Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

KATA PENGANTAR

Praktikum Fisika Dasar I adalah mata kuliah yang diadakan untuk memberikan

pengetahuan tentang konsep dasar fisika kepada mahasiswa tingkat pertama semester 1

Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Fisika, Program Studi Kimia dan Program

Studi Pertambangan.

Pada Praktikum Fisika Dasar I, mahasiswa akan menerima modul-modul praktikum

fisika yang berhubungan dengan materi mekanika dan kalor yang telah disesuaikan

dengan materi kuliah fisika dasar yang mereka peroleh di ruang perkuliahan. Praktikum

ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk lebih memahami materi kuliah fisika

dasar secara menyeluruh, karena mahasiswa dapat membuktikan sendiri teori-teori fisika

secara langsung.

Mahasiswa diharapkan dapat menumbuhkan pola berpikir yang kritis dalam

menanggapi fenomena fisika yang terjadi ketika melakukan praktikum. Selain itu,

mahasiswa juga diharapkan dapat pula menjelaskan fenomena tersebut secara ilmiah

berdasarkan pengetahuan yang diperoleh di ruang perkuliahan.

Akhirnya, semoga buku panduan ini dapat memberikan informasi kepada mahasiswa

dalam melakukan praktikum.

Jakarta, September 2021

Tim Penyusun

LABORATORIUM FISIKA i
Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM............................................................................. iii
CARA PEMBUATAN LAPORAN ........................................................................ v
PENDAHULUAN ............................................................................................. vii
1. PENGUKURAN .................................................................................... 1
2. VEKTOR GAYA .................................................................................... 6
3. PERCEPATAN GRAVITASI ................................................................... 11
4. TUMBUKAN ........................................................................................ 17
5. MOMEN INERSIA................................................................................ 21
6. TEGANGAN PERMUKAAN .................................................................... 26
7. KOEFISIEN MUAI LINIER ................................................................... 32
8. KOEFISIEN MUAI VOLUME ................................................................. 37
9. KONSTANTA JOULE ............................................................................ 42
10. KAPASITAS PANAS ............................................................................ 47
REFERENSI ................................................................................................... 52

LABORATORIUM FISIKA ii
Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. SEBELUM PRAKTIKUM
1. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.
2. Praktikan yang terlambat lebih dari 10 menit tidak diperkenankan mengikuti
praktikum hari itu.
3. Praktikan harus berpakaian rapi dan sopan (memakai kemeja atau kaos berkerah,
celana/rok panjang, tidak memakai sandal)
4. Tas harus dititipkan atau disimpan di tempat yang telah disediakan.
5. Praktikan harus memahami apa yang akan dilakukan dengan membaca buku
petunjuk praktikum dan acuan lain serta membuat laporan pendahuluan untuk
praktikum yang akan dilakukan.
6. Praktikan tidak diijinkan untuk mengikuti praktikum bila tidak memenuhi syarat-
syarat:
a. Membawa kartu tanda praktikum
b. Membuat laporan praktikum fisika sesuai dengan tata cara pembuatan laporan.
c. Lulus tes pendahuluan

B. SELAMA PRAKTIKUM
7. Praktikan dapat memulai eksperimen setelah lulus tes pendahuluan dan mendapat
petunjuk serta ijin dari asisten yang bersangkutan untuk memasang alat.
8. Praktikan harus dapat memperoleh data dengan melakukan ekperimen. Data hasil
pengamatan harus ditulis dikertas data yang diberikan oleh asisten.
9. Apabila praktikan gagal memperoleh data (karena kerusakan alat atau hal-hal lain),
praktikan harus melapor ke asisten dan penanggung jawab laboratorium untuk
mendapatkan waktu praktikum pada hari yang lain.
10. Praktikan harus menjaga keselamatan dirinya, peralatan, kebersihan laboratorium
dan ketertiban.
11. Selama di dalam laboratorium, praktikan dilarang keras merokok, membawa
makanan dan minuman dan mengganggu kelompok lain.
12. Praktikan dilarang keras meninggalkan laboratorium tanpa seijin asisten dan
penanggung jawab laboratorium.

LABORATORIUM FISIKA iii


Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

C. SELESAI PRAKTIKUM
13. Setelah seluruh eksperiment selesai dan disetujui oleh asisten, praktikan harus
merapikan peralatan percobaan.
14. Setelah praktikum selesai, sebelum meninggalkan laboratorium, praktikan harus:
a. Meminta kembali laporan yang telah diperiksa.
b. Meminta tanda tangan pada kartu tanda praktikum.
c. Menyerahkan satu lembar kertas data dari tiap kelompok.
d. Meminta keterangan (spesifikasi) tugas akhir kepada asisten yang bertugas.

D. KETENTUAN LAIN
15. Bagi praktikan yang tidak bisa hadir, dapat melakukan praktikan susulan pada waktu
yang ditentukan oleh penanggung jawab laboratorium. Tanpa surat keterangan
berhalangan hadir (dari dokter, dekan, rektor, atau pihak yang berwenang) praktikan
yang absen atau gagal melakukan praktikum diwajibkan membayar denda untuk
setiap percobaan susulan.
16. Praktikan yang absen sebanyak 3 kali berturut-turut dalam satu semester, tidak
diperkenankan mengikuti pada semester berjalan.
17. Praktikan harus mengganti alat yang rusak atau hilang selama praktikum berlangsung
dengan alat yang sama, sebelum mengikuti praktikum minggu berikutnya.

LABORATORIUM FISIKA iv
Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

CARA PEMBUATAN LAPORAN

 TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIKUM


Pembuatan laporan praktikum fisika dasar bertujuan agar mahasiswa dapat belajar
untuk mengemukakan pendapat dalam bentuk tulisan. Dengan membuat laporan
praktikum fisika dasar melatih mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri untuk
praktikum, menganalisa hasil praktikum dan membuat perhitungan untuk
menentukan besaran fisika, mengetahui beberapa besaran dari percobaan,
menganalisis kesalahan dan akhirnya membuat kesimpulan secara keseluruhan

 FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM


Laporan praktikum terdiri dari dua macam yaitu laporan pendahuluan dan laporan
akhir. Kedua laporan tersebut dibuat dengan menggunakan buku folio bergaris yang
ditulis dengan tulisan tangan yang rapih. Grafik harus dibuat pada kertas grafik
(millimeter blok). Khusus untuk grafik yang membutuhkan skala logaritmik harus
dibuat pada kertas semi log atau kertas logaritmik.

Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan terdiri dari:
1. Pada halaman pertama (halaman sampul) ditulis:

Laporan Praktikum Fisika Dasar

Nama : ......................................
Nomor Induk Mahasiswa : ......................................
Nomor Group : ......................................
Fakultas : ......................................
Jurusan : ......................................
No. Percobaan : ......................................
Nama Percobaan : ......................................
Tanggal Percobaan : ......................................
Minggu ke- : ......................................
Kawan Kerja : ......................................
.......................................
Asisten : ......................................

LABORATORIUM FISIKA v
Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

2. Halaman kedua dan seterusnya meliputi:


a. Tujuan
b. Teori Dasar
c. Peralatan
d. Cara Kerja
e. Tugas pendahuluan

Tujuan dan peralatan percobaan dapat dilihat dibuku pedoman praktikum. Teori dasar
dapat dibaca di buku pedoman praktikum dan buku referensi lain yang sesuai dengan
materi percobaan. Cara kerja harus benar-benar menunjukkan hal-hal yang akan
dikerjakan dalam praktikum, kalimat-kalimat perintah dalam buku pedoman harus
diganti dengan kalimat yang tidak menunjukkan perintah. Tugas pendahuluan dapat
dilihat pada buku pedoman dan harus dikerjakan sebelum praktikum yang merupakan
bagian dari penilain laporan pendahuluan.

Laporan Akhir
Laporan akhir terdiri terdiri dari:
1. Laporan pendahuluan yang telah dinilai
2. Data percobaan dan cara pengambilan data
3. Tugas akhir (pengolahan data dan analisis)
4. Kesimpulan
5. Referensi

Cara mengerjakan tugas akhir dapat dilihat pada buku pedoman atau dari yang telah
ditentukan oleh asisten. Hasil perhitungan harus ditampilkan dalam bentuk tabel
dengan satu contoh perhitungan untuk setiap tabel. Kesalahan dalam percobaan harus
disertakan baik kesalahan relatif maupun kesalahan literatur. Cara penulisan
kesalahan dan penulisan grafik harus mengikuti ketentuan yang telah disebut di atas.

LABORATORIUM FISIKA vi
Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

PENDAHULUAN

UMUM
Tujuan percobaan-percobaan fisika di Laboratorium Fisika Dasar adalah untuk melihat
secara visual beberapa peristiwa fisika dalam kejadian sebenarnya. Menguji kebenaran
hukum fisika, misalnya: Hukum Newton, Hukum Ohm dsb. Mencari tetapan-tetapan fisika
secara kuantitatif, misalnya: koefisien muai, percepatan gravitasi, dan lain-lain.

Untuk itu diperlukan ketelitian dan metode pengamatan. Mata kuliah Praktikum Fisika
Dasar ini diberikan agar mahasiswa:
 Memperoleh kecakapan dan ketrampilan yang diperlukan dalam memakai dan
mengerti kegunaan peralatan laboratorium.
 Lebih menghayati materi yang diberikan di kuliah dan memahami hubungan
antara teori dan pengamatan.
 Mampu menganalisa, membuat hipotesa ataupun kesimpulan dari data yang
diperoleh dari hasil percobaan.
 Mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan (melalui diskusi dan
pembuatan laporan), mengenal metodolagi penelitian. Penelitian dalam arti
sebenarnya (mencari solusi baru, inovasi dsb) memang belum dilakukan pada
percobaan dasar ini, tetapi praktikum ini sudah mengarah kepada cara-cara
untuk melakukan suatu penelitian.

TEORI KESALAHAN
Dalam melakukan percobaan selalu dimungkinkan terjadi kesalahan. Oleh karena itu
kita harus menyertakan angka-angka kesalahan supaya kita dapat memberikan penilaian
yang wajar dari hasil percobaan. Jelas hasil percobaan kita tidak dapat diharapkan tepat
sama dengan hasil riset, namun ada pada suatu jangkauan harga:

x  x  x  x  x
Dengan x merupakan nilai terbaik sebagai pengganti nilai yang benar, x merupakan
kesalahan pada pengukuran yang disebabkan keterbatasan alat, ketidakcermatan,
perbedaan waktu pengukuran dan lain sebagainya. Dengan menyertakan kesalahan atau
batas toleransi terhadap suatu nilai yang kita anggap benar, kita dapat
mempertanggungjawabkan hasil percobaan yang dilakukan.

LABORATORIUM FISIKA vii


Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

SUMBER-SUMBER KESALAHAN
Setiap hasil pengukuran tidak terlepas dari suatu kesalahan, hal ini disebabkan oleh
adanya tiga sumber kesahalan, yaitu:
 Kesalahan bersistem, seperti kesalahan kalibrasi, zero error,
fatigue/ketidakelastisan benda, paralaks, keadaan fisis yang berbeda.
 Kesalahan acak, disebabkan misalnya fluktuasi tegangan listrik, noise, back ground,
landasan bergetar dsb.
 Kesalahan karena perbedaan tingkat ketelitian alat ukur modern, seperti kalau kita
membandingkan beberapa peralatan sejenis osiloskop, spektrometer, digital
counter, dsb.

PENULISAN KESALAHAN PADA HASIL PENGUKURAN TUNGGAL


Cara memperkirakan dan menyatakan kesalahan ini, bergantung pada cara
pengukuran yang dilakukan, yaitu: pengukuran berulang dan pengukuran tunggal (tak
dapat di ulang).

Apabila dimungkinkan, dalam suatu percobaan hendaknya dilakukan melalui


pengukuran berulang, tetapi terkadang pengukuran tunggal tidak dapat dihindari, yaitu
pada:
 Peristiwa yang tidak dapat diulang, contoh: pengukuran kecepatan komet, lama
gerhana matahari total dan lain-lain.
 Pengukuran diulang tetapi hasilnya tetap sama, hal ini biasanya diakibatkan oleh
tingkat ketelitian alat yang rendah dipakai untuk mengukur besaran yang lebih
kecil, contoh: mengukur tebal bulu dengan mistar.

Dalam hal demikian hasil pengukuran dilaporkan sebagai:

x  x  x

dengan x adalah hasil pengukuran tunggal dan x merupakan ½ kali skala pengukuran
terkecil dari alat ukur. Contoh : t = (2,10  0,05) cm.
Pengukuran berulang menghasilkan sampel dari populasi x, yaitu x 1, x2, x3, ......, xn,
untuk menyatakan nilai terbaik sebagai pengganti nilai benar x dari pengukuran di atas,
dipakai nilai rata-rata sampel x, yaitu:
n

x
1
x i
n i 1

Sedangkan untuk menyatakan deviasi hasil pengukuran (x), ditentukan dengan


menentukan standar deviasi dari nilai sampel, yaitu:

LABORATORIUM FISIKA viii


Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

 x  x 
n
2

 x    x 
i 2 2
i1
n i i
Sx  =
n  n  1 nn  1

hasil pengukuran dapat ditulis sebagai berikut:

x  x  x  x  3S x  u 
dengan u adalah kesalahan bersistem (skala terkecil dari alat ukur), biasa ditulis dalam
bentuk persentase:
 Kesalahan mutlak : x
x
 Kesalahan relatif :  100%
x

x  x lit
 Kesalahan (relatif) terhadap literatur :  100%
x lit

Penulisan hendaknya menggunakan aturan angka penting yang benar, angka


dibelakang komadari kesalahan tidak boleh lebih dari angka di belakang koma dari hasil
rata-rata, apabila dijumpai bilangan sangat besar atau sangat kecil hendaknya digunakan
bentuk eksponensial dan satuan harus selalu dituliskan.

Tabel 1. Contoh penulisan angka penting


Contoh penulisan yang salah Contoh penulisan yang benar
0
K= (289,110,273) K/s K= (289,110,27) 0K/s
d = (0,000060,000036) mm d = (604) x 10-5mm
 = 22/7  = 3,14
F= (38000  200) N F= (380  2) x 102N

PENULISAN KESALAHAN PADA HASIL PENGUKURAN BANYAK


Banyak besaran fisika yang merupakan fungsi besaran-besaran fisika lainnya.
Misalkan sebuah besaran fisika z merupakan fungsi dari x dan y. Untuk mengetahui nilai
z, maka besaran x dan y harus diukur lebih dahulu. Selanjutnya ketidakpastian z (z)
dapat ditentukan dengan cara menguraikan fungsi z = z(x,y) menjadi deret taylor atau
dengan differensial di sekitar x dan y.

Contoh-contoh:
1. z = a sin x , maka z = a cos x x
1
2. z = 1/x, maka z = x
x2
LABORATORIUM FISIKA ix
Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

3. z = xy, maka z = x y + y x

Ketidakpastian z dapat dihitung dengan persamaan:

2 2
 z   z 
z    x 2    y 2
 x   y 

Kadang-kadang dijumpai suatu besaran yang ditentukan oleh beberapa pengukuran x,


yang mempunyai derajat keakuratannya berbeda xi. Nilai rata-rata besaran tersebut
dapat dihitung dengan nilai rata-rata berbobot:
n

f  x
i1
i i
x n

f i1
i

1
dengan faktor bobot fi 
x i 2
ketidakpastian dari rata-rata berbobot adalah:

 f x 
n
2
i i x
i1
x  n
n  1 fi
i1

GRAFIK DAN METODE KUADRAT TERKECIL (LEAST SQUARE)


Hasil percobaan bila dibuat dalam bentuk angka-angka saja akan menjemukan, untuk
itu angka-angka tersebut divisualisasikan dalam bentuk gravik atau kurva dari variable
yang dikehendaki. Pembuatan grafik bertujuan untuk melihat hubungan antara variable,
menghitung konstanta/koefisien dari rumus dan membuktikan rumus.

Untuk keperluan hal pertama, dapat dilakukan dengan cara membuat semua titik data
yang ada, kemudian kita hubungkan titik-titik tersebut (misal dengan menggunakan
mistar) supaya didapatkan pola kurva. Sedangkan untuk keperluan kedua dan ketiga,
kita usahakan agar kurva berbentuk linier y = a + bx. Sebagai contoh misalkan kita ingin
mencari hubungan antara takanan (P) dan volume (V) gas pada suhu tetap. Kita
mengenal hukum Boyle: PV = konstan, maka untuk mendapatkan garis lurus, kita
gambarkan grafik P vs 1/V dan bukan P vs V.

LABORATORIUM FISIKA x
Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

Kemudian untuk mendapatkan koefisien/konstanta dari suatu percobaan, kita


gunakan metode leastsqure (kuadrat terkecil). Penurunan rumus lebih dalam dapat
dilihat di buku-buku statistik, disini hanya akan diperlihatkan hasil akhirnya saja.
Misalkan kita memiliki sejumlah data x1, x2, x3, x4,......, xn.(jumlah data n) yang
berhubungan dengan data-data y1, y2, y3, y4,......, yn yang dapat dinyatakan sbb:
y = bx + a
harga terbaik dari a dan b dapat dicari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil:

a
 y x    x xy
2

dengan Sa  S y
x 2
i

n x    x  n x   x 
2 2 2 2
i i

b
n  xy   x y dengan S  Sy
n
n x    x    x 
2 b 2
2
n x i2  i

 1 

 x  y  2 2
2  x  x y  y n  x y   2


i i i i i i i i
 
2
Sy  y i2
 n  2  n x    x  
2 2
 i i 
kekuatan hubungan antara x dan y dapat dihitung dari koefisien korelasi r :

r x, y  
S xy

n x  x y  y  i i

 x  x  .  y  y 
SxSy 2 2
i i

atau dapat ditulis sebagai berikut:

r x, y  
 x y   x  y 
n i i i i

n x   x   n y   y  
       
2 2 2 2
i i i i

untuk memudahkan mencari harga-harga a dan b sebaiknya dibuat tabel dengan kolom-
kolom x, y, x2 dan xy.

Table 2. Tabel Pengolahan Data


No x y x2 xy
1
2
3

 x y  x2  xy

LABORATORIUM FISIKA xi
Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

Pada pembuatan grafik, usahakan agar kurva yang digambar tampak proposional
artinya kurva tersebut tampak mengisi seluruh kertas, hal ini dapat dicapai dengan
memilih skala vertikal dan horisontal yang tepat. Besaran dan satuan harus dicantumkan
pada masing-masing sumbu.

LABORATORIUM FISIKA xii


Pusat Laboratorium Terpadu – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anda mungkin juga menyukai