Anda di halaman 1dari 29

KEBIJAKAN OBAT NASIONAL

(KONAS)
Kepmenkes No 189/Menkes/SK/III/2006
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional
SKN (RPJMN)
2012 2015-2019

IV : SUB SISTEM OBAT DAN PERBEKALAN


KESEHATAN PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN
TUJUAN : KESEHATAN
Tersedianya sediaan farmasi, alat kesehatan, TUJUAN :
dan makanan yang terjamin aman, berkhasiat/ Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan,
bermanfaat dan bermutu, dan khusus untuk obat pemerataan, dan kualitas farmasi dan alat
dijamin ketersediaan dan keterjangkauannya kesehatan. Strategi ini yang perlu diemban
guna meningkatkan derajat kesehatan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam
masyarakat yang setinggi-tingginya periode 5 tahun mendatang.
KONAS adalah dokumen kebijakan pelaksanaan
program di bidang obat, sebagai penjabaran dari
subsistem bidang Obat dan Perbekalan kesehatan
dalam SKN.

Akses terhadap obat terutama obat esensial


LATAR BELAKANG
KONAS merupakan penjabaran SKN
Obat harus diperlakukan sebagai sarana yankes
Aspek ekonomi dan teknologi obat harus selaras dengan aspek
sosial dan kesehatan
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan, keterjangkauan
dan pemerataan obat esensial
Pemerintah melaksanakan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian obat
Pelaku usaha di bidang obat bertanggung jawab atas mutu obat
Masyarakat berhak mendapatkan informasi obat yang benar
STRATEGI

Ketersediaan, Pemerataan dan Keterjangkauan Obat


Esensial, sebagai berikut :
Jaminan keamanan, khasiat dan mutu obat beredar,
serta perlindungan masyarakat dari penggunaan yang
salah dan penyalahgunaan obat.
Penggunaan obat yang rasional, melalui komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE).
TUJUAN KONAS

Menjamin :
Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat
esensial
Keamanan, khasiat & mutu obat beredar
Penggunaan obat yang rasional
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup KONAS meliputi pembangunan di bidang obat untuk
menjamin terlaksananya pembangunan kesehatan dalam upaya
mendapatkan sumberdaya manusia berkualitas.
Konas mencakup
1. Pembiayaan,
2. Ketersediaan dan pemerataan,
3. Keterjangkauan obat,
4. Seleksi obat esensial,
5. Penggunaan obat rasional,
6. Pengawasan,
7. Penelitian dan pengembangan,
8. Pengembangan sumber daya manusia dan pemantauan serta evaluasi.
LANGKAH-LANGKAH MENCAPAI
TUJUAN KONAS
PEMBIAYAAN OBAT
Sasaran :
Masyarakat, terutama yg tidak mampu dapat memperoleh obat esensial
setiap saat diperlukan

Langkah kebijakan :
1. Penetapan target pembiayaan obat sektor publik secara nasional
2. Mengembangkan mekanisme pemantauan pembiayaan obat sektor
publik di daerah
3. Pemerintah menyediakan anggaran obat utk program kesehatan
nasional
4. Pemerintah menyediakan dana safety stock nasional utk
kepentingan penanggulangan bencana & memenuhi
kekurangan obat di kabupaten/kota
5. Pemerintah daerah menyediakan anggaran obat cukup yg
dialokasikan dari dana alokasi umum
6. Penerapan skema jkn dan sistem jaminan pemeliharaan
kesehatan lainnya harus menyelenggarakan pelayanan
kesehatan paripurna
KETERSEDIAAN & PEMERATAAN OBAT

Sasaran :
Obat yg dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, terutama obat esensial
senantiasa tersedia di seluruh wilayah indonesia

Langkah kebijakan :
1. Memberikan insentif utk produksi obat jadi & bahan baku dalam negeri
tanpa menyimpang dari & dengan memanfaatkan peluang yang ada
dalam perjanjian world trade organization (wto)
2. Menunjang ekspor obat untuk mencapai skala produksi yg lebih
ekonomis sehingga menunjang perkembangan ekonomi nasional
3. Mendorong kerjasama regional dalam rangka perdagangan obat
internasional untuk pengembangan produksi dalam negeri
4. Menunjang pengembangan & produksi fitofarmaka dari sumber daya
alam sesuai dengan kriteria khasiat & keamanan obat
5. Peningkatan efektivitas & efisiensi distribusi obat melalui regulasi yg tepat
6. Mendorong pelayanan kefarmasian melalui peningkatan profesionalisme
tenaga farmasi
7. Pemberian insentif utk pelayanan obat di daerah terpencil
8. Peningkatan peran serta pelayanan obat terutama di daerah
terpencil utk penyebaran obat bebas secara baik
9. Pemerintah mengembangkan mekanisme pemantauan
ketersediaan obat esensial & mengambil langkah-langkah
penyediaannya
10. Ketersediaan obat sektor publik
11. Ketersediaan obat dalam keadaan darurat
KETERJANGKAUAN OBAT

Sasaran :
Harga obat terutama obat esensial terjangkau oleh masyarakat

Langkah kebijakan :
1. Peningkatan penerapan konsep obat esensial & program obat generik
2. Pelaksanaan evaluasi harga secara periodik dalam rangka mengambil
langkah kebijakan mengenai harga obat esensial
3. Memanfaatkan pendekatan farmakoekonomik di unit
pengelola kegiatan untuk meningkatkan efisiensi
4. Pengendalian harga jual pabrik
5. Mengembangkan sistem informasi harga obat bagi
masyarakat
6. Mengembangkan sistem pengadaan obat sektor publik
dengan menerapkan prinsip pengadaan dalam jumlah besar /
pengadaan bersama
7. Penghapusan pajak dan bea masuk untuk obat esensial
8. Melakukan kebijakan pengaturan harga obat untuk menjamin
keterjangkauan harga obat
SELEKSI OBAT ESENSIAL

Sasaran :
Diterimanya secara luas daftar obat esensial nasional (DOEN) sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan dalam pelayanan
kesehatan secara luas

Langkah kebijakan :
1. Pemilihan obat esensial harus terkait dengan pedoman terapi / standar
pengobatan yang didasarkan pada bukti ilmiah terbaik
2. Seleksi obat esensial dilakukan melalui penelaahan ilmiah yg mendalam &
pengambilan keputusan yg transparan dgn melibatkan para farmasis,
farmakolog, klinisi & ahli kesehatan masyarakat
3. Revisi doen dilakukan secara periodik paling tidak setiap 3-4
tahun dengan melalui proses pengambilan keputusan yang
sama
4. Penyebarluasan DOEN kepada sarana pelayanan kesehatan
sampai daerah terpencil, baik dalam bentuk tercetak maupun
elektronik
PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL

Sasaran :
Penggunaan obat dalam jenis, bentuk sediaan, dosis dan jumlah
yang tepat, dan disertai informasi yang lengkap, benar, dan tidak menyesatkan

Langkah kebijakan :
1. Penyusunan pedoman terapi standar berdasarkan bukti ilmiah terbaik yang
direvisi secara berkala
2. Pemilihan obat dengan acuan utama DOEN
3. Pembentukan dan atau pemberdayaan komite farmasi dan terapi di rumah
sakit
4. Pembelajaran farmakoterapi berbasis masalah dalam kurikulum
sarjana tenaga kesehatan
5. Pendidikan berkelanjutan sbg persyaratan izin menjalankan
kegiatan profesi
6. Pengawasan, audit dan umpan balik dalam penggunaan obat
7. Penyediaan informasi obat yang jujur dan benar melalui pusat
informasi di sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah
maupun swasta
8. Pendidikan & pemberdayaan masyarakat utk menggunakan obat secara tepat & benar,
serta kepatuhan penggunaan obat
9. Regulasi & penerapannya utk menghindarkan insentif pd penggunaan & penulisan
resep obat tertentu
10. Regulasi utk menunjang penerapan berbagai langkah kebijakan penggunaan obat
secara rasional
11. Promosi penggunaan obat rasional dlm bentuk kie yg efektif & terus menerus kpd
tenaga kesehatan & masyarakat melalui berbagai media
PENGAWASAN OBAT

Sasaran :
1. Obat yang beredar harus memenuhi syarat keamanan, khasiat,
mutu
2. Masyarakat terhindar dari penggunaan obat yg salah &
penyalahgunaan obat

Langkah kebijakan :
1. Penilaian dan pendaftaran obat
2. Penyusunan dan penerapan standar obat
3. Perizinan dan sertifikasi sarana produksi dan distribusi
4. Inspeksi sarana produksi dan sarana distribusi
5. Pengujian mutu dengan laboratorium yang terakreditas
6. Pemantauan promosi obat
7. Kajian epidemiologi paska pemasaran
8. Penilaian kembali terhadap obat yang beredar
9. Peningkatan sapras pengawasan obat serta pengembangan
tenaga kesehatan yang berkompeten
10. Pembentukan pusat informasi obat di pusat sampai ke daerah untuk
penyebaran informasi obat
8. Peningkatan kerjasama regional maupun internasional
9. Pengawasan peredaran obat palsu dan obat selundupan
(tidak terdaftar)
10. Pengembangan peran serta masyarakat untuk melindungi
dirinya sendiri dari obat yang tidak memenuhi syarat
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Sasaran :
Peningkatan penelitian di bidang obat untuk menunjang penerapan konas

Langkah kebijakan :
1. Melakukan identifikasi penelitian yang relevan
2. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan dengan luar negeri di bidang
penelitian dan pengembangan obat
3. Membina dan membantu penyelenggaraan penelitian yang relevan dalam
pembangunan di bidang obat
PENGEMBANGAN SDM

Sasaran :
Tersedianya sdm yang menunjang pencapaian sasaran konas

Langkah kebijakan :
1. Melakukan pemetaan kebutuhan tenaga farmasi
2. Penyediaan dan penempatan tenaga farmasi secara merata sesuai
dengan kebutuhan di setiap daerah dan jenjang pelayanan kesehatan
3. Memasukkan konas ke dalam kurikulum pendidikan & pelatihan tenaga
kesehatan
4. Memasukkan konas ke dalam kurikulum pendidikan berkelanjutan oleh
organisasi profesi kesehatan
5. Kerjasama regional & internasional utk pengembangan SDM
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Sasaran :
Menunjang penerapan konas sebaik-baiknya melalui
pembentukan mekanisme pemantauan dan evaluasi kinerja serta dampak
kebijakan, guna mengetahui hambatan dan penetapan strategi yang efektif

Langkah kebijakan :
1. Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala paling lama setiap 5
tahun
2. Pelaksanaan dan indikator pemantauan mengikuti pedoman who dan dapat
bekerjasama dengan who atau pihak lain untuk membandingkan hasilnya
dengan negara lain
3. Pemanfaatan hasil pemantauan dan evaluasi
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai