Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS JURNAL

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Praktikum DKA

Dosen Pengampu : Fika Atina Rizqiana, M.Pd

Disusun oleh :

Naila Nur H.S (1608076038)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
A. Identitas Jurnal

Judul : Penetapan Kadar Alkali Bebas dalam Sabun Mandi Berkarbol


Sediaan Padat Yang Dijual di Mini Market Jalan Pramuka Bandar
Lampung Secara Asidimetri

Sumber : JURNAL ANALIS FARMASI


Volume 1, No. 4 Oktober 2016 Hal 215 219.
Diakses dari http://ejurnal.malahayati.ac.id

Penulis : 1. Ade Maria Ulfa ( Akafarma Putra Indonesia Lampung )


2. Annisa Primadiamanti ( Akafarma Putra Indonesia Lampung )

Tujuan jurnal : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar alkali bebas yang
terdapat pada sabun mandi berkarbol sediaan padat.

Metode penelitian : Penetapan kadar alkali bebas dilakukan dengan metode titrasi
asidimetri, prinsip kerja penetapan kadar alkali bebas yaitu penetralan
asam basa.

B. Alat dan bahan


Alat :
1. Neraca analitik
2. Erlenmeyer 250 ml
3. Penangas air
4. Mikroburet
5. Pendingin tegak
6. Labu takar 250 ml
7. Pipet volume 10 ml
8. Spatula
9. Tabung reaksi
10. Beaker glass
11. Pengaduk gelas
Bahan :
1. Alkohol netral
2. Indikator fenolftalein
3. Larutan HCl 0,1 N
4. Na2CO3
5. Aquadest bebas CO2
6. NaOH 0,1 N

C. Langkah kerja
1. Analisa kualitatif
a. Uji identifikasi OH
1) Ambil sampel secukupnya dengan pipet
2) Masukkan kedalam tabung reaksi
3) Tambahkan beberapa tetes indikator fenolftalein
4) Jika terbentuk warna merah berarti mengandung alkali bebas
b. Uji identifikasi Na
1) Ambil sampel dengan pipet
2) Masukkan dalam cawan porselin
3) Keringkan di atas bunsen
4) Tambahkan H2SO4 pekat dan Metanol
5) Bakar dalam nyala api
6) Menimbulkan warna kuning dalam nyala api yang tidak berwarna

2. Analisa kuantitatif
a. Standarisasi HCl 0,1 N dengan Na2CO3
1) Timbang kurang lebih 50 mg Na2CO3 yang telah dikeringkan pada suhu
127C selama 1 jam
2) Masukkan kedalam erlenmeyer
3) Tambahkan 10 ml aquadest dan larutkan
4) Tambahkan 2 tetes indikator merah metil
5) Dititrasi dengan HCl 0,1 N hingga larutan berwarna merah muda pucat
6) Panaskan larutan hingga mendidih
7) Dinginkan dan lanjutkan
8) Titrasi hingga warna merah muda pucat tidak hilang dengan pendidihan
lebih lanjut
b. Cara Penetapan kadar
1) Timbang 5 gram sampel dalam erlenmeyer 250 ml
2) Ttambahkan 100 ml alkohol netral
3) Panaskan selama 30 menit dengan menggunakan pendingin tegak
4) Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein
5) Titrasi dengan larutan baku asam sampai warna merah tepat hilang

Diagram alir
1. Analisa kualitatif
a. Uji identifikasi OH

sampel

dipipet secukupnya

dimasukkan dalam tabung reaksi

ditambahkan beberapa tetes indikator fenolftalein

diamati perubahan warnanya ( menjadi merah )

Warna merah

b. Uji identifikasi Na

sampel

dipipet secukupnya

dimasukkan dalam cawan porselin

dikeringkan diatas bunsen

ditambahkan H2SO4 pekat dan Metanol

dibakar dalam nyala api

diamati warna dalam nyala apinya

Warna kuning
dalam nyala api
2. Analisa kuantitatif
a. Standarisasi HCl 0,1 N dengan Na2CO3

Na2CO3

ditimbang kurang lebih 50 mg Na2CO3 yang telah dikeringkan


pada suhu 127C selama 1 jam
dimasukkan kedalam erlenmeyer
ditambahkan 10 ml aquadest dan larutkan
ditambahkan 2 tetes indikator merah metil
dititrasi dengan HCl 0,1 N hingga larutan berwarna merah muda
pucat
dipanaskan larutan hingga mendidih
didinginkan dan lanjutkan
dititrasi hingga warna merah muda pucat tidak hilang dengan
pendidihan lebih lanjut

Warna merah
muda pucat

b. Cara Penetapan kadar

sampel

ditimbang 5 gram sampel


dimasukkan dalam erlenmeyer 250 ml
ditambahkan 100 ml alkohol netral
dipanaskan selama 30 menit dengan menggunakan pendingin
tegak
ditambahkan 3 tetes indikator fenolftalein
dititrasi dengan larutan baku asam sampai warna merah tepat
hilang

Warna merah
tepat hilang
D. Pembahasan
Untuk penelitian pada jurnal ini terdapat uji analisis kualitatif dan uji analisis
kuantitatif. Seperti yang kita ketahui analisis kualitatif adalah untuk mengetahui jenis
unsur yang terkandung dalam bahan kimia yang di analisis. Sedangkan analisis
kuantitatif adalah untuk mengetahui jumlah/kuantitas unsur atau komponen yang ada
dalam bahan kimia tersebut. Dalam uji analisis kualitatif dilakukan identifikasi OH
dan identifikasi Na. Identifikasi OH menggunakan baku pembanding NaOH ditambah
fenolftalein berwarna merah muda dan identifikasi Na menggunakan reaksi nyala
dengan baku pembanding NaCl menimbulkan warna kuning intensif dalam nyala api
yang tidak berwarna.
Sedangkan dalam uji kuantitatif untuk mengetahui kadar alkali bebas.
Penetapan kadar alkali bebas menggunakan metode asidimetri karena alkali bersifat
basa yang prinsip kerja dari sabun alkali tersebut adalah penetralan asam basa.
Asidimetri adalah pengukuran atau penentuan konsentrasi larutan asam dalam suatu
campuran. Biasanya dilakukan dengan jalan titrasi bersama larutan basa yang telah
diketahui konsentrasinya, yaitu larutan baku dan suatu indikator untuk menunjukkan
titik akhir titrasi. Pada prosedur kerja standarisasi yang pertama pada penelitian ini
larutan baku primernya adalah HCl sedangkan larutan baku sekundernya adalah
Na2CO3. Sedangkan pada titrasi penetapan kadar, larutan baku primernya adalah
larutan asam, dan larutan baku sekundernya adalah sampel yang telah di tambahkan
alkohol.
Uji analisis kuantitatif dilakukan pembakuan dan penetapan kadar. Proses
pembakuan asam klorida dengan natrium karbonat dilakukan sebanyak 3 kali dengan
titik akhir titrasi berwarna merah muda pucat tidak hilang dengan pendidihan lebih
lanjut. Dari pembakuan tersebut didapatkan normalitas larutan standar yaitu 0,125 N.
Penetapan kadar alkali bebas menggunakan penambahan indikator fenolftalein
untuk mengetahui terjadinya suatu titik ekuivalen dalam proses penitrasian dengan
terjadinya perubahan warna pada larutan. Sedangkan penggunaan alkohol netral
adalah sebagai pelarut, karena sifat bahan dasar sabun itu sendiri berupa minyak atau
lemak yang sukar larut dalam air. Indikator fenolftalein dengan range pH 8,0 9,6
merupakan indikator yang baik untuk larutan asam basa karena indikator fenolftalein
merupakan asam diprotik dan tak berwarna. Mula-mula zat ini berdisosiasi menjadi
suatu bentuk tak berwarna dan kemudian dengan hilangnya hidrogen ke dua, menjadi
ion dengan sistem terkonjugasikan, maka dihasilkan warna merah.
Kadar alkali bebas tersebut kemudian dihitung dengan cara membaca volume
titran dalam buret kemudian dihitung menggunakan rumus berdasarkan Standar
Nasional Indonesia 06-2878-1992. Hasil kadar yang didapat dari 5 sampel sabun
mandi berkarbol sediaan batang yaitu untuk sampel A: 0,043%, B : 0,333%, C :
0,143%, D : 0,213%, E : 0,286%. Dari hasil penelitian sampel sabun mandi berkarbol
sediaan batang yang didapat semua jenis merk yang telah dianalisa memenuhi syarat
kadar maksimum SNI 06-2878-1992, dimana batas kadar yaitu maksimum 1,5%.

Anda mungkin juga menyukai