Anda di halaman 1dari 18

Politik dalam islam

Disusun oleh:
Teguh Wiyono, M.Pd.I
Univeritas Harapan Bangsa Purwokerto
Tujuan materi
• Mahasiswa mampu menjelaskan
Pengertian politik islam
• Mahasiswa mampu menjelaskan Prinsip
politik islam
• Mahasiswa mampu menjelaskan
Kontribusi umat islam dalam perpolitikan
nasional
Pengertian politik
• Politik menurut bahasa berasal dari bahasa arab
(siyasah) berasal dari kata saasa.
• Dimana politik ( siyasah) secara bahasa artinya adalah
memimpin, mengatur, melatih dan memerintah. Lalu
kemudian juga disebut sebagai (saasa al-qoum). Saasa
al-qoum berarti seseorang itu memerintah, mengatur,
melatih dan memerintah seorang kaum.
• Secara terminologis dalam Lisan alArab, siasah adalah
mengatur atau memimpin sesuatu dengan cara yang
membawa kepada kemaslahatan.
Dalil

• Artinya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu


menunaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan
(memerintahkan kebijaksanaan) di antara kamu supaya
menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya
Allah maha mendengar lagi maha melihat. (QS. An-Nisa : 58)
Dalil

• Wahai orang-orang yang beriman Taatilah Allah, taatilah rasul,


dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisih
tentang sesuatu, maka kembalikan kepada Allah (al-Qur’an)
dan Rasul (Sunnah) jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) lagi lebih baik akibatnya“ (QS. An-Nisa : 59)
Keterangan..
• Kedua ayat di tersebut dinilai oleh para ulama sebagai prinsip-
prinsip pokok yang menghimpun ajaran Islam tentang
kekuasaan dalam pengertian tanggung jawab terhadap
amanahnya serta kekuasaan Allah SWT. Hal ini menandakan
bahwa semua aspek kehidupan manusia telah diatur oleh
Allah SWT melalui konstitusi yang ada di dalam Alquran, ini
menandakan adanya syumuliatul Islam.
• Amanat dimaksudkan berkaitan dengan banyak hal, salah satu
di antaranya adalah perlakuan adil. Keadilan yang dituntut ini
bukan hanya terhadap kelompok, golongan, atau kaum muslim
saja, tetapi mencakup seluruh manusia bahkan seluruh
makhluk
Lanjutan...
• Dari kajian tekstual di atas, menggambarkan bahwa kekuasaan yang
paling hakiki adalah milik Allah Swt. Allah adalah pemilik segala
sesuatu, sesuai yang difirmankan di dalam Surat Al-Maidah : 18
“Allah adalah pemilik kerajaan langit dan bumi serta apa yang
terdapat antara keduanya” (Qs Al-Ma-idah:18). Adapun di dunia,
maka di samping Dia melimpahkan sebagian kekusaan_Nya kepada
makhluk, Dalam konteks kekuasaan politik, Alquran memerintahkan
Nabi Muhammad SAW. Untuk menyampaikan pernyataan tegas
berikut: “Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan,
Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan
Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau
muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang
yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Ali
Imran : 26).
Prinsip politik dalam islam
• Prinsip Kedaulatan
Prinsip kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi dalam suatu negara.
Kedaulatan yang mutlak dan legal adalah milik Allah. Kedaulatan tersebut
dipraktikkan dan diamanahkan kepada manusia selaku khalifah di muka
bumi (Surat Yusuf ayat 40)
• Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan adalah kunci utama penyelenggaraan negara. Keadilan
dalam hukum menghendaki setiap warga negara sama kedudukannya di
depan hukum. Seperti yang dicontohkan ketika Rasulullah SAW memulai
membangun negara Madinah. (QS. An-Nisa: 58)
• Prinsip Musyawarah dan Ijma
Musyawarah atau ijma adalah proses pengambilan keputusan dalam
semua urusan kemasyarakatan yang dilakukan melalui konsensus dan
konsultasi dengan semua pihak. Kepemimpinan negara dan pemerintahan
harus ditegakkan berdasarkan persetujuan rakyat melalui pemilihan secara
adil, jujur, dan amanah. (QS. Ali Imran: 159)
Lanjutan...
• Prinsip Persamaan
Prinsip persamaan didasarkan pada Surat Al Hujurat ayat 13,
• Hak dan Kewajiban Negara dan Rakyat
Semua warga negara dijamin hak-hak dasar tertentu (QS. An-Nisa:
59). Beberapa hak warga negara yang perlu dilindungi yakni:
Jaminan terhadap keamanan pribadi
1. Hak untuk mendapatkan pelayanan hukum secara adil tanpa
diskriminasi
2. Kemerdekaan untuk mengeluarkan pendapat dan berkumpul
3. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak
4. Harga diri dan harta benda
5. Pelayanan medis dan kesehatan, serta
6. Keamanan untuk melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi.
Lanjutan....
• Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Amar ma'ruf nahi munkar adalah sebuah
mekanisme check and balancing dalam sistem
Politik Islam. Seorang pemimpin dalam pandangan
mayoritas Islam bukan seorang yang suci. Oleh
karenanya, sangat mungkin untuk dikritisi dan
dinasihati (QS. Ali Imran: 104)
Tujuan Politik Menurut Islam
• Tujuan sistem politik Islam ialah untuk
membangunkan sebuah sistem pemerintahan
dan kenegaraan yang tegak di atas dasar untuk
melaksanakan seluruh hukum syari'at
Islam.Tujuan utamanya ialah untuk menegakkan
sebuah negara Islam atau Darul Islam.
• Dengan adanya pemerintahan yang mendukung
syari'ah, maka akan tertegaklah al Din dan
berterusanlah segala urusan manusia menurut
tuntutan tuntutan al Din tersebut.
Kontribusi agama Islam dalam berpolitik

• Moralitas dan Etika: Agama Islam memberikan panduan etika dan


moral yang dapat membentuk perilaku politik. Prinsip-prinsip seperti
kejujuran, keadilan, amanah, dan kepedulian terhadap kepentingan
umum sangat ditekankan dalam Islam. Ini dapat memotivasi para
pemimpin dan politisi Muslim untuk bertindak dengan integritas dan
bertanggung jawab.
• Keadilan Sosial: Ajaran Islam menekankan pentingnya keadilan sosial
dan distribusi kekayaan yang merata. Dalam konteks politik, hal ini
dapat tercermin dalam upaya untuk menciptakan kebijakan publik yang
mendukung kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial,
dan memastikan hak-hak sosial ekonomi.
• Partisipasi Politik: Agama Islam mendorong partisipasi aktif dalam
urusan publik. Ini mencakup partisipasi dalam pemilihan umum,
advokasi kebijakan, dan kontribusi dalam pembangunan masyarakat.
Pemikiran politik Islam dapat mengajak umat Muslim untuk terlibat
dalam pembentukan kebijakan yang mencerminkan nilai-nilai agama.
Lanjutan ....
• Kesejahteraan Sosial: Konsep zakat (sumbangan amal) dalam Islam
menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan sosial. Politisi Muslim dapat
memperjuangkan kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat,
termasuk pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial.
• Kerjasama antar Umat Beragama: Islam mengajarkan toleransi dan kerjasama
antar umat beragama. Dalam konteks politik, hal ini dapat tercermin dalam
upaya untuk membangun dialog antar agama, memperjuangkan hak-hak
minoritas, dan menciptakan lingkungan sosial yang inklusif.
• Ketentuan Hukum dan Keadilan: Beberapa kelompok atau individu yang
berbasis Islam mungkin mendukung penerapan prinsip-prinsip hukum syariah
dalam konteks tertentu. Ini bisa melibatkan penggunaan norma-norma Islam
dalam proses peradilan dan pembuatan hukum.
• Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan: Konsep khilafah atau
kepemimpinan yang adil dalam Islam dapat diartikan sebagai tanggung jawab
untuk memelihara dan menjaga bumi serta sumber daya alam. Dalam politik,
ini dapat mendorong upaya untuk menciptakan kebijakan lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan.
kontribusi politik Islam dalam
konstitusi Indonesia:
• Pancasila sebagai Dasar Negara: Pancasila, yang menyatukan
lima sila, merupakan dasar negara Indonesia. Sila pertama,
"Ketuhanan Yang Maha Esa," mencerminkan prinsip dasar
kepercayaan kepada Tuhan. Meskipun Pancasila secara resmi
bersifat sekuler, nilai-nilai ini konsisten dengan ajaran-ajaran
Islam.
• Kebebasan Beragama: Konstitusi Indonesia menjamin
kebebasan beragama dalam Pasal 29. Kebebasan beragama ini
mencakup hak untuk memeluk dan menjalankan ajaran
agama, termasuk agama Islam. Hal ini sesuai dengan prinsip
Islam yang mengakui kebebasan beragama.
Lanjutan...
• Syariah dan Hukum Islam: Meskipun secara umum hukum di Indonesia
bersifat sekuler, beberapa provinsi di Indonesia memiliki kewenangan
untuk menerapkan hukum syariah dalam konteks tertentu, terutama
dalam urusan keluarga dan peradilan agama. Ini mencerminkan
kontribusi politik Islam dalam konteks hukum di beberapa wilayah.
• Lembaga-Lembaga Islam: Konstitusi Indonesia mengakui keberadaan
lembaga-lembaga Islam, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
Badan Wakaf Indonesia (BWI). Lembaga-lembaga ini memiliki peran
dalam memberikan pandangan dan saran terkait isu-isu keagamaan
dan sosial.
• Pendidikan Agama: Konstitusi juga mencerminkan kontribusi politik
Islam melalui pengakuan dan dukungan terhadap pendidikan agama di
sekolah-sekolah. Meskipun pendidikan agama bersifat umum dan
terbuka untuk berbagai agama, hal ini mencerminkan penghormatan
terhadap kepentingan umat Islam.
Peran agama dalam mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa
• Moral dan Etika Bersama: Agama sering memberikan
kerangka etika dan moral bersama yang dapat menjadi dasar
bagi nilai-nilai bersama dalam masyarakat. Prinsip-prinsip
moral yang diakui oleh mayoritas penduduk, yang mungkin
terkait dengan ajaran agama tertentu, dapat menyatukan
masyarakat dan menciptakan fondasi moral bersama.
• Penghormatan terhadap Kebhinekaan: Beberapa ajaran
agama menekankan nilai-nilai toleransi, penghargaan
terhadap perbedaan, dan kerukunan antarumat beragama.
Ketika agama diterapkan dengan benar, dapat mendorong
sikap penghormatan terhadap keberagaman, yang pada
gilirannya dapat memperkuat persatuan dalam suatu bangsa.
Lanjutan....
• Partisipasi Sosial: Agama seringkali mendorong partisipasi aktif
dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Ketika kelompok-
kelompok agama bekerja bersama untuk tujuan kemanusiaan dan
kebaikan bersama, hal ini dapat memperkuat ikatan sosial dan
mempromosikan persatuan.
• Ritual dan Tradisi Bersama: Agama sering memainkan peran
penting dalam ritual dan tradisi yang diikuti oleh umatnya.
Partisipasi dalam upacara keagamaan bersama atau merayakan
hari-hari suci dapat menciptakan ikatan sosial yang kuat dan
memupuk rasa persatuan.
• Moralitas Publik: Ajaran agama dapat membentuk pandangan dan
tindakan individu dalam kehidupan sehari-hari. Jika ajaran agama
mendukung nilai-nilai moral dan tanggung jawab sosial, maka hal
ini dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan
menjaga kesatuan bangsa.
•Sekian
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai