Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1356)
Produk dalam wadah diperiksa di bawah penerangan cahaya yang baik, terhalang
terhadap reflex dari mata, berlatarbelakang hitam dan putih dengan rangkaian isi
dijalankan dengan suatu aksi memutar.
Syarat: semua wadah diperiksa secara visual dan tiap partikel yang terlihat dibuang
dari infus volume besar, batas 50 partikel 10ųm dan lebih besar 5 partikel ≥25 ųm/ml
2. Uji pH
Cek pH larutan menggunakan pH meter atau pH indikator universal
Uji pirogenitas
Secara biologik (Metode Seibert 1920: USP XII 1942)
Asas :
Berdasarkan peningkatan suhu badan kelinci yang telah disuntikkan dengan larutan ≤ 10 mg/Kg BB dalam vena
auricularis.
Cara :
- Setiap penurunan suhu dianggap nol
- Memenuhi syarat : tak seekor kelinci pun menunjukkan kenaikan suhu 0,5ºC atau lebih
- Jika ada kelinci dengan kenaikkan suhu 0,5ºC atau lebih, lanjutkan dengan kelinci tambahan
- Memenuhi syarat : tidak lebih dari 3 ekor kelinci dari 8 kelinci masing-masing menunjukkan kenaikkan suhu 0,5ºC
atau lebih dan jumlah kenaikkan suhu maksimal 8 ekor kelinci tidak lebih dari 3,3ºC.
CARA KERJA
1. Alat–alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan.
2. Kalibrasi vial 5 ml dan beaker glass 37,1 ml.
3. Alat-alat dan wadah yang akan digunakan disterilkan.
4. Aqua pro injeksi dibuat dengan cara mendidihkan aqua selama 30 menit, lalu didinginkan.
5. Bahan-bahan yang akan digunakan ditimbang.
6. Dibuat pengenceran benzetonium klorida dengan cara: sejumlah 10 mg benzetonium klorida ditimbang, kemudian
diencerkan dengan aqua pro injeksi hingga 5 ml.
7. Papaverin HCl dilarutkan dengan sebagian aqua pro injeksi didalam beaker glass.
8. Sebanyak 2,4 ml benzetonium klorida yang telah diencerkan dimasukkan ke dalam larutan papaverin HCl,
kemudian diaduk homogen.
9. Aqua pro injeksi ditambahkan hingga sebelum tanda kalibrasi.
10. Dilakukan pemeriksaan pH, hingga pH memenuhi antara 3-4.
11. Aqua pro injeksi ditambahkan ad tanda.
12. Larutan obat dimasukan ke dalam vial sampai tanda kalibrasi.
13. Ditutup dengan karet penutup, lakukan sterilisasi akhir dengan otoklaf dengan suhu 121°C selama 15 menit.
14. Dilakukan evaluasi kejernihan, pH, dan keseragaman volume.
15. Diberi etiket, brosur, lalu dikemas dan diserahkan.
XII. PEMBAHASAN
1. Sebelum membuat sediaan Papaverin HCl dalam vial, seluruh alat yang digunakan disterilkan terlebih dahulu untuk
membebaskan alat-alat dari kontaminasi mikroorganisme.
2. Pelarut yang digunakan yaitu aqua pro injeksi bukan aquadest biasa karena air yang digunakan dalam larutan
parenteral dan irigasi harus bebas dari pirogen.
3. Dari hasil evaluasi kejernihan, didapatkan larutan yang jernih hasil ini didapat karena zat aktif (Papaverin HCl)
dapat larut dalam air sehingga tidak menimbulkan kekeruhan pada sediaan yang telah jadi.
4. Evaluasi keseragaman volume memberikan hasil semua sediaan memiliki volume yang seragam, keseragaman
volume ini dapat tercapai karena sebelum larutan dimasukkan ke dalam vial, terlebih dahulu dilakukan kalibrasi
pada vial.
5. pH dari sediaan yaitu 4,5 nilai tersebut sedikit berbeda dengan pH dari zat aktif yang digunakan, hal tersebut terjadi
karena bahan pengawet yang digunakan (benzetonium klorida) memiliki pH 4,8-5,5 yang mempengaruhi pH larutan.