Anda di halaman 1dari 4

TETAPAN KESETIMBANGAN REAKSI KIMIA

I. TUJUAN
pada percobaan kali ini, diharapkan praktikan dapat :
1. Membuat larutan sampel dan larutan standar
2. Mengenal pengoperasian alat spektrofotometer
II. PERINCIAN KERJA
1. Pembuatan larutan sampel dan larutan standar
2. Pengoperasian alat spektrofotometer
III. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
1. GELAS KIMIA 1000 mL 1 buah
2. GELAS KIMIA 250 ML 2 BUAH
3. GELAS KIMIA 100 ML 2 BUAH
4. TABUNG REAKSI 7 BUAH
5. Rak tabung reaksi 1 buah
6. Labu Ukur 100 mL 5 buah
7. Pipet Ukur 25 mL 1 buah
8. Pipet ukur 10 mL 1 buah
9. Pipet ukur 5mL 1 buah
10. Sumbat tabung 7 buah
11. Pipet Volume 1 buah
12. PENGADUK KACA
13. Labu semprot 1 buah
14. Spatula
15. Bola hisap 2 buah
16. Seperangkat alat spektrum 1 unit
B. BAHAN
1. Fe(NO3)3 2 ×10−3 dalam HNO3 1 M
2. KCNS 2 ×10−3

IV. DASAR TEORI


Kesetimbangan kimia adalah proses dinamis ketika reaksi kedepan dan reaksi balik
terjadi pada laju yang sama tetapi pada arah yang berlawanan.Konsentrasi pada setiap
zat tinggal tetap pada suhu konstan. Banyak reaksikimia tidak sampai berakhir dan
mencapai satu titik ketika konsentrasi zat-zat bereaksi dan produk tidak lagi berubah
dengan berubahnya waktu. Molekul-molekul tetap berubah dari pereaksi menjadi
produk dan dari produk berubahmenjadi pereaksi, tetapi tanpa perubahan
konsentrasinya (Stephen, 2002).Salah satu fakta yang paling penting tentang reaksi
kimia adalah bahwa semua reaksi kimia reversibel (dapat balik). Bilamana suatu reaksi
kimia dimulai, hasil-hasil reaksi mulai menimbun dan seterusnya akan bereaksi satusama
lain memulai suatu reaksi yang kebalikannya. Setelah beberapa lamatercapailah
kesetimbangan dinamis, yakni jumlah molekul (atau ion) dari setiapzat yang terurai sama
banyaknya dengan jumlah yang terbentuk dalam satusatuan waktu.Kondisi
kesetimbangan kimia dapat diturunkan dari hukum aksi massa.Hukum ini mula-mula
dinyatakan oleh Guldberg dan Waage pada tahun 1867
dalam bentuk berikut: “kecepatan suatu reaksi kimia pada suhu konstan adalah
sebanding dengan hasil kali konsentrasi zat-zat yang bereaksi”.
V. PROSEDUR KERJA
1. MEMBUAT LARUTAN SAMPEL :

LARUTAN NOMOR TABUNG REAKSI


A B C D E
Volume 5 mL 5 mL 5 mL 5 mL 5 mL
larutan
Fe(NO3)3
Volume KSCN 1 mL 2 mL 3 mL 4 mL 5 mL
Volume H2O 4 mL 3 mL 2 mL 1 mL 0 mL
b. menyiapkan 5 buah tabung reaksi beserta rak nya. Beri lebel setiap tabung
reaksi.
c. Menuangkan larutan Fe(NO3)3 ke gelas kimia. Lalu masukkan larutan masing-
masing kedalam tabung reaksi sesuai jumlah yang telah ditetapkan pada table
diatas, dengan menggunakan pipet ukur 5mL.
d. Tambahkan KSCN pada masing-masing tabung reaksi, sesuai jumlah yang telah
ditetapkan pada table di atas.
e. Masukkan H20 ke dalam tabung reaksi, berdasarkan table di atas.
2. MEMBUAT LARUTAN STANDAR :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan .
b. Pindahkan bahan Fe(NO3)3 dan KSCN ke dalam gelas kimia.
c. Pindahkan bahan dari gelas kimia ke dalam labu ukur 100 ml menggunakan
pipet volume 50 ml.
d. Dengan ketentuan pemindahan Fe(NO3)3 sebanyak 50 ml dan KSCN sebanyak
50 ml.
e. Setelah itu, homogenkan agar kedua bahan tercampur merata.
f. Pindahkan larutan tersebut dengan ketentuan :

Labu (50 ml) 5 buah Banyaknya Larutan


Labu A 1 ml
Labu B 2 ml
Labu C 3 ml
Labu D 4 ml
Labu E 5 ml
Beri labu pada labu kemudian masukkan larutan menggunakan pipet ukur
berdasarkan table diatas.
g. Tambahkan aquades ke dalam labu yang telah diberi larutan sampai batas
maksimum.
h. Sesudah itu, kocok labu hingga larut .
3. ANALISA DENGAN ALAT SPEKTROFOTOMETER :
a. Siapkan sampel, larutan standar, tissue, gelas kimia, dan labu semprot untuk
dibawa ke laboratorium terpadu.
b. Masukkan Aquades pada Kuvet kaca, dan simpan dalam ruang sampel yang
telah ditunjukkan oleh instruktur.
c. Tunggu selama 10 menit.
d. Bilas kuvet kaca menggunakan larutan sampel. Setelah itu, tuang larutan A
kedalam kuvet kaca dan lap kering kuvet kaca menggunakan tissue, kemudian
masukkan larutan kedalam ruang sampel.
e. Lakukan hal tersebut sampai larutan sampel tabung reaksi E.
f. Setelah larutan sampel selesai, dilanjutkan dengan larutan standar.
g. Lakukan hal tersebut seperti pada larutan sampel.
VI. DATA PENGAMATAN
A. Larutan sampel

Tabung reaksi Nilai Absorban


A 0,340
B 0,846
C 1,229
D 1,532
E 1,739
B. Larutan standar

Labu Erlenmeyer Nilai absorban


A 0,000
B 0,010
C 0,022
D 0,037
E 0,048

VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita melakukan percobaan mengenai tetapan kesetimbangan
reaksi kimia yang bertujuan agar dapat membuat laporan standar dan sampel. Serta
mengetahui jumlah absorban dalam sampel dan larutan. Kesetimbangan reaksi kimia
merupakan reaksi yang reversible atau bolak balik. Pada percobaan ini diawali dengan
membuat larutan standar dengan menambahkan Fe(NO3)3 dan KSCN masing-masing
sebesar 50 ml. lalu kocok hingga tercampur. Tambahkan aquades hinggap pada batas
gelas kimia 250 ml. kemudian, pipet larutan ke dalam labu ukur sesuai dengan
ketentuan yan telah ditetapkan. Sesudah itu, lanjutkan dengan larutan sampel dengan
menyiapkan tabung reaksi kemudian memasukkan Fe(NO3)3, KSCN, dan aquades ke
dalam tabung reaksi berdasarkan prosedur yang telah dibuat. Lalu, setelah larutan
standar dan sampel selesai dibuat dilanjutkan dengan mengukur absorban . absorban
dilakukan instruktur dan praktikan mengamati proses dari penggunaan
spektrofotometer dan mencatat hasil dari alat tersebut.
VIII. KESIMPULAN
Jadi, bisa kita lihat berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi volume yang ditambahkan pada KSCN dan Fe(NO)3
mengakibatkan warna pada larutan semakin pekat dan juga angka absorban semakin
meningkat.

IX. SARAN
1. Praktikan harap teliti dalam menjalankan percobaan
2. Praktikan harap berhati-hati dalam menggunakan alat di laboratorium

X. DAFTAR PUSTAKA
Emil J. Slowinski, Wayne Wolsey and William L. Masterton, “Chemical Principles in
Laboratory with Quantitative Analysis”, Holt Saunder International Edition, Japan, 1983,
halaman 107-113.

Anda mungkin juga menyukai