Anda di halaman 1dari 9

P.A.

I
Pembina Mata Kuliah:
Muhammad
KELAS
21Haidlor, LC.,M..Pd.I

Anggota Kelompok:
Ahmad Andy Irwanto
Candra Maulidi Arief
Deryan Evan Ramadhan
Diah Cahya Utami
Endah Putri Tanjung Sari
Muhammad Indra Laksana
Reza May Anggita
Rina Dian Safitri
Sumiati

KELOMPOK:

KONTRIBUSI UMAT ISLAM DALAM


PERUMUSAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI
INDONESIA

PENDAHULUAN

Sebelum islam masuk ke Indonesia, rakyat Indonesia


menganut hukum adat
yang bermacam-macam
sistemnya dan sangat majemuk. Tetapi setelah islam
datang dan menjadi agama resmi di berbagai kerajaan
nusantara, maka hukum islampun menjadi hukum resmi
di berbagi kerajaan-kerajaan tersebut dan tersebar
menjadi hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Selain itu hukum islam dalam berbagai macam
peraturan
perundang-undangan
telah
memperoleh
tempat yang secara konstitusional yuridis. Pada saat-saat
itulah para pemimpin menginginkan islam untuk kembali
menjalankan hukum islam setelah secara tidak langsung
hukum islam dikebiri melalui teori receptive.

Beberapa kontribusi umat Islam dalam perumusan dan


penegakan hukum indonesia, yaitu :
1. Lahirnya UUD 1945
Peranan Umat Islam dalam Mempersiapkan dan Meletakkan Dasardasar Indonesia Merdeka.Dalam upaya mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia, tidak disangsikan lagi peran kaum muslimin terutama para
ulama. Mereka berkiprah dalam BPUPKI yang dibentuk tanggal 1
maret 1945.

2. Lahirnya UU Perkawinan
Pengaturan perkawinan di Indonesia tidak dapat lepas dari
keterlibatan tiga pihak/kepentingan, yaitu kepentingan agama,
kepentingan negara dan kepentingan perempuan.

3. Lahirnya Peradilan Agama


Hal ini diperoleh karena masyarakat Islam sebagai salah satu
komponen anggota masyarakat adalah orang yang paling taat hukum,
baik secara perorangan maupun secara kelompok. Lahirnya Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan memperkokoh
keberadaan pengadilan agama

4. Pengelolaan Zakat
Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan Zakat

FUNGSI HUKUM ISLAM


PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri manusia membutuhkan pertolongan satu sama lain
dan memerlukan organisasi dalam memperoleh kemajuan
dan dinamika kehidupannya. Setiapa individu dan kelompok
sosial memiliki kepentingan. Namun demikian kepentingan
itu tidak selalu sama satu sama lain, bahkan mungkin
bertentangan. Agar kepentingan individu dapat dicapai
secara adil, maka dibutuhkanpenegakkan aturan. Aturannya
adalah yang kemudian disebut dengan hukum islam yang
dan menjadi pedomaan setiap pemeluknya. Dalam hal ini
hukum islam memiliki tiga orientasi, yaitu:
1. Mendidik individu (tahdzib al-fardi) untuk selalu menjadi
sumber kebaikan,
2. Menegakkan keadilan (iqamat al-adl),
3. Merealisasikan kemashlahatan (al-mashlahah).

Sedangkan Prinsip hukum islam dirumuskan menjadi


empat, yaitu:
Prinsip Ibadah.
Fungsi utama hukum Islam adalah untuk beribadah kepada
Allah SWT.
Prinsip Amar Maruf Nahi Munkar.
Hukum Islam sebagai hukum yang ditunjukkan untuk
mengatur hidup dan kehidupan umat manusia, jelas dalam
praktik akan selalu bersentuhan dengan masyarakat.
Prinsip Zawajir.
Prinsip ini berfungsi terlihat dalam pengharaman
membunuh dan berzina, yang disertai dengan ancaman
hukum atau sanksi hukum.
Prinsip Tandhim wa Islah al-Ummah.
Prinsip hukum Islam selanjutnya adalah sebagai sarana
untuk mengatur sebaik mungkin dan memperlancar proses
interaksi sosial, sehingga terwujudlah masyarakat yang
harmonis, aman, dan sejahtera.

HAM DI LIHAT DARI PANDANGAN ISLAM


PENDAHULUAN
Hak asasi manusia dalam Islam tertuang secara jelas
untuk kepentingan manusia, lewat syariah Islam yang
diturunkan melalui wahyu. Menurut syariah, manusia adalah
makhluk bebas yang mempunyai tugas dan tanggung jawab,
dan karenanya ia juga mempunyai hak dan kebebasan.
Dasarnya adalah keadilan yang ditegakkan atas dasar
persamaan atau egaliter, tanpa pandang bulu.
Artinya, tugas yang diemban tidak akan terwujud tanpa
adanya kebebasan, sementara kebebasan secara eksistensial
tidak terwujud tanpa adanya tanggung jawab itu sendiri.
Sistem HAM Islam mengandung prinsip-prinsip dasar tentang
persamaan, kebebasan dan penghormatan terhadap sesama
manusia.

Pengaturan Hak Asasi Manusia dalam Hukum Islam


Al-Quran dan Sunnah sebagai sumber hukum dalam Islam
memberikan penghargaan yang tinggi terhadap hak asasi manusia.
Al-Quran sebagai sumber hukum pertama bagi umat Islam telah
meletakkan dasar-dasar HAM serta kebenaran dan keadilan, jauh
sebelum timbul pemikiran mengenai hal tersebut pada masyarakat
dunia. Ini dapat dilihat pada ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam Al-Quran, antara lain :

Dalam Al-Quran terdapat sekitar 80 ayat tentang hidup,


pemeliharaan hidup dan penyediaan sarana kehidupan.

Al-Quran juga menjelaskan dalam sekitas 150 ayat tentang


ciptaan dan makhluk-makhluk, serta tentang persamaan dalam
penciptaan.

Al-Quran telah mengetengahkan sikap menentang kezaliman


dan orang-orang yang berbuat zalim dalam sekitar 320 ayat,
dan memerintahkan berbuat adil dalam 50 ayat yang
diungkapkan dengan kata-kata : adl, qisth dan qishash.

Dalam Al-Quran terdapat sekitar 10 ayat yang berbicara


mengenai larangan memaksa untuk menjamin kebebasan
berpikir, berkeyakinan dan mengutarakan aspirasi.

DEMOKRASI DALAM ISLAM


PENDAHULUAN
Dalam penjelasan mengenai demokrasi dalam
kerangka konseptual islam, banyak perhatian diberikan
pada beberapa aspek khusus dari ranah sosial dan politik.
Demokrasi
islam
dianggap
sebagai
sistem
yang
mengukuhkan konsep-konsep Islami yang sudah lama
berakar, yaitu musyawarah (syura), persetujuan (ijma),
dan penilaian interpretative yang mandiri (ijtihad).
Seperti banyak konsep dalam tradisi politik Barat,
istilah-istilah ini tidak selalu dikaitkan dengan pranata
demokrasi dan mempunyai banyak konteks dalam wacana
Muslim dewasa ini. Namun, lepas dari konteks dan
pemakaian lainnya, istilah-istilah ini sangat penting dalam
perdebatan
menyangkut
demokratisasi
dikalangan
masyarakat muslim.

Prinsip-prinsip demokrasi dalam islam:

Pertama, Syura merupakan suatu prinsip tentang cara pengambilan


keputusan yang secara eksplisit ditegaskan dalam al-Quran. Misalnya
saja disebut dalam QS. As-Syura:38 dan Ali Imran:159.
Kedua, al-adalah adalah keadilan, artinya dalam menegakkan hukum
termasuk rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus
dilakukan secara adil dan bijaksana.
Ketiga, al-Musawah adalah kesejajaran, artinya tidak ada pihak yang
merasa lebih tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan
kehendaknya. Penguasa tidak bisa memaksakan kehendaknya
terhadap rakyat, berlaku otoriter dan eksploitatif.
Keempat, al-Amanah adalah sikap pemenuhan kepercayaan yang
diberikan seseorang kepada orang lain. Oleh sebab itu kepercayaan
atau amanah tersebut harus dijaga dengan baik.
Kelima, al-Masuliyyah adalah tanggung jawab. Sebagaimana kita
ketahui bahwa, kekuasaan dan jabatan itu adalah amanah yangh
harus diwaspadai, bukan nikmat yang harus disyukuri, maka rasa
tanggung jawab bagi seorang pemimpin atau penguasa harus
dipenuhi.
Keenam, al-Hurriyyah adalah kebebasan, artinya bahwa setiap orang,
setiap warga masyarakat diberi hak dan kebebasan untuk
mengeksperesikan pendapatnya.

Anda mungkin juga menyukai