Anda di halaman 1dari 7

NAMA : RIZKA KIRANAY

NPM : 202214501690

KELAS : R1I

MATA KULIAH : AGAMA

A. BAB 9 ( Ekonomi Islam )


1. Pengertian Ekonomi Islam
Suatu cabangilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang,
menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan ekonomi dengan
cara-cara Islami (cara-cara yg didasarkan atas ajaran Islam yaitu berlandaskan
Al Quran dan Sunah Nabi).

2. Tujuan Ekonomi Islam


 Meningkatkan ekonomi lebih makmur
 Menciptakan ekonomi yang adil dan merata
 Mewujudkan perekonomian yang stabil
 Mewujudkan perekonomian yang menjamin kemerdekaan produksi

3. Pengetian Bank Syariah


Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
“berdasarkan prinsip usaha syariah” yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.

4. Prinsip Syariah
Pasal 1 butir 13 Undang-undang No. 10 tahun 1998, Prinsip syariah
adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain
untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah.
Lima Prinsip Bank Syariah antara lain :
 Prinsip bagi hasil (mudharabah)
 Prinsip penyertaan modal (musharakah)
 Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)
 pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa
pilihan (ijarah)
 pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak
bank oleh pihak lain (ijarah wa itiqna).
5. Fungsi Bank Syariah
 MANAJER INVESTASI. bahwa bank syariah tersebut merupakan
manajer investasi dari pemilik dana yang dihimpun, karena besar-
kecilnya pendapatan (bagi hasil) yang diterima oleh pemilik dana yang
dihimpun sangat tergantung pada keahlian, kehati-hatian, dan
profesionalisme dari bank syariah.
 INVESTOR. Investasi yang sesuai dengan syariah tersebut meliputi
akad Murabahah, sewa-menyewa (leasing), musyarakah, akad
mudharabah, akad Salam atau Istisna’, pembentukan perusahaan atau
akuisisi pengendalian atau kepentingan lain dalam rangka mendirikan
perusahaan, memperdagangkan produk, dan investasi atau
memperdagangkan saham yang dapat diperjualbelikan.
 JASA KEUANGAN. Bank-bank Islam juga menawarkan berbagai
jasa-jasa keuangan lainnya untuk memperoleh imbalan atas dasar
agency contract atau sewa. Contohnya meliputi Letter of Guarantee,
wire transfer, Letter of Credit, dan lain-lain.
 FUNGSI SOSIAL. Konsep perbankan Islam mengharuskan bank-bank
Islam memberikan pelayanan social apakah melalui dana Qard
(pinjaman kebajikan) atau Zakat dan dana sumbangan sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam

6. Prinsip Pasar Modal Syariah


a) Pembiayaan & investasi pada aset atau kegiatan usaha yang halal,
spesifik & bermanfaat, dan dilakukan dengan bagi hasil.
b) Uang adalah alat bantu pertukaran nilai. Pemilik harta menerima bagi
hasil dari manfaat yang timbul dari kegiatan usaha maka pembiayaan
dan investasi harus pada mata uang yang sama dengan pembukuan
kegiatan usaha.
c) Akad yang terjadi antara pemilik harta (investor) dengan pemilik usaha
(emiten) dan tindakan maupun informasi yang diberikan pemilik usaha
serta mekanisme pasar (bursa & self regulating organization lainnya)
tidak boleh menimbulkan keraguan yang menyebabkan kerugian.
d) Investor dan emiten tidak boleh mengambil resiko melebihi
kemampuan (maysir) yang dapat menimbulkan kerugian yang
sebenarnya dapat dihindari.
B. BAB 10 ( Politik Islam )
1. PENGERTIAN POLITIK ISLAM
Istilah politik berasal dari kata politics ( bahasa inggris) yang
bermakna mengatur, strategi, cara, dan jalan untuk meraih kekuasaan.
Dalam Islam istilah politik dikenal dengan siyasah syar’iyyah yang
kemudian populer diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia dengan
politik islam.
Secara bahasa siyasat berasal dari kata sa-sa yang berarti mengatur,
mengurus, memerintah, memimpin, mengarahkan dan mengendalikan
sesuatu.
2. Tujuan Politik Islam
Menurut Abdul Wahab Khallaf, Tujuan utama yang hehndak dicapai
dari politik Islam adalah terciptanya system pengaturan negara yang islami
serta terciptanya suatu system politik yang adil .
3. Nilai-nilai Dasar Politik Islam
 Keharusan musyawarah dalam menyelesaikan maslah-masalah
ijtihadiyah (Q.S. Asy Syura:38, Al Imran:159)
 Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S. Al
Mu’minun:52)
 Keharusan menaati Allah, Rasul, dan Ulil Amri (Q.S. An Nisa:59)
 Keharusan mendamaikan konflik antar kelompok dalam
masyarakat (Q.S. Al Hujurat:9)
 Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil
(Q.S. An Nisa:58)

4. Prinsip Politik Islam


 Perinsip Amanat
 Prinsip Keadilan
 Prinsip ketaatan
 Prinsip Musyawarah
C. BAB 11 ( Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi Dalam Islam )
1. Pengertian HAM
Menurut JAN MATERSON (KOMISI HAM PBB), HAM adalah hak
yang melekat pada diri manusia yang tanpanya manusia mustahil hidup.
HAM dalam pandangan Islam diakui bersifat teosentris (segala
sesuatunya dipusatkan / dikembalikan pada tuhan),
Kewajiban yang dibebankan kepada manusia itu sendiri terbagi dalam
dua kategori: huququllah (memenuhi hak-hak Allah), dan huququl ‘ibad
(memenuhi hak-hak manusia).

2. Urgensitas HAM Dalam Kehidupan Manusia


 Menjaga hubungan baik negara dengan rakyat
 Melindungi hak hak rakyat
 Usaha pemberdayaan konsep Civil Society dengan nilai nilai dasar
persamaan, kebebasan dan keadilan.

3. Prinsip-prinsip HAM
Prinsip-prinsip HAM dalam Al-Qur’an dan Hadits antara lain:
a. Mengakui persamaan manusia (hanya taqwa sebagai pembeda di
hadapan tuhan)
b. Mengakui kemuliaan /ketinggian martabat manusia (dibanding
makhluk lain)
c. Prinsip kebebasan menyatakan pendapat (mendorong banyak tahu,
berfikir, berani menyatakan kebenaran)
d. Prinsip kebebasan beragama

4. Prinsip Demokrasi Islam


Demokrasi islam adalah system yang mengukuhkan konsep-konsep
islami yang sudah lama berakar ,berikut prinsip-prinsip demokrasi islam
antara lain:
 Musyawarah atau as-syura
 Adil atau al-adl
 Memenuhi kepercayaan atau al-amanah
 Tanggung jawab atau al-masuliyyah
 Kebebasan atau al-hurriyah
D. BAB 12 ( Masyarakat Madani )
1. Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah sejumlah orang yang menjunjung tinggi
nilai, norma, hukum yang ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan
tekhnologi yang berperadaban dengan suatu tujuan dan kebudayaan yang
sama.
Bisa dikatakan sebagai masyarakat demokratis dimana para
anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam
menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan - kepentingannya.
dimana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi
kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program
pembangunan di wilayahnya.

2. Sendi Masyarakat Madani


Menurut Dr. Ahmad Sathori, dalam rangka menuju masyarakat
madani, Rasulullah mencanangkan empat sendi yaitu :
 Pertama, akidah Islam sebagai titik tolak menuju tersebarnya Islam
ke seluruh dunia.
 Kedua, masyarakat Islam sebagai titik tolak menuju terciptanya
masyarakat terbaik dan moderat
 Ketiga, perundang- undangan Islam sebagai awal perubahan
menuju kehidupan sejahtera masa kini dan mendatang.
 Keempat, kekuatan Islam sebagai titik tolak menuju perdamaian
internasional.

3. Masyarakat Madani dan Investasi Demokrasi


a) Masyarakat madani menjadi pemimpin pendapat (opini leader)
dalam kehidupan masyarakat dan negara.
b) Masyarakat madani mendorong terciptanya masyarakat demokrasi
dan inovatif.
c) Masyarakat madani terbentuk bila masyarakat realistis dalam
menghadapi konflik
E. BAB 13 ( Toleransi Antar Umat Beragama)
1. Pengertian
Kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama
yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai
kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Pemeliharaan kerukunan umat beragama adalah upaya bersama umat
beragama dan Pemerintah di bidang pelayanan, pengaturan, dan pemberdayaan
umat beragama.

2. Tantangan Umum Keberagaman


Liberalisme yaitu penafsiran teks yang sangat bebas dan bahkan tanpa
mengindahkan terhadap kaidah-kaidah penafsiran teks. Sangat melebih-lebihkan
konteks.
Radikalisme, yaitu penafsiran teks yang sangat ketat tanpa melakukan
verifikasi empirik. Sangat melebihkan-lebihkan teks.

3. Rahmatan lil ‘âlamin


“Dan tiadalah Kami utus engkau (ya Muhammad) melainkan sebagai rahmat
bagi seluruh alam” (TQS. AL Anbiya 107).
Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, melainkan dalam rangka rahmat
Kami bagi seluruh alam dalam agama maupun dunia, sebab manusia dalam
kesesatan dan kebingungan (Syaikh An Nawawi Al Jawi dalam tafsir Marah
Labid (Tafsir Munir) Juz II/ 47).
Rahmat Allah SWT ini bukanlah berkaitan dengan pribadi Muhammad saw.
sebagai manusia, tapi sebagai rasul yang diutus untuk membawa syari’at yang
memang paling unggul dibandingkan aturan-aturan atau agama yang ada di dunia

4. Upaya Menumbuhkan Kerukunan Hidup Beragama


 Mempelajari agama lain untuk kembali keagamanya dengan keyakinan
yang makin mantap
 Melihat keparalelan dalam setiap agama untuk mempertebal toleransi
 Dialog Antar umat Beragama bertujuan menumbuhkan pemahaman,
komunikasi untuk menjembatani jurang ketidak tahuan dan
kesalahpahaman.
F. BAB 14 ( Taqwa )
1. Pegertian Taqwa
Yang dimksud taqwa ialah sikap mental seseorang yang selalu ingat dan
waspada terhadap sesuatu dalam rangka memelihara dirinya dari noda dan dosa,
selalu berusaha melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar, pantang
berbuat salah dan melakukan kejahatan pada orang lain, diri sendiri dan
lingkungannya.
Taqwa kepada Allah adalah jika dalam pandangan Allah seseorang selalu
berada dalam keadaan tidak melakukan apa yang dilarang-Nya, dan Dia
melihatnya selalu.

2. Ruang lingkup Taqwa


 Hubungan Manusia dengan ALLAH SWT
 Hubungan manusia dengan hati nurani dan dirinya sendiri
 Hubungan manusia dengan sesama manusia
 Hubungan manusia dengan lingkungan hidup

3. Ciri- ciri Orang Taqwa Menurut Al-qur'an


Dalam surat al baqarah 2 - 5 : Al Kitab ini (Al Quran) adalah petunjuk buat
orang yang bertaqwa, dengan ciri ;
a) Beriman kepada yang Ghaib.
b) Mendirikan Shalat.
c) Menafkahkan sebagian rezeki yang Allah kurniakan kepadanya.
d) Beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad saw) dan
sebelum mu.
e) Yakin kepada hari akhirat.

4. Tanda- Tanda Orang Beriman


 Selalu beribadah kepada Allah semata, bukan kepada selain Allah, dan
dalam beribadah itu ia tidak mengharapkan apapun kecuali ridha dan
maghfirahNya.
 Selalu beramal saleh dan memakmurkan bumi, karena ia sadar bahwa
kehadirannya di muka bumi ini adalah sebagai hamba Allah dan khalifah.
 Berakhlak karimah dan menjaga martabat dirinya agar tidak terjerumus
kedalam lembah kenistaan

5. Pengaruh Iman dalam Kehidupan


 Iman melenyapkan kepercayaan kepada kekuasaan benda
 Iman memberi keberuntungan
 Iman menanam semangat berani menghadapi maut
 Iman mencegah penyakit
 Iman memberikan ketentraman jiwa

Anda mungkin juga menyukai