di dalam agar-agar (Setiyono,2013).
Untuk menentukan jumlah bakteri dapat dilakukan melalui penghitungan jumlah bakteri
yang hidup (viable count). Penghitungan disebut juga sebagai standard plate count, yang
didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel bakteri yang hidup dalam suspensi akan tumbuh
menjadi satu colony setelah diinkubasi dalam media biakan dengan lingkungan yang sesuai.
Setelah masa inkubasi, jumlah colony yang tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau
dugaan dari jumlah bakteri dalam suspensi. Jumlah bakteri merupakan salah satu faktor
penting untuk diketahui, karena dapat menentukan kinerja dari bakteri tersebut (Suriawiria, U,
2005).

Syarat colony yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut:

1. Satu colony dihitung 1 colony.


2. Dua colony yang bertumpuk dihitung 1 colony.
3. Beberapa colony yang berhubungan dihitung 1 colony.
4. Dua colony yang berdekatan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 colony
(Hadietomo,Ratna, 1990).
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1Waktu Dan Tempat
a. Waktu
Senin, Tanggal 13 Desember 2021 Pukul 10.00 WIB

b. Tempat
Laboratorium Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruaan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lancang Kuning

III.2Alat Dan Bahan


a. Alat:

 Beaker glass  Erlenmeyer


 Tabung reaksi  Pembakar bunses
 Cawan petri  Labu Erlenmeyer
 Pembakar Bunsen  Hot plate stirrer atau kompor gas
 Mikroskop  Autoklaf
 Haemocytometer  Inkubator suhu 37°C
 Vortex  Kawat inokulasi
 Mikropipet

b. Bahan:
 Telur ayam
 Alkohol
 Media NA Cawan
 Ragi Tapai
 Aquades
III.3Cara kerja
1. Sebelum melakukan pekerjaan, semprot meja dan tangan dengan menggunakan alcohol
(70%).
2. Nyalakan pembakar Bunsen, selama praktikum berlangsung usahakan berada didekat
pembakar Bunsen.
3. Beri lebel pada tabung reaksi dari 10-1 – 10-⁵
4. Pecahkan telur lalu pisahkan kuning dari putihnya. Yang digunakan hanya putih
telurnya saja lalu letakkan di dalam beaker glass. Kemudian lakukan pengenceran dari
10-1 sampai 10-5.
5. Ambil pengenceran terakhir putih telur 10-5 dengan mikropipet, sebelumnya masukkan
media NA kedalam cawan petri yang baru dan masukkan pengenceran terakhir tadi
kedalam cawan berisi media NA.
6. Sambil menunggu media di cawan padat, kita akan mengamati pengencerarn terakhir
10-4 ( ragi tapai yang telah diencerkan terlebih dahulu oleh asisten dosen ) memakai
haemocytometer dan mikroskop.
7. Ambil pengenceran ragi tapai 10-4 lalu letakkan pada kaca haemocytometer untuk
dihitung mikroorganisme yang terdapat di dalamnya. Setelah itu amati dengan
mikroskop.
8. Setelah media cawan tadi sudah padat, masukkan kedalam incubator. Media itu
dinkubasi kurang lebih 2x24 jam.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil

1 Plate count Dari hasil penghitungan kami


. pada gambar di samping
koloni bakteri yang hidup
pada media tersebut
berjumlah + 540 koloni
bakteri.

2 Counting Dari hasil penghitungan dan


.
chamber penjumlahan rumus maka
didapatkanlah hasil yaitu :

15.04 × 10-4 CFU’s


IV.2 Pembahasan

Pada pengamatan perhitungan koloni pada lempeng pembiakan atau plate count, dengan
menggunakan metode hitungan cawan dan dilakukannya inkubasi selama 2 hari dan
didapatkan hasil yaitu 540 koloni bakteri yang ada di dalam cawan petri. Plate count
berasumsi bahwa setiap sel mikroorganisme hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi 1
koloni setelah ditumbuhkan dalam media pertumbuhan dan lingkungan yang sesuai.

Kemudian pada pengamatan Counting Chamber, Pada teknik counting chamber ini
bakteri diamati menggunakan mikroskop kemudian dihitung dan dijumlahkan melalui rumus
yaitu sebagai berikut :

Jumlah bakteri
Perhitungan = ×10-4
25
376
         = ×10-4
25
= 15.04 × 10-4 CFU’s
Hasil perhitungan bakteri secara langsung yang dilakukan dengan mengencerkan ragi
sebanyak 10-1sampai 10-4. Dengan hasil penjumlahan rumus yang didapat yaitu 15,04 × 10-4
CFU’s
V. KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan praktikum mengenai Penentuan Jumlah Bakteri dapat


disimpulkan bahwa:

1. Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung jumlah
colony bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan.
2. Ada dua cara penentuan jumlah bakteri dalam praktikum ini yaitu Plate Count,
Standard Plate Count (SPC) dan Most Probable Number (MPN)
3. Koloni yang tumbuh tidak selalu berasal dari satu sel mikroorganisme karena
beberapa mikroorganisme tertentu cenderung membentuk kelompok atau berantai
maka disebutlah istilah coloni forming units (CPU's) per mil

V.2 Saran

Untuk praktikum ini disarankan kepada praktikkan agar dapat focus, teliti dalam
perhitungan mikroba dan lebih berhati-hati dalam bekerja.
DAFTAR PUSTAKA

Hadioetomo, R. S. 1990. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia; Jakarta.

Dwijoseputro, d. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan ; Jakarta.

Hadioetomo & Ratna. 1990. Mikrobiologi Dalam Praktek. Jakarta: PT Gramedia

Dwidjoseputro. 2005. dasar-dasar mikrobiologi. djambatan jakarta

Setiyono, M.R. 2013. Sterilisasi, Pembuatan Medium, Motode Perhitungan cawan dan

pewarnaan Gram. Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi. Jakarta. 1 - 7.

Suriawiria u. 2005. mikrobiologi dasar. jakarta papas sinar sinanti

Hadietomo,Ratna, 1990. Mikrobiologi Dalam Praktek. Jakarta: PT Gramedia

Anda mungkin juga menyukai