Anda di halaman 1dari 3

A.

Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami batas batas kebutuhan air pada proses perkecambahan .
2. Menduga kondisi dormansi dapat disebabkan beberapa faktor luar dan dalam .
3. Memahami bahwa dormansi dapat dipecahkan memelalui beberapa cara.

B. Dasar Teori
Dormansi berasal dari kata dorman yang berarti tidur atau istirahat (Campbell,
2003). Dormansi pada biji dapat meningkatkan peluang bahwa perkecambahan akan
terjadi pada waktu dan tempat paling menguntungkan bagi pertumbuhan biji. Di alam,
dormansi dipatahkan secara perlahan-lahan atau di suatu kejadian lingkungan yang khas.
Tipe dari kejadian lingkungan yang dapat mematahkan dormansi tergantung pada tipe
dormansi.
Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda
perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk
melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada
embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi
klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai
proses perkecambahannya. Pretreatment skarifikasi digunakan untuk mematahkan
dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embryo
(Saleh, M.S., 2004).
Dormasi merupakan fase istirahat dari suatu organ tanaman yang mempunyai
potensi untuk tumbuh aktif karena memiliki jaringan meristem. Pada fase ini
pertumbuhan organ tersebut hanya terhenti untuk sementara. Pertumbuhan yang terhenti
ini hanya dinilai secara visual, jadi mungkin saja pada organtersebut masih berlangsung
proses akumulasi senyawa-senyawa organik tertentu. Jaringan meristem selalu terdapat
pada organ intermediate seperti embrio biji, tunas apikal, tunas lateral, ujung akar, dan
kambium. Selain itu juga terdapat pada organ determinate seperti daun, bunga, dan buah,
tetapi hanya sampai pada fase awal perkembangannya. Jika organ-organ dengan jaringan
meristem ini terhenti pertumbuhannya untuk sementara, maka organ-organ ini disebut
dalam keadaan dorman (Ashari, Sumeru, 1995)

Menurut Muhammad Salim Saleh (2004), pada dasarnya dormansi dapat di


perpendek dengan berbagai perlakuan sebelum dikecambahkan, baik secara fisik,
kimiadan biologi. Benih yang cepat berkecambahberarti memiliki kesempatan tumbuh
axisembrio lebih panjang sehingga memungkinkanterjadi pembekakan pada bagian
ujungnyasebagai tempat pertumbuhan akar dan plumulasehingga akar menjadi lebih
panjang.

Perkecambahan adalah muncul dan berkembangnya radikula dan plumula dari


benih atau biji. Secara visual dan morfologi suatu benih yang berkecambah ditandai
dengan terlihatnya radikula dan plumula dari biji. ( Kaya, E. Marthen, dan H.
Rehatta,2013)

Daftar Pustaka
Ashari, Sumeru., 1995. Holtikultura, UI-Press, Jakarta. (Hal : 51)
Campbell, N.A.,Reece, J.B., dan Nitchel, LG. (2003). Biologi: Edisi Kelima Jilid

2.Jakarta:Erlangga.
Saleh, M.S. 2004. Pematahan Dormansi Benih Aren secara Fisik pada berbagai Lama Ekstraksi
Buah. Agrosains 6(2):79-83.
Saleh,M.S.,2004.Pematahan Dormansi Benih Aren Secara Fisik Pada Berbagi LamaEkstrasi
Buah. Dalam Industri Benih di Indonesia Aspek PenunjanganPengembangan. Jurusan
BudidayaPertanian, Fakultas Pertanian.UNTAD

Anda mungkin juga menyukai