0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
83 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi kompetitif dan kooperatif. Terdapat dua jenis negosiasi yaitu negosiasi kompetitif yang bersifat win-lose dan negosiasi kooperatif yang menghasilkan kemenangan bersama. Dokumen ini juga menjelaskan proses, strategi, dan manfaat negosiasi serta peran pihak ketiga dalam memfasilitasi negosiasi.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Kelompok 8_ Manajemen Farmasi_Negoisasi Kompetitif dan Kooperatif
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi kompetitif dan kooperatif. Terdapat dua jenis negosiasi yaitu negosiasi kompetitif yang bersifat win-lose dan negosiasi kooperatif yang menghasilkan kemenangan bersama. Dokumen ini juga menjelaskan proses, strategi, dan manfaat negosiasi serta peran pihak ketiga dalam memfasilitasi negosiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi kompetitif dan kooperatif. Terdapat dua jenis negosiasi yaitu negosiasi kompetitif yang bersifat win-lose dan negosiasi kooperatif yang menghasilkan kemenangan bersama. Dokumen ini juga menjelaskan proses, strategi, dan manfaat negosiasi serta peran pihak ketiga dalam memfasilitasi negosiasi.
Malda Tri Novalisa 21334704 Sondang Maida Sianturi 21334705 LATAR BELAKANG
Konflik merupakan perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. Konflik yang muncul tersebut harus mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat agar konflik tidak menyebar menjadi substansi konflik lain. Penanganan tersebut merupakan negoisasi antar dua pihak atau lebih. Tanpa kita sadari, setiap hari sebenarnya kita selalu melakukan negoisasi. Pengertian negosiasi
Negoisasi merupakan sebuah proses dimana dua pihak atau
lebih yang berbeda pendapat berusaha mencapai kesepakatan. Manfaat negosiasi
1. Mendapatkan keefektifan dan
efesiensi dalam mencapai tujuan; 2. Kesepakatan bersama yang saling menguntungkan; 3. Menjembatani perbedaan pandangan yang bernegosiasi untuk mencegah konflik 4. Menyepakati tujuan bersama Klasifikasi negosiasi
1. Negoisasi kompetitif (distributive)
Negosiasi kompetitif adalah
perundingan yang berusaha untuk membagi sejumlah tetap sumber daya yang dia miliki. Ciri yang paling khas dari negoisasi ini adalah menghasilkan ada pihak yang kalah dan ada pihak yang menang. 2. Negoisasi Kooperatif
Negoisasi kooperatif adalah
perundingan yang berusaha untuk menciptakan suatu pemecahan yang saling menguntungkan. Ciri yang paling khas dari negoisasi ini adalah menghasilkan kemenangan (keuntungan) untuk pihak-pihak yang bernegosiasi Perbedaan negosiasi kooperatif dan kompetitif Proses negosiasi STRATEGI NEGOISASI 1. Withdrawall/Avoidance, yaitu strategi menghindar atau melarikan diri dari persoalan yang dihadapi. Strategi ini dapat digunakan dalam hal :
Apabila permasalahan sederhana
Bila pihak-pihak yang terlibat tidak mampu memberikan tawaran win win solution Bila potensi kekalahan dalam konflik berat Bila tidak cukup waktu untuk menyelesaikan konflik STRATEGI NEGOISASI 2. Smoothing/Accomodation, strategi ini merupakan strategi negoisasi untuk menyelesaikan konflik dengan menjaga agar setiap orang merasa senang dengan mengakomodasi kepentingan bersama yang lebih komprehensip. Strategi ini tepat digunakan apabila : Permasalahan yang menjadi sumber konflik relatif kecil Kerugian yang timbul dari konflik akan diderita oleh semua pihak yang terlibat konflik Ada pengurangan tingkat konflik untuk mendapat informasi lebih banyak STRATEGI NEGOISASI
3. Compromise, strategi ini merupakan strategi penyelesaian
sengketa yang lebih mengedapankan untuk menemukan solusi bersama untuk saling menguntungkan kedua belah pihak. Strategi ini dilakukan dalam hal : Kedua belah pihak mendapatkan keuntungan yang sama Apabila diperlukan solusi sementara untuk masalah yang sangat kompleks Apabila kedua belah pihak memiliki kemampuan dan kekuatan yang sama STRATEGI NEGOISASI 4. Force/Competition, Strategi ini menempatkan kedudukan dari para pihak untuk saling berhadapan sebagai lawan dalam hal mempertahankan hak yang bersifat menang-kalah (win-lose). Startegi ini digunakan dalam hal : Konflik memerlukan penyelesaian yang sifatnya segera Para pihak yang bersengketa mengahrapkan dan senang dengan menggunakan kekuasaan dan kekuatan Semua pihak dalam konflik mengerti dan menerima hubungan kekuasaan diantara mereka STRATEGI NEGOISASI 5. Problem Solving, strategi ini menempatkan keterbukaan dan kejujuran dari para pihak untuk bersama-sama menemukan penyelesaian secara adil melalui konsensus – konsensus yang mereka bangun bersama. Startegi ini digunakan apabila : Para pihak yang bersengketa sudah terbiasa dan terlatih menggunakan metode pemecahan masalah Para pihak memiliki pemahaman dan tujuan yang sama dalam menyelesaikan konflik Konflik yang terjadi timbul karena adanya perbedaan pendapat dalam menafsirkan sesuatu Negoisasi Menggunakan Pihak Ketiga
1. Mediator, pihak ketiga besifat netral yang
memfasilitasi penyelesaian perundingan dengan menggunakan penalaran, pemeberian usulan, dan persuasi dalam kapasitasnya sebagai fasilitator. 2. Arbritrator adalah dimana pihak ketiga memiliki wewenang memaksa terjadinya kesepakatan. 3. Konsiliator adalah seseorang yang dipercaya oleh kedua pihak dan bertugas menjembatani proses komunikasi pihak – pihak yang bersitenggang. KESIMPULAN Negosiasi adalah bagian penting dalam kehidupan sehari-hari agar dapat bertahan dalam bisnis atau bidang lainnya. Dalam pelaksaaan negosiasi tidak jarang terjadi konflik yang membawa masalah tersendiri dan tingkat yang sederhana sampai masalah yang konpleks sehingga mengganggu jalannya negoisasi. Agar negoisasi berjalan dengan baik maka proses negoisasi harus mengikuti lima langkah, yaitu persiapan dan perencanaan, definsi dan aturan aturan dasar,penjelasan dan penbenaran, tawar menawar dan pemecahan masalah, penutupan dan pelaksanaan. Ada dua klasifikasi dalam bernegosiasi yaitu negosiasi kompetitif dan negosiasi kooperatif. Saat bernegosiasi mengalami jalan buntu, adakalanya pihak ketiga sengaja dilibatkan sejak awal proses negoisasi. Terdapat tiga peran mendasar pihak ketiga yaitu mediator (penengah), arbritrator (wasit), dan konsilator (perujuk). DAFTAR PUSTAKA Robbins, Stephen P., Judge, Timothy A. 2013. Organization Behavior 15thEdition. Pearson Prentice Hal
Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. 2005.
Organization Behavior 5thEdition. Jakarta : Salemba
Effective Nogotiation; A practical guide ,International