Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Praktikum 6 :Titrasi asam-basa


Nama :Nurul A’ini
Nim :10022027
Tanggal :31 Maret 2023
Prodi :D III Kesehatan Kingkungan
Dosen pengampu :Ir.H. Djakfar Abdullah, M.Si

ALAT DAN BAHAN


1.ALAT ALAT
 Statip dan perlengkapannya
 buret 50 ml
 pipet tetes
 labu erlenmeyer 250 ml
 labu takar 250 ml
 gelas kimia 250 ml
 pipet volum 25 ml

2.BAHAN
 NaOH 0.1 N
 HCl 0.1 N
 indikator PP 1%
 larutan cuka

DASAR TEORI
Titrasi adalah cara analisa tentang pengukuran jumlah larutan yangg dibutuhkan untuk
bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam larutan lain. Larutan yang diketahui
normalitasnya disebut larutan standart, biasanya dimasukkan dalam buret sebagai zat
penitrasi atau titran. Larutan yang akan ditentukan normalitasnya diletakkan dalam
Erlenmeyer dan disebut juga sebagai zat yang dititrasi atau analit.
Titrasi dilakukan dengan cara membuka kran buret pelan-pelan. Titik akhir titrasi terjadi pada
saat terjadi perubahan warna. Perubahan warna dapat dilihat dengan menggunakan zat
penunjuk atau indikator. Pada saat itulah gram ekivalen dari titran sama dengan gram
ekivalen dari zat yang dititrasi, dimana jumlah mol asam setara dengan jumlah mol basa.
Proses penetapan kadar suatu larutan asam dengan larutan standar basa yang diketahui
normalitasnya atau sebaliknya disebut titrasi asam-basa. Titrasi asam-basa terdiri atas
1. Titrasi asam kuat dengan basa kuat.
2. Titrasi asam kuat dengan basa lemah.
3. Titrasi asam lemah dengan basa kuat.
Asam dan garam dari basa lemah dapat dititrasi dengan larutan baku-basa. Proses ini
dinamakan alkalimetri. Basa dan garam dari asam lemah dapat dititrasi dengan larutan baku-
asam. Proses ini dinamakan asidimetri. Suatu larutan asam dapat ditentukan kadarnya dengan
penambahan larutan standar-basa yang tepat ekivalen dengan jumlah basa yang ada. Titik di
mana saat tersebut tercapai dinamakan titik ekivalen atau titik akhir teoritis, di mana jumlah
asam adalah ekivalen dengan jumlah basa.
Untuk menentukan titik ekivalen ini digunakan indikator asam-basa, yaitu suatu zat yang
berubah warnanya tergantung pH-nya. Jika pada suatu titrasi dengan indikator tertentu timbul
perubahan warna, maka titik akhir titrasi telah tercapai dan titik tersebut dinamakan titik akhir
titrasi.

3.GAMBAR PENGAMATAN

4.PROSEDUR KERJA
Kegiatan 1. Standardisasi larutan NaOH dengan larutan baku asam klorida (HCl).
1. Isi buret dengan larutan NaOH (sampai tanda batas 50 ml) dengan bantuan corong,
kemudian pasang statip seperti yang ditunjukkan oleh Gambar D.1. berikut.
2. Ke dalam labu erlenmeyer, masukkan 25 ml larutan HCl 0.1 N dan tambahkan 2-3 tetes
indikator pp 1%.
3. Titrasi larutan NaOH dari buret ke dalam larutan HCl dalam erlenmeyer dengan hati-hati
sambil membuka keran pelan-pelan sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna sampai
menjadi merah muda.
4. Baca skala pada buret dan catat volume NaOH terpakai.
5. Lakukan lagi titrasi sesuai prosedur nomor 2 – 4 sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 3
ulangan.
6. Isilah data pengamatan anda pada Tabel Hasil Kegiatan di Lembaran Kerja dan carilah
nilai rata-ratanya.
7. Dengan menggunakan nilai rata-ratanya, hitunglah Normalitas NaOH (N2) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Kegiatan 2. Menentukan kadar asam cuka :
1. Ambil 5 ml larutan asam cuka perdagangan dengan pipet, kemudian masukan ke dalam
labu ukur 250 mL dan tambahkan aquadest sampai volume 250 mL.
2. Ambil erlenmeyer 250 mL, kemudian timbang erlenmeyer tersebut kemudian tanpa
diangkat dari timbangan, re-zero kembali timbangan, lalu pipet 25 mL (gunakan pipet ukur
atau pipet volum 25 mL) larutan asam cuka dari dalam labu ukur masukan ke dalam
erlenmeyer yang terdapat dalam timbangan, kemudian timbang dan catat hasilnya.
3. Setelah ditimbang, angkat dari timbangan dan tambahkan 2 tetes indikator pp. Sebelum
melakukan titrasi baca dan catat skala terakhir volume NaOH terpakai pada buret. Perhatikan
Gambar D.2.
4. Setelah itu, titrasi larutan tersebut dengan larutan baku NaOH sampai tepat terjadi
perubahan warna dan catat volume NaOH yang terpakai.
5. Lakukan lagi titrasi sesuai prosedur nomor 2 – 4 sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 3
ulangan.
6. Isilah data pengamatan anda pada Tabel Hasil Kegiatan di Lembaran Kerja dan carilah
nilai rata ratanya

5.PENGAMATAN
Percobaan Vol CH3 COOH NaOHN Vol NaOH PP Pengamatan
I 10 0,1 18,4 +-3 Jernih,pink
II 10 0,1 19,9 +-3 Jernih,pink
III 10 0,1 18,1 +-3 Jernih ,pink
terang

6.PEMBAHASAN

V1 = 18,4 ml
V2 = 19,9 ml
V3 = 18,1 ml

18 , 4+19,9+18,1
Volume zat = = 18,8 ml
3
vol zat x ( 0,1 N ) x 60 x 10
%CH3Co = x 100%
volume sample
18,8 x ( 0,1 N ) x 60 x 10
= x 100% = 112,8
10

Anda mungkin juga menyukai