MAKALAH
Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Teknologi Sediaan Setengah Padat & Cair pada
tahun 2019 di semester 5 yang diampu oleh:
Silvia Surini, M.Pharm.Sc., Ph.D. dan Dr. Kurnia SS Putri M. Farm., Apt.
Kelas B – Kelompok 16
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
DEPOK
NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. yang selalu melimpahkan rahmat, hikmah, dan hidayah-
Nya sehingga pemulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai syarat untuk memperoleh
kelulusan pada mata kuliah Teknologi Sediaan Setengah Padat dan Cair di Fakultas Farmasi
Universitas Indonesia.
Kami menyadari tanpa dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak, proposal
penelitian ini akan sulit untuk dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Silvia Surini, M.Pharm.Sc., Ph.D, dan Dr. Kurnia SS Putri, M.Farm., Apt. selaku
pengajar kelas Teknologi Sediaan Setengah Padat & Cair atas bimbingannya selama ini; dan
2. Sahabat dan rekan seperjuangan yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu atas segala
bantuan dan dukungan selama penelitian dan penyusunan proposal penelitian ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberi manfaat bagi mahasiswa maupun pihak-pihak lain yang berkaitan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
BAB II ISI.......................................................................................................................................6
2.1 Evaluasi Sediaan Cair.......................................................................................................6
2.1.1 Evaluasi Umum Sediaan Larutan (Kompendial).........................................................................6
2.1.2 Evaluasi Umum Sediaan Larutan (Non Kompendial).................................................................9
2.2 Identifikasi Evaluasi........................................................................................................10
2.3 Rencana Pengambilan Sampel dan Evaluasi IPC...........................................................10
BAB III PENUTUP......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Sediaan larutan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut,
misal: terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang
saling bercampur (Farmakope Indonesia Edisi V, 2014). Jika dibagi berdasarkan cara
pemberiannya, larutan dibagi menjadi larutan topical dan larutan oral. Larutan oral adalah
sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau
tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran
kosolven-air, sedangkan larutan topical adalah larutan yang biasanya mengandung air tetapi
seringkali mengandung pelarut lain, seperti etanol dan poliol, untuk penggunaan topikal
pada kulit, atau dalam hal Larutan Lidokain Oral Topikal, untuk penggunaan pada
permukaan mukosa mulut (Farmakope Indonesia Edisi V, 2014). Berdasarkan
komposisinya, terdapat larutan elixir yang memakai pelarut utama yaitu alcohol untuk
meningkatkan kelarutan dari zat aktif, dan ada yang bernama sirup dimana konsentrasi gula
pada campuran memiliki konsentrasi yang tinggi.
1.3 Tujuan
D. Uji Stabilitas
Stabilitas merupakan kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang
ditetapkan dan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat
karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat produk dibuat (Dirjen
POM, 1995)
Tujuannya untuk mengetahui bahwa produk masih berada dalam batas yang
dapat diterima selama periode waktu penyimpanan dan penggunaan.
Metode
a. Uji stabilitas jangka pendek
b. Uji stabilitas jangka panjang
Kriteria penerimaan: sediaan tidak mengalami perubahan bau, warna,
penampilan, pertumbuhan mikroba kecuali dinyatakan lain serta kelembaban,
viskositas, ukuran partikel, degradasi produk nilainya tetap seperti sebelum
dilakukan pengujian.
2.2 Identifikasi Evaluasi
1 Uji Organoleptis ✓ ✓ ✓ ✓
2 Uji Penetapan pH* ✓ ✓ ✓ ✓
3 Uji Kejernihan* ✓ ✓ ✓ ✓
7 Uji Efektivitas Pengawet* ✓ ✓
8 Uji Densitas* ✓ ✓ ✓ ✓
10 Uji Kebocoran Wadah ✓ ✓ ✓
11 Uji Stabilitas ✓ ✓ ✓
Kuantitas/L Konsentrasi
No Nama Bahan Fungsi
(gram) (%)
1 Propilenglikol 739,00 73,90 Kosolven
2 Acetaminophen 90,00 9 Zat Aktif
3 Sacharin sodium 17,50 1,75 Pemanis
4 Sodium chloride 8,75 0,875 Buffer
5 Dye red FD&C No. 40 0,05 0,005 Pewarna
6 Flavor wild cherry artificial 2,00 0,2 Perasa
7 Alkohol (etanol) 65,00 6,5 Pelarut
8 Air Murni qs to 1 L qs to 100 Pelarut
Tabel 2. Formula sirup parasetamol
Rencana pengambilan sampel untuk evaluasi IPC sediaan sirup parasetamol dibagi menjadi
3 bagian, yaitu:
1. Pengambilan sampel 1
Uji kejernihan
Uji organoleptis
2. Pengambilan sampel 2
Uji kejernihan
Uji organoleptis
Penetapan pH
Uji densitas
3. Pengambilan sampel 3
Uji volume terpindahkan
Uji kebocoran wadah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada evaluasi sediaan larutan, dapat dilakukan beberapa uji. Menurut kompendial, uji yang
perlu dilakukan antara lain uji penetapan pH, uji kejernihan, uji volume terpindahkan,
penetapan kadar alkohol, uji batas mikroba, uji efektivitas pengawet, dan uji densitas. Uji
lain yang perlu dilakukan untuk sediaan larutan adalah uji organoleptik, freeze thaw stability
testing, uji kebocoran wadah, dan uji stabilitas.
Untuk penetapan kadar alkohol, evaluasi hanya dilakukan untuk sediaan yang mengandung
alkohol seperti ekstrak, eliksir, dan tinctura. Freeze thaw stability testing hanya dilakukan
pada saat evaluasi R&D dan Uji Stabilitas.
3.2 Saran
Mempelajari mengenai teori maupun praktik yang akan digunakan karena berhubungan
dengan literatur maupun pemahaman.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995). Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.