Anda di halaman 1dari 15

Pada Eukariotik

Kelompok 7:
Daniar Arof Adiba 4401414010
Siti Aminah 4401414013
Isna Rizqi Amalia 4401414018
Muhsin Alfath 4401414026
 DNA dapat mengalami kerusakan secara
spontan atau faktor lingkungan.
 Tujuan utama perbaikan DNA adalah
mencegah terjadinya mutasi yang dapat
mempengaruhi fenotip, misal timbul
penyakit kanker kulit, sindrom cockayn,
kanker colon
Perbaikan DNA pada Eukariotik

Base Nucleotide
Secara Mismatch
excision excision
Langsung repair
repair repair
Base excision Repair (BER)
(Pemotongan Basa)

Suatu mekanisme perbaikan DNA dengan


karakteristik adanya eksisi basa dalam bentuk
bebas. Pada BER hanya 1 basa yang rusak dan
digantikan dengan yang lain.
Base excision Repair (BER)
(Pemotongan Basa)

• Basa-basa DNA dapat dirusak melalui


deamination atau alkylation.
• Tempat kerusakan basa tersebut disebut dengan
"abasic site" atau "AP site".
• Pada E.coli, enzim DNA glycosylase dapat
mengenal AP site dan membuang
basanya. Kemudian AP endonuclease membuang
AP site dan nucleotida sekitarnya. Kekosongan
akan diisi dengan bantuan DNA polymerase I
dan DNA ligase.
1. Pengenalan bagian DNA
yang rusak dan inisiasi

2. Eksisi

3. Sintesis Perbaikan

4. 4. Ligasi (penempelan)
Nucleotide excision Repair (NER)
(Pemotongan nukleotida)

Memotong pada bagian / salah satu segmen


DNA, dari DNA yang mengalami kerusakan.
Nucleotide excision Repair (NER)
(Pemotongan nukleotida)

Pada E. coli, protein UvrA, UvrB, dan UvrC


berperan dalam membuang nukleotida DNA
polimerase, dna ligase ( dimer akibat UV
light). Kemudian kekosongan akan diisi dengan
bantuan enzim DNA polymerase I dan DNA
ligase. Pada yeast, proteins Uvr's dikenal dengan
nama RADxx ("RAD" kependekan dari
"radiation"), seperti RAD3, RAD10 dll
1. Kerusakan dikenali oleh
damage specific
endonuklease

2. Membentuk dua nick pada


sisi sisi dari luka

3. Eksisi fragmen
oligonukleotida 
terbentuk gap  diisi
repair syntesis

4. Penempelan oleh DNA


ligase
Mismatch repair
(Perbaikan yang tidak berpasangan)

Karena adanya kesalahan dalam proses replikasi. Misal DNA


polimerase tidak mengkopi cetakan (template) secara akurat.
Mismatch repair
(Perbaikan yang tidak berpasangan)

Untuk memperbaiki basa yang tidak berpasangan


harus diketahui pasangan basa mana yang salah. Pada E.
coli, ini dapat diketahui oleh methylase yang disebut
dengan "Dam methylase", dimana dapat memetilasi
adenines yang terdapat pada urutan (5')GATC . Segera
sesudah replikasi DNA, template strand dimetilasi,
tetapi strand yang baru disintesa belum dimetilasi. Jadi
antara template strand dan new strand akan berbeda. .
Dimulai dengan berikatannya protein MutS
pada mismatched base pairs. Kemudian MutL
mengaktifkan MutH untuk bergabung bersama
pada urutan GATC. MutH akan membelah
strand yang tidak dimetilasi pada tempat
GATC . Selanjutnya, segment dari tempat
pembelahan akan dibuang oleh enzim
exonuclease (dengan bantuan enzim helicase II
dan SSB proteins).
Bila pembelahannya pada bagian 3' dari kerusakan, akan
dipotong oleh enzim exonuclease I dan bila pada
bagian 5' oleh enzim exonuclease VII atau RecJ untuk
mendegradasi single tranded DNA. Kekosongannya
akan diisi dengan bantuan enzim DNA polymerase III
dan DNA ligase.
Jarak antara tempat GATC dengan kerusakan bisa
mencapai sepanjang 1,000 base pairs.
Bagaimanapun juga perbaikan sistem ini mahal dan
tidak efisien.
SEKIAN. TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai