MODUL II
PEMILIHAN INDIKATOR DAN STANDARISASI LARUTAN
ASISTEN
Roida Nabila
NRP : 6008221014
a. Teori
Indikator adalah zat yang digunakan dalam titrasi asam atau
basa untuk mengamati perubahan warna pada titran, yang
mengindikasikan mencapainya titik akhir titrasi. Pemilihan
indikator untuk setiap larutan sangatlah penting karena jika tidak
sesuai akan menyebabkan terjadinya perubahan warna yang tidak
sesuai dan menyebabkan kesalahan pada penentuan titik akhir
titrasi (Rohmah, J., & Rini, C. S., 2020).
Indikator yang digunakan untuk titrasi basa lemah dengan
asam kuat adalah Metil Oranye (MO) yang memiliki perubahan
warna pada trayek pH berkisar 4,4-6,2 (Rohmah, J., & Rini, C. S.,
2020). Pada titrasi asam lemah dengan basa kuat digunakan
indikator fenolftalein (PP) karena memiliki trayek pH berkisar 8,3-
10 (Rohmah, J., & Rini, C. S., 2020).
Standardisasi larutan adalah proses dimana konsentrasi
larutan standar sekunder ditentukan dengan tepat dengan cara
melakukan titrasi dengan larutan standar primer (John Kenkel,
2003).
Larutan standar primer merupakan larutan yang telah
diketahui kemurniannya dengan pasti yang konsentrasinya
didapatkan dengan cara penimbangan dan memiliki kemurnian
yang tinggi sekitar 100% (Padmaningrum, 2006).Larutan standar
sekunder merupakan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya
dengan pasti, konsentrasi larutan dapat dicari tahu melalui proses
standarisasi dengan cara titrasi dengan larutan primer (Day, R. A.,
& Underwood, A. L., 2002).
Rumus untuk melakukan titrasi sebagai berikut:
M 1 × V 1 × A=M 2 × V 2 × B
M 1=Molaritas asam
V 1=Volume asam
M 2=Molaritas basa
V 2=Volume basa
A=Valensi asam
B=Valensi basa
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
b. Tujuan
- Menggunakan peralatan didalam laboratorium sesuai dengan fungsinya secara
baik dan tepat.
- Menentukan jenis indikator yang tepat dalam suatu analisa.
- Melakukan standarisasi larutan standar sekunder menggunakan larutan standar
primer.
- Melakukan perhitungan konsentrasi (normalitas) dari larutan yang diberikan
c. Alat
No Alat Jumlah
1 Gelas Arloji /Kertas Timbang
2 Gelas Piala / Erlenmayer 250 mL
3 Gelas Pengaduk / Pengaduk Kaca
4 Labu Takar 50/100 ml
5 Corong Gelas
6 Pipet Tetes
7 Kertas pH
8 Labu takar 100 mL
9 Pipet volume 25 mL
10 Neraca analitik
11 Botol pencuci.
12 Buret 50 mL
d. Bahan
No Alat Jumlah
1 Indikator P
2 Indikator MO
3 Indikator MM
4 Ethanol 96%
5 Larutan tugas
6 Natrium boraks (Na2B4O7.10 H2O)
7 Asam Oksalat (H2C2O4)
8 Aquades
e. Prosedur
A. Membuat Indikator PP
1. Menimbang 1,00 gr PP dengan gelas arloji/ kertas timbang.
2. Masukkan kedalam labu takar 100 ml.
3. Menambahkan 50 ml etanol dan kocok hingga larut lalu menambahkan
aquades sampai volume 100 ml
4. Kocok hingga homogen.
5. Pindahkan kedalam gelas piala, tutup dengan aluminium foil dan diberi label
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
B. Membuat Indikator MO
1. Menimbang 0,05 gr MO dengan gelas arloji/ kertas timbang.
2. Masukkan kedalam labu takar 100 ml.
3. Menambahkan aquades sampai volume 100 ml.
4. Kocok hingga homogen.
5. Pindahkan kedalam gelas piala, tutup dengan aluminium foil dan diberi label.
C. Membuat Indikator MM
1. Menimbang 0,10 gr MM dengan gelas arloji/ kertas timbang.
2. Masukkan kedalam labu takar 100 ml.
3. Menambahkan 50 ml etanol dan kocok hingga larut lalu menambahkan
aquades sampai volume 100 ml
4. Kocok hingga homogen.
5. Pindahkan kedalam gelas piala, tutup dengan aluminium foil dan diberi label.
D. Mengukur pH Indikator
1. Mengukur masing masing pH dari ndicator diatas dengan menggunakan kertas
pH universal dan dengan menggunakan pH Meter.
2. Mencatat hasil pH dari masing masing ndikator di atas.
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
ml
Menambahkan 2 - 3 tetes indikator PP ke
dalam larutan
Larutan tugas (NaOH)
Titrasi larutan asam oksalat + NaOH
HCl p.a.
HCl teknis
NaOH p.a.
NaOH teknis
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
a. Pembahasan
1. Bandingkan hasil pembacaan pH pada pemilihan indikator menggunakan
indicator kertas dan pH meter jelaskan penyebab perbedaan jika ada
Hasil praktikum menunjukkan perbedaan antara pengukuran pH
menggunakan indikator kertas dan pH meter. Hasil pengukuran dengan pH
meter menunjukkan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan indikator kertas.
Pengukuran pH PP terukur sebesar 8,39 menggunakan pH meter,
sedangkan dengan indikator kertas pH terbaca sebesar 8. Untuk indikator MO,
pengukuran pH meter menunjukkan nilai 6,34 sementara indikator kertas
menunjukkan pH sebesar 5. Sementara itu, indikator MM menunjukkan pH
4,86 dengan menggunakan pH meter dan pH 4 ketika menggunakan indikator
kertas pH.
Indikator PP memiliki rentang pH sebesar 8 maka indikator ini cocok
digunakan sebagai indikator untuk larutan basa. Seperti titrasi dari larutan
asam menjadi larutan basa karena setelah berubah warna menjadi pink
mengindikasikan bahwa larutan tersebut sudah menjadi basa. Indikator MO
dan MM memiliki rentang pH 4-6 maka indikator ini cocok digunakan untuk
larutan asam.
Hasil ini menunjukkan bahwa kertas pH memberikan estimasi kasar
terhadap nilai pH. Sedangkan pH meter menggunakan teknologi yang lebih
canggih dan akurat untuk mengukur nilai pH dengan lebih tepat. Inilah yang
menyebabkan terjadinya perbedaan pengukuran pH antara kertas pH dengan
pH meter.
2. Bandingkan hasil perhitungan dan pengukuran pada percobaan
standarisasi larutan, hitung error/% kesalahan, jelaskan penyebab
perbedaan jika ada)
Pada praktikum kali ini dilakukan standarisasi larutan menggunakan
titrasi natrium boraks dan asam oksalat. Natrium boraks digunakan untuk
mentitrasi larutan HCl, sementara asam oksalat digunakan untuk larutan
NaOH. Hasil titrasi menunjukkan volume titrasi yang berbeda untuk HCl p.a,
HCl teknis, NaOH p.a, dan NaOH teknis. Volume titarsi HCl p.a didapat
sebesar 8,1 mL, volume HCl teknis sebesar 13,5 mL, volume rata rata NaOH
p.a sebesar 27,15 mL, volume NaOH teknis sebesar 27 mL.
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
b. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan signifikan antara pengukuran pH menggunakan indikator kertas
dan pH meter. pH meter menunjukkan tingkat akurasi yang lebih tinggi
dibandingkan indikator kertas, karena teknologinya yang lebih canggih. Indikator
pH PP memiliki rentang pH 8, cocok digunakan untuk larutan basa, seperti
digunakan saat titrasi natrium boraks dengan larutan HCl, sementara indikator MO
dan MM dengan rentang pH 4-6 sesuai untuk larutan asam.
Selain itu, dalam standarisasi larutan menggunakan titrasi natrium boraks dan
asam oksalat, terlihat perbedaan volume titrasi antara larutan p.a dan teknis.
Konsentrasi larutan p.a terbukti lebih tinggi, menyebabkan tingkat kesalahan lebih
rendah dibandingkan larutan teknis.
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
DAFTAR PUSTAKA
Rohmah, J., & Chylen S. R. (2020) Buku Ajar Kimia Analisis. Sidoarjo: UMSIDA
Press.
Padmaningrum, Regina. (2006) Titrasi Adisimetri, 1.
John Kenkel, (2003) Analytical Chemistry for Technicians. Washington: Lewis
Publishers.
Day, R. A., & Underwood, A. L. (2002) Analisis Kimia Kuantitatif (6th ed). Jakarta:
Erlangga
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
MSDS
Hari / Kelompok : Rabu, 27 September 2023 / KC 2
Nama / NRP: 1. Bernadetta Arceline Wijar A. / 5008231026
2. Caesar Bagas Abdillah / 5008231027
Modul : Pemilihan Indikator dan Standarisasi Larutan
Name Physical and
No Toxicological
(Formul Chemical First Aid Measures
. Information
a) Properties
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
Physical and
No Name Toxicological
Chemical First Aid Measures
. (Formula) Information
Properties
Keadaan fisik Toksisitas Pertolongan pertama
padat akut : Tidak panggil dokter
Wujud: Kristal terklasifikasi Kulit:
padat, bubuk Korosi/iritasi Bila terjadi kontak
kristal, bola kulit : segera basuh kulit
kecil, benjolan Menyebabkan dengan air paling
Warna putih luka bakar parah
sedikit 15 menit saat
Tidak berbau pada kulit dan
Densitas: 2,13 kerusakan mata. membersihkan pakaian
g/cm3 Kerusakan/ dan sepatu yang
pH: 14 (5%) iritasi mata terkontaminasi.
Titik leleh : 323 yang serius : Bersihkan secara
°C Menyebabkan menyeluruh pakaian
Titik didih : kerusakan mata dan sepatu sebelum
1388 °C yang serius.
digunakan lagi
Titik beku: Berbahaya jika
tertelan. Mata:
tidak ada
Hindari Basuh mata dengan air
informasi
tersedia menghirup uap selama paling sedikit
Sifat mudah dan debunya. 15 menit, buka tutup
Natrium Gunakan dengan pelupuk mata beberapa
terbakar (padat,
2. Hidroksid gas): Tidak ada ventilasi yang kali sampai terasa
a (NaOH) data memadai ringan dan tidak berat.
Massa jenis :
Cari pertolongan medis
2130kg/m³
Massa Pernapasan:
molekul : 40 Segera cari udara segar.
g/mol Jika tidak bisa bernapas
Sifat mudah berikan pernapasan
meledak : buatan, jika masih sulit
Tidak berlaku. bernapas berikan
Kelarutan oksigen.
dalam air: larut
Tertelan:
Tekanan uap:
Berikan beberapa gelas
diabaikan
susu atau air. Akan
terjadi beberapa kali
muntah, tapi jangan
dipaksakan. Jangan
memasukkan apapun
kedalam mulut orang
yang tidak sadar
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
Physical and
No Name Toxicological
Chemical First Aid Measures
. (Formula) Information
Properties
Keadaan fisik: Toksisitas akut Pertolongan pertama
padat, serbuk : Tidak panggil dokter
putih terklasifikasi Kulit:
Warna: putih Korosi/iritasi Bila terjadi kontak
Tidak berbau kulit : tanggalkan segera
Densitas: 1,296 nonkorosif semua pakaian yang
g/cm3 Kerusakan/
terkontaminasi. Bilaslah
pH: 8,00-10,00 iritasi mata
yang serius : kulit dengan
Titik leleh : -
114,1 °C nonkorosif air/pancuran air.
Titik didih : Periksakan ke dokter.
>450 °C Mata:
Titik beku: 260 Bilaslah dengan air yang
Indikator °C banyak. Hubungi dokter
3. Fenolftalei Sifat mudah mata. Lepas lensa
terbakar (padat, kontak.
n (PP)
gas): Tidak
Pernapasan:
mudah terbakar
Segera cari udara segar.
Massa
molekul : Jika tidak bisa bernapas
318,33 g/mol berikan pernapasan
Sifat mudah buatan, jika masih sulit
meledak : bernapas berikan
Tidak berlaku. oksigen. Panggil dokter.
Kelarutan
Tertelan:
dalam air:
Berikan beberapa gelas
mudah larut
Tekanan uap: susu atau air (dua gelas
diabaikan paling banyak).
Periksakan ke dokter
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
Physical and
No Name Toxicological
Chemical First Aid Measures
. (Formula) Information
Properties
Keadaan fisik: Toksisitas akut : Pertolongan pertama
padat, serbuk Tidak panggil dokter
jingga terklasifikasi Kulit:
Warna: jingga Korosi/iritasi Bila terjadi kontak
Bau: berbau kulit : nonkorosif tanggalkan segera
khas yang Kerusakan/ semua pakaian yang
lemah iritasi mata yang
terkontaminasi.
Densitas: 1,28 serius : kerusakan
Bilaslah kulit dengan
g/cm3 yang mungkin:
pH: 6,5-5 iritasi ringan. air/pancuran air.
Titik leleh : Periksakan ke dokter.
>300°C Mata:
Titik didih : Bilaslah dengan air
Tidak tersedia yang banyak. Hubungi
informasi dokter mata. Lepas
Titik beku: 260 lensa kontak.
°C
Pernapasan:
Sifat mudah
Segera cari udara
terbakar
(padat, gas): segar. Jika tidak bisa
Indikator bernapas berikan
Mudah
Methyl terbakar pernapasan buatan,
4.
Orange Massa molekul jika masih sulit
(MO) : 327,33 g/mol bernapas berikan
Sifat mudah
oksigen. Panggil
meledak :
Tidak dokter.
diklasifikasika Tertelan:
n sebagai Berikan beberapa gelas
mudah susu atau air (dua gelas
meledak paling banyak). Segera
Kelarutan cari anjuran
dalam air: 5 g/l pengobatan. Hanya di
pada 20°C
dalam kasus khusus,
Tekanan uap:
diabaikan jika pertolongan tidak
tersedia dalam satu ja,,
rangsang untuk muntah
(hanya jika korban
tidak sadarkan diri),
telan karbon aktif dan
konsultasikan kepada
dokter secepatnya.
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
Physical and
No Name Toxicological
Chemical First Aid Measures
. (Formula) Information
Properties
Keadaan fisik: Toksisitas akut : Pertolongan pertama
padat berupa Tidak panggil dokter
kristal putih terklasifikasi Kulit:
Warna: putih Toksisitas Bila terjadi kontak
Bau: Tidak kulit : perkiraan tanggalkan segera
berbau toksisitas akut; semua pakaian yang
Densitas: 1,9g/ 1.100,1 mg/kg.
3 terkontaminasi.
cm Terasa terbakar
apabila terkena Bilaslah kulit dengan
pH: 1 pada 100
g/l 20 °C kulit. air/pancuran air.
Titik leleh: Kerusakan/ Periksakan ke dokter.
189°C iritasi mata Mata:
Titik didih : yang serius : Bilaslah dengan air
Tidak tersedia menyebabkan yang banyak. Hubungi
informasi kerusakan mata dokter mata. Lepas
Titik beku: 260 yang serius
lensa kontak.
°C Toksisitas
inhalaas: Pernapasan:
Asam Sifat mudah
Iritasi mukosa Segera cari udara
6. Oksalat ( terbakar (padat,
gas): Tidak segar. Jika tidak bisa
C 2 H 2 O4) bernapas berikan
mudah terbakar
Massa pernapasan buatan,
molekul : jika masih sulit
269,30 g/mol bernapas berikan
Sifat mudah
oksigen. Panggil
meledak :
Tidak dokter.
diklasifikasikan Tertelan:
sebagai mudah Berikan beberapa gelas
meledak susu atau air (dua gelas
Kelarutan paling banyak). Segera
dalam air: hubungi dokter.
sedikit larut
pada 108g/l
pada 25°C
Tekanan uap:
tidak tersedia
informasi
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
Physical and
No Name Toxicological
Chemical First Aid Measures
. (Formula) Information
Properties
Keadaan fisik: Toksisitas akut : Pertolongan pertama
padat berupa Tidak panggil dokter
kristal putih terklasifikasi Kulit:
Warna: putih Toksisitas Bila terjadi kontak
Bau: Tidak kulit : Dapat tanggalkan segera
berbau mengiritasi semua pakaian yang
Densitas: tidak Kerusakan/
terkontaminasi.
tersedia iritasi mata
informasi yang serius : Bilaslah kulit dengan
pH: 9,2 pada 47 Menyebabkan air/pancuran air.
g/l pada 20 °C iritasi mata yang Periksakan ke dokter.
Titik leleh: serius Mata:
741°C Toksisitas Bilaslah dengan air
Titik didih : inhalasi: yang banyak dengan
1575°C Iritasi mukosa, saksama selama
Sifat mudah gejala iritasi
beberapa menit.
terbakar (padat, pada saluran
gas): Tidak pernapasan. Hubungi dokter mata.
Natrium mudah terbakar Dapat merusak Lepas lensa kontak.
Boraks ( Massa kesuburan. Pernapasan:
7. molekul : Dapat merusak Segera cari udara
Na2 B4 O7 H 2 O
) 381,27 g/mol janin segar. Jika tidak bisa
Sifat mudah Penelanan dapat bernapas berikan
meledak : menyebabkan pernapasan buatan,
Tidak mual, muntah,
jika masih sulit
diklasifikasikan kram perut,
sebagai mudah diare, lesi bernapas berikan
meledak eritematosa pada oksigen. Panggil
Kelarutan kulis dan selaput dokter.
dalam air: lender, Tertelan:
49,74 g/l pada gangguan Berikan beberapa gelas
20 °C peredaran darah, susu atau air (dua gelas
Tekanan uap: takikardia, paling banyak. Jangan
0,213 hPa pada sianosis.
pernah memberikan
20 °C
apapun melalui mulut
kepada orang yang
tidak sadar.
Konsultasikan dengan
dokter.
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS
Petunjuk Praktikum Kimia Analisa
Physical and
No Name Toxicological
Chemical First Aid Measures
. (Formula) Information
Properties
8. Ethanol Bentuk : cair Toksisitas oral Saran utama : Konsultasikan
(C2H5OH) Warna : tidak akut dengan dokter. Tunjukkan
berwarna LD50 Oral- Tikus – lembar data keselamatan ini
Titik lebur : - pria dan wanita – ke dokter
1440C pada 10.470 mg/kg Terhirup : Pindah orang
1.013,25 hPa Toksisitas inhalasi ke udara segar. Jika
Titik didih : akut tidak bernapas, berikan
78,290C pada LC50 penghirupan - pernapasan buatan
1.013 pHa tikus – pria dan wanita Kontak dengan kulit :
Titik nyala : – 4 h – 124,7 mg/l tanggalkan segera semua
130C ( cawan Toksisitas kulit pakain yang
tertutup ) akut terkontaminasi. Bilaslah
diklasifikasikan banyak )
sebagai mudah
meledak
Sifat oksidator :
tidak ada
Laboratiorum Kimia Analsia dan Kimia Organik Dept. Teknik Kimia FTIRS - ITS