NIM/Kelompok : M0420001 / 3
Acara 7
I. Tujuan
Melatih ketrampilan dalam menghitung jumlah mikroorgansime.
II. Dasar Teori
Pengukuran kualitatif populasi mikroorganisme sangat diperlukan
untuk berbagai macam penelaahan mikrobiologis. Perhitungan
mikroorganisme untuk menghitung jumlah total pertumbuhan
mikroorganisme dilakukan dengan cara pengenceran. Terdapat berbagai
macam cara untuk menghitung mikroorganisme akan tetapi secra
mendasar terdapat dua cara yaitu metode perhitungan secara langsung dan
perhitungan secara tidak langsung. Perhitungan jumlah bakteri secara
langsung digunakan untuk menentukan jumlah bakteri keseluruhan baik
yang mati maupun yang hidup. Sedangkan perhitungan bakteri secara
tidak langsung digunakan untuk menentukan jumlah bakteri yang hidup
saja (viable count) (Rosmania dan Yanti, 2020). Ada beberapa cara
perhitungan secara langsung contohnya dengan membuat preparat dari
suatu bahan (preparat sederhana diwarnai dan tidak diwarnai) dan
mengunakan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan
secara tidak langsung terdapat beberapa cara antara lain metode cawan dan
metode MPN.
Perhitungan total sel dihitung dengan mikroskop fluoresens dengan
metode direct microscopic count (DMC) pada masing-masing preparat
pada setiap perlakuan suhu pengeringan dan hari penyimpanan. Dihitung
juga jumlah sel awal sebelum perlakuan sebagai kontrol. Metode DMC
dilakukan dengan mengamati secara langsung gelas objek yang telah
diinkubasi di bawah mikroskop fluoresens (Nurjanah dkk., 2017). Metode
hitungan mikroskopis langsung dilakukan dengan meletakkan sampel pada
ruang hitung yang disebut hemasitosmeter, kemudian untuk jumlah selnya
dihitung dengan bantuan mikroskop. Keuntungan dari metode ini adalah
tidak memerlukan banyak alat dan prosesnya dapat berlangsung cepat.
Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat membedakan sel hidup dan
sel mati dan sulit menghitung sel berukuran sangat kecil.
Perhitungan bakteri secara Turbidimetri (kekeruhan) dengan
memakai alat spektrofotometer adalah contoh perhitungan jumlah bakteri
secara tidak langsung. Fungsi alat Spektrofotometer adalah melihat tingkat
kekeruhan yang terbaca melalui nilai absorbansi yang dihasilkan
menggunakan dengan panjang gelombang 620 nm (Rosmania dan Yanti,
2020). Keuntungan utama metode turbidimetrik dengan bantuan alat
spektrofotometer adalah memberikan cara sederhana untuk menetapkan
kuantitas zat yang sangat kecil. Selain itu, hasil yang diperoleh cukup
akurat, dimana angka yang terbaca langsung dicatat oleh detector dan
tercetak dalam bentuk angka digital ataupun grafik yang sudah
diregresikan (Seniati dkk., 2019). Pada metode ini mikroba dalam suatu
bahan cair dapat dideteksi berdasarkan kekeruhannya. Pertumbuhan sel
bakteri didalam suatu medium cair akan meningkatkan kekeruhan media,
yang akan mempengaruhi jumlah sinar yang dapat ditransmisikan
menembus medium.
Metode cawan termasuk metode perhitungan bakteri secara tidak
langsung. Prinsip metode hitungan cawan adalah jika sel mikroba yang
masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroba tersebut
akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung
dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Metode hitungan cawan
merupakan cara yang paling sensitif untuk menghitung jumlah mikroba
karena hanya sel yang masih hidup yang dihitung dan beberapa jenis
mikroba dapat dihitung sekaligus. Metode hitungan cawan memiliki
kelemahan yaitu membutuhkan persiapan dan waktu inkubasi yang cukup
lama untuk menghitung pertumbuhan koloni bakteri pada medium agar
(Rosmania dan Yanti, 2020).
III. Metode
A. Alat
1. Tabung Reaksi (3 Buah)
2. Cawan Petri (3 Buah)
3. Jarum Ose (1 Buah)
4. Vortex mixer (1 Buah)
5. Inkubator (1 Buah)
6. Pipet Ukur 1 mL (1 Buah)
7. Bunsen Burner (1 Buah)
8. Kapas (Secukupnya)
9. Erlenmeyer (1 Buah)
10. Hemasitometer (1 Buah)
11. Hot Plate (1 Buah)
12. Gelas Ukur 50 mL (1 Buah)
13. Gelas Ukur 10 mL (1 Buah)
14. Neraca Analitik (1 Buah)
15. Spatula (1 Buah)
16. Gelas Beaker 100 mL (1 Buah)
17. Kaca Arloji (1 Buah)
18. Batang pengaduk (1 Buah)
19. L rod (1 Buah)
20. Colony counter (1 Buah)
21. Spidol (1 Buah)
22. Alat tulis (1 Set)
23. Laptop (1 Buah)
B. Bahan
1. NA (Nutrient agar) (Secukupnya)
2. Suspensi Bakteri (Secukupnya)
3. Medium PCA (Plate Count Agar) (2 Gram)
4. Aquades Steril (Secukupnya)
5. Alkohol 70% (Secukupnya)
C. Cara Kerja
1. Metode TPC
a. Pembuatan Media Agar
Alkohol 70% disemprotkan pada meja kerja kemudian di lap lalu seluruh
peralatan ditata
c. Pengenceran Bertingkat
Botol sampel diisi dengan air keran yang mengalir lalu tutup botol
disterilkan dan ditutup kapas
Tabung reaksi yang sudah diberi label 10-1, 10-2, dan 10-3 disiapkan
1 mL sampel air keran dalam botol diambil dengan pipet dan dituangkan
ke dalam tabung 10-1
1mL hasil pengenceran 10-2 diambil dengan pipet tetes lalu ditanamkan
pada media 10-2 secara aseptis
Sampel disebar secara merata ke seluruh cawan petri dengan jarum ose
Sampel disebar secara merata ke seluruh cawan petri dengan jarum ose
Inkubator diatur pada waktu 24 jam dan suhu 30 derajat lalu pintu
inkubator dibuka
2. Metode Hemasitometer
V. Kesimpulan
Perhitungan jumlah sel mikrorganisme dapat dilakukan secara
langsung dan tidak langsung. Metode perhitungan jumlah sel langsung
dapat dilakukan dengan pengamatan langsung dibawah mikroskop dengan
bantuan hemasitometer. Kelebihan dari metode ini adalah tidak
memerlukan banyak alat dan prosesnya dapat berlangsung cepat.
Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat membedakan sel hidup dan
sel mati dan sulit menghitung sel berukuran sangat kecil. Sedangkan
Metode perhitungan jumlah sel secara tidak langsung dilakukan dengan
metode cawan sebar (TPC) dengan pengamatan dibawah colony counter
pada medium agar yang telah diinkubasi. Kelebihan metode ini adalah
akurat dalam menentukan jumlah mikroorganisme karena hanya sel yang
masih hidup yang dihitung. Selain itu, beberapa jenis mikrob dapat
dihitung sekaligus dan dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi
mikroorganisme. Namun metode hitungan cawan sebar (TPC) ini memiliki
kelemahan yaitu kurang efektif digunakan untuk kebutuhan perhitungan
dalam waktu yang lebih cepat. Rumus dari perhitungan cawan sebar ini
adalah sebagai berikut :
(0.01x n3)xd
VI. Daftar Pustaka
Nurjanah S. Sari RN. dan Hariyadi RD. 2017. Ketahanan dan
Kulturabilitas Cronobacter Sakazakii terhadap Stres Kering pada
Simulasi Proses Pengeringan. Jurnal Mutu Pangan. 4(2) : 92-99.
Rosmania dan Yanti F. 2020. Perhitungan jumlah bakteri di Laboratorium
Mikrobiologi menggunakan pengembangan metode
Spektrofotometri. Jurnal Penelitian Sains. 22 (2) : 76-86.
Seniati. Marbiah. dan Irham A. 2019. Pengukuran Kepadatan Bakteri
Vibrio harveyi Secara Cepat Dengan Mengunakan
Spectrofotometer. Agrokompleks. 19(2) : 12-19.
VII. Lampiran
1. Abstrak Jurnal (3 lembar)
2. Highlight Sitasi Jurnal (4 lembar)