B. Rancangan Formula
Epinefrin 1 mg
NaCl 0,9%
C. Master formula
FARMA II Pratwi
yang kehilangan kesadaran serta pasien dengan mual dan muntah yang
fisiologis yang dapat digunakan bagi pasien yang mengalami asma, gagal
jantung dan syok anafilaksis (Jones 2008 : 106-107).
melalui lapisan kulit. Rute injeksi dapat diberikan pada keadaan dimana
sediaan injeksi lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan sediaan oral
sejumlah obat yang dimaksudkan sediaan dosis tunggal. Ketika segel telah
dibuka maka tidak dapat disegel kembali yang menjamin sterilitas telah
2009:219).
(Roma,dkk.2004:601).
a. Epinefrin
(Roma,dkk.2004:601).
hipersensitivitas tipe 1, dimana ada aktifitas sel mast dan basofil yang
atau suara serak, mengi atau batuk terus, pening atau pingsan, pucat dan
(Matthow.2017 : 725 ).
F. Alasan Penambahan Zat Tambahan
a. Sodium Asetat
bahwa zat penyangga yang disukai adalah kombinasi sodium asetat dan
produk, obat, fosfat, sitrat dan asetat adalah buffer yang paling umum
b. Asam Asetat
asetat, asam asetat, juga diklaim memiliki sifat antibakteri dan anti
pH produk, obat, fosfat, sitrat dan asetat adalah buffer yang paling
c. Natrium Klorida
steril adalah air karena air merupakan pembawa untuk semua cairan
(Rowe 2009:366).
Uraian bahan
eter.
pH : ± 3,5
sodium.
Rumus Molekul : Nacl
pH : 6,7-7,3
Range : <0,9 %
dan merkuri.
Nama lain : Acetid acid, sodium salt, fe62, natrii acetat, sodium
ethanoat.
pH : 7,5-9,0
Nama lain : Asam asetat, etanol acid, ethlic acid, asam cuka.
Rumus Molekul : C2H4O2
Rumus Struktur :
gliserol.
pH : 2,4
Aquadest, API
Rumus Struktur :