4. Karakteristik lain
Sterilitas - Steril Steril
Pirogen - Bebas pirogen Bebas pirogen
Homogenitas - Homogen Homogen
Tonisitas - Isotonis Isotonis
NO PARAMETER DATA
1. Pemerian Hablur atau serbuk putih atau hamper putih, stabil di udara, secara perlahan-lahan
dipengaruhi oleh cahaya matahari ( FI V hal 1025)
2. Kelarutan Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam eter
3. pH 2-3,8 ( Martindale 28 hal 1643)
4. OTT Piridoksin HCl tidak dapat dicampur dengan larutan alkali, garam,besi dan larutan asam
5. Stabilitas Stabil di udara, secara perlahan-lahan dipengaruhi oleh cahaya matahari
6. Cara sterilisasi Cara sterilisasi A atau C (menurut ForNas)
7. Indikasi Pengobatan dan pencegahan defisiensi vitamin B6
8. Dosis lazim 1h = 50-150mg (ForNas)
9. Cara pemakaian Disuntikan melalui intramuscular
10. Sediaan lazim dan kadar Injeksi larutan
12. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
NO PARAMETER DATA
1. Pemerian Bentuk: Cairan jernih
Warna : Bening tidak berwarna
Bau : Tidak berbau
Rasa : Tidak berasa
(FI 1V Hal 112)
2. Kelarutan Dapat bercampur dengan pelarut polar
3. Ph 5-7
4. OTT Dalam formulasi farmasi, air dapat bereaksi dengan obat dan bahan-bahan, yaitu dapat
menghidrolisis air, bereaksi keras dengan logam alkali
5. Stabilitas Stabil di semua keadaan fisik (dingin, cair, uap air)
6. Cara sterilisasi Dengan pemanasan atau penyaringan
7. Indikasi Sebagai pembawa untuk sediaan injeksi
8. Dosis lazim -
9. Cara pemakaian -
10. Sediaan lazim dan kadar -
12. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah dosis tunggal dari kaca atau plastic tidak lebih besar dari 1 liter.
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
penyaringan
dengan filter 0,2
mikron
3. Bentuk sediaan apa yang ses - Injeksi: - Larutan, karena
uai untuk dibuat sediaan steri Larutan Piridoksin HCl
l injeksi piridoksin HCl mudah larut dalam
Suspensi
Emulsi air.
askorbat 0,1%
10. Cara sterilisasi apa yang - Dengan kalor Uji Sterilisasi Digunakan cara
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
Perhitungan volume Piridoksin HCl yang akan dibuat untuk 1 batch 10 Ampul @ 2 mL adalah:
R/ Injeksi Piridoksin HCL 2 ml
Diketahui: E = 0,36 untuk kadar 2%. Untuk sediaan ampul 2 mL, cairan dilebihkan 0,15 mL
Volume Vit B6 = 2,15 x 3 = 6,45 mL
w untuk kadar 2% 2% x 6,45 mL = 0,129 g
W = 0,9% x Volume Vit B6 – (w x E)
W = 0,9% x 6,45 mL – (0,129 x 0,36)
W = 0,05805 – 0,04644
W = 0,01161
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
Pyridoxin 2%
Sehingga formulasi menjadi
R/ Pyridoxin 0,129 g
Nacl 0,01161 g
NaOH qs
Aqua PI ad 6,45 ml
disiapkan
5. Dibilas piala gelas yang digunakan untuk melarutkan piridoksin HCL dengan sisa API
kemudian disaring ke dalam Erlenmeyer yang berisi filtrat larutan sebelumnya
6. Diisikan larutan obat ke dalam ampul berwarna gelap sebanyak 2,15 ml dengan
menggunakan buret
7. Ditutup ampul dengan panas api dari Bunsen gas
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
INSTRUKSI KERJA
7. Beker glass
8. Aluminium foil
9. Flakon
10. Pinset
11. Spatel
12. Kaca arloji
13. Batang pengaduk
14. Cawan uap
15. Autoklaf
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
Prosedur:
I. PENIMBANGAN
1. Ditimbang masing-masing bahan :
Bahan Jumlah sebenarnya Jumlah yang ditimbang
Piridoksin HCl mg Mg
Aqua Pro Injeksi ml Ml
III.PENYARINGAN I
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Disaring hasil pencampuran dan penghilangan pyrogen dalam
keadaan panas, menggunkan corong yang dilapisi 2 kertas
saring yang telah dibasahi, didinginkan
IV. PENCAMPURAN
1. Dipindahkan hasil saringan I
2. Ditambahkan API ad 44 ml
V. PENYARINGAN II
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
VIII. PENGEMASAN
1. Setelah dingin, diberi etiket pada sediaan
2. Dimasukkan ke dalam kemasan disertai dengan brosur
3. Uji Pirogenitas
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional
Uji Pirogenitas dalam sediaan Injeksi Piridoksin HCl tidak perlu dilakukan karena dalam FI III untuk sediaan lebih dari 10 mL memenuhi
syarat uji pirogenitas pada uji keamanan hayati.
4. Uji Kejernihan
Dalam visualisasi untuk mengetahui ada atau tidaknya pengotor dengan cara:
Periksa wadah bersih dari luar di bawah penerangan cahaya terhalang terhadap refleksi
Dengan menggunakan dasar hitam atau putih. Jika pengotor berwarna gelap dapat terlihat pada dasar puth dan sebaliknya
Perbenihan cair Tuang secara aseptic 3-5 ml ke dalam tabung reaksi steril.
Inkubasi selama 18-24 jam untuk diamati pertumbuhan bakteri dan 3-5 hari untuk diamati pertumbuhan jamur.
6. Uji PH
Cara:
Pemeriksaan pH dengan menggunakan indikator atau pH meter yang dicelupkan ke dalam larutan obat
Bandingkan dengan pH yang diinginkan
Untuk injeksi dalam bentuk cairan. Volume isi netto tiap wadah harus sedikit berlebih dari volume yang ditetapkan. Kelebihan dianjurkan
tertera dalam daftar dibawah ini.
Volume pada etiket Volume tambahan yang dianjurkan
Cairan Encer Cairan Kental
0,5 mL 0,10 mL 0,12 mL
1,0 mL 0,10 mL 0,15 mL
2,0 mL 0,15 mL 0,25 mL
5,0 mL 0,30 mL 0,50 mL
10,0 mL 0,50 mL 0,70 mL
20 mL 0,60 mL 0,90 mL
30 mL 0,80 mL 1,20 mL
50 mL atau lebih 2% 3%
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi Nasional