KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang berjudul
“UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ALT KOLONI
BAKTERI” ini meskipun dengan sangat sederhana.
Harapan kami semoga laporan yang telah tersusun ini dapat berrmanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, sehingga nantinya kami dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Standar ini menetapkan prinsip pengujian angka lempeng total (ALT) pada produk
perikanan termasuk persyaratan peralatan, media dan pereaksi, kondisi media uji. Metode
penentuan angka lempeng total ini digunakan untuk menentukan jumlah total
mikroorganisma aerob dan anaerob (psikrofilik, mesofilik dan termofilik) pada produk
perikanan. Prosedur pengujian dibagi menjadi dua cara yaitu untuk metoda cawan agar
tuang/pour plate method dan metoda cawan agar sebar/spared plate method.
Preparasi contoh menggunakan contoh uji dengan berat < 1 kg; 1 kg - 4,5 kg dan > 4,5
kg. Pembacaan dan perhitungan koloni dibagi dalam 4 kategori, yaitu : 1)koloni dengan
jumlah 25 - 250 koloni; 2) koloni berjumlah > 250 koloni; 3) koloni spreader (dibedakan
menjadi rantai koloni; spreader yang berasal dari lapisan air antara agar dan dasar cawan dan
spreader yang berasal dari lapisan air pada sisi/pinggir cawwan atau permukaan agar) dan 4)
jumlah koloni < 25 koloni atau tanpa koloni. Pelaporan, keamanan dan keselamatan kerja
juga diatur dalam SNI ini.
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pengujian Alat Lempeng Total dengan
benar.
Untuk mengetahui apakah hasil dari pengujian mikrobiologi pada sampel tempe
telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh SNI.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Prinsip pengujian Angka Lempeng Total menurut Metode Analisis Mikrobiologi (MA
PPOM 61/MIK/06) yaitu pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah cuplikan
diinokulasikan pada media lempeng agar dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang
sesuai. Pada pengujan Angka Lempeng Total digunakan PDF (Pepton Dilution Fluid) sebagai
pengencer sampel dan menggunakan PCA (Plate Count Agar) sebagai media padatnya.
Digunakan juga pereaksi khusus Tri Phenyl tetrazalim Chlotide 0,5 % (TTC).
5
3) Kemungkinan ada jenis mikroba tertentu yang tumbuh menyebar di seluruh permukaan
media agar sehingga menghalangi mikroba lain. Hal ini akan mengakibatkan mikroba lain
tersebut tidak terhitung.
4) Penghitungan dilakukan pada media agar yang jumlah populasi mikrobanya antara 30 –
300 koloni. Bila jumlah populasi kurang dari 30 koloni akan menghasilkan penghitungan
yang kurang teliti secara statistik, namun bila lebih dari 300 koloni akan menghasilkan
hal yang sama karena terjadi persaingan diantara koloni.
5) Penghitungan populasi mikroba dapat dilakukan setelah masa inkubasi yang umumnya
membutuhkan waktu 24 jam atau lebih (Buckle, 1987).
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Adapun waktu dan tempat praktikum ini dilaksanakan yaitu : Selasa ,10 Desember
2019 di Laboraturium Mikrobiologi Akfar Dwi Farma Bukittinggi
3.2 Alat Dan Bahan
Alat
1. Plastik
4. CC ( Colony counter )
Bahan
1. NaCl fisiologis
2. Media Na
3. Tempe
1. Buat media Na
7
* Timbang sampel 1 gram tambahkan NaCl fisiologis ad 10 ml kedalam plastik,
kemudian remas2 plastik tersebut, ambil 1ml dari M1 masukan kedalam tabung Rx 1 ,
kemudian tambahkan NaCl sebanyak 9 ml
4. Masukan media kedalam cawan petri, kemudian teteskan hasil pengenceran sebanyak 1 ml
( ke dalam 2 cawan petri )
Cawan 1 Cawan 2
10¯² ∞ ∞ ∞ -
10¯₃ ∞ ∞ ∞ -
1
10¯₄ ∞ 186 186
N=186
10¯ ₄
x 0,1
= 186.000
= 1,86 x 10₅
N = 1,8 x 10₅ cfu/g
8
3.5 Pembahasan
Mikroorganisme yang sering ditemukan dalam makanan diantaranya adalah bakteri.
Bakteri dapat merusak makanan dengan berbagai cara dan hal itu tidak selalu dapat
diketahui atau dikenal dari wujudnya oleh pandangan mata, baunya, atau rasanya.
Makanan mulai dari awal proses pengolahan sampai siap dihidangkan dapat
memungkinkan terjadinya pencemaran oleh mikrobia. Pencemaran mikrobia dalam
makanan dapat berasal dari lingkungan, bahan-bahan mentah, air, alat-alat yang
digunakan dan manusia yang ada hubungannya dengan proses pembuatan sampai siap
disantap.
Untuk mengetahui kualitas makanan dapat diuji dengan menghitung Angka Lempeng
total/ ALT koloni bakteri. ALT ini merupakan jumlah mikroorganisme yang terdapat
dalam bahan makanan yang dapat dijadikan acuan apakah makanan tersebut masih layak
atau tidak dikonsumsi. Berdasarkan praktikum ‘’uji kualitas mikrobiologi makanan
berdasarkan Angka Lempeng Totak koloni bakteri” didapatkan hasil bahwa nilai ALT
bakteri pada sampel uji makanan ( tempe ) sebesar 1,8x10₅ cfu/g. Menurut BPOM
indonesia, bahwa syarat atau standar nilai ALT pada makanan kemasan 1x10₆ cfu/g.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel makanan ( tempe ) yang telah diuji
masih layak untuk dikonsumsi karena ALT nya masih memenuhi standar BPOM.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil uji sampel bahan makanan ( tempe ) didapatkan nilai ALT koloni bakteri
tersebut sebesar 1,8x10₅ cfu/g.
2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel makanan ( tempe ) yang telah
diuji masih layak untuk dikonsumsi karena ALT nya masih memenuhi standar
BPOM.
4.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11