Anda di halaman 1dari 22

FORMULASI AMOXICILIN DRY SUSPENSION

I. SPESIFIKASI PRODUK

1. Nama Produk : Amoxchyn Dry Syrup

2. Bahan Aktif : Amoxicillin

3. Bentuk Sediaan : Dry Suspensi

4. Kemasan : Botol gelap

5. Kekuatan Sediaan : 50 mg/10 ml

6. Target Pasien : Dewasa (20th)

II. KAJIAN FORMULA

1. Monografi Bahan

a. Amoxicillin

Rumus Molekul C16H19N3O5S(1).

Rumus Struktur (2).


Sinonim 4-thia-1-azabicyclo[3.2.0]heptane-2-carboxylic acid,6-[[2-amino-2-
(4-hydroxyphenyl) acetyl]amino]-3,3-dimethyl-7-oxo-;4-Thia-1-
azabicyclo[3.2.0]heptane-2-carboxylic acid, 6-[[amino(4-
hydroxyphenyl)acetyl]amino]-3,3-dimethyl-7-oxo-;6-{[Amino(4-
hydroxyphenyl)acetyl]amino}-3,3-dimethyl-7-oxo-4-thia-1-
azabicyclo[3.2.0]heptane-2-carboxylic acid; (2S,5R,6R)-6-{[(2R)-2-
amino-2-(4-hydroxyphenyl)acetyl]amino}-3,3-dimethyl-7-oxo-4-
thia-1-azabicyclo[3.2.0]heptane-2-carboxylic acid trihydrate(3).

Fungsi Sebagai antibiotik(2).

Kajian Farmakologis Amoksisilin adalah antibiotik dengan spektrum luas, digunakan


untuk pengobatan yaitu untuk infeksi pada saluran napas, saluran
empedu, dan saluran seni, gonorhu, gastroenteris, meningitis dan
infeksi karena Salmonella thypiseperti demam tipoid.

Amoxicillin adalah turunan penisilin yang tahan asam tetapi tidak


tahan terhadap penisilinase. Amoksisilin aktif melawan bakteri
gram positif yang tidak menghasilkan β-laktamase dan aktif
melawan bakteri gram negatif karena obat tersebut dapat
menembus pori–pori dalam membran fosfolipid luar.

Untuk pemberian oral, amoksisilin merupakan obat pilihan karena


di absorbsi lebih baik dari pada ampisilin, yang seharusnya
diberikan secara parenteral.

Amoksisilin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran


pencernaan, tidak tergantung adanya makanan. Amoksisilin
terutama diekskresikan dalam bentuk tidak berubah di dalam urin.
Ekskresi Amoksisilin dihambat saat pemberian bersamaan dengan
probenesid sehingga memperpanjang efek terapi(2).

Dosis 250 – 500 mg setiap 8 jam atau 500-875 mg mg 2 kali sehari(4).

Pemerian Bahan Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau(1).


Data Kelarutan Sukar larut dalam air dan methanol, tidak larut dalam benzene,
dalam karbon, tetraklorida, dan dalam klorofom(1).

Log P 0,97 dengan nilai P = 9,33 (5).

PH 3.5 – 6.0 (1).

Stabilitas terhadap pH 3.5 – 6.0(6).

Stabilitas terhadap suhu Terurai pada suhu 30-35 °C(6).

Stabilitas terhadap Tidak stabil terhadap paparan cahaya(6).


cahaya

Stabilitas terhadap air 11,5 – 14,5 % (3).

Kerapatan;BJ 365.4 g/mol(1).

Titik Leleh/Lebur -

Inkompatibilitas -

Penyimpanan Dalam wadah yang tidak tembus cahaya(6).

b. Sorbitol

Rumus Molekul

C6H14O6(7).

Rumus Struktur

(6).

Sinonim C*pharmsorbidex; E420; 1,2,3,4,5,6-hexanehexol; Liponic 70-NC;


Liponic 76-NC; meritol; Neosorb; Sorbitab; sorbite; D-sorbitol;
Sorbitol instans; soritlum; sorbogem(7).

Fungsi Humektan, plasticizer, agen penstabil, agenpemanis(7).

Pemerian Bahan Tidak berbau, tidak berwarnaputih atauhampir, bubuk


kristal, higroskopis. Empatkristalpolimorfdansalah satu
bentukamorfdarisorbitoltelah diidentifikasiyang memilikisedikit
berbedasifat fisik, misalnyatitik leleh. Sorbitol memiliki rasa manis,
menyenangkandan sekitar50-60% manisnyadarisukrosa(7).

Data Kelarutan Tidak larut dalam klorofom, ether, sedikit larut metanol, larut
dalam etanol dan air(7).

Log P -

pH 4.5-7.0(7).

Stabilitas terhadap pH 4.5-7.0(7).

Stabilitas terhadap suhu Stabil terhadap kering dan dingin(7).

Stabilitas terhadap -
cahaya

Stabilitas terhadap air -

Kerapatan;/BJ 182.17 g/mol(7).

Titik Leleh/Lebur Bentuk Anhidrat : 110 – 1128C

PolimorfGamma : 97.78 C

Bentuk Metastabil : 938C (7).

Inkompatibilitas Sorbitol akan membentuk kelat larut dalam air dengan banyak
divalen dan trivalen ion logam dalam kondisi sangat asam dan
basa(7).

ADI/safety Safety :

Nilai kalorisorbitol sekitar16,7J/g(4 kal/g). Sorbitollebih baik


ditoleransi olehpenderita diabetes daripadasukrosa. Namun, itu
tidakdianggapsyarataman untukpenderita diabetes.

Konsumsijumlah besarsorbitol(>20g/ haripada orang


dewasa) karena itu harus dihindari(2).

Penyimpanan Dapat disimpan dalam kaca, aluminium plastik, dan stainless baja
kontainer. Serta untuk injeksi dapat disterilkan oleh autoclaving.
Bahan massal bersifat higroskopis dan harus disimpan dalam
wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering(7).
c. Aspartam

Rumus Molekul C14H18N2O5(7).

Rumus Struktur (7).

Sinonim (3S)-3-Amino-4-[[(1s)-1benzyl-2-methoxy-2-oxoethyl]amino]-4-
oxobutanoic acid; aspartum; aspartyl phenylamine methyl ester(7).

Fungsi Sebagai pemanis yang biasa digunakan dalam produk makanan dan
dalam preparasi produk farmasetik(7).

Pemerian Bahan Aspartam seperti bubuk, putih kremkristalhampir tidak


berbaudenganrasasangatmanis(7).

Data Kelarutan Sedikit larut dalametanol(95%), sedikit larutdalam air. Pada208


Ckelarutannya 1% b/vpada
titikisoelektrik(pH 5.2). Kelarutanmeningkatpada suhuyang lebih
tinggi danpada pH yang lebih asam(7).

Log P -

pH 4.5-6.0(7).

Stabilitas terhadap pH Stabil pada pH 2,2 sampai 5,2 (8).

Stabilitas terhadap suhu Sangat stabil dalam keadaan kering pada suhu 105 C(8).

Stabilitas terhadap Tidak tahan terhadap panas(2).


cahaya

Stabilitas terhadap air Dalam larutan stabil pada suhu 30-80 C(8).

Kerapatan;/BJ 294.30 g/mol (7).

Titik Leleh/Lebur 246–2478 °C (7).

Inkompatibilitas Aspartamtidak sesuai dengandibasickalsium fosfatdan


jugadenganpelicin magnesium stearat.Reaksiantaraaspartam
dangula alkoholjuga diketahui(7).

ADI/safety WHO menetapkan konsumsi aspartam yaitu 40 mg/kg BB(7).

Penyimpanan Aspartamstabildalam kondisi kering.

Suhu panas yang berkepanjangan menyebabkan degradasi. Bahan


bulk harus disimpan tertutup baik, kondisi kering dan sejuk(7).

d. Sodium Metabisulfite

Rumus Molekul Na2S2O5(7).

Rumus Struktur (9).

Sinonim Disodium disulfit; disodium pyrosulfit; asam disulfurous, garam disodium, natrii disulfis;
natrii metabisulfis; sodium asam sulfite(7).

Fungsi Sebagai preservatif antimikroba dan antioksidan dalam sediaan oral. Aktivitas antimikroba
terbesar pada pH asam yang sesuai dengan pH yang akan dibuat(7).

Pemerian NatriumMetabisulfittidak berwarna, kristalprismatikatau putih kekrim, bubuk


Bahan kristal putihyang memilikibausulfur dioksida danasam, rasagaram.Natrium
Metabisulfitmengkristaldi air dinginsebagaihidratberisi tujuhmolekul air(7).

Data Kelarutan Sedikit larut dalam etanol 95%, bebas larut dalam gliserin, larut dalam air(7).

Log P -

PH 3.5–5.0 untuk 5% w/v larutan berair at 208°C(7).

Stabilitas Stabil pada PH 3,5-5(7).


terhadap pH

Stabilitas Tidak stabil terhadap panas dan suhu beku(10).


terhadap suhu

Stabilitas -
terhadap
cahaya

Stabilitas -
terhadap air

Kerapatan;/BJ BJ : 190.1(7).

Titik Terdekomposisi kurang dari 150 °C(7).


Leleh/Lebur

Inkompatibilitas NatriumMetabisulfitbereaksi dengansimpatomimetikdan obat-obatanlainnyayangorto-


atau para-hydroxybenzyl turunanalkoholuntuk membentukturunan
asamsulfonatmemilikiaktivitas farmakologisedikit atau tidak ada. Obat-obatanyang paling
pentingpadainaktivasiini adalahepinefrin(adrenalin) dan turunannya.

Selain itu, natriummetabisulfitinkompatibel dengankloramfenikoluntukreaksiyang lebih


kompleks, juga menginaktivasicisplatindislarutan. Tidak kompatibel denganphenylmercurit
asetatsaatdiautoklafdalam pembuatan obattetes mata. Sodium Metabisulfit bereaksi
dengan tutup karet pada botol multidos(7)..

ADI/safety Safety :

Alergi terhadapini sekitar 5-10%penderita asma, meskipunefek sampingjuga dapat


terjadiyang tidak memiliki riwayatalergi.
Setelahkonsumsi oral, natriummetabisulfitdioksidasi menjadisulfatdandiekskresikan
dalamurin. Tertelan
bisamenyebabkanlambungiritasi, karenapembebasanasamsulfur,sedangkankonsumsijumlah
besarnatrium metabisulfitedapat
menyebabkankolik, diare, peredarangangguan, depresiSSP, dan kematian(7).

Penyimpanan Bahanbulk harus disimpandalam wadahtertutupbaik, terlindung dari cahaya, di tempatyang


sejuk dan kering(7).

e. Sodium Sitrat

Rumus Molekul C6H5Na3O7(3).

Rumus Struktur

(3).

Sinonim Natrii citras, Natrii Citras Dihydricus, Natrio citratas, Natriumcitrat,


Natriumsitraatti, Sodio, citrato de, Sodium, citrate de, Sodu
cytrynian, Sodyum Sitrat, Trinatrium-citrat,Trisodium Citrate,
Trisodium 2-hydroxypropane-1,2,3-tricarboxylate dehydrate (11).

Fungsi Sebagai buffering agent untuk mempertahankan pH pada zat


aktif(7).

Pemerian Bahan Serbukputih atauKristal putih, putih,hampir


putih, kristalgranular, sedikitdeliquescentdi udaralembab. Mudah
larutdalam air, praktis tidak larutdalam alkohol(11).

Data Kelarutan Mudah larut dalam air dan praktis tidak larut dalam alkohol(7).

Log P -

pH 3.5–5.5 (3).

Stabilitas terhadap pH -

Stabilitas terhadap suhu Stabil pada suhu 25 C(12).

Stabilitas terhadap -
cahaya

Stabilitas terhadap air -

Kerapatan;/BJ BJ : 258,07 (3).

Titik Leleh/Lebur 150 °C (13).

Inkompatibilitas -

ADI/safety Tidak terbatas(14).

Penyimpanan Simpan dalam kedap udara(11).

f. Asam Sitrat Monohidrat

Rumus Molekul C6H8O7(7).

Rumus Struktur (3).

Sinonim Acidumcitricummonohydricum, monohidratasam2-


hydroxypropane-1,2,3-trikarboksilat(7).
Fungsi Sebagai agen pembentuk suasana asam, antioksidan, buffer dan
pengawet(7).

Pemerian Bahan Asam sitratmonohidratberbentuk kristalberwarnaatau


bening, atau kristal putih atau bubuk efflorescent. tidak
berbaudan memilikirasaasamyang
kuat. Strukturkristalortorombik(7).

Data Kelarutan Larut dalam 1,5 bagian wtanol 95%, larut dalam air, sedikit larut
dalam eter(7).

Log P -

PH 2,2(1% b /vlarutan berair) (7).

Stabilitas terhadap pH -

Stabilitas terhadap suhu Akan kehilangan air jika dipanaskan pada suhu 408 ˚C(7).

Stabilitas terhadap Stabil pada tempat gelap atau tidak terpapar langsung oleh
cahaya cahaya(7).

Stabilitas terhadap air -

Kerapatan;/BJ 210.14(7).

Titik Leleh/Lebur 1008 °C (lunak pada 758 °C) (7).

Inkompatibilitas Asam sitrattidak sesuai dengantartratkalium, alkali danalkali


tanahkarbonat
danbikarbonat, asetat, dansulfida. Inkompatibilitasjuga dengan
Oksidator, basa, reducing agent, dan nitrat. Hal iniberpotensi
meledakdalam kombinasi denganlogamnitrat. Pada
penyimpanan, sukrosadapatmengkristaldisirupdengan
adanyaasam sitrat(7).

Penyimpanan Disimpan dalam kedap udara, sejuk dan kering(7).

g. Tragacant

Rumus Molekul -
Rumus Struktur -

Sinonim Goat’s thorn, gum Benjamin, gum dragon, gum tragacanth,


Persian tragacanth, trag, tragacant, tragacantha(7).

Fungsi Sebagai suspending agent, atau agen yang meningkatkan(7).

Pemerian Bahan Tragacant berupa serbuk berwarna putih kekuningan, transparan,


tidak berbau dan tidak berasa. Tragacant berbentuk fragmen atau
potongan yang linier atau berbentuk spiral dengan ketebalan 0,5-
2,5mm(7).

Data Kelarutan Praktis larut dalam air, etanol 95% dan pelarut organic lainnya.
Meskipuntidak larutdalam air, tragakanmengembang cepat
dalam10menit beratnyasendiribaik air panasatau dinginuntuk
menghasilkansolskoloidkental atausemigels(7).

Log P -

PH 5.0-6.0 (7).

Stabilitas terhadap pH Stabil pada PH 4-8(7).

Stabilitas terhadap suhu -

Stabilitas terhadap -
cahaya

Stabilitas terhadap air -

Kerapatan;/BJ -

Titik Leleh/Lebur -

Inkompatibilitas Pada pH 7 tragacant mengurangi efektivitas ;pengamet


antimikroba seperti benzalkonium, klorobutanol, methylparaben.
Pada pH 5 tragacant tidak memiliki efek buruk pada pengawet
asam benzoate, klorobutanol, ataupun metilparaben.
Penambahan mineral yang kuat dan asam organic dapat
mengurangi viskositas disperse tragacan. Viskositas juga dapat
dikurangi dengan penambahan alkali atau natrium klorida,
terutama jika disperse dipanaskan. Tragacan relative kompatibel
dengan garam, sukrosa, akasia (7).
Penyimpanan Dalam wadah kedap udara dalam tempat yang dingin dan
kering(7).

2) Formula Acuan

Amoxicilin Trihydrat 5g

Sodium citrate 5g

Citric acid Crystaline 2.1 g

Sodium Gluconate 5g

Sorbitol Kristaline 40 g

Kollidon CL-M 6g

Orange Flavour 1.5 g

Lemon Flavour 0.5 g

Saccharin Sodium 0.4 g(15)

3) Formula Orientasi

Bahan Formula Orientasi

Per 100 ml Penimbangan

Amoxicilin 0,5 gram 5g

Sorbitol kristaline 40 gram 40 g

Aspartam 0,8 gram 0.8 g

Sodium Metabisulfite 5 gram 5g

Sodium citrate 4 gram 4g

Asam citrate monohidrate 1 gram 1g

Tragacant 4 gram 3g

Vanilla flavour 3,6 gram 1,5 g

Yellow colouring 0,5 gram 0,5 g


4) Formula Modifikasi

Bahan Fungsi % Teoritis Jumlah per 10 ml % Terpakai

(per takaran minum)

Aspartam Pemanis 0,8 % 0,08 0,8 %

Sodium Metabisulfite Pengawet 5% 0,5 5%

Tragacant Suspending 4% 1) 0,25 1) 0,25%


Agent
2) 0,3 2) 3,0%

5) Formula Optimasi

Bahan Formula 1 Formula 2

Per 100 ml Penimbangan Per 100 ml Penimbangan

Amoxicilin 0,5 gram 5g 500 mg 5g

Sorbitol kristaline 40 gram 40 g 40 gram 40 g

Aspartam 0,8 gram 0.8 g 0,8 gram 0.8 g

Sodium Metabisulfite 5 gram 5g 5 gram 5g

Sodium citrate 4 gram 4g 4 gram 4g

Asam citrate monohidrate 1 gram 1g 1 gram 1g

Tragacant 2,5 gram 3g 3 gram 2.5 g


Vanilla flavour 1,5 gram 1,5 g 1 gram 1g

6) Perhitungan Target pH dan Dapar

a) Perhitunga pH

pH = pKa + log garam/asam

5 = 4,761 + log garam/asam

0,239 = log garam/asam

Garam/asam = 1,734

b) Perhitungan Kadar Kapasitas Dapar

β = 2,3 C x

0,02 = 2,3 C x

C = 0,034 M

7) Perhitungan Kelarutan/ Kosolvensi (untuk sediaan sirup)

Tidak dilakukan

8) Perhitungan Kesetaraan Pemanis

- Saccarin 500X lebih manis dari sukrosa

- Aspartam 200X lebih manis dari sukrosa

Sehingga Sakarin 2.5X lebih manis dari Aspartam

9) Perhitungan ADI

a) Aspartam ADI yang direkomendasikan 40 mg/Kg BB

40 mg/kg BB à 2800 mg/ 70kg BB

à2,8 gram/ 70kg BB

Dosis dipakai 0,8 gram dalam 60 ml, jika dipakai untuk 3 x sehari, maka:

10 ml x 3 = 30 ml

Jumlah konsumsi Aspartam dalam sehari = 30 ml / 60 ml x 0,8 = 0, 4 gram/kg BB


b) Sorbitol ADI yang direkomendasikan

Sorbitol tidak spesifik.

III. Alat

a. Batang pengaduk (1)

b. Botol (3)

c. Cawan petri (3)

d. Gelas (1)

e. Gelas ukur 50ml (2)

f. Gelas beaker 50ml;100ml (2)

g. Gelas objek (2)

h. Mikroskop (1)

i. Mortir dan stamfer (2)

j. Pipet tetes (2)

k. PH meter (1)

l. Spatula (2)

m. Sendok tanduk (2)

n. Timbangan (1)

o. Viskometer Brookfield (1)

p. Viskometer Rion (1)

IV. Cara kerja

Disiapkan semua bahan yang sudah ditimbang

Dimasukan satu persatu bahan


Digerus hingga halus dan merata

Setelah semua dicampurkan, disiapkan aquades 100ml

Ditambah aquades 100 ml dan digojog hingga homogen

V. Evaluasi Sediaan

a) Pengukuran viskositas, dan PH

Viskositas
pH
Brookfield Rion

Minggu 0 -12 rpm - 1) 5,49

-63,2%

-316,4 cP
-spindle 61

Minggu 1 -12 rpm - 1) 5,49


Formulasi
Tragacant -63.2 % 2) 5,44
2,5 gram -315.9 cP 3) 5,47

-Spindel 61

Minggu2 -12 rpm 25 dpas 1) 5,57

-71,3% 2) 5,56

-356,4 cP 3) 5,56

-spindle 61

Minggu 0 -60 rpm - 1) 5,49


Formulasi
Tragacant 3 -77,5%
gram
-774,8 cP
-spindle 61

Minggu 1 -12 rpm - 1)5,53

-74,8% 2) 5,50

-1870 cP 3) 5,50

-spindle 62

Minggu 2 - 35 dpas 1) 5,57

2) 5,55

3) 5,55

b) Pengukuran Ukuran partikel

1) Pengukuran ukuran partikel dengan pembesaran 10x

a. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formulasi 1 ( d(µm) vs n)

b. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formulasi 2 ( d(µm) vs n)

2) Pengukuran ukuran partikel dengan pembesaran 40x

a. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formulasi 1 ( d(µm) vs n)


b. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formulasi 2 ( d(µm) vs n)

c) Uji reskonstitusi

Sediaan Waktu tereskonstitusi

Amoxicillin produksi phapros 2 menit

Formulasi 1 (tragacant 2,5 gram) 1 menit

VI. PENANDAAN
VII. KEMASAN

VIII. HASIL PERCOBAAN

a) Pengukuran viskositas, dan PH

Viskositas
pH
Brookfield Rion

Minggu 0 -12 rpm - 1) 5,49

-63,2%

-316,4 cP
-spindle 61

Formulasi Minggu 1 -12 rpm - 4) 5,49


Tragacant
-63.2 % 5) 5,44
2,5 gram
-315.9 cP 6) 5,47

-Spindel 61

Minggu2 -12 rpm 25 dpas 1) 5,57

-71,3% 2) 5,56

-356,4 cP 3) 5,56
-spindle 61

Minggu 0 -60 rpm - 1) 5,49

-77,5%

-774,8 cP

-spindle 61

Minggu 1 -12 rpm - 1)5,53


Formulasi
Tragacant 3 -74,8% 2) 5,50
gram
-1870 cP 3) 5,50

-spindle 62

Minggu 2 - 35 dpas 4) 5,57

5) 5,55

6) 5,55

b) Pengukuran Ukuran partikel

1) Pengukuran ukuran partikel dengan pembesaran 10x

a. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formulasi 1 ( d(µm) vs n)

b. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formulasi 2 ( d(µm) vs n)

2) Pengukuran ukuran partikel dengan pembesaran 40x

a. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formulasi 1 ( d(µm) vs n)


b. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formulasi 2 ( d(µm) vs n)

3) Uji reskonstitusi

Sediaan Waktu tereskonstitusi

Amoxicillin produksi phapros 2 menit

Formulasi 1 (tragacant 2,5 gram) 1 menit

IX. PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

Pada percoban dibuat sedian dry syrup dengan zat aktif amoxicillin. Dry syrup termasuk dalam
sediaan suspensi. Suspensi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus, tidak
boleh cepat mengendap, dan bila digojog perlahan-lahan, endapan harus segera terdispersi kembali.
Sehingga dapat ditambahkan zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi tetapi kekentalan
suspensi harus menjamin sediaan mudah digojog dan dituang(16).

Sebelum dilakukan pembuatan formulasi yang dimodifikasi, dilakukan orientasi terhadap bahan-
bahan sediaan yang telah dimodifikasi dari formulasi acuan. Orientasi dilakukan untuk memperoleh
formulasi yang cocok untuk dikembangkan. Pada awal orientasi yang dilakukan digunakan tragacant
dengan kadar maksimal 4 gram dan vanilla 3,6 gram.Hasil optimasi dengan tragacant 4 gram dan
vanila. Partikel terdistribusi merata, namun terlalu kental untuk sebagai suspensi. Lalu setelah itu
didiamkan 1 hari dilakukan pengamatan kembali, partikel terdistribusi merata dan tidak terjadi
deflokulasi maupun caking.

Dari hasil tersebut dilakukan optimasi dengan mendesign 2 formulasi yang dianggap akan
menghasilkan suspensi yang lebih baik dari orientasi. Optimasi dilakukan pada minggu ke 0 dengan
mengurangi komposisi tragacant menjadi 2,5 gram untuk formulasi 1 dan 3 gram untuk formulasi 2.
Pada formulasi optimasi tidak ditambahkan yellow colouring. Berdasarkan optimasi yang dilakukan
sediaan suspensi tidak memiliki viskositas begitu tinggi seperti pada formulasi orientasi. Pada
minggu 0 sediaan suspensi baik formulasi 1 maupun formulasi 2 yang telah dibuat langsung
dilakukan uji viskositas dan pH. Uji viskositas dilakukan dengan viskometer Brookfield yang bertujuan
untuk mengukur viskositas sediaan yang mengikuti aliran nonnewtonial. Aliran nonnewtonial
merupakan aliran cair yang tidak sesuai hukum newton(17). Suspensi sendiri mengikuti aliran
pseudoplastis yaitu suatu sifat alir yang ketika digojog akan semakin berkurang viskositasnya
sehingga sediaan mudah dituang. Untuk pengukuran viskositas pada minggu 0, formulasi 1
(tragacant 2,5 gram) memiliki viskositas 316,4 cP dengan percent viskositas senilai 63,2 %
menggunakan spindle 61. Kemudian, untuk formulasi 2 (tragacant 3 gram) memiliki viskositas 774,8
cP dengan percent 77,5 % menggunakan spindle 61. Kemudian minggu ke 1 dilakukan pengukuran
viskositas kembali, untuk formulasi 1 (tragacant 2,5 gram) memiliki viskositas 315,9 cP dengan
percent viskositas 63,2 % menggunakan spindle 61, sedangkan formulasi 2 (tragacant 3 gram)
memiliki viskositas 1870 cP dengan percent 74,8 % mengunakan spindle 62. Pada minggu ke 2
formulasi 1 (tragacant 2, gram) memiliki viskositas 356,4 cP dengan percent viskositas 71,3%
menggunakan spindle 61. Sedangkan formulasi 2 tidak dilakukan uji viskositas karena volume tidak
mencukupi untuk dapat mencelupkan seluruh bagian rotor dalam sediaan.

Pada minggu 0 sampai minggu ke 2, formulasi 1 memiliki viskositas yang baik, karena percent
viskositas melebihi 50%. Hanya saja pada minggu ke 2 mengalami kenaikan viskositas hal ini
dikarenakan saat suspensi didiamkan partikel cenderung bergrombol, seharusnya pada saat
dilakukan pengukuran viskositas sediaan dikocok terlebih dahulu sehingga partikelnya memisah. Hal
ini menunjukkan pentingnya pengocokan sebelum suspensi digunakan sehingga memudahkan
penuangan. Kemudian pada minggu 0 sampai minggu 2, formulasi 2 memiliki viskositas baik, hanya
saja lebih sedikit kental dibanding formulasi 1. Hal ini dipengaruhi oleh kadar tragacant pada
formulasi 2 lebih banyak daripada formulasi 1.

Kemudian viskositas tidak hanya diukur dengan viskometer brookfield, namun dilakukan pengukuran
viskositas pada viskometer rion pada minggu ke 2. Formulasi 1 (tragacant 2,5 gram) memiliki
viskositas 25 dpas, sedangkan formulasi 2 (tragacant 3 gram) memiliki viskositas 35 dpas.
Pengukuran dengan viskometer rion ditujukan untuk membandingkan viskositas yang diukur dengan
viskometer brookfield. Namun pengukuran dengan viskometer rion memberi nilai viskositas yang
lebih kecil daripada viskometer brookfield ( 250 cP dan 350 cP). Viskometer Rion digunakan untuk
mengukur viskositas sediaan yang sangat kental(18).

Pada evaluasi juga dilakukan pengukuran nilai pH. Pengukuran pH ditujukan untuk mengetahui
stabilitas pH sediaan sejak diformulasikan hingga hari ke 14. Dalam formulasi 1 dan formulasi 2 pH
yang ingin dicapai dalam sediaan adalah pH 5 yang ditetapkan sesuai acuan standar literatur. Minggu
ke 0 sampai minggu ke 2 untuk formulasi 1 dan 2 memiliki pH yang perubahannya tidak begitu
drastis. Hal ini menandakan bahwa formulasi 1 memiliki stabilitas pH yang baik dan dapar yang
digunakan dapat mempertahankan nilai pH sediaan. Penggunaan dapar ditujukan untuk menjaga
stabilitas zat aktif dan eksipien pada rentang pH stabilitasnya.

Setelah itu dilakukan pengukuran ukuran partikel untuk masing-masing formulasi. Pengukuran
ukuran partikel berfungsi untuk melihat apakah ukuran suspensi yang dibuat dalam formulasi sudah
baik atau tidak. Dalam sediaan suspensi syarat ukuran partikel<100µ(19). Partikel suspensi yang
terlalu besar tidak baik, karena akan menyebabkan terjadinya pengendapan yang cepat. Semakin
kecil ukuran partikel semakin baik, karena luas permukaan yang kontak dengan cairan pembawa
semakin efektif. Namun jika partikel dari formulasi yang dibuat terlarut sempurna, maka sediaan
tidak dapat dikatakan sebagai suspensi. Dari pengujian ukuran partikel yang dilakukan dengan
mikroskop elektronpada formulasi 1 dan 2 untuk perbesaran 10 maupun 40 kali, partikel terbanyak
ditemukan dalam ukuran rentang 0-10 µ. Sehingga suspensi yang dibuat memenuhi syarat ukuran
partikel suspensi. Dalam pengujian menggunakan mikroskop, partikel yang diukur adalah partikel
yang terlihat bergerak dibawah mikroskop.

Kemudian karena sediaan merupakan dry syrup, maka dilakukan uji rekonstitusi. Uji ini dilakukan
untuk mengetahui waktu yang diperlukan agar partikel tedistribusi secara homogen dalam cairan
pembawanya. Dari uji yang dilakukan waktu rekonstitusi formula 1 adalah 1 menit,sedangkan
sediaan standar membutuhkan waktu rekonstitusi selama 2 menit. Hal ini menunjukkan bahwa
sediaan yang dibuat lebih baik daripada sediaan standar.

Ujian pengujian rasa sediaan yang dibuat, diminta dua orang sukarelawan untuk mencicipi obat yang
dibuat dan dibandingkan rasanya dengan sediaan standar. Setelah dicicipi, ternyata sediaan yang
dibuat lebih manis daripada sediaan standar yang ada. Ini menandakan bahwa kadar pemanis yang
ditambahkan dalam formulasi sudah mencukupi, sehingga diperoleh formula dengan tingkat rasa
manis yang lebih baik dari sediaan standar.

X. KESIMPULAN

Berdasarkan optimasi yang dilakukan sediaan amoxicillin dry syrup formulasi 1 merupakan formulasi
yang paling baik dan hasil optimasi menunjukan bahwa suspensi memiliki :

1. Visikositas yang baik, ditandai dengan nilai persen visikositas diatas 50%. Sehingga sediaan tidak
mudah mengalami pengendapan dan mudah dituang.

2. Kestabilan pH yang terjaga mulai minggu ke-0 hingga minggu ke-2 pada rentang pH 5.

3. Ukuran partikel yang telah sesuai dengan ukuran standart pada umumnya (<100 µm) .

Anda mungkin juga menyukai