Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS BAHAN BAKU

FARMASI
Penetapan Kadar Asam Sitrat Secara Titrasi Asam Basa

Disusun oleh:
Kelompok E1
Praktikum ABBF-A
Michael Berintan
Siska Silvany
Syifa Fariha

Responser : Dr. Arry Yanuar,M.Si


Tanggal Praktikum : 19 Februari 2019

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
2019
I. Judul Percobaan
Penetapan Kadar Asam Sitrat secara Titrasi Asam Basa.

II. Tujuan Percobaan


a. Memperoleh normalitas titran NaOH menggunakan baku primer kalium
hidrogen ftalat (KHP).
b. Memperoleh kadar asam sitrat.

III. Prinsip Percobaan


Prinsip titrasi asam basa adalah terjadinya reaksi netralisasi antara asam dengan basa atau
sebaliknya, di mana ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk
molekul air yang netral (pH 7).

IV. Reaksi
a. Reaksi pembakuan NaOH dengan KHP

Gambar 1 : Reaksi Pembakuan NaOH dengan KHP

b. Reaksi penetapan kadar asam sitrat dengan NaOH

Gambar 2 : Reaksi Penetapan Kadar Larutan Asam Sitrat dengan NaOH


c. Reaksi dengan indikator fenolftalein

Gambar 3: Reaksi Indikator dengan Fenoftalein


V. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Buret mikro 10 mL dilengkapi dengan statif dan klem
2. Erlenmeyer 100 m
3. Beaker Glass 100 mL
4. Pipet Volume 5,0 mL
5. Gelas Ukur 10 mL dan 25 mL
6. Pipet tetes
7. Botol semprot
8. Kertas perkamen
9. Timbangan analitik

b. Bahan
1.NaOH (s)
2.Sampel dan standar Asam sitrat
3.Fenolftalein
4.Baku primer Kalium Hidrogen Ftalat (KHP), sebelum praktikum dikeringkan
dahulu di oven suhu 120° selama 2 jam
5.Aquades bebas CO2
VI. Cara Kerja
a. Pembakuan Larutan NaOH dengan KHP
1. Sebanyak 50-60 mg KHP ditimbang secara seksama menggunakan
kertas perkamen.
2.KHP dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 100 mL, kemudian dilarutkan
dengan menggunakan 20 mL aquades bebas CO 2 dan dikocok hingga larut sempurna.
3.Ditambahkan 3 tetes indikator fenolftalein, lalu dikocok hingga homogen.
4.Labu Erlenmeyer ditutup dengan plastik yang dilubangi bagian tengahnya
untuk memasukkan ujung buret.
5.Buret diisi dengan larutan NaOH 0,1 N kemudian diatur volumenya hingga
batas 0,00 mL.
6.Dilakukan titrasi hingga tepat terjadi perubahan warna indikator dari tidak
berwarna menjadi merah muda. Percobaan ini diulangi sebanyak satu kali.
7.Normalitas NaOH dihitung berdasarkan data massa KHP yang ditimbang
dan volume NaOH yang diperlukan untuk mencapai titik akhir titrasi yang diamati.

b. Penetapan kadar asam sitrat


1.Sampel yang didapat oleh praktikan adalah larutan asam sitrat yang disiapkan
dalam labu ukur. Volume larutan asam sitrat yang diberikan dicukupkan
terlebih dahulu menggunakan aquades bebas CO2 hingga garis batas labu
ukur. Larutan dikocok hingga homogen.
2. Sebanyak 5,0 mL larutan asam sitrat tersebut dipipet menggunakan pipet
volume dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 100 mL. Ditambahkan
20 mL aquades bebas CO 2 lalu dikocok hingga homogen.
3. Ditambahkan 3 tetes indikator fenolftalein, lalu dikocok hingga homogen.
4.Labu Erlenmeyer ditutup dengan plastik yang dilubangi bagian tengahnya
untuk memasukkan ujung buret.
5.Buret diisi dengan larutan NaOH 0,1 N kemudian diatur volumenya hingga
batas 0,00 mL.
6. Dilakukan titrasi hingga tepat terjadi perubahan warna indikator dari
tidak berwarna menjadi merah muda. Percobaan ini diulangi sebanyak satu kali.
7. Kadar asam sitrat pada sampel dihitung.
VII. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
a. Data Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai