LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Fisiologi Tumbuhan
Yang Dibina Oleh Bapak Dr. Sarwono, M.Pd
Oleh:
Kelompok I /Offering C
1.
2.
3.
4.
5.
Christina Esserey
Karima Zakiyulfani
Lailil Hidayah
M. Mustofa Yusuf
Rizka Nurlaili
(130341614780)
(130341614843)
(130341614827)
(130341614800)
(130341614848)
Hasil Pengamatan
LARUTAN
WARNA
AWAL
AKHIR
KECAMBAH
Air kapur
Jernih
Keruh
HYDRILLA
BB
Hijau Muda
Kuning
PP
Pink Tua
Pink Muda
Pembahasan
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus
melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi
di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan
cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan
tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak
akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang
berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1985)
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawasenyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada
hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2
sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O.
Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan
dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang
secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air.
Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk
dalam reaksi-reaksi respirasi (Simbolon, 1989).
Bahan organik yang dioksidasi adalah glukosa (C6H12O6) maka persamaan
reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2
Jumlah O2 dan CO2 yang dilepaskan tidak selalu sama. Perbedaan antara jumlah
CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang digunakan biasa dikenal dengan
Respiratory Ratio atau Respiratory Quotient dan disingkat RQ. Nilai RQ ini
tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempurna atau tidaknya
proses respirasi tersebut dengan kondisi lainnya (Simbolon, 1989).
Reaksi respirasi suatu karbohidrat berlangsung dalam 4 tahapan:
1)
Glikolisis
Kata glikolisis berarti menguraikan gula dan itulah yang tepatnya terjadi
selama jalur ini. Glukosa, gula berkarbon enam, diuraikan menjadi dua gula
berkarbon tiga. Gula yang lebih kecil ini kemudian dioksidasi, dan atom sisanya
disusun ulang untuk membuat dua molekul piruvat (Champbell, 2002)
2)
Asetil-KoA diuraikan menjadi CO2. Daur ini disebut daur asam sitrat karena
senyawa C6 yang pertama terbentuk adalah asam sitrat.
4)
Transfer electron
Hydrogen (ion H+) yang dihasilkan dari tahap 1 sampai 3 berkombinasi dengan
oksigen membentuk air (H2O). energy yang dibebaskan oleh transport electron
digunakan untuk pembentukan ATP.
Untuk mengetahui peristiwa respirasi, diamati CO2 yang dihasilkan.
CO2 akan bereaksi dengan air kapur membentuk endapan dengan persamaan
Ca(OH)2 (aq) + 2CO2(g)
Air kapur akan menjadi keruh bila bereaksi dengan CO2. CO2 dalam air
akan memberikan suasana asam. Bromtimol blue ialah suatu indikator yang
menunjukkan perubahan warna hijau atau kuning dalam lingkungan asam (Dahlia
dkk, 2001).
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa tabung reaksi yang berisi air kapur
dan kacambah kacang hijau yang tergantung di mulut tabung menjadi keruh
setelah dibiarkan selama beberapa menit. Hal ini menunjukkan bahwa kecambah
kacang hijau melakukan respirasi. Respirasi menghasilkan karbondioksida (CO2)
dan air (H2O). Keberadaan CO2 ditunjukkan dengan adanya perubahan warna
(kekeruhan) air kapur dan terbentuknya endapan. CO2 bereaksi dengan air kapur
membentuk endapan garam Ca(CO3)2. Namun pada percobaan ini tidak
ditemukan adanya endapan yang terbentuk, dimungkinkan endapan yang
terbentuk terlalu sedikit sehingga tidak begitu terlihat.
Sedangkan pada tabung yang berisi aquades + 3-5 tetes indikator
bromtimol blue dan ujung tanaman Hydrilla tergantung di mulut tabung, berubah
warna dari hijau muda menjadi kuning. Kemudian pada tabung yang berisi
aquades + 3-5 tetes indikator PP dan ujung tanaman Hydrilla tergantung dimulut
tabung, berubah warna dari pink tua (merah muda pekat) menjadi pink muda
(warnanya semakin memudar). Hal ini juga menunjukkan bahwa tanaman
Hydrilla tersebut melakukan respirasi. Respirasi menghasilkan karbondioksida
(CO2) dan air (H2O). Keberadaan CO2 ditunjukkan dengan adanya perubahan
warna tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman Hydrilla dan kecambah
KESIMPULAN
Proses respirasi pada tumbuhan menghasilkan CO2 yang ditandai pada idikator air
kapur berwarna keruh dan pada indikator bromtimol blue dan PP mengalami
perubahan warna yang menunjukkan keadaan asam dengan adanya CO2.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlia, dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Malang : UM Press
Dahlia., Lukianty, Betty., T. Kusumaputri, Leily. 2001. Petunjuk Praktikum
Fisiologi Tumbuhan. Malang : UM Press.
Dwidjoseputro. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia.
Hopkins, W.G. 1999. Introduction of Plant Physiology. Toronto: John Wiley and
Sons, Inc.
Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sasmitahardja, D. 1990. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Penerbit
ITB Bandung.
Simbolon, Hubu, dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Yuliana. 2013. Reaksi Asam-Basa. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.