Anda di halaman 1dari 15

DEMOKRASI DAN SISTEM POLITIK

DALAM ISLAM

Kelompok 8 :

Ayu lestari

Ivana Cahyadewi Rosita
Sistem politik dalam islam

1. Konsep demokrasi dan kontribusi politik umat islam


2. Sistem politik dalam islam
DEMOKRASI DAN SISTEM POLITIK DALAM ISLAM

Pendahuluan :

Persoalan demokrasi dan system politik dalam Islam masih menjadi persoalan dan
perdebatan yang serius dalam khazanah dan pergerakan politik Umat Islam dalam memposisikan
dirinya dalam kancah perpolitikan. Sampai saat ini perdepatan dalam merumuskan dan
mengaktualisasikan demokrasi dan sistem politik Islam yang ideal di masyarakat masih terjadi
pro-kontra dikalangan umat Islam, karena secara eksplisit di al-Qur’an ataupun hadis tidak
ditemukan secara pasti model system politik Islam yang harus ditegakkan, semua serba multi
tafsir. Sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, Anda diharapkan untuk dapat
mengetahui dan memahami terkait seluk beluk demorasi dan sisitem politik Islam di lapangan.
Dalam modul ini kita mengkaji pengertian demokrasi dan ruanglingkung sisitem politik Islam.
DEMOKRASI DAN SISTEM POLITIK DALAM ISLAM

Demokrasi dalam Islam dianggap sebagai sistem yang Demokratis dalam


kerangka konseptual Islam, banyak perhatian diberikan pada beberapa aspek
dalam konsep-konsep Islam yang sudah lama berakar, yaitu musyawarah
(syura), persetujuan (ijma’), dan penilaian in- PAI ( Modul Kuliah Pendidikan
Agama Islam ) 163 terpretative yang mandiri (ijtihad). Perlunya musyawarah
merupakan konsekuensi politik kekhalifahan manusia.
KONSEP DEMOKRASI DAN KUNTRIBUSI POLITIK UMAT ISLAM

A. Pengertian Demokrasi dalam Islam

Politik Islam yang disebut juga sebagai “as-Siyāsah asy-Syar’iyyah”. Secara bahasa
terdiri dari dua kata “as-Siyāsah” dan “asy-Syar’iyyah.Kata “as-Siyâsah” diderivasi dari kata
kerja: ً‫سَاس‬-َ‫ْس ُوَس ي‬-ُ‫ َةسَاِيس‬yang maknanya berkisar pada: mengurusi, mengelola, mengatur
sesuatu (sesuai) dengan kemaslahatan (kepentingan). Sedangkan kata “asy-Syar’iyyah”
secara bahasa berarti dinisbatkan pada syariat. Kata “Syari’ah” berarti jalan, metode atau
cara. Yang dimaksud di sini adalah syariat Islam. Jadi, yang dimaksud dengan “as-Siyâsah
asy-Syar’iyyah” (Politik Islam) secara bahasa bermakna mengurus sesuatu sesuai
kemaslahatan (umat) berdasarkan syariat Islam.
Secara istilah, politik Islam adalah “Pengaturan urusan negara Islam yang tidak
terdapat nash jelas mengenai hukumnya atau yang kondisinya berubah-ubah (dinamis) yang
mengandung kemaslahatan bagi umat dimana (kemaslahatan) itu sejalan (sesuai) dengan
hukum-hukum syariat dan dasar-dasarnya secara umum.”
B. Kontribusi Politik Umat Islam

Islam sebagai sebuah agama yang mencakup persoalan spiritual dan politik telah
memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap kehidupan politik di Indonesia.
Pertama ditandai dengan munculnya partai-partai yang berasaskan Islam serta partai
nasionalis yang berbasis umat Islam. Kedua ditandai dengan sikap pro aktifnya tokoh-tokoh
politik Islam terhadap keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia, sejak proses
kemerdekaan, masa-masa mempertahankan kemerdekaan, masa pembangunan hingga masa
reformasi. Islam telah menyumbang banyak pada Indonesia, seperti: membentuk civic
culture (budaya bernegara), national solidarity, ideology jihad, dan terwujudnya persatuan
dan kesatuan (Kuntowijoyo). Akhirnya umat Islam Indonesia dapat menyetujui Pancasila
dan UUD 1945 sebagai dasar negara, demi menjujung tinggi kesatuan dan keutuhan bangsa,
juga karena memang nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dibenarkan oleh ajaran Agama
Islam. Disisi lain Pancasila juga berfungsi sebagai nuktah-nuktah kesepakatan antar
berbagai golongan untuk mewujudkana kesatuan politik bersama demi kejayaan bangsa
Indonesia.
Pendapat terkait pemikiran bahwa demokrasi adalah
system kafir

Islam tidak menerima demokrasi secara mutlak dan juga


tidak menolak secara mutlak, Dalam demokrasi, kekuasaan
legislatif membuat dan menetapkan hukum secara mutlak
berada di tangan rakyat. Sementara, dalam sistem syura
(islam) kekuasaan tersebut merupakan wewenang allah
KONSEP DEMOKRASI DALAM ISLAM .

Prinsip dan konsep demokrasi dalam islam adalah,keikutsertaan


rakyat dalam mengontrol, mengangkat, dan menurukan pemerintah,
serta dalam menentukan sejumlah kebijakan lewat wakilnya
Pandangan islam tentang demokrasi


Islam tidak menerima demokrasi secara mutlak dan juga tidak menolaknya
secara mutlak
kontribusi umat Islam dalam kehidupan berbangsa

Umat islam harus menjadi perekat persatuan. Indonesia adalah negara yang menjemuk
dalam seluruh aspeknya. Umat islam harus menjadi penjaga identitas dan karakter
bangsa
Garis-garis besar politik islam atau siasah islam meliputi 3 aspek :

1. Siasah Dusturiyah (Tata Negara dalam Islam)


2. Siasah Dooliyyah (Hukum politik yang mengatur hubungan antara satu negara dengan
negara yang lain)
3. Siasah Maliyyah (Hukum politik yang mengatur sistem ekonomi negara)
Prinsip-prinsip Dasar Politik Dalam Islam
Perlindungan Jiwa Raga dan
Harta masyarakat

Al-Musyawarah (Musawarah) Agama Islam mengakui dan melindungi hak


milik perseorangan, asal diperolenya
Penentuan kebijaksanaan pemerintah dengan jalan yang halal. Sebab itu,
dalam system pemerintahan Islam diperintahkan kepada orang-orang beriman,
haruslah didasarkan atas kesepakatan supaya
musyawarah. Karena itu musyawarah jangan memakan atau mengambil harta
merupakan sesamanya dengan jalan yang tidak halal. Itu
prinsip penting dalam politik Islam. namanya memakan harta yang haram.
Musyawarah yang dimaksudkan adalah Mengambil dan memakan harta orang lain
pembahsan dengan cara
bersama, tujuan bersama untuk mencapai yang tidak halal itu banyak macamnya,
suatu keputusan dan keputusan itu misalnya dengan jalan mencuri, merampas,
merupakan menipu,
penyelesaian dari suatu masalah yang kemenangan judi, uang suap, jual beli
dihadapi bersama. barang yang terlarang dan riba.
Prinsip-prinsip Dasar Politik Dalam Islam
Al 'Adaalah (Keadilan) Al-Musaawah (Persamaan)

Agama Islam menempatkan aspek keadilan


pada posisi yang amat tinggi dalam system Prinsip persamaan berarti bahwa setiap
perundang-undangannya. Banyak sekali individu dalam masyarakat mempunyai
ayat-ayat al-Quran yang memerintahkan hak
berbuat sama, juga mempunyai kebebasan
adil dalam Al-Hurriyyah
segala aspek(Kemerdekaan)
kehidupan dalam berpendapat, tanggung jawab
manusia. dan dalam
melaksanakan tugas- tugas
kemasyarakatan tanpa diskriminasi.
Tetapi kebebasan di sini mengandung
makna yang lebih positif, yaitu kebebasan bagi warga
negara untuk memilih suatu yang lebih
baik, atau kebebasan berfikir yang lebih baik dan mana yang
lebih buruk, sehingga proses
berfikir ini dapat melakukan perbuatan yang baik sesuai
dengan pemikiranya.
RANGKUMAN

Masalah musyawarah ini dengan jelas di sebutkan dalam Al-Qur’an surat 42: 28, yang
isinya berupa perintah kepada para pemimpin dalam kedudukan apa pun untuk
menyelesaikan urusan mereka yang dipimpinnya dengan cara bermusyawarah. Dengan
demikian, tidak akan terjadi kesewenang-wenangan dari seorang pemimpin kepada rakyat
yang di pimpinnya. Islam sebagai sebuah agama yang mencakup persoalan spiritual dan
politik telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap kehidupan politik di
Indonesia. Pertama ditandai dengan munculnya partai-partai yang berasaskan Islam serta
partai nasionalis yang berbasis umat Islam. Kedua ditandai dengan sikap pro aktifnya tokoh-
tokoh politik Islam terhadap keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia, sejak proses
kemerdekaan, masa-masa mempertahankan kemerdekaan, masa pembangunan hingga masa
reformasi.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai