Anda di halaman 1dari 5

POLITIK DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM

Oleh : Asep Ramdani, M. Pd

A. Politik dalam Islam


Dalam terminologi politik Islam, politik itu identik dengan siasah, yang secara kebahasaan
artinya mengatur. Politik sendiri artinya segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasah, dan
sebagainya) mengenai pemerintahan suatu negara, dan kebijakan suatu negera terhadap
negara yang lain. Politik juga dapat diartikan sebagai kebijakan atau cara bertindak suatu
negara dalam menghadap atau menangani suatu masalah.
Dalam ajaran Islam politik termasuk kedalam fiqih siasah. Fiqih siasah adalah aspek
ajaran Islam yang mengatur sistem kekuasaan dan pemerintahan. Terdapat garis besardalam
fiqih siasah yang meliputi sebagai berikut:
1. Siasah Dusturiyyah (tata negara dalam Islam)
2. Siasah Dauliyyah (hubungan antara suatu negara dengan negara lain)
3. Siasah Maaliyyah (sistem ekonomi negara)
Dalam konsep Islam, kekuasaan tertinggi adalah Allah swt. Ekpresi kekuasaan dan
kehendak Allah tertuang dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul. Oleh karena itu, penguasa
tidaklah memiliki kekuasaan mutlak, ia hanyalah wakil (Khalifah) Allah dimuka bumi yang
berfungsi untuk membumikan sifat-sifat Allah dalam kehidupan nyata. Disamping itu,
kekuasaan adalah amanah Allah yang diberikan kepada orang-orang yang berhak
memilikinya. Pemegang amanah haruslah menggunakan kekuasaan itu dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Al-Quran dan Sunnah
Rasul.
Islam sebagai ajaran yang komplek memberikan prinsip-prinsip dasar dalam sistem
politik yaitu sebagai berikut;
1. Musyawarah
Asas musyawarah yang paling utama adalah berkenaan tentang pembahsan bersama
mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan negara agar terciptanya keputusan
bersama.
2. Keadilan
Prinsip ini adalah berkaitan dengan keadilan sosial yang dijamin oleh sistem sosial
dan sistem ekonomi Islam. Dalam pelaksanaannya yang luas, prinsip keadilan yang
terkandung dalam sistem politik Islam meliputi dan merangkumi segala jenis
perhubungan yang berlaku dalam kehidupan manusia, termasuk keadilan di antara
rakyat dan pemerintah. Kewajipan berlaku adil dan menjauhi perbuatan zalim adalah
di antara asas utama dalam sistem sosial Islam, maka menjadi peranan utama sistem
politik Islam untuk memelihara asas tersebut.
3. Kebebasan
Kebebasan yang diipelihara oleh sistem politik Islam ialah kebebasan yang
berdasarkan kepada makruf dan kebajikan. Menegakkan prinsip kebebasan yang
sebenarnya adalah tujuan terpenting bagi sistem politik dan pemerintahan Islam
serta menjadi asas-asas utama bagi undang-undang perlembagaan negara Islam.
4. Persamaan
Persamaan di sini terdiri dari pada persamaan dalam mendapatkan dan menuntut
hak, persamaan dalam memikul tanggungjawab menurut peringkat-peringkat yang
ditetapkan oleh undang-undang perlembagaan dan persamaan berada di bawah kuat
kuasa undang-undang.
5. Hak mengkritik pemerintah
Hak rakyat untuk mengkritik pihak pemerintah dan hak mendapat penjelasan
terhadap tindak tanduknya. Prinsip ini berdasarkan kepada kewajipan pihak
pemerintah untuk melakukan musyawarah dalam hal-hal yang berkaitan dengan
urusan dan pentadbiran negara dan ummah. Hak rakyat untuk disyurakan adalah
bererti kewajiban setiap anggota dalam masyarakat untuk menegakkan kebenaran
dan menghapuskan kemungkaran.
Islam sebagai sebuah ajaran yang mencakup persoalan spiritual dan politik
memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap kehidupan politik di Indonesia.
Pertama ditandai dengan munculnya partai-partai berasaskan Islam serta pro aktif tokoh-
tokoh politik Islam dan umat Islam terhadap keutuhan negara kesatuan Replublik Indonesia
sejak awal kemerdekaan sampai jaman reformasi. Umat Islam Indonesia dapat menyetujui
Pancasila dan UUD 1945 setidak-tidaknya atas dua pertimbangan. Pertama. Nilai-nilainya
dibenarkan oleh ajaran Islam. Kedua. Fungsinya sebagai nuktah-nuktah kesepakatan antar
berbagai golongan untuk mewujudkan kesatuan politik bersama.
B. Demokrasi dalam Islam
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu Demos yang berarti rakyat dan Kratos yang
berarti kekuasaan. Demokrasi bermakna pemerintahan atau kekuatan rakyat (power of
strength of the people). Demokrasi mengandung nilai-nilai, yaitu adanya unsur
keperacayaan yang diberikan oleh pemerintah kepada rakyat, adanya pertanggungjawaban
bagi seorang pemimpin.
Konsep demokrasi pada hakekatnya sama hampir dengan konsep musyawarah dalam
Islam. Namun, terdapat beber apa perbedaan diantara keduanya yang menyebabkan
sebagian masyarakat masih belum dapat menerima konsep demokrasi. Ada dua hal yang
mendasari perbedaan tersebut, di antaranya: (1) demokrasi berasal dari negara Barat,
sedangkan musyawarah dalam Islam berasal dari negara timur; (2) pengambilan keputusan
dalam sistem demokrasi lebih menekankan pada suara terbanyak, sedangkan keputusan
musyawarah diambil berdasarkan kesepakan dan kesepahaman bersama walaupun
pendapat berasal dari sekelompok tokoh masyarakat. Namun terlepas dari dua pemahaman
tersebut, demokrasi dan musyawarah memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan
keputusan yang dapat diterima oleh setiap kalangan mayoritas dan kalangan minoritas.
Dalam Islam, prinsip demokrasi sudah diajarkan oleh Rasulullah. Contohnya, pada saat
Perang Badar beliau mendengarkan saran dari sahabatnya mengenai lokasi perang walaupun
itu bukan pilihan yang diajukan olehnya. Dan pada saat ini, banyak Negara Islam ataupun
Negara yang mayoritasnnya muslim terutama Negara Indonesia turut mengadaptasi system
Demokrasi, adapula Negara Islam lain yang meninggalkan system pemerintahan sebelumnya
dan menganggap bahwa demokasi adalah islam itu sendiri, namun walaupun prinsip
demokrasi sudah diajarkan oleh Rasulullah akan tetapi demokrasi itu sendiri tidak pernah
dicontohkan Rasulullah dalam pemerintahannya.
Demokrasi Islam dianggap sebagai sistem yang mengukuhkan konsep-konsep yang sudah
lama berakar, yaitu musyawarah (Syura), persetujuan (ijma) dan penilaian interpretatif yang
mandiri (ijtihad). Perlunya musyawarah merupakan konsekuensi politik kekhalifahan
manusia. Masalah musyawarah ini dengan jelas juga disebutkan dalam Al-Quran surat 42:28,
yang isinya berupa perintah kepada para pemimpin dalam kedudukan apapun untuk
menyelesaikan urusan yang mereka pimpin dengan cara bermusyawarah.
Di samping musyawarah ada hal lain yang sangat penting dalam masalah demokrasi,
yaitu konsesus atau ijma. Konsesus memainkan peranan yang menentukan dalam
perkembangan hukum Islam dan memberikan sumbangan sangat besar pada korpus atau
tafsir hukum. Selain syura dan ijma, ada konsep yang sangat penting dalam proses
demokrasi Islam yaitu Ijtihad. Bagi para pemikir muslim upaya ini merupakan langkah kunci
menuju penerapan perintah Tuhan disuatu tempat dan waktu. Musyawarah, ijma dan ijtihad
merupakan konsep-konsep yang sangat penting bagi artikulasi demokrasi Islam dalam
kerangka keesaan Tuhan dan kewajiban-kewajiban manusia sebagai khalifah-Nya. Meskipun
istilah-istilah ini banyak diperdebatkan maknanya, namun lepas dari ramainya perdebatan
maknanya di dunia Islam, istilah-istilah ini memberikan landasan efektif untuk memahami
hubungan antara Islam dengan demokrasi di dunia kontempoler.
Kesimpulan yang dapat kita pahami dari kajian ini; Pertama, Islam mengedepankan
kemaslahatan dalam kehidupan, begitu pula dalam berpolitik. Kedua, yang paling esensial
adalah pemimpin menjadi sosok yang dapat dijadikan uswah hasanah. Ketiga, simbol bukan
harga baku, namun esensi demokrasi adalah untuk dapat mewujudkan kalimat utama dalam
Islam, yakni rahmatan li al-alamin.

Anda mungkin juga menyukai