Anda di halaman 1dari 27

UNIVERSITAS

HARAPAN BANGSA

LABORATURIUM TEKNOLOGI FARMASI

PRAKTIKUM
FARMASETIKA
2023

PRODI FARMASI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN
LEMBAR PENGESAHAN

Mata Praktikum : Farmasetika (Modul Praktikum Farmasetika)


Koordinator : apt. Desy Nawangsari, M.Farm.
Dosen Pengampu : 1. apt. Desy Nawangsari, M.Farm.
2. apt. Rani Prabandari, M.Farm.

Menyetujui Purwokerto, Maret 2023


Ketua Program Studi Koordinator Mata Kuliah

apt. Galih Samodra, M.Farm apt. Desy Nawangsari, M. Farm.


NIK 113512150793 NIK. 113411150892
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Alhamdulillah, puji syukur kehadiran Allah SWT, hanya dengan izinnya Modul
Praktikum Farmasetika ini dapat tersusun. Modul praktikum farmasetika ini disusun untuk
memberikan panduan bagi para mahasiswa prodi Farmasi Program Sarjana Universitas
Harapan Bangsa untuk memahami proses kegiatan praktikum farmasetika ini.
Penyusun menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
tegur sapa dan koreksi diharapkan untuk perbaikan petunjuk praktikum ini. Semoga buku
pedoman praktikum ini dapat memberikan manfaat besar bagi para mahasiswa. Aamiin.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Purwokerto, Maret 2023

Penyusun
TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASETIKA

1. Praktikan (mahasiswa peserta praktikum) wajib hadir 10 menit sebelum acara


praktikum berlangsung. Praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum
apabila keterlambatan lebih dari 15 menit.
2. Tidak ada inhal. Bagi praktikan yang berhalangan hadir karena alasan sakit atau tugas
prodi/ kampus diberi kesempatan untuk mengikuti praktikum kelas lainnya (dengan
catatan praktikum kelas lain belum berlangsung). Praktikan terlebih dahulu meminta
izin kepada koordinator praktikum dengan membawa surat keterangan yang
kemudian koordinator praktikum memberikan surat izin mengikuti praktikum kelas
lain.
3. Praktikan yang tidak mengikuti lebih dari satu materi praktikum, tidak
diperkenankan mngikuti ujian akhir praktikum.
4. Praktikan diharuskan memakai jas praktikum dan alat pelindung berupa sarung
tangan (handscoon) dan masker. Pemakaian jas praktikum dan alat pelindung juga
diwajibkan saat melakukan pengamatan hasil diluar jam praktikum.
5. Pratikan diwajibkan membawa perlengkapan praktikum yang tidak disediakan oleh
labotarium, misalnya: lap, kertas tissue, gunting kecil, dan alat tulis, sudip, sendok
tanduk, pipet tetes, batang pengaduk.
6. Praktikan bekerja secara berkelompok sesuai pengelompokkan yang telah ditentukan
dan diharapkan proaktif untuk belajar.
7. Setiap praktikan harus mempelajari dan memahami teori dan prosedur kerja
sebelum praktikum berlangsung. Sebelum praktikum dimulai, praktikan wajib
mengumpulkan laporan sementara yang merupakan prasyarat mengikuti acara
praktikum pada hari itu. Praktikan yang tidak mengumpulkan laporan sementara tidak
diperbolehkan mengikuti praktikum hari itu.
8. Sebelum praktikum dimulai, praktikan wajib mengikuti pretest terhadap materi yang
akan dipraktikumkan
9. Praktikan diharuskan bekerja secara terencana, hati – hati dan teliti. Setelah selesai
praktikum, alat – alat maupun bahan yang digunakan harus dikembalikan dalam
kondisi bersih dan utuh.
10. Semua praktikan bertanggung jawab terhadap ketenangan, kebersihan dan
keamanan ruang praktikum, serta alat – alat yang digunakan.
11. Praktikan yang memecahkan, merusak dan atau menghilangkan alat diharuskan
melapor ke dosen/ asisten jaga dan mengganti alat tersebut secepatnya.
12. Setelah selesai pelaksanaan dan pengamatan praktikum, praktikan wajib membuat
data hasil praktikum yang akan dikoreksi oleh dosen/ asisten jaga. Data hasil praktikum
yang sudah disetujui bisa langsung dibawa pulang dan dibuat pembahasan,
kesimpulannya.
13. Pengamatan praktikum yang dilakukan diluar jam praktikum harus didampingi oleh
asisten. Praktikan bisa membuat kesepakatan dengan asisten sesuai kebutuhan dan
waktu yang diperlukan.
14. Buatlah catatan lengkap (termasuk gambar – gambar) dari setiap acara praktikum
yang telah dilakukan.
15. Untuk mengikuti praktikum selanjutnya diharuskan sudah menyelesaikan
pembahasan, kesimpulan dan disertai pustaka yang diacu. Bila pada saat itu belum
menyelesaikannya maka nilai laporan sama dengan NOL.
16. Bila praktikan berhalangan dan tidak dapat mengikuti acara praktikum yang
menyebabkan nilai – nilainya kosong, maka nilai akhir adalah seluruh nilai yang ada
dan kemudian dikonversikan berdasarkan standar nilai yang telah ditetapkan.
TATA TERTIB PRAKTIKUM PENIMBANGAN

1. Diperiksa apakah semua komponen timbangan/neraca sudah lengkap

2. Periksa kedudukan timbangan sejajar atau rata, dapat dilihat dari posisi jarum anting
dengan alas anting harus tepat. Jika belum tepat, atur tombol pengatur tegaknya
timbangan

3. Periksa apakah posisi pisau sudah tepat pada tempatnya. Jika sudah, tuas penyangga
diputar hingga timbangan terangkat dan akan kelihatan apakah piringnya seimbang atau
berat sebelah. Jika tidak seimbang kita dapat memutar mur kiri atau kanan sesuai
dengan keseimbangannya hingga neraca seimbang

4. Letakkan kertas perkamen di atas kedua piring timbangan, kemudian lihat apakah
neraca seimbang atau berat sebelah. Jika belum seimbang, lakukan dengan penambahan
sedikit kertas atau batu penara pada salah satu piring timbangan hingga neraca menjadi
seimbang. Tidak diperkenankan menara dengan anak timbangan. Selanjutnya,
penimbangan bahan-bahan atau obat dapat dimulai

5. Alas bahan atau wadah bahan untuk menimbang terlebih dahulu harus disetarakan.

6. Cara penimbangan bahan-bahan atau obat:

a. Bahan padat (serbuk, lilin): ditimbang di atas kertas perkamen. Bahan-bahan yang
dipersyaratkan untuk diayak, penimbangan bahan dilakukan setelah diayak
terlebih dahulu.
EVALUASI PRAKTIKUM

Evaluasi praktikum Farmasetika merupakan 30% dari total nilai mata kuliah Farmasetika.
Evaluasi praktikum Farmasi Fisika memiliki 4 komponen penilaian, yaitu:
1. Skill Lab : (Nilai maksimal : 90)
(25%)
• Kesiapan praktikan (tidak terlambat, menggunakan jas dan alat
pelindung). (Bobot nilai : 15)
• Praktikan mengumpulkan laporan sementara (Lampiran 1)
dengan benar dan mengumpulkan tepat waktu (sebelum
praktikum dimulai) (Bobot nilai : 20)
• Praktikan mengerjakan sendiri semua acara/percobaan dan
apakah aktivitasnya seimbang dengan patner dalam kelompok.
Praktikan mengerjakan praktikum secara lengkap (persiapan,
pelaksanaan percobaan, merapikan, membersihkan dan
memberesi alat dan bahan setelah praktikum berakhir). (Bobot
nilai : 40)
• Praktikan menyelesaikan praktikum sesuai waktu yang
ditentukan. (Bobot nilai : 15)
2. Pretest/ : (Nilai maksimal : 100)
postest
Praktikan mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang
(15%)
diberikan.

3. Laporan : (Nilai maksismal : 90)


(20%)
• Laporan sementara ditulis dengan lengkap (tujuan, dasar teori,
alat dan bahan, skema kerja ditulis skematis/ sistematis)
(Lampiran 1) (Bobot nilai : 30)
• Data hasil kegiatan pengamatan dan gambar sudah selesai semua
dalam satu acara praktikum (Bobot nilai : 20)
• Pembahasan disusun dengan lengkap dan tajam, dengan
diperkuat literatur/ teori, jurnal atau penelitian yang berkaitan
(Bobot nilai : 30)
• Kesimpulan sesuai dengan hasil praktikum dan mengarah
kepada tujuan praktikum (Bobot : 5)
• Daftar pustaka minimal 3 dan tata penulisan benar (Bobot : 5)
4. Responsi : (Nilai maksimal : 100)
(40%)
Praktikan mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang
diberikan.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................................................................. i
Halaman Pengesahan................................................................................................................................... ii
Kata Pengantar................................................................................................................................................ iii
Tata Tertib Praktikum ................................................................................................................................. iv
Evaluasi Praktikum ....................................................................................................................................... vi
Daftar Isi............................................................................................................................................................. viii
Percobaan 1. Teknik Penimbangan .................................................................................................... 1
Percobaan 2. Pulvis, Pulveres dan Pilulale ..................................................................................... 5
Percobaan 3. Kapsul dan Suppositoria ............................................................................................. 7
Percobaan 4. Unguentum dan Cream ................................................................................................ 9
Percobaan 5. Saturasi dan Emulsi ....................................................................................................... 12
Percobaan 6. Pasta dan Suspensi ......................................................................................................... 17
Daftar Pustaka
Lampiran 1. Format Laporan Sementara
Lampiran 2. Format Laporan Akhir
Lampiran 3. Format Hasil dan Pembahasan
PERCOBAAN 1
TEKNIK PENIMBANGAN

1.1 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa dapat menggunakan timbangan gram dan timbangan milligram
2. Mahasiswa mengetahui cara untuk menara timbangan
3. Mahasiswa mengetahui Teknik penimbangan dan penghitungan bahan

1.2 TEKNIK PENIMBANGAN


Resep 1 (Penimbangan bahan semisolida)

R/ Zinc oxyd 30%


Vaselin album ad 25
m.f.l.a zalf da in pot
s.t.d.d.ue

Pro: an. Dian (2 tahun)

Resep 2 (Penimbangan bahan padat)

R/ CTM tab 2 mg
Lactulosum q.s
m.f.l.a pulv.dtd No. X
S.t.d.d.pulv. I

Pro: an. Iwan (3 tahun)

Resep 3 (Penimbangan bahan padat, pengukuran volume)

R/ NaCl 0,9%
m.f.sol 50 mL

Pro: an. Putri (3 tahun)

Problema dalam resep :


1. Jumlah bahan yang ditimbang
2. Cara penimbangan

Permasalahan :
1. Menentukan jumlah bahan yang ditimbang
2. Menentukan neraca/ timbangan yang tepat untuk digunakan.
3. Cara penggunaan alat neraca/ timbangan yang benar.
4. Kemampuan dalam melakukan teknik penimbangan bahan yang tepat
dan akurat.

Alat yang digunakan


Neraca/ timbangan gram (timbangan kasar)
Neraca/ timbangan milligram (timbangan halus)
PERCOBAAN 2
PULVIS, PULVERES dan PILLULAE

2.1 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa mengetahui perbedaan, syarat, cara pembuatan dan kegunaan
dari pulvis, pulveres dan pilulae
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan peramasalahan dalam resep pulvis,
pulveres dan pilulae

2.2 PULVIS

R/ Acid Salisylic 1
Bals.Peruv 1
Adeps Lanae 2
Magnesii Oxydi 5
Zinci Oxidi 5
Talc 36
m.f.pulv
S.u.e
d.i.d
Pro: Ingrid (8 thn)

Problema dalam resep


1. Pengertian pulvis
2. Lemak dalam pulvis
3. Penimbangan bahan
4. Etiket yang digunakan

Cara pembuatan
1. Talcum venetum ditimbang
2. Adeps lanae ditimbang, masukkan dalam mortir, ditambah alcohol,
ditambah sebagian talk, diaduk. Sisihkan dari mortir.
3. Asam salisilat ditimbang, masukkan dalam mortir, ditambah alcohol,
ditambah sebagian talk, diaduk. Sisihkan dari mortir.
4. Balsam peru ditimbang, masukkan mortir, ditambah alcohol, ditambah
sebagian talk, diaduk homogen.
5. Magnesii Oxydi diayak, ditimbang, dimasukkan dalam mortir sedikit
demi sedikit sambil diaduk.
6. Zinci oxidi diayak, ditimbang, dimasukkan dalam mortir sedikit demi
sedikit, sambil diaduk.
7. Terakhir sisa talcum dimasukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk
hingga homogen.
8. Campuran tersebut diayak, kemudian ditimbang sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan.
9. Masukkan dalam pot, beri etiket.

Permasalahan :
1. Tujuan pengobatan dengan kombinasi yang tertulis pada resep.
2. Pemilihan bentuk sediaan.
3. Contoh obat paten dalam perdagangan.

2.3 PULVERES

R/ Parasetamol tab 1,5


GG tab 1,5
CTM 5 mg
Sacch. Lactis qs
m.f.l.a.pulv. No X
S.t.d.d.pulv I

Pro: An. Rino (2 tahun)

Problema dalam resep :


1. Pengertian pulveres
2. Umur pasien
3. Perhitungan dosis obat
4. Bobot bahan tambahan (SL) yang diperlukan
5. Jumlah bahan yang ditimbang
6. Pengenceran CTM
7. Etiket yang digunakan

Cara pembuatan :
1. Lakukan pengenceran CTM, masukkan mortir.
2. Timbang GG, masukkan mortar, gerus hingga homogen.
3. Parasetamol ditimbang sesuai perhitungan, masukkan mortir. Digerus
hingga homogen.
4. Tambahkan SL ke dalam mortir dan diaduk hingga homogen.
5. Campuran yang homogen dibagi sama banyak, lalu dibungkus dengan
kertas perkamen, masukkan wadah plastik dan beri etiket.

Permasalahan :
1. Tujuan pengobatan
2. Pengaruh bentuk sediaan terhadap efek obat
3. Pemilihan bentuk sediaan.
2.4 PILULAE

R/ Kalii iodida m.f.pil. 0,100


dtd No. X

S.t.d.d. pil. I
Pro : Ny. Ria
Problema dalam resep :
1. Apa beda bentuk sediaan granul, pil dan boli.
2. Pembuatan pil dengan bahan higroskopis

Cara Pembuatan :
1. Ditimbang Kalii Iodida, masukkan mortir, digerus, ditetesi aqua hingga
jenuh.
2. Pembuatan pil dilakukan dengan bahan penolong pulvis pro pilulis (PPP),
ditambahkan sedikit demi sedikit sehingga diperoleh massa pil.
3. Massa pil digulung-gulung dengan alat sehingga berupa batang.
4. Panjang batang dipaskan dengan panjang berapa pil akan dibuat
5. Batang pil dipotong dengan alat pemotong pil.
6. Pil dibulatkan dengan diputar-putar dengan alat dengan diberi talcum
supaya tidak lengket.
7. Pil yang sudah bulat dihitung dan dimasukkan dalam pot.
8. Beri etiket.

Permasalahan :
1. Dalam perdagangan bentuk pil masih banyak digunakan untuk sediaan
obat tradisional.
2. Contoh yang ada dalam perdagangan.
PERCOBAAN 3
KAPSUL DAN SUPPOSITORIA

3.1 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa mengetahui pengertian, syarat, cara pembuatan dan kegunaan
dari kapsul dan suppositoria
2. Mahasiswa bisa melakukan proses menara tetesan pipet percobaan
dengan pipet international
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan peramasalahan dalam resep kapsul dan
suppositoria

3.2 KAPSUL
Resep 1
R/ Amoksisilin tab 125mg
Laktosum q.s
m.f.pulv.dtd No.X da in cap
S.t.d.d.cap. I

Pro : An. Ambar (7 tahun)

Problema resep :
1. Tujuan penggunaan bentuk sediaan
2. Jumlah penimbangan bahan
3. Etiket yang digunakan

Cara pembuatan :
1. Timbang amoksisilin yang diperlukan
2. Timbang laktosum yang diperlukan
3. Gerus amoksisilin dalam mortir, tambahkan laktosum, aduk hingga
homogen.
4. Bagi sama banyak sesuai dengan resep (seperti pada pulveres)
5. Masukkan serbuk amoksisilin yang sudah dibagi, masing-masing ke
dalam cangkang kapsul dan ditutup
6. Bersihkan kapsul dengan lap kering dan bersih
7. Masukkan dalam wadah plastik dan beri etiket

Permasalahan :
1. Tujuan pengobatan dengan obat yang tertulis dalam resep
2. Dosis obat
3. Efek samping obat
4. Lama pengobatan
5. Aturan pakai
6. Cara lain penulisan resep
7. Sediaan paten yang beredar di pasaran
Resep 2

R/ Ol Iecoris Aselli gtt.VI


m.f.caps. dtd No.V

S.s.d.d. cap. I a.c


Pro : An. Anisah (5 th)

Problema resep :
1. Tujuan penggunaan bentuk sediaan
2. Penyetaraan tetesan pipet
3. Etiket yang digunakan

Cara pembuatan :
1. Setarakan tetesan pipet percobaan dengan pipet international.
2. Masukkan minyak ikan dengan pipet yang sudah disetarakan ke dalam
cangkang kapsul
3. Basahi sedikit ujung cangkang kapsul dengan air dan tutup dengan tutup
kapsul.
4. Bersihkan kpasul dengan lap kering dan bersih
5. Masukkan dalam wadah plastik dan beri etiket

Permasalahan :
1. Tujuan pengobatan dengan obat yang tertulis dalam resep
2. Aturan pakai
3. Cara lain penulisan resep
4. Sediaan yang beredar di pasaran
3.3 SUPPOSITORIA

R/ Bals Peruv. 3,0


Acid Boric
Zinci oxyd aa 8,6
Bismuth subnitrat 1,8
Ultramaryn 0,1
Ol.Cacao 38,0
Cera flava 2,4
m.f .suppos.pond. 2,6 g
S.p.r.n. supp I

Pro: Tn. Andre

Problema resep :
1. Pengertian suppositoria
2. Penimbangan bahan
3. Cara penggunaan sediaan obat oleh pasien
4. Etiket yang digunakan

Cara pembuatan :
1. Cetakan supositoria dibersihkan dan diolesi paraffin liq
2. Timbang bahan-bahannya
3. Oleum cacao 1/3 bagian dan cera flava dilelehkan di dalam cawan porselin
diatas waterbath
4. Gerus bahan-bahan lain kecuali Bals.Peruv dalam mortir. Tambahkan sisa
oleum cacao yang tidak dilelehkan (2/3 bagiannya). Aduk hingga homogen.
5. Tuangkan lelehan oleum cacao dan cera flava ke dalam mortir dan aduk
homogen.
6. Tambahkan Bals.Peruv kedalam mortir dan aduk homogen.
PERCOBAAN 4
UNGUENTUM dan CREAM

4.1 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa mengetahui perbedaan, syarat, cara pembuatan dan kegunaan
dari unguentum dan cream
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan peramasalahan dalam resep
unguentum dan cream

4.2 UNGUENTUM

R/ Ungt. 2-4 20
s.u.e

Pro : Fandi (13 tahun)

Problema resep :
1. Mencari resep standar
2. Jumlah bahan yang ditimbang

Cara Pembuatan :
1. Asam salisilat ditimbang kemudian dimasukkan dalam mortir, ditetesi
alkohol dan digerus halus.
2. Tambahkan vaselin album sedikit.
3. Sulfur PP ditimbang, diayak dan dimasukkan dalam mortir sedikit demi
sedikit sambil diaduk
4. Tambahkan sisa vaselin album yang sudah ditimbang
5. Masukkan dalam pot salep dan beri etiket.

Permasalahan :
1. Tujuan pengobatan
2. Penulisan resep cara lain
3. Paten dalam perdagangan yang kegunaannya sama.

4.3 CREAM

R/ Ungt. Liniens Ph. Ned V 20


Sue

Pro : Zahara Kartika (17 tahun)


Cara Pembuatan :
1. Cera alba, cetaceum, paraffin liquid dan natrii tetraboras ditimbang dan
diletakkan di cawan.
2. Larutkan natrii tetraboras dalam air
3. Cera alba, cetaceum dan paraffin liquid dilebur, kemudian aduk hingga
dingin
4. Campur keduanya
5. Masukkan dalam pot dan beri etiket

Permasalahan :
1. Tujuan pengobatan
2. Sediaan cream yang ada dalam perdagangan
3. Pengemulsi dalam sediaan cream yang dibuat
PERCOBAAN 5
SATURASI dan EMULSI

5.1 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa mengetahui syarat, cara pembuatan dan kegunaan dari saturasi
dan emulsi
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan peramasalahan dalam resep saturasi
dan emulsi

5.2 SATURATIONES

R/ Acid citric 5
Aquae 30
Spirit. Citri 5
Natrii Subcarbonas 6
Sir.Simpl. 20
Aquae 110

m.f.pot.eff.
S.duae.vicie.summend
Pro : Anton Wartono (32 tahun)
Problema resep :
1. Bentuk sediaan obat.
2. Bahan-bahan yang diperlukan dan jumlahnya.
3. Etiket yang digunakan.
4. Cara penggunaan obat.

Cara pembuatan :
1. Timbang bahan-bahannya.
2. Masukkan natrii subcarbonas dalam mortir, digerus dan ditambah
aqua sedikit demi sedikit. Natrii subcarbonas yang sudah larut
dimasukkan botol, yang belum larut ditambahkan lagi air sedikit demi
sedikit. Begitu seterusnya sampai semua natrii subcarbonas habis
terlarut.
3. Asam sitrat dilarutkan dengan aqua.
4. Tambahkan sirupus simplex dan spiritus citri ke dalam larutan asam
sitrat. Campuran ini dimasukkan sedikit demi sedikit melalui dinding
botol sambil digojog untuk membuang CO2 yang terbentuk sampai
kurang lebih 2/3 bagiannya.
5. Masukkan sisa 1/3 bagian campuran yang tersisa sekaligus dengan
cepat lewat didinding botol. Segera tutup botol dengan tutup
champagne.

Permasalahan :
Tujuan pengobatan dengan betuk sediaan saturationes
5.3 EMULSI

R/ Ol. Iecoris Aselli 25


PGA 7,5
Glycerol 2,5
Aqua 18,75
Ol. Cinnamomi gtt 2

m.f.emuls.
S.t.d.d.Cth.1

Pro : Ciara Khalila (7 tahun)

Problema resep :
1. Apa beda emulsi dan suspensi
2. Cara penggunaan obat oleh pasien
3. Etiket yang digunakan

Cara pembuatan :
1. Timbang bahan-bahannya.
2. Oleum Iecoris Aselli dimasukkan ke dalam mortir, tambahkan PGA
dan aqua sebanyak 1,5X berat PGA. Kemudian diaduk kuat dengan
gerakan dari luar ke dalam hingga terbentuk korpus emulsi.
3. Tambahkan gliserol, aduk homogen.
4. Tambahkan sisa aqua, lalu masukkan ke dalam botol.
5. Terakhir teteskan oleum cinnamomi
6. Tutup botol dan beri etiket.

Permasalahan :
1. Tujuan pengobatan dengan kombinasi obat yang tertulis dalam resep.
2. Pemilihan bentuk sediaan.
3. Obat paten dalam perdagangan.
PERCOBAAN 6
PASTA dan SUSPENSI

6.1 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa mengetahui syarat, cara pembuatan dan kegunaan dari pasta
dan suspensi
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan peramasalahan dalam resep pasta dan
suspensi

6.2 PASTA

R/ Pasta Zinci Ph. Ned V 10

S.t.d.d.u.e

Pro : Kurnia Wulandari (15 th)

Problema resep :
1. Apa perbedaan pasta dan unguentum
2. Mencari resep standar
3. Cara pasien menggunakan obat tersebut

Cara pembuatan :
1. Zinci oxyda yang sudah diayak, ditimbang, langsung dimasukkan dalam
mortir dan digerus,
2. ditambahkan amylum tritici, digerus homogen.
3. Vaselin flavum ditimbang, dimasukkan dalam cawan porselen, lalu
dilelehkan dalam penangas air, dimasukkan kedalam mortir sedikit
demi sedikit dan aduk hingga homogen.
4. Masukkan dalam pot dan beri etiket.

Permasalahan :
Fungsi zinci oxyda, asam salisilat, dan amylum tritici.
6.3 SUSPENSI

R / Sulf. Praecip. 7
Camphor 1
PGA 1,5
Sol.Calc.Hydroxyd
Aquae rosarum aa ad 100
m.f.susp.
S.b.d.d.u.e

Pro : Anisa Wulandari (20 tahun)


Problema resep :
1. Pembuatan Sol. Calcii Hydroxydi.
2. Bentuk sediaan obat, bahan tambahan yang diperlukan.
3. Cara penggunaan obat oleh pasien.
4. Etiket yang digunakan

Cara pembuatan :
1. Timbang camphor, masukkan mortir, ditetesi spiritus dilutus, digerus.
2. Timbang sulfur praecipitatum yang sudah diayak B50, masukkan ke
dalam mortir sedikit demi sedikit, sambil diaduk homogen.
3. Tambahkan PGA, aduk kembali.
4. Tambahkan aqua rosarum sedikit demi sedikit dan diaduk hingga
homogen.
5. Suspensi yang diperoleh dimasukkan ke dalam botol, ditutup dan beri
etiket.

Permasalahan :
1. Tujuan pengobatan dengan kombinasi obat yang tertulis dalam resep.
2. Pemilihan bentuk sediaan.
3. Sediaan paten yang beredar.
DAFTAR PUSTAKA

Agoes G., 2008, Pengembangan Sediaan Farmasi, Institut Teknologi Bandung Press,
Bandung
Anief M., 2006, Farmasetika, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Anief M., 1997, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Ansel H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Diterjemahkan oleh Ibrahim, F.,
Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1979, Farmakope Indonesis Edisi III, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2014, Farmakope Indonesis Edisi V, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2020, Farmakope Indonesis Edisi VI, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978. Formularium Nasional, edisi 2.
Jakarta: (tp).
Depkes, RI. 1967. FMS (Formularium Medicamentorum Selectum) ISFI, Edisi Ke-1.
Departemen Kesehatan R.I. Jatim. Surabaya.
Lachman L., Lieberman H.A. and Kanig J.L., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri
II, Diterjemahkan oleh Suyatmi, S., Penerbit Universitas Indonesia
LAMPIRAN 1
Halaman Cover
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM FARMASETIKA
PERCOBAAN 1
TEKNIK PENIMBANGAN

[LOGO UHB]

Disusun oleh :
[NAMA MAHASISWA]
[NIM] / [KELAS ..]

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA


UNIVERSITAS KESEHATAN HARAPAN BANGSA
2022

Halaman Laporan

PERCOBAAN 1
TEKNIK PENIMBANGAN ...

A. TUJUAN PRAKTIKUM
[Sesuai tujuan praktikum yang akan dilaksanakan]
B. DASAR TEORI
[Berisi teori yang relevan dengan acara praktikum yang akan dilaksanakan
(minimal 2 halaman)]
C. ALAT DAN BAHAN
[Sesuai kebutuhan praktikum yang akan dilaksanakan. Bahan yang akan
digunakan harus lengkap sesuai dengan kebutuhan menyelesaikan resep]
D. CARA KERJA
Pembuatan larutan ...
Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3
LAMPIRAN 2
Halaman Cover
LAPORAN
PRAKTIKUM FARMASETIKA
PERCOBAAN 1
TEKNIK PENIMBANGAN

[LOGO UHB]

Disusun oleh :
[NAMA MAHASISWA]
[NIM] / [KELAS ..]
[Dosen Jaga]
[Tanggal Praktikum]

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA


UNIVERSITAS KESEHATAN HARAPAN BANGSA
2022

Halaman Laporan

LAPORAN SEMENTARA (Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Cara Kerja)
Ditambah ...
A. HASIL
[Berupa hasil pengamatan, hasil perhitungan, atau yang lainnya]
B. PEMBAHASAN
[Setiap tahap percobaan dan hasil percobaan dibahas sesuai teori yang relevan]
C. KESIMPULAN
[Menjawab tujuan praktikum berdasarkan hasil praktikum]
D. DAFTAR PUSTAKA
[Minimal dari 3 pustaka berbeda]
E. LAMPIRAN
[Jika ada dilampiran hasil foto atau gambar yang merupakan hasil percobaan]
LAMPIRAN 3

FORMAT HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kelengkapan Resep

2. Keterangan (Resep standar buku referensi, isi zat aktif, keterangan dosis,
OTT, usul perbaikan dll)

3. Monografi Bahan

Kesimpulan

4. Daftar Obat (Penggolongan/Indikasi)

Kesimpulan

5. Perhitungan Dosis atau pengambilan bahan


6. Tabel Penimbangan Bahan
No Nama Bahan Obat Jumlah Cek Fisik Bahan Obat (ED)

7. Pembuatan atau Prosedur

8. Penyerahan/ Etiket & Label


Wadah :
Etiket : Biru / Putih (*
Pro/Nama Pasien :
Signa :

ED :
Label : Kocok dahulu/Tidak boleh diulang tanpa resep dokter (*

Keterangan : (* coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai