Oleh :
1. Athi’ul Husna
2. Habiba Pamordiana
3. Naila Nur Hidayatissa’adah
Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan atom atau gugus atom yang memiliki
satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Radikal bebas berupa
molekul yang bermuatan dan bekerja pada substansi yang
berbeda untuk menjadi netral, proses ini dinamakan oksidasi.
Akibat oleh reaksi tersebut akan terjadi penuaan dini (aging) dan
memicu munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti
atherosclerosis, osteoporosis, katarak, penyakit jantung koroner,
dan lain-lain.
Radikal bebas dapat masuk
dan terbentuk dalam tubuh
melalui 3 cara :
1. pernafasan,
2. kondisi lingkungan tidak
sehat,
3. makanan berlemak
(lemak hidrogenasi)
Dengan mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah tertentu akan
menurunkan resiko kardiovaskuler, meningkatnya status imun dan
menghambat timbulnya penyakit degeneratif akibat penuaan dini .
Antioksidan dapat diperoleh secara alami (Vitamin C, E, dan
betakaroten serta senyawa fenolik dan flavonoid )maupun sintesis
(butylated hydroxyanisol (BHA), butylated hydroxytoluena (BHT), n-
propil galat (PG), butylhydroquinone (TBHQ) dan monogliserida sitrat
(MGC)).
Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur
molekul yang dapat memberikan elektronnya dengan
cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa
terganggu sama sekali dan dapat memutuskan reaksi
berantai dari antioksidan
Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dapat
dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu:
• Terminasi
ROO· + ROO· → ROOR + O2..............................(reaksi 4)
ROO· + R → ROOR…………………………………………….(reaksi 5)
R· + R· → RR…………………………………...................(reaksi 6)
Fungsional antioksidan pada vitamin
1. Menetralkan Radikal Bebas
Radikal bebas menyebabkan kerusakan kulit dan
penuaan dini. Antioksidan bekerja dengan menetralkan
radikal bebas sebelum memulai proses oksidasi dan
dapat ditemui dalam khasiat vitamin E.
2. Meningkatkan Produksi Kolagen
Kolagen bertugas memelihara elastisitas kulit dan
kekuatannya. Dengan penggunaan krim antioksidan
yang dapat menyerap ke lapisan dalam kulit,
antioksidan tersebut dapat menetralkan radikal bebas
dan meningkatkan produksi kolagen.
3. Mengurangi Bintik Hitam
Bintik-bintik muncul ketika sinar matahari mempercepat produksi
melanin di kulit. Kandungan antioksidan khususnya vitamin C,
mampu memberi manfaat dalam mengurangi pigmentasi melanin
pada kulit.
4. Mengurangi Jerawat
Vitamin A masuk jauh ke dalam pori-pori untuk menghilangkan
sumbatan pada keratin, salah satu penyebab utama dari komedo dan
jerawat.
7. Menyehatkan mata
Antioksidan punya peran penting dalam menjaga
kesehatan mata, khususnya para lansia. Makan makanan
kaya antioksidan pun mampu menurunkan risiko
kebutaan dan penyakit lain yang menyerang mata.
Unity of Sciences
(Qs. Abasa: 24 )ٓام ِهۦ َ س ُن ِإلَ َٰى
ِ َطع َ َٰ ٱْلن ُ فَ ْليَن
ِ ْ ظ ِر
• maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
• Allah memerintahkan manusia dalam Qs. Abasa: 24 untuk
memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Dengan begitu
manusia tidak akan sembarangan dalam mengonsumsi
makanan atau minuman yang pada akhirnya dapat merusak
kesehatan manusia sendiri.
• Contohnya dengan mengonsumsi buah-buahan, sayuran
akan memperlancar pertumbuhan dan menyehatkan
karena di dalamnya terkandung banyak vitamin dan
antioksidan. Jika kita malas atau kurang dalam
mengonsumsi buahbuahan dan sayuran, tentu ada nilai gizi
yang seharusnya terpenuhi dalam tubuh kita tapi tidak kita
penuhi.
Contoh/aplikasi antioksidan
• Aplikasi antioksidan dari ekstrak rumput laut
(pada makanan manusia, kosmetik, dan akuakultur)
• Untuk makanan manusia, penambahan ekstrak rumput laut
pada daging, makanan kecil, rempah-rempah dan minyak
dapat menghambat oksidasi untuk mengawetkan makanan
dan meningkatkan aktivitas antioksidan dari makanan itu
sendiri.
• Penambahan ekstrak rumput laut dalam produk kosmetik
bertujuan untuk mencegah radikal bebas yang dapat
membakar kulit via sinar UV. Selain itu, ekstrak ini sendiri
dapat berfungsi sebagai anti penuaan, sitoprotektif dan
pemutih.
• Penambahan ekstrak rumput laut pada makanan ikan
dalam kegiatan akuakultur bermanfaat untuk mengawetkan
makanan ikan dan menjaga kesehatan ikan serta
pertumbuhannya sebagai substansi aditif.
Contoh sumber-sumber antioksidan
• Antioksidan berdasarkan sumber perolehannya terbagi
kedalam 2 macam yaitu antioksidan alami dan
antioksidan buatan (sintetik).
• Contoh sumber antioksidan alami
Lanjutan...
• Beberapa contoh antioksidan sintetik yang
penggunaannya diizinkan untuk makanan dan
penggunaannya telah sering digunakan adalah
BHA (Butylated Hidryoxyanisole), BHT
(Butylated Hydroxytoluene), PG (Propel Galat),
dan TBHQ (Teri-Butylhydroxyquinone).
KLASIFIKASI VITAMIN
Vitamin Vitamin
larut air larut lemak
Vitamin B
Vitamin A
(B1, B2, B3, B5,
Vitamin D
B6, B7, B9, B12)
Vitamin E
Dan
Vitamin K
Vitamin C
Vitamin A
• Bentuk Retinol, Retinal,
Asam Retinoat
• Sifat kimiawi
– larut dalam lemak dan
pelarut lemak
– stabil dalam pemanasan
– dapat mengalami
kerusakan karena
oksigen ataupun sinar
Fungsi vitamin A
• Limonen
Pada limonen ada fitokimia yang
ditemukan pada bagian kulit dan
selaput putih buah dalam
kelompok jeruk seperti jeruk
orange, mandarin, limau, lemon,
jeruk nipis. Limonen melindungi
paru-paru.
Daftar pustaka
• Yuslinda, Mukhtar, Khoirunnisa, Penentuan Aktivitas Antioksidan Dari Beberapa
Ekstrak Sayur-Sayuran Segar Dan Dikukus Dengan Metode DPPH, Jurnal, Riau
Pekanbaru: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi dan Padang: Universitas Farmasi
Universitas Andalas
• Rizky Ayu Aprilianty Penentuan Aktivitas Antioksidan Minuman Sari Wortel (Docus
carota L.)Skripsi, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
• Achmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta 1989
• elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/32864/8sq82bhflvmoa3dm0t7s7d04m3
diakses pada tanggal 5 april 2019 pukul 21.00 WIB
• Fessenden, F.J, dan Fessenden, J.S. 1994. Kimia Organik. Jakarta: Penerbit Erlangga
• Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan Alami. Surabaya:Trubus Agrisarana
• Rista Anggriani, Nurul Ain, Syaiful Adnan. Identifikasi Fitokimia dan Karakterisasi
Antosianin dari sabut Kelapa hijau (Cocus nucifera L. var varidis), Jurnal Teknologi
Pertanian Vol. 18 No.3 2017, UMM.
• Rauf, Rusdin. 2015. Kimia Pangan. Yogyakarta. CV ANDI.
• Lean, Michael. 2013. Ilmu pangan, Gizi, dan Kesehatan. Yogyakarta. Pustaka
pelajar.