Anda di halaman 1dari 3

Nama: Amelia Br Ginting

Kelas: TK'2 B

Matkul: Bakteriologi Amani

Prosedur TPC (Total Plate Count)

Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroba yang masih hidup pada media agar, sehingga
mikroba akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan
mata tanpa menggunakan mikroskop. Metode TPC (hitung cawan) dibedakan menjadi dua cara, yakni
metode tuang (pour plate) dan metode permukaan (surface/spread plate). Menurut ( Lud,
2010)menyebutkan bahwa kedua metode tersebut dapat dibedakan dari tahap awal penggunaan media
agar dan tidak menggunakan media agar , yaitu pada metode tuang sample tahapan awal yang
dilakukan adalah pengenceran sample yang kemudian dimasukkan kedalam cawan petri. Sedangkan
metode permukaan terlebih dahulu harus membuat medium, kemudian menuang sample pada cawan
petri dan membiarkan membeku.

• PENENTUAN JUMLAH MIKROORGANISME DENGAN METODE PENGENCERAN DAN TPC POUR PLATE

1. Pendahuluan

1.1. Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mampu menghitungan jumlah mikroorganisme dalam
sampel air dengan metode Total Plate Count (TPC)

1.2. Prinsip Percobaan

Prinsip dari percobaan ini yaitu jumlah mikroorganisme yang terdapat dalam sampel diencerkan hingga
tangkat pengenceran yang tepat kemudian dilanjutkan dengan menumbuhkan mikroba hasil
pengenceran pada media agar datar dalam cawan petri untuk dihitung

1.3. Teori Percobaan

Mikroorganisme akan selalu berada di sekitar kita dalam jumlah yang banyak di lingkungan Pengukuran
kuantitatif mikroorganisme sering digunakan untuk berbagai keperluan penelitian mikrobiologi. Tujuan
metode perhitungan ini adalah untuk memperkirakan konsentrasi atau jumlah mikroorganisme pada
suatu sampel dengan menghitung jumlah koloni yang ingin diketahui (Ben-David and Davidson, 2014).
Terdapat 2 metode perhitungan yang digunakan yaitu perhitungan secara langsung dan perhitungan
secara tidak langsung. Perhitungan jumlah bakteri secara langsung digunakan untuk menentukan jumlah
bakteri keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup Sedangkan perhitungan bakteri secara tidak
langsung digunakan untuk menentukan jumlah bakteri yang hidup saja Perhitungan langsung misalnya
dilakukan dengan menghitung kekeruhan (turbidity) menggunakan alat spektrofotometer. Perhitungan
tidak langsung bisa dilakukan dengan metode TPC (Total Plate County, filtrasi, perhitungan mikroskopis,
dan MPN (The Most Probable Number) Pada praktikum kali ini, perhitungan mikroorganisme yang di
gunanakan adalah metode TPC (Rosmania and Yanti, 2020).

Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroba
yang masih hidup pada media agar, sehingga mikroba akan berkembang biak dan membentuk koloni
yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Sebelum
dilakukan perhitungan, terlebih dahulu dilakukan pengenceran sampel Pengenceran dilakukan secara
bertingkat dengan tujuan untuk memperkecil jumlah mikroorganisme yang tersuspensi dalam sampel.
Seperti yang kita tahu bahwa jumlah mikroba dalam suatu sampe bisa sangat pada sehingga sulit
diamati. Oleh karena itu, di lakukan pengenceran sehingga jumlah mikroroganisme lebih sedikit dan
mudah diamati (Yunita, Hendrawan and Yulianingsih, 2015). Metode TPC dapat dibedakan menjadi 2
yaitu teknik pour plate (cawan tuang) dan spread plate (cawan sebar). Spread plate dilakukan dengan
menyebarkan sampel yang telah diencerkan ke atas cawan agar datar sedangkan pour plate dilakukan
dengan memindahkan sampel dengan pipet steril ke cawan steril kemudian agar yang telah dilelehkan
ditambahkan dan dicampurkan di cawan dengan gerakan rotasi. Pada metode pour plate, suhu harus
dikontrol untuk menghindari kematian mikroorganisme dan umumnya antara 40C-45°C. Pada
kesempatan kali ini,metode TPC yang digunakan adalah metode pour plate atau metode tuang (Cesar
dan Fernandes, 2014)

2. Metode

Dalam praktikum kali ini, dilakukan percobaan menggunakan metode tuang (pour plate) untuk
memudahkan dalam perhitungan mikroba nantinya Langkah-langkah yang dilakukan haruslah aseptic
untuk mencegah kontaminasi. Berikut merupakan langkah-langkahnya

a. Api pembakar spiritus dinyalakan dan semua prosedur dilakukan di sekitar nyala api, maksimum 10
cm dari api.

b. Air sampel 1 ml diambil menggunakan pipet steril ke dalam tabung reaksi dengan label 10' yang berisi
larutan fisiologis 9 ml., lalu dikocok dengan hati-hati hingga menjadi homogen

c. Air fisiologis dari tabung 10' diambil 1 mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan label 10
kemudian dikocok hingga homogen

d. Air fisiologis dari tabung 10 diambil sebanyak 1 ml. dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan
label 10 kemudian dikocok hingga homogen.

e. Air fisiologis dari tabung 10 diambil sebanyak 1 ml. dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan
label 10 kemudian dikocok hingga homogen
f. Air fisiologis dari tabung 10 diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan
label 10 kemudian dikocok hingga homogen.

g. Air fisiologis dari tabung 10 diambil sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan
label 10 kemudian dikocok hingga homogen

h. Dari masing-masing tabung reaksi dengan label 10, 10, dan 10" diambil sebanyak 0,1 ml. lalu
diletakkan di cawan petri steril dengan label 10, 10, dan 10" larutan dimasukkan sesuai dengan label
yang tercantum pada tabung reaksi dan cawan petri

i. Agar tegak NA dengan suhu 45 C dituangkan ke dalam masing-masing cawan pteri secara aseptic.
Pastikan tidak ada gumpalan pada NA dan median NA diratakan dengan cara menggesernya di atas meja
masing-masing 5x ke depan belakang, 5x ke kiri- kanan, 5x menurut putaran jarum jam, dan 5x
berlawanan arah jam jarum.

j. NA ditunggu hingga memadat kembali dan setelah padat cawan petri dibalikkan dan dibugkus dengan
kertas lalu disimpan di inkubator pada suhu 30°C

k. Setelah itu, bentuk koloni bakteri yang tumbuh dalam cawan petri diamati dan dihitung jumlahnya

2.1.Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sampel air, media NA sebagai tempat
pertumbuhan mikroorganisme, dan larutan fisiologis atau air pengencer 0,85% NaCl (0,85 g NaCl
dilarutkan dalam 100 mL, akuades)

2.2 Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan antara lain botol steril untuk tempat sampel air, cawan petri steril, tabung
reaksi berisi agar tegak NA 10 mL steril, tabung reaksi berisi 9ml. larutan fisiologis atau pengencer yang
telah disterikan, dan pipet ukur 1 mL steril.

3. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

3.1. Hasil Pengamatan

Setelah dilakukan praktikum, didapatkan hasil pengamatan jumlah koloni pada tiga kali pengenceran
sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai