MODUL
PRAKTIKUM
Farmasi Fisika
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadiran Allah SWT, hanya dengan izinnya Modul
Praktikum Farmasi Fisika ini dapat tersusun. Modul praktikum farmasi fisika ini
disusun untuk memberikan panduan bagi para mahasiswa Sarjana Farmasi
Universitas Harapan Bangsa Purwokero untuk memahami proses kegiatan
praktikum farmasi fisika ini.
Penyusun menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, tegur sapa dan koreksi diharapkan untuk perbaikan petunjuk praktikum ini.
Semoga buku pedoman praktikum ini dapat memberikan manfaat besar bagi para
mahasiswa. Aamiin.
Penyusun
iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI FISIKA
iv
10. Semua praktikan bertanggung jawab terhadap ketenangan, kebersihan dan
keamanan ruang praktikum, serta alat – alat yang digunakan.
11. Praktikan yang memecahkan, merusak dan atau menghilangkan alat diharuskan
melapor ke dosen/ asisten jaga dan mengganti alat tersebut secepatnya.
12. Setelah selesai pelaksanaan dan pengamatan praktikum, praktikan wajib
membuat data hasil praktikum yang akan dikoreksi oleh dosen/ asisten jaga.
Data hasil praktikum yang sudah disetujui bisa langsung dibawa pulang dan
dibuat pembahasan, kesimpulannya.
13. Pengamatan praktikum yang dilakukan diluar jam praktikum harus didampingi
oleh asisten. Praktikan bisa membuat kesepakatan dengan asisten sesuai
kebutuhan dan waktu yang diperlukan.
14. Buatlah catatan lengkap (termasuk gambar – gambar) dari setiap acara
praktikum yang telah dilakukan.
15. Untuk mengikuti praktikum selanjutnya diharuskan sudah menyelesaikan
pembahasan, kesimpulan dan disertai pustaka yang diacu. Bila pada saat itu
belum menyelesaikannya maka nilai laporan sama dengan NOL.
16. Bila praktikan berhalangan dan tidak dapat mengikuti acara praktikum yang
menyebabkan nilai – nilainya kosong, maka nilai akhir adalah seluruh nilai yang
ada dan kemudian dikonversikan berdasarkan standar nilai yang telah
ditetapkan.
v
EVALUASI PRAKTIKUM
Evaluasi praktikum Farmasi Fisika merupakan 30% dari total nilai mata kuliah Farmasi
Fisika. Evaluasi praktikum Farmasi Fisika memiliki 4 komponen penilaian, yaitu:
1. Skill Lab : (Nilai maksimal : 90)
(25%) • Kesiapan praktikan (tidak terlambat, menggunakan jas dan alat
pelindung). (Bobot nilai : 15)
• Praktikan mengumpulkan laporan sementara (Lampiran 1)
dengan benar dan mengumpulkan tepat waktu (sebelum
praktikum dimulai) (Bobot nilai : 20)
• Praktikan mengerjakan sendiri semua acara/percobaan dan
apakah aktivitasnya seimbang dengan patner dalam kelompok.
Praktikan mengerjakan praktikum secara lengkap (persiapan,
pelaksanaan percobaan, merapikan, membersihkan dan
memberesi alat dan bahan setelah praktikum berakhir). (Bobot
nilai : 40)
• Praktikan menyelesaikan praktikum sesuai waktu yang
ditentukan. (Bobot nilai : 15)
vi
• Kesimpulan sesuai dengan hasil praktikum dan mengarah
kepada tujuan praktikum (Bobot : 5)
• Daftar pustaka minimal 3 dan tata penulisan benar (Bobot : 5)
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................................................. i
Halaman Pengesahan .................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................................................. iii
Tata Tertib Praktikum .................................................................................................................. iv
Evaluasi Praktikum ........................................................................................................................ vi
Daftar Isi .............................................................................................................................................. viii
Percobaan 1. Penentuan Bobot Jenis dan Viskositas................................................... 1
Percobaan 2. Penentuan Tegangan Permukaan ............................................................ 5
Percobaan 3. Mikromertik........................................................................................................ 7
Percobaan 4. Uji Stabilitas ........................................................................................................ 9
Percobaan 5. Koefisien Distribusi......................................................................................... 12
Percobaan 6. Dispersi Koloidal dan sifat-sifatnya ........................................................ 17
Daftar Pustaka
Lampiran 1. Format Laporan Sementara
Lampiran 2. Format Laporan Akhir
viii
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
PERCOBAAN 1
PENENTUAN BOBOT JENIS DAN VISKOSITAS
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan hubungan bobot jenis dengan kondisi tenggelam, melayang, terapu
2. Bagaimana hubungan konsentrasi bahan tertentu terhadap viskositas
3. Setelah mengetahui suhu percobaan, maka carilah di literatur nilai viskositas
dari akuades (sebagai kontrol) pada suhu tersebut.
Kerapatan adalah massa per unit volume suatu zat pada temperature
tertentu. Sifat ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan
sekaligus merupakan salah satu sifat fisika yang paling definitif, dengan demikian
dapat digunakan untuk menentukan kemurnian suatu zat.
Hubungan antara massa dan volume tidak hanya menunjukan ukuran dan
bobot molekul suatu komponen, tapi juga gaya-gaya yang mempengaruhi sifat
karakteristik. Dalam sistem metric kerapatan diukur dalam g/mL (untuk cairan)
atau gram per centimeter kubik (g/cm3).
Bobot jenis adalah rasio kerapatan suatu zat tehadap kerapatan ait pada 4oC
(dt4). Karena dalam system metric kerapatan air pada 4oC sama dengan 1
gram/cm3 , maka nilai numeric kerapatan dan bobot jenis air dalam system ini
adalah sama. Disamping itu dikenal definisi bobot jenis yang lain, yaitu rasio
kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air pada t yang sama (dt4).
1
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
Bahan :
- Etanol 70%
- Etanol 96%
- Aseton
- Kloroform
- Larutan Gula 20%
- Larutan Gula 60%
- Larutan Gula X%
- Parafin liquid
B. CARA KERJA
a. Penentuan volume piknometer
1. Timbang piknometer yang bersih dan kering dengan seksama
2. Isi piknometer dengan air hingga penuh, lalu rendam didalam air es,
sehingga suhunya kira-kira 20C dibawah suhu percobaan
3. Piknometer ditutup, pipa kapilernya dibiarkan terbuka dan suhu dibiarkan
naik sampai suhu percobaan, lalpu pipa kapiler piknometer ditutup.
4. Biarkan suhu air dalam piknometer mencapai suhu kamar, lalu air yang
menempel diusap dan ditimbang dengan seksama
5. Lihat dalam tablel, berapa kerapatan air pada suhu percobaan dan
digunakan untuk menghitung volume air = volume piknometer.
6. Cara perhitungan :
Misalnya : Bobot piknometer + air = a + b gram
Bobot pikometer kosong =a gram
Bobot air =b gram
Dari tabel diketahui kerapatan air pada suhu percobaan = ρ air
Volume piknometer = volume air = 𝑏 (gram)
ρ air (gram/ mL)
𝑏 (g)
=
ρ air (g/mL)
= Vp (ml)
2
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
1.2 VISKOSITAS
A. DASAR TEORI
Hal yang penting dalam pengukuran ini, gaya yag diberikan harus diatur
sedemikian rupa sehingga aliran yang terjadi bersifat laminar bukan turbulen. Aliran
laminar melalui pipa kapiler dapat digambarkan sebagai berikut :
3
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
pada pipa kapiler, gaya yang bekerja yang menyebabkan teradinya aliran
adalah gaya berat zat cair. Seandainya tekanan dari gaya tersebut dinyatakan dengan
“shearing stress” atau tekanan gaya gesek = F/A, dan kecepatan gesek atau “shearing
rate” = dv/dx, untuk zat cair yang memiliki sifat alir newton, hubungan tersebut dapat
dilakukan dengan :
F/A α dv/dx atau F/A = η dv/dx (1)
Dimana η = viskosotas atau koefisien viskositas.
Jika hubungan ini dinyatakan dengan suatu grafik dapat dilihat pada gambar 2
Jika persamaan (3) digambarkan dalam suatu grafik dapat dilihat pada gambar
Log η K
2,303
Log η0
4
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
Faktor lain yang dapat mempengaruhi viskositas adalah suhu. Hubungan ini
dapat pula dinyatakan dengan persamaan Arrhenius:
η = A.eE/RT
Dimana : A = suatu tetapan
E = energi aktivasi
R = tetapan gas
T = suhu (dalam 0K)
Pengukuran Viskositas
Untuk menentukan viskositas cairan Newton dpat digunakan semua alat
pengukur viskositas, misalkan Viskosimeter Ostwald.
Untuk percobaan ini alat yang digunakan adalah viskosimeter Ostwald. Dasar
yang digunakan untuk penentuan viskositas ini adalah hukum Poiseuile tentang zat
cair yang mengalir melalui pipa kapiler dengan persamaan :
η r4 t P
V= atau η = η r4 t P
8Iη 8Iv
Dimana : r = jari-jari pipa kapiler, I = panjang pipa kapiler, V= volume zat cair,
P = Tekanan yang bekerja pada zat cair, t = waktu yang diperlukan untuk mengalirkan
volume v zat cair nelalui pipa sepanjang I
Karena sukar untuk membuat pengukuran yang teliti (accurate) dari jenis
jari-jari tube, alat tersebut biasanya diukur / dikaliberasi dengan suatu cairan yang
telah diketahui viskositasnya.
viskositas tidak diketahui η r4 t tidak diketahui. ρ tidak diketahui
=
viskositas diketahui η r4 t diketahui. ρ diketahui
Karena digunakan tube yang sama untuk mengukur kedua duanya maka :
ρu . tu
𝜂𝑢 = 𝜂𝑘
ρk . tk
Keterangan : η = viskositas
ρ= masa jenis
t= waktu
u = unknown (sampel)
k = known (akuades)
B. ALAT DAN BAHAN
Alat :
- Viscometer Oswald
- Labu ukur 100 ml
- Piknometer 10 ml
- Neraca analitik
- Stopwatch
- Termometer
- Pushball
- Gelas ukur 10 ml
5
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
- Pipet volume 10 ml
Bahan :
- Etanol 70%
- Etanol 96%
- Aseton
- Kloroform
- Larutan Gula 20%
- Larutan Gula 60%
- Larutan Gula X%
- Parafin liquid
C. CARA KERJA
6
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
PERCOBAAN 1.1
PENENTUAN BOBOT JENIS
Tanggal : Nama :
NIM : Kelas/Gol :
Data Percobaan
Suhu Percobaan :
Volume piknometer :
………………..., ……………..
Mengetahui, Praktikan
………………….. …………………..
7
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
Tanggal : Nama :
NIM : Kelas/Gol :
Data Percobaan
………………..., ……………..
Mengetahui, Praktikan
…………………….. …………………..
8
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
PERCOBAAN 2
PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN
A. TUJUAN PRAKTIKUM
TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa manfaat penentuan tegangan permukaan suatu cairan/larutan?
2. Jika tegangan permukaan suatu bahan berkhasiat besar, apa yang terjadi dan
bagaimana memperbaiki sifat tersebut
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan cairan /larutan?
4. Setelah mengetahui suhu percobaan, maka carilah di literatur nilai tegangan
permukaan akuades (sebagai kontrol) pada suhu tersebut.
B. DASAR TEORI
1. Tegangan muka dapat didefinisikan sebagai gaya yang terjadi pada permukaan
suatu cairan yang menghalangi ekspansi cairan tersebut. Hal ini disebabkan oleh
gaya gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka (interfaces) cairan. Gaya ini
bias segera diketahui pada kenaikan cairanbiasa dalam kapiler dan bentuk
spheris suatu tetesan kecil cairan.
2. Tegangan antar muka (interfasial) adalah tegangan yang diukur pada bidang
matas dua cairan yang saling tidak bias bercampur. Tegangan natar muka ini
penting dalam aspek praktis dan teoritis pada masalah- masalah emulsi.
9
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
Suatu cairan naik dalam kapiler karena gaya tegangan mukanya bekerja pada
sisi-sisi kapiler, lalu bekerja sepanjang perimeter kapiler, dan menurut definisi
diatas, hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Tegangan muka = gaya / 2 µr
Dimana : r adalah jari-jari kapiler
Gaya ini yang menyebabkan cairan naik keatas, secara pasdti dilawan oleh efek
gravitasi yang dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
2. Efek Gravitasi = µ r2 h d g
Dimana: r adalah jari-jari kapiler, h adalah tinggi kenaikan, d adalah kerapatan
cairan dan g adalah gaya gravitasi
Dengan menyamakan kedua gaya tersebut, didaptkan rumus
Tegangan muka x 2 µ r = µ r2 h d g atau Tegangan muka = ½ r h d g
Catatan:
Sudut yang dibuat dengan kapiler pada permukaannya dapat memodofisir
persamaan tersebut, tetapi secara umum untuk cairan efeknya sedemikian hingga
faktor ini dapat diabaikan. Mengukur jari-jari kapiler merupakan tugas yang sukar
dilakukan, namun kenaikan kapiler cairan yang belum diketahui dengan tegangan
mukanya, kemudian rasio berkut ini dapat digunakan untuk perhitungannya:
tegangan muka (tidak diketahui)(γu) ½ hu. ρu. r. g
=
tegangan muka ( diketahui)(γk) ½ hk. ρk. r. g
γu hu. ρu
=
γk hk. ρk
hu.ρu
γu = γk
hk.ρk
10
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
ALAT
- Timbangan
- Piknometer
- Termometer
- Pipa kapiler
- Beaker glass 25 ml
Bahan :
- Akuades
- Aseton
- Sodium Lauril Sulfat 0,005%; 0,01%; 1%dan 3%
- Parafin Cair
- Propilen Glikol
- Etanol 96%
E. CARA KERJA
11
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
12
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
Data Percobaan
Massa Tinggi Tegangan
No Nama Sampel Jenis Kenaikan Permukaan
1.
2.
3.
4.
5.
…………………, ……………..
Mengetahui, Praktikan
………………….. …………………..
13
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
PERCOBAAN 3
MIKROMERITIK
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TUGAS PENDAHULUAN
C. DASAR TEORI
14
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2022
1. Alat
a. Neraca analitik
b. Ayakan bertingkat dengan beberapa nomer mesh tertentu
c. Sieve shaker
d. Spatula
e. Kertas perkamen
f. Sikat/Kuas
15
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
2. Bahan
a. Amilum Manihot
b. Lactosum
c. Parasetamol
E. METODE PERCOBAAN
16
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
Data Percobaan
Nomor Ukuran Bobot Persen bobot Persen
Ayakan diameter tertinggal tertinggal kumulatif
(µm) (gram)
17
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
PERCOBAAN 4
UJI STABILITAS
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan manfaat melakukan uji stabilitas produk obat jadi!
2. Sebutkan 3 perbedaan uji stabilitas dipercepat dan uji stabilitas jangka
panjang!
3. Sebutkan faktor yang mempengaruhi stabilitas suatu obat jadi!
4. Sebutkan 5 contoh bentuk ketidak stabilan produk farmasi!
5. Kapan produk obat jadi harus dilakukan studi stabilitas dan studi profil
disolusinya?
B. DASAR TEORI
18
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
formulasi sediaan solida dengan alat disintegration tester) dan tahap disolusi
(kelarutan obat dalam cairan tubuh dengan alat dissolution tester). Tahap
disintegrasi dan tahap disolusi mejadi penting dalam penentuan formula sediaan
obat yang optimal dan menjadi parameter kritis dalam evaluasi sediaan obat,
yaitu menjamin bahan obat dapat mencapai kadar terapeutik yang diinginkan,
sehingga selanjutnya aakan dilakukan penentuan kadar zat terlarut sesuai sifat
fisikokimia obat yang dievaluasi.
1. SIRUP KERING Amoxicillin
Sirup amoxicillin yang telah dilarutkan dengan air dilakukan pengujian
stabilitas produk obat terhadap pH dengan menambahkan asam pada salah
satu botol uji, secara bertahap (sedikit demi sedikit, 1 mL setiap pengamatan)
dan melakukan pengamatan sebagai berikut:
a. Perubahan pH sediaan (hitung pH awal dan pH setiap setelah
penambahan asam). Diamati sebanyak 3 kali selama 3 pekan.
b. Perubahan fisik sediaan.
Tuanglah pada gelas beker agar mudah diamati dan perhitungkanlah
jumlah volume terpindahkan (dapat mengacu pada farmakope atau
ditimbang secara teliti). Bandingkan sirup amoksisilin yang ditambahkan
asam dengan sirup amoksisilin yang tidak dikenai perlakuan.
19
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
20
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
Suhu
Tanggal
Produksi
Tanggal ED
No batch
Pengamatan
visual
21
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
PERCOBAAN 5
DISPERSI KOLOIDAL DAN SIFATNYA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
22
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
Alat :
- Beaker glass
- Pipit tetes
- Gelas ukur
- Timbangan analitik
- Waterbath
Bahan :
- NaCl 25%
- Air dingin
- Mucilago gummi arabici 15%
- FeCl3 0,25% dan 0,5%
- Gelatin 0,5%, 1%, 5% dan 10%
- Alkohol 96%
23
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
D. CARA KERJA
a. Pembuatan Larutan Koloid
1. Pembuatan Mucilago gummi arabici 15% sebanyak 50 ml
2. Larutkan 0,25 g dan 0,50g FeCl3 dalam 100 ml air mendidih
3. Buatlah larutan 0,5%, 1%, 5% dan 10% gelatin
b. Pengaruh elektrolit terhadap koloid
1. Ambilah 10 ml mucilago gummi arabici, larutan FeCl3 dan gelatin 0,5%
dan 1% masing-masing dalam beker glass. Tambahkan 2 ml larutan 25%
NaCl secara terus menerus dan catat pada penambahan berapa ml larutan
25% NaCl terjadi endapan pada masing-masing larutan koloidal
2. Ambilah 20 ml larutan 0,5% FeCl3, campurlah dengan 5 ml larutan 10%
gelatin, selanjutnya lakukan percobaan seperti b.1
c. Pengaruh alkohol terhadap Koloid
1. Catatlah berapa ml alkohol 96% yang dibutuhkan untuk mengendapkan
10ml larutan 5% dan 10% gelatin
d. Reversibilitas Koloid
1. Sampel Uapkan 10 ml larutan A.1 dan A.2 hingga kering. Tambahkan 10
ml air dingin, amatilah apa yang terjadi pada setiap larutan koloid
tersebut.
24
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
………………..., ……………..
Mengetahui, Praktikan
…………………….. …………………..
25
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
PERCOBAAN 6
PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
Hukum distribusi Nernst menyatakan bahwa bila ke dalam dua pelarut yang
tidak saling bercampur dimasukkan solut yang dapat larut dalam kedua pelarut
tersebut, maka akan terjadi pembagian solut dengan perbandingan tertentu.
Kedua pelarut tersebut umumnya pelarut organik dan air. Dalam praktek solut
akan terdistribusi dengan sendirinya ke dalam dua pelarut tersebut setelah
dikocok dan dibiarkan terpisah. Perbandingan konsentrasi solut di dalam kedua
pelarut tersebut tetap dan merupakan suatu tetapan pada suhu tetap. Tetapan
tersebut disebut tetapan distribusi atau koefisien distribusi, yang dinyatakan
dengan rumus:
KD = CA/CB
Dimana KD = koefisien distribusi
CA = konsentrasi solut dalam air
CB = konsentrasi solut dalam pelarut organik
Pada persamaan di atas digunakan harga konsentrasi jika larutan dalam
keadaan encer. Harga KD dipengaruhi oleh sifat-sifat zat terlarut dan pasangan
pelarut.
26
Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika 2023
Alat :
- Labu Erlenmeyer 25 dan 100 mL
- Corong pisah
- Pipet tetes
- Buret
- Klem dan Statif
- Beaker Glass
- Gelas Ukur
Bahan :
- Akuades
- Kloroform
- Iodium
- Larutan Kanju/amilum
- Na2S2O3 0,1 N
- Aluminium foil
D. CARA KERJA
1. Masukkan dalam labu Erlenmeyer tertutup zat-zat berikut ini: 10mL I2 dalam
air, 10 ml kloroform dan 50 ml akuades
2. Kocok campuran larutan diatas selama 10 menit, agar kesetimbangan
tercapai.
3. Masukkan larutan yang telah di kocok tersebut dalam corong pisah, diamkan
selama 20 menit agar kedua fasa terpisah sempurna.
4. Pisahkan fasa air dengan fasa kloroform. Ambil fasa air dan ukur volumenya
dengan menggunakan gelas ukur.
5. Pindahkan fasa air kedalam Erlenmeyer, tambahkan tetes demi tetes larutan
kanji/amilum hingga terjadi perubahan wana.
6. Lakukan titrasi dengan menggunakan Na2S2O3 0,1 N pada larutan diatas, catat
volume Na2S2O3 0,1 N yang digunakan.
7. Lakukan replikasi sebanyak tiga kali proses 1 – 6 dan lakukan perhitungan
koefisien distribusinya.
27
LAMPIRAN 28
Halaman Cover
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM FARMASI FISIKA
PERCOBAAN 1
PENENTUAN .....
[LOGO UHB]
Disusun oleh :
[NAMA MAHASISWA]
[NIM] / [KELAS ..]
2023
Halaman Laporan
PERCOBAAN 1
PENENTUAN ...
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tahap 2
Tahap 3
28
LAMPIRAN 29
Halaman Cover
LAPORAN
PRAKTIKUM FARMASI FISIKA
PERCOBAAN 1
PENENTUAN .....
[LOGO UHB]
Disusun oleh :
[NAMA MAHASISWA]
[NIM] / [KELAS ..]
[Dosen Jaga]
[Tanggal Praktikum]
2023
Halaman Laporan
LAPORAN SEMENTARA (Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Cara Kerja)
Ditambah ...
A. HASIL
[Berupa hasil pengamatan, hasil perhitungan, atau yang lainnya]
B. PEMBAHASAN
[Setiap tahap percobaan dan hasil percobaan dibahas sesuai teori yang relevan]
C. KESIMPULAN
[Menjawab tujuan praktikum berdasarkan hasil praktikum]
D. DAFTAR PUSTAKA
[Minimal dari 10 pustaka berbeda]
E. LAMPIRAN
[Jika ada dilampiran hasil foto atau gambar yang merupakan hasil percobaan]
29
LAMPIRAN HASIL DAN PEMBAHASAN
30