Anda di halaman 1dari 10

REPAIR KANKER

DNA Repair dapat dibagi menjadi mekanisme yang mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan
pada molekul DNA. Ada dua jenis umum DNA Repair, pembalikan langsung dari proses kimia yang
menghasilkan kerusakan dan
4
penggantian basa nukleotida yang rusak. Pada mekanisme DNA repair ini dibagi menjadi 3
mekanisme yaitu :
1. Damage Reversal : penggantian secara langsung dimana mekanisme perbaikan ini tidak
memerlukan template dan diterapkan ke dua jenis kerusakan utama. Sinar UV menginduksi
pembentukan dimer pirimidin yang dapat merusak struktur rantai DNA, memblokir transkripsi di luar
area kerusakan setalah itu akan mengaktifkan suatu proses perbaikan dimana suatu kompleks protein
enzim fotoreaktif akan memutuskan ikatan hydrogen tetapi tanpa memutuskan ikatan fosfodiester
antar nukleotida. Pembalikan langsung melalui fotoreaktivasi dapat membalikkan dimerisasi ini
reaksi dengan memanfaatkan energi cahaya untuk penghancuran kovalen abnormal ikatan antara
pangkalan pirimidin yang berdekatan. Jenis photoreactivation tidak terjadi pada manusia
2. Damage Removal : proses ini lebih kompleks karena melibatkan replacing atau penggantian
dengan dipotong-potong. Pada excision repair diawali dengan proses pengidentifikasian
ketidaksesuaian sekuen / urutan DNA dalam suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
endonuklease perbaikan DNA. Kompleks enzim tersebut akan menginisiasi proses pemisahan DNA
heliks utas ganda menjadi suatu segmen utas tunggal. Proses ini akan diakhiri dengan pertautan
kembali antara dua utas tunggal tersebut untuk kembali menjadi bagian dari heliks utas ganda,
dengan perantaraan enzim DNA ligase. Damage Removal memiliki 3 tipe yaitu :
a. Base excision repair : hanya 1 basa yang rusak dan digantikan dengan yang lain. Basa-basa DNA
dapat dirusak melalui deaminasi. Tempat kerusakan basa tersebut dinamakan dengan”Abasic site”
atau “AP site”. Pada E.coli enzim DNA glycosilase dapat mengenal AP site dan membuang basanya.
Kemudian AP endonuklease membuang AP site dan Nukleotida sekitarnya. Kekosongan akan diisi
dengan bantuan DNA Polymerase I dan DNA Ligase. DNA polymerase I

DNA Repair dapat dibagi menjadi mekanisme yang mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan
pada molekul DNA. Ada dua jenis umum DNA Repair, pembalikan langsung dari proses kimia yang
menghasilkan kerusakan dan
4
penggantian basa nukleotida yang rusak. Pada mekanisme DNA repair ini dibagi menjadi 3
mekanisme yaitu :
1. Damage Reversal : penggantian secara langsung dimana mekanisme perbaikan ini tidak
memerlukan template dan diterapkan ke dua jenis kerusakan utama. Sinar UV menginduksi
pembentukan dimer pirimidin yang dapat merusak struktur rantai DNA, memblokir transkripsi di luar
area kerusakan setalah itu akan mengaktifkan suatu proses perbaikan dimana suatu kompleks protein
enzim fotoreaktif akan memutuskan ikatan hydrogen tetapi tanpa memutuskan ikatan fosfodiester
antar nukleotida. Pembalikan langsung melalui fotoreaktivasi dapat membalikkan dimerisasi ini
reaksi dengan memanfaatkan energi cahaya untuk penghancuran kovalen abnormal ikatan antara
pangkalan pirimidin yang berdekatan. Jenis photoreactivation tidak terjadi pada manusia
2. Damage Removal : proses ini lebih kompleks karena melibatkan replacing atau penggantian
dengan dipotong-potong. Pada excision repair diawali dengan proses pengidentifikasian
ketidaksesuaian sekuen / urutan DNA dalam suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
endonuklease perbaikan DNA. Kompleks enzim tersebut akan menginisiasi proses pemisahan DNA
heliks utas ganda menjadi suatu segmen utas tunggal. Proses ini akan diakhiri dengan pertautan
kembali antara dua utas tunggal tersebut untuk kembali menjadi bagian dari heliks utas ganda,
dengan perantaraan enzim DNA ligase. Damage Removal memiliki 3 tipe yaitu :
a. Base excision repair : hanya 1 basa yang rusak dan digantikan dengan yang lain. Basa-basa DNA
dapat dirusak melalui deaminasi. Tempat kerusakan basa tersebut dinamakan dengan”Abasic site”
atau “AP site”. Pada E.coli enzim DNA glycosilase dapat mengenal AP site dan membuang basanya.
Kemudian AP endonuklease membuang AP site dan Nukleotida sekitarnya. Kekosongan akan diisi
dengan bantuan DNA Polymerase I dan DNA Ligase. DNA polymerase I

DNA Repair dapat dibagi menjadi mekanisme yang mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan
pada molekul DNA. Ada dua jenis umum DNA Repair, pembalikan langsung dari proses kimia yang
menghasilkan kerusakan dan
4
penggantian basa nukleotida yang rusak. Pada mekanisme DNA repair ini dibagi menjadi 3
mekanisme yaitu :
1. Damage Reversal : penggantian secara langsung dimana mekanisme perbaikan ini tidak
memerlukan template dan diterapkan ke dua jenis kerusakan utama. Sinar UV menginduksi
pembentukan dimer pirimidin yang dapat merusak struktur rantai DNA, memblokir transkripsi di luar
area kerusakan setalah itu akan mengaktifkan suatu proses perbaikan dimana suatu kompleks protein
enzim fotoreaktif akan memutuskan ikatan hydrogen tetapi tanpa memutuskan ikatan fosfodiester
antar nukleotida. Pembalikan langsung melalui fotoreaktivasi dapat membalikkan dimerisasi ini
reaksi dengan memanfaatkan energi cahaya untuk penghancuran kovalen abnormal ikatan antara
pangkalan pirimidin yang berdekatan. Jenis photoreactivation tidak terjadi pada manusia
2. Damage Removal : proses ini lebih kompleks karena melibatkan replacing atau penggantian
dengan dipotong-potong. Pada excision repair diawali dengan proses pengidentifikasian
ketidaksesuaian sekuen / urutan DNA dalam suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
endonuklease perbaikan DNA. Kompleks enzim tersebut akan menginisiasi proses pemisahan DNA
heliks utas ganda menjadi suatu segmen utas tunggal. Proses ini akan diakhiri dengan pertautan
kembali antara dua utas tunggal tersebut untuk kembali menjadi bagian dari heliks utas ganda,
dengan perantaraan enzim DNA ligase. Damage Removal memiliki 3 tipe yaitu :
a. Base excision repair : hanya 1 basa yang rusak dan digantikan dengan yang lain. Basa-basa DNA
dapat dirusak melalui deaminasi. Tempat kerusakan basa tersebut dinamakan dengan”Abasic site”
atau “AP site”. Pada E.coli enzim DNA glycosilase dapat mengenal AP site dan membuang basanya.
Kemudian AP endonuklease membuang AP site dan Nukleotida sekitarnya. Kekosongan akan diisi
dengan bantuan DNA Polymerase I dan DNA Ligase. DNA polymerase I

DNA Repair dapat dibagi menjadi mekanisme yang mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan
pada molekul DNA. Ada dua jenis umum DNA Repair, pembalikan langsung dari proses kimia yang
menghasilkan kerusakan dan
4
penggantian basa nukleotida yang rusak. Pada mekanisme DNA repair ini dibagi menjadi 3
mekanisme yaitu :
1. Damage Reversal : penggantian secara langsung dimana mekanisme perbaikan ini tidak
memerlukan template dan diterapkan ke dua jenis kerusakan utama. Sinar UV menginduksi
pembentukan dimer pirimidin yang dapat merusak struktur rantai DNA, memblokir transkripsi di luar
area kerusakan setalah itu akan mengaktifkan suatu proses perbaikan dimana suatu kompleks protein
enzim fotoreaktif akan memutuskan ikatan hydrogen tetapi tanpa memutuskan ikatan fosfodiester
antar nukleotida. Pembalikan langsung melalui fotoreaktivasi dapat membalikkan dimerisasi ini
reaksi dengan memanfaatkan energi cahaya untuk penghancuran kovalen abnormal ikatan antara
pangkalan pirimidin yang berdekatan. Jenis photoreactivation tidak terjadi pada manusia
2. Damage Removal : proses ini lebih kompleks karena melibatkan replacing atau penggantian
dengan dipotong-potong. Pada excision repair diawali dengan proses pengidentifikasian
ketidaksesuaian sekuen / urutan DNA dalam suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
endonuklease perbaikan DNA. Kompleks enzim tersebut akan menginisiasi proses pemisahan DNA
heliks utas ganda menjadi suatu segmen utas tunggal. Proses ini akan diakhiri dengan pertautan
kembali antara dua utas tunggal tersebut untuk kembali menjadi bagian dari heliks utas ganda,
dengan perantaraan enzim DNA ligase. Damage Removal memiliki 3 tipe yaitu :
a. Base excision repair : hanya 1 basa yang rusak dan digantikan dengan yang lain. Basa-basa DNA
dapat dirusak melalui deaminasi. Tempat kerusakan basa tersebut dinamakan dengan”Abasic site”
atau “AP site”. Pada E.coli enzim DNA glycosilase dapat mengenal AP site dan membuang basanya.
Kemudian AP endonuklease membuang AP site dan Nukleotida sekitarnya. Kekosongan akan diisi
dengan bantuan DNA Polymerase I dan DNA Ligase. DNA polymerase I

DNA Repair dapat dibagi menjadi mekanisme yang mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan
pada molekul DNA. Ada dua jenis umum DNA Repair, pembalikan langsung dari proses kimia yang
menghasilkan kerusakan dan
4
penggantian basa nukleotida yang rusak. Pada mekanisme DNA repair ini dibagi menjadi 3
mekanisme yaitu :
1. Damage Reversal : penggantian secara langsung dimana mekanisme perbaikan ini tidak
memerlukan template dan diterapkan ke dua jenis kerusakan utama. Sinar UV menginduksi
pembentukan dimer pirimidin yang dapat merusak struktur rantai DNA, memblokir transkripsi di luar
area kerusakan setalah itu akan mengaktifkan suatu proses perbaikan dimana suatu kompleks protein
enzim fotoreaktif akan memutuskan ikatan hydrogen tetapi tanpa memutuskan ikatan fosfodiester
antar nukleotida. Pembalikan langsung melalui fotoreaktivasi dapat membalikkan dimerisasi ini
reaksi dengan memanfaatkan energi cahaya untuk penghancuran kovalen abnormal ikatan antara
pangkalan pirimidin yang berdekatan. Jenis photoreactivation tidak terjadi pada manusia
2. Damage Removal : proses ini lebih kompleks karena melibatkan replacing atau penggantian
dengan dipotong-potong. Pada excision repair diawali dengan proses pengidentifikasian
ketidaksesuaian sekuen / urutan DNA dalam suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
endonuklease perbaikan DNA. Kompleks enzim tersebut akan menginisiasi proses pemisahan DNA
heliks utas ganda menjadi suatu segmen utas tunggal. Proses ini akan diakhiri dengan pertautan
kembali antara dua utas tunggal tersebut untuk kembali menjadi bagian dari heliks utas ganda,
dengan perantaraan enzim DNA ligase. Damage Removal memiliki 3 tipe yaitu :
a. Base excision repair : hanya 1 basa yang rusak dan digantikan dengan yang lain. Basa-basa DNA
dapat dirusak melalui deaminasi. Tempat kerusakan basa tersebut dinamakan dengan”Abasic site”
atau “AP site”. Pada E.coli enzim DNA glycosilase dapat mengenal AP site dan membuang basanya.
Kemudian AP endonuklease membuang AP site dan Nukleotida sekitarnya. Kekosongan akan diisi
dengan bantuan DNA Polymerase I dan DNA Ligase. DNA polymerase I

DNA Repair dapat dibagi menjadi mekanisme yang mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan
pada molekul DNA. Ada dua jenis umum DNA Repair, pembalikan langsung dari proses kimia yang
menghasilkan kerusakan dan
4
penggantian basa nukleotida yang rusak. Pada mekanisme DNA repair ini dibagi menjadi 3
mekanisme yaitu :
1. Damage Reversal : penggantian secara langsung dimana mekanisme perbaikan ini tidak
memerlukan template dan diterapkan ke dua jenis kerusakan utama. Sinar UV menginduksi
pembentukan dimer pirimidin yang dapat merusak struktur rantai DNA, memblokir transkripsi di luar
area kerusakan setalah itu akan mengaktifkan suatu proses perbaikan dimana suatu kompleks protein
enzim fotoreaktif akan memutuskan ikatan hydrogen tetapi tanpa memutuskan ikatan fosfodiester
antar nukleotida. Pembalikan langsung melalui fotoreaktivasi dapat membalikkan dimerisasi ini
reaksi dengan memanfaatkan energi cahaya untuk penghancuran kovalen abnormal ikatan antara
pangkalan pirimidin yang berdekatan. Jenis photoreactivation tidak terjadi pada manusia
2. Damage Removal : proses ini lebih kompleks karena melibatkan replacing atau penggantian
dengan dipotong-potong. Pada excision repair diawali dengan proses pengidentifikasian
ketidaksesuaian sekuen / urutan DNA dalam suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
endonuklease perbaikan DNA. Kompleks enzim tersebut akan menginisiasi proses pemisahan DNA
heliks utas ganda menjadi suatu segmen utas tunggal. Proses ini akan diakhiri dengan pertautan
kembali antara dua utas tunggal tersebut untuk kembali menjadi bagian dari heliks utas ganda,
dengan perantaraan enzim DNA ligase. Damage Removal memiliki 3 tipe yaitu :
a. Base excision repair : hanya 1 basa yang rusak dan digantikan dengan yang lain. Basa-basa DNA
dapat dirusak melalui deaminasi. Tempat kerusakan basa tersebut dinamakan dengan”Abasic site”
atau “AP site”. Pada E.coli enzim DNA glycosilase dapat mengenal AP site dan membuang basanya.
Kemudian AP endonuklease membuang AP site dan Nukleotida sekitarnya. Kekosongan akan diisi
dengan bantuan DNA Polymerase I dan DNA Ligase. DNA polymerase I

DNA Repair dapat dibagi menjadi mekanisme yang mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan
pada molekul DNA. Ada dua jenis umum DNA Repair, pembalikan langsung dari proses kimia yang
menghasilkan kerusakan dan
4
penggantian basa nukleotida yang rusak. Pada mekanisme DNA repair ini dibagi menjadi 3
mekanisme yaitu :
1. Damage Reversal : penggantian secara langsung dimana mekanisme perbaikan ini tidak
memerlukan template dan diterapkan ke dua jenis kerusakan utama. Sinar UV menginduksi
pembentukan dimer pirimidin yang dapat merusak struktur rantai DNA, memblokir transkripsi di luar
area kerusakan setalah itu akan mengaktifkan suatu proses perbaikan dimana suatu kompleks protein
enzim fotoreaktif akan memutuskan ikatan hydrogen tetapi tanpa memutuskan ikatan fosfodiester
antar nukleotida. Pembalikan langsung melalui fotoreaktivasi dapat membalikkan dimerisasi ini
reaksi dengan memanfaatkan energi cahaya untuk penghancuran kovalen abnormal ikatan antara
pangkalan pirimidin yang berdekatan. Jenis photoreactivation tidak terjadi pada manusia
2. Damage Removal : proses ini lebih kompleks karena melibatkan replacing atau penggantian
dengan dipotong-potong. Pada excision repair diawali dengan proses pengidentifikasian
ketidaksesuaian sekuen / urutan DNA dalam suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
endonuklease perbaikan DNA. Kompleks enzim tersebut akan menginisiasi proses pemisahan DNA
heliks utas ganda menjadi suatu segmen utas tunggal. Proses ini akan diakhiri dengan pertautan
kembali antara dua utas tunggal tersebut untuk kembali menjadi bagian dari heliks utas ganda,
dengan perantaraan enzim DNA ligase. Damage Removal memiliki 3 tipe yaitu :
a. Base excision repair : hanya 1 basa yang rusak dan digantikan dengan yang lain. Basa-basa DNA
dapat dirusak melalui deaminasi. Tempat kerusakan basa tersebut dinamakan dengan”Abasic site”
atau “AP site”. Pada E.coli enzim DNA glycosilase dapat mengenal AP site dan membuang basanya.
Kemudian AP endonuklease membuang AP site dan Nukleotida sekitarnya. Kekosongan akan diisi
dengan bantuan DNA Polymerase I dan DNA Ligase. DNA polymerase I

DNA Repair dapat dibagi menjadi mekanisme yang mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan
pada molekul DNA. Ada dua jenis umum DNA Repair, pembalikan langsung dari proses kimia yang
menghasilkan kerusakan dan
4
penggantian basa nukleotida yang rusak. Pada mekanisme DNA repair ini dibagi menjadi 3
mekanisme yaitu :
1. Damage Reversal : penggantian secara langsung dimana mekanisme perbaikan ini tidak
memerlukan template dan diterapkan ke dua jenis kerusakan utama. Sinar UV menginduksi
pembentukan dimer pirimidin yang dapat merusak struktur rantai DNA, memblokir transkripsi di luar
area kerusakan setalah itu akan mengaktifkan suatu proses perbaikan dimana suatu kompleks protein
enzim fotoreaktif akan memutuskan ikatan hydrogen tetapi tanpa memutuskan ikatan fosfodiester
antar nukleotida. Pembalikan langsung melalui fotoreaktivasi dapat membalikkan dimerisasi ini
reaksi dengan memanfaatkan energi cahaya untuk penghancuran kovalen abnormal ikatan antara
pangkalan pirimidin yang berdekatan. Jenis photoreactivation tidak terjadi pada manusia
2. Damage Removal : proses ini lebih kompleks karena melibatkan replacing atau penggantian
dengan dipotong-potong. Pada excision repair diawali dengan proses pengidentifikasian
ketidaksesuaian sekuen / urutan DNA dalam suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
endonuklease perbaikan DNA. Kompleks enzim tersebut akan menginisiasi proses pemisahan DNA
heliks utas ganda menjadi suatu segmen utas tunggal. Proses ini akan diakhiri dengan pertautan
kembali antara dua utas tunggal tersebut untuk kembali menjadi bagian dari heliks utas ganda,
dengan perantaraan enzim DNA ligase. Damage Removal memiliki 3 tipe yaitu :
a. Base excision repair : hanya 1 basa yang rusak dan digantikan dengan yang lain. Basa-basa DNA
dapat dirusak melalui deaminasi. Tempat kerusakan basa tersebut dinamakan dengan”Abasic site”
atau “AP site”. Pada E.coli enzim DNA glycosilase dapat mengenal AP site dan membuang basanya.
Kemudian AP endonuklease membuang AP site dan Nukleotida sekitarnya. Kekosongan akan diisi
dengan bantuan DNA Polymerase I dan DNA Ligase. DNA polymerase I

DNA Repair dapat dibagi menjadi mekanisme yang mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan
pada molekul DNA. Ada dua jenis umum DNA Repair, pembalikan langsung dari proses kimia yang
menghasilkan kerusakan dan
4
penggantian basa nukleotida yang rusak. Pada mekanisme DNA repair ini dibagi menjadi 3
mekanisme yaitu :
1. Damage Reversal : penggantian secara langsung dimana mekanisme perbaikan ini tidak
memerlukan template dan diterapkan ke dua jenis kerusakan utama. Sinar UV menginduksi
pembentukan dimer pirimidin yang dapat merusak struktur rantai DNA, memblokir transkripsi di luar
area kerusakan setalah itu akan mengaktifkan suatu proses perbaikan dimana suatu kompleks protein
enzim fotoreaktif akan memutuskan ikatan hydrogen tetapi tanpa memutuskan ikatan fosfodiester
antar nukleotida. Pembalikan langsung melalui fotoreaktivasi dapat membalikkan dimerisasi ini
reaksi dengan memanfaatkan energi cahaya untuk penghancuran kovalen abnormal ikatan antara
pangkalan pirimidin yang berdekatan. Jenis photoreactivation tidak terjadi pada manusia
2. Damage Removal : proses ini lebih kompleks karena melibatkan replacing atau penggantian
dengan dipotong-potong. Pada excision repair diawali dengan proses pengidentifikasian
ketidaksesuaian sekuen / urutan DNA dalam suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
endonuklease perbaikan DNA. Kompleks enzim tersebut akan menginisiasi proses pemisahan DNA
heliks utas ganda menjadi suatu segmen utas tunggal. Proses ini akan diakhiri dengan pertautan
kembali antara dua utas tunggal tersebut untuk kembali menjadi bagian dari heliks utas ganda,
dengan perantaraan enzim DNA ligase. Damage Removal memiliki 3 tipe yaitu :
a. Base excision repair : hanya 1 basa yang rusak dan digantikan dengan yang lain. Basa-basa DNA
dapat dirusak melalui deaminasi. Tempat kerusakan basa tersebut dinamakan dengan”Abasic site”
atau “AP site”. Pada E.coli enzim DNA glycosilase dapat mengenal AP site dan membuang basanya.
Kemudian AP endonuklease membuang AP site dan Nukleotida sekitarnya. Kekosongan akan diisi
dengan bantuan DNA Polymerase I dan DNA Ligase. DNA polymerase I

Anda mungkin juga menyukai