DISUSUN OLEH :
NIM : 20200350008
2022
DAFTAR ISI
BAB 1 : TINJAUAN UMUM SENYAWA AKTIF DAN SEDIAAN
4. Kelarutan(kuantitatif) : sedikit larut dalam aquadest (air) tetapi sangat larut dalam etanol
(alcohol) dan propilen glikol
1. Efek farmol
Diare. Gangguan tidur. Lelah atau hilanng nafsu makan. Mual atau sakit perut
2.Mekanisme Kerja
Menghambat aktivitas reseptor histamin H-1 sebagai pemicu munculnya reaksi alergi
Hipersensitivitas terhadap desloratadine atau salah satu ramuan Deslotine atau loratadine.
Dewasa: 5 mg, diminum 1 kali sehari. Anak-anak (6-11 bulan): 1 mg, diminum 1 kali sehari.
Anak-anak (1-5 tahun): 1.25 mg, diminum 1 kali sehari. Anak-anak (6-11 tahun): 2.5 mg, di
minum 1 kali sehari.
Penggunaan obat kemungkinan akan menimbulkan gejala efek samping. Gejala efek
samping yang dimaksud antara lain sebagai berikut: Mulut kering Kelelahan Sakit kepala
Kepala pusing Gangguan tidur (insomnia) Mual Muntah Diare Peningkatan nafsu makan
Demam Batuk Otitis media Bronkitis
2.10 OTOKSISITAS
Orang dapat overdosis pada semua jenis antihistamin. Antihistamin adalah obat, dan ada batas
aman untuk berapa banyak yang dapat dikonsumsi seseorang pada satu waktu.
Jika orang dewasa yang sehat hanya mengonsumsi dosis antihistamin yang sedikit lebih tinggi, seperti
meminum dua pil secara tidak sengaja, bukan satu, gejalanya mungkin tidak serius, atau mungkin tidak
menunjukkan gejala apa pun. Namun, overdosis yang lebih besar, terutama pada anak-anak atau orang
dewasa yang lebih tua, dapat menyebabkan gejala yang serius. Dosis antihistamin beracun dapat terjadi
ketika seseorang mengonsumsi 3 sampai 5 kali jumlah normal .
Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan lainnya.
Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan
reaksi-reaksi tertentu pada tubuh. Obat-obatan yang dimaksud di antaranya sebagai berikut:
Azithromycin Cimetidine Erythromycin Fluoxetine Ketoconazole.
2.13 PERINGATAN
Peringatan! Sebelum menggunakan obat, perhatikan juga hal-hal berikut ini: Jangan mengonsumsi obat
apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini. Hentikan
penggunaan obat jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti kepala pusing, mual, muntah,
insomnia, dan gejala efek samping lainnya sebagaimana telah disebutkan di atas. Beritahu dokter
apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat
suatu penyakit.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain
dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi
penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua
obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan menyiram obat-
obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang
produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai
bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Aerius 5 mg 15 Tablet
1. Deskripsi
AERIUS 5 MG 15 TABLET mengandung zat aktif Desloratadine yang merupakan obat golongan
antihistamin yang bertindak sebagai inverse agonist selektif histamin perifer H1-reseptor. Obat ini digunakan
untuk mengobati berbagai jenis alergi misalnya rhinitis alergi dan nasal congestion. Desloratadine termasuk
anti histamin non sedatif sehingga menyebabkan lebih sedikit efek sedasi dan gangguan psikomotor dibanding
golongan antihistamin lama karena jumlah obat yang menembus sawar darah otak hanya sedikit. Oleh karena
itu, obat ini tidak menyebabkan kantuk. Dalam penggunaan obat ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.
2. Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Meredakan Alergi Rinitis
Nasal & non-Nasal (termasuk alergi Rinitis intermiten/sewaktu & persisten/terus-menerus), meredakan gejala
3. Komposisi
desloratadin 5 mg
4. Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Dewasa : 1 x
sehari 1 tablet, Anak usia 6-11 tahun 1 x sehari 1/2 tablet, anak usia 6-11 bulan 1 mg/hari, anak usia 1-2,5
tahun 1,25 mg/hari.
5. Aturan Pakai
Diminum sebelum atau sesudah makan
6. Kontra Indikasi
Hipersensitif
Komponen farmakologi bersifat tidak larut air, namun sangat mudah larut dalam aseton, alkohol
dan kloroform. Senyawa ini memiliki berat molekul 382,9 g/mol dan bentuk empirik C22H23ClN2O2.
Loratadine merupakan kelompok antihistamin H1. Antihistamin H1 dibagi dalam 2 kelompok, yaitu
generasi pertama dan kedua. Antihistamin H1 generasi pertama memiliki efek sedatif yang tinggi dan
lebih kuat dalam menghambat reseptor di sistem otonom. Sedangkan generasi kedua memiliki efek
sedatif yang lebih rendah. Seluruh antihistamin H1 merupakan senyawa amin yang stabil.[1,2,10]
1. Desloratadine dalam bentuk serbuk dipilih bentuk ini karena meningkatkan kelarutan obat agar
dapat diaborbsi sehingga kadar obat dalam tubuh stabil.
2. Dalam pembuatan tablet desloratadine digunakan metode kempa langsung. Digunakan metode
ini karena menurut penelitian dari ricky et al pada tahun 20017 didapatkan bahwa penggunaan
metode kempa langsung dapat digunakan untuk memformulasikan tablet cetrizin dan tidak jauh
beda dengan desloratadine. Selain itu metode ini memiliki proses yang lebih singkat.
3. Preformulasi eksipien
Mg Stearat
- Pemerian :Serbuk halus, putih, dan voluminous. Memiliki bau lemah khas. Mudah
melekat di kulit, bebas dari butir-butiran (Depkes RI, 1995).
- Kelarutan :Tidak larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eter (Depkes RI, 1995).
Praktis tidak larut dalam air, etanol (+ 750 g/L) dan eter. Sedikit larut dalam etanol panas
(+ 750 g/L) (WHO,2014).
- Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan asam kuat, basa, dan garam besi. Selain itu
tidak cocok apabila dicampur dengan aspirin, beberapa vitamin, dan banyak garam basa
(Rowe et al, 2009).
- Stabilitas : Magnesium stearat relatif stabil (Rowe et al, 2009).
- Fungsi dan Konsentrasi yang Dibutuhkan : Magnesium sterat digunakan sebagai
lubrikan sehingga dapat mengurangi gesekan atau friksi yang terjadi antara tablet dan
dinding die selama proses pengempaan dan penarikan tablet. Kadar yang
dipersyaratkan antara 0,25 hingga 2%.
Talk
- Pemerian :Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat, mudah
melekat pada kulit dan bebas dari butiran (Depkes RI, 1995).
- Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air, larutan asam dan basa, etanol (+ 750g/L), dan
eter (WHO, 2014). - Inkompatibilitas : Talk mengandung sejumlah kecil Fe dan
Aluminium silikat sehingga harus hati-hati apabila memformulasi bersama dengan zat
aktif yang penguraiannya dikatalisis oleh Fe. Inkompatibel dengan senyawa ammonium
kuarterner (Rowe et al, 2009).
- Stabilitas : Talk relatif stabil (Rowe et al, 2009).
- Fungsi dan Konsentrasi yang Dibutuhkan : Talk digunakan sebagai glidan sehingga
menunjang karakteristik aliran campuran serbuk dari hopper ke dalam die. Konsentrasi
yang dipersyaratkan adalah 1-5%.
3.2 Formulasi
R/ Zat Aktif
X mg
X%
R/ cetirizine hcl 10 mg
- Mannitol 200 SD qs
- Avicel PH 102 25 mg
- Sodium starch glycolate 20 mg
- Sucralose 9 mg
- Sodium stearyl fumarate 5 mg
Bobot Tablet : 250 mg
Metode : Kempa Langsung
(Ricky et al, 2017)
R/
Desloratadine 5 mg Zat Aktif
R/
Desloratadine 5 mg Zat Aktif
Laktosa Spray Dried qs Pengisi
Mg Stearat 1% Lubrikan
Talk 5% Glidan
Amylum 2% Disintegran
Keterangan :
Catatan:
Dalam proses produksi diperlukan ruangan yang memiliki kelembaban yang relative
rendah,tekanan positif, serta kondisi lain yang sesuai persyaratan.
2. Homogenitas campuran
Homogenitas memegang peranan penting dalam semua metode pembuatan
tablet karena homogenitas menunjukkan ketercampuran secara merata
suatu campuran serbuk. Apabila suatu campuran serbuk tidak homogen
maka akan mempengaruhi keseragaman zat aktif antar tablet.
a) Keseragaman Bobot
Dalam uji keseragaman bobot dimaksudkan untuk mengetahui variasi
berat antar tablet. Uji keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang
20 tablet kemudian dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Untuk tablet
dengan berat antara 151 – 300 mg, hasil dapat diterima apabila tidak
terdapat lebih dari 2 tablet yang memiliki bobot menyimpang lebih dari
7,5% bobot rata-rata dan tidak boleh ada 1 tablet yang menyimpang lebih
dari 15% dari bobot rata-ratanya (Depkes RI, 1979).
b) Kekerasan Tablet
Kekerasan dari tablet juga disebut dengan kekuatan hancur tablet.
Kekerasan tablet didefinisikan sebagai besarnya gaya mekanik yang
diperlukan untuk menghancurkan tablet (Krishnakanth et al, 2010).
Tujuan dari dilakukannya uji kekerasan adalah menjamin bahwa tablet
15 tahan terhadap gaya mekanik pada setiap proses (pengemasan, distribusi,
dll). Alat yang dapat digunakan untuk uji kekerasan misalnya adalah
Pfizer tester, Monsato tester, dll. Nilai kekerasan tablet bergantung pada
bobot tablet. Makin besar tablet maka kekerasan yang diperlukan juga
semakin besar. Berikut merupakan hubungan antara bobot tablet dengan
kekerasan tablet :
-Bobot hingga 300 mg : 4 – 7 kg/cm2
-Bobot 400 – 700 mg : 7 – 12 kg/cm2
c) Keseragaman Ukuran
Dalam uji keseragaman ukuran yang diukur adalah ketebalan tablet.
Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui ketebalan tablet. Ketebalan tablet
berpengaruh pada kekerasan tablet. Selain itu ukuran ketebalan tablet juga
mencerminkan aliran massa cetak pada pengisian campuran serbuk ke
dalam die. Cara pengujiannya yaitu diambil 10 tablet kemudian diukur
ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong. Hasil dapat diterima
apabila diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak tidak kurang dari
satu sepertiga kali tebal tablet (Depkes RI, 1979).
d) Uji Disolusi
Tujuan dari uji disolusi adalah untuk menentukan kesesuaian dengan
persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk
sediaan tablet dan kapsu (Depkes RI, 1995). Prinsip dari pengujian
disolusi adalah terjadinya proses dimana bagian padat terlarut dalam suatu
pelarut, kemudian terdapat transfer masa dari bagian padat menuju ke
bagian cair (Krishnakanth et al, 2010). Kecepatan disolusi didefinisikan
sebagai jumlah senyawa dari fase padat yang berpindah menuju ke fase
cair atau larutan per unit waktu dengan kondisi suhu, pH, komposisi
pelarut yang memenuhi standar. Interpretasi dilakukan dengan
membandingkan berdasarkan pernyataan masing-masing monografi.
Apabila tidak dinyatakan dalam monografi, maka persyaratan dapat
16 dipenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji sesuai
dengan tabel penerimaan.
e) Uji Waktu Hancur
Uji waktu hancur dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu
hancur yang tertera dalam masing-masing monografi. Uji waktu hancur
tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya terlarut sempurna.
Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal
pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak memiliki inti yang
jelas (Depkes RI, 1995). Prinsip dari pengujian ini adalah tablet yang telah
dimasukkan dalam keranjang alat disintegrasi, diperlakukan naik turun
dalam cairan media yang bersuhu 35-39°C pada frekuensi yang tetap 29
kali hingga 32 kali per menit melalui jarak yang tidak kurang dari 5,3 cm
dan tidak lebih dari 5,7 cm.
f) Friabilitas
Friabilitas merupakan parameter yang digunakan untuk menguji
ketahanan tablet terhadap suatu ketinggian tertentu apabila dijatuhkan.
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengukur ketahanan tablet apabila
jatuh dati ketinggian tertentu yang dialami sewaktu pengemasan dan
distribusi. Alat yang digunakan adalah friabilator. Pada proses
pengukuran friabilitas, alat diputar dengan kecepatan 25 putaran per menit
selama 4 menit. Pada umumnya persen parameter friabilitas yang dapat
diterima adalah dibawah 1%.
g) Friksibilitas
Friksibilitas adalah parameter untuk menguji ketahanan tablet apabila
mengalami gesekan antar sesama pada setiap proses khususnya dalam
proses pengemasan. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengukur
ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialami sewaktu
pengemasan dan distribusi. Persen friksibilitas yang dapat diterima adalah
dibawah 1%.
Evaluasi Kimia
a) Identifikasi
- Metode Utama : Spektrofotometri Infra Red (USP, 2014), (EP,
2005).
- Prinsip : Absorbsi sinar infra merah setiap gugus pada struktur
kimia cetrizin dalam sampel dan hasilnya (peak) dibandingkan
dengan peak senyawa baku (USP, 2014).
- Prosedur : Tablet cetrizin dibuat dalam bentuk cakram pada
spektrofotometer IR dan kemudian pada spektrofotometer IR
dilihat setiap peak dan disesuaikan dengan peak cetrizin standar.
b) Penetapan Kadar
Penetapan kadar dapat menggunakan metode spektrofotometri IR.
Kuantifikasi dapat dilakukan dengan mengukur tinggi puncak, luas
puncak, rasio tinggi puncak, dan rasio luas puncak.
4.6 Pengemasan Sediaan Jadi
“Sediaan tablet Desloratadine 5 mg disimpan dalam tempat kering, terlindung dari cahaya, serta
disimpan pada suhu dibawah 25°C. Kemasan penyimpanan berupa aluminium foil yang dapat
menampung 10 sediaan tablet Desloratadine 5 mg, diberi etiket dan brosur”