Cara Kerja :
1. Rangkailah alat seperti pada gambar.
2. Masukkan 25 ml larutan HCl ke dalam erlenmeyer.
3. Tambahkan 4 tetes indicator fenolftalein ke dalamnya.
4. Masukkan larutan NaOH 0,1 M ke dalam buret dengan menggu-
nakan corong hingga volume 50 ml.
5. Lakukan titrasi dengan cara meneteskan larutan NaOH dari buret ke dalam
larutan HCl dengan hati-hati sampai terjadi perubahan warna.
6. Lakukan titrasi tersebut sampai tiga kali.
Pengamatan :
l
Titrasi ke Volume HCl ( ml ) Volume NaOH 0,1 M yang
digunakan ( ml )
1 25 ml
2 25 ml
3 25 ml
Rata-rata volume NaOH
Pertanyaan :
Kesimpulan
Cara Kerja :
1. Ukurlah 10 ml larutan 0,2 M dan masukkan ke dalam gelas
2. Buatlah tanda silang di atas kertas dan letakkan gelas kimia yang berisi larutan
di atasnya
3. Ukurlah 10 ml larutan HCl 2 M dan masukkan ke dalam larutan. Segera jalankan
stopwatch. Hentikan stopwatch bila tanda silang tertutup
Ulangi percobaan ini dengan :
10 ml larutan + air + 10 ml HCl
Hasil pengamatan
Volume larutan
Volume air yang Volume HCl 2 M Waktu dalam
No 0,2
ditambahkan yang ditambahkan detik
M
1 10 ml - 10 ml
2 10 ml 10 ml 10 ml
Pertanyaan :
1. Bagaimana perubahan waktu dari hasil percobaan-percobaan tersebut
Kesimpulan :
Cara kerja :
1. Masukkan / celupkan alat penguji elektrolit pada larutan A
2. Amati bola lampu dan elektrode yang dicelup ke dalam setiap larutan yang diuji.
3. Setiap akan menguji larutan bersihkan dahulu elektrode dengan cara menyemprot
elektrode dengan air, kemudian keringkan dengan kertas tissue.
4. Lakukan hal yang sama untuk larutan B, C, D, E dan F
Hasil Pengamatan :
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
Kesimpulan :
REAKSI HIDRÓLISIS
Tujuan : menyelidiki sifat beberapa garam dalam air.
Cara Kerja :
Tetesi masing-masing kertas indikator lakmus merah dan biru yang terdapat pada
gelas arloji berturut-turut dengan larutan , , ,
, dan
Catat perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus tersebut
Hasil Pengamatan
Catatan : untuk kolom sifat larutan isilah dengan asam, basa atau netral
: untuk kolom hidrólisis isilah dengan total (sempurna) atau sebagian
Kesimpulan :
SEL ELEKTROLISIS
A. Tujuan
Menentukan hasil reaksi di katoda dan anoda
B. Teori Dasar
Proses yang menggunakan energi listrik agar reaksi kimia nonspontan dapat terjadi
disebut elektrolisis. Alat untuk melakukan proses elektrolisis disebut sel elektrolisis. Sel
elektrolisis terdiri atas satu jenis larutan atau leburan elektrolit dan memiliki dua macam
elektroda. Pada sel elektrolisis, anoda (+) dalam sel elektrolisis adalah elektroda tempat
terjadinya oksidasi dan katoda (-) adalah elektroda tempat terjadinya reduksi. Saat
melakukan percobaan sel elektrolisis perlu diperhatikan reaksi-reaksi yang akan terjadi
pada anoda dan katoda.
D. Langkah Percobaan
1. Pasangkan pipa U pada klem.
2. Masukkan larutan KI 0,5 M secukupnya dalam pipa U hingga elektroda bisa tercelup
ke dalam larutan KI.
Berhati-hati saat menuangkan larutan agar tidak mengenai tangan.
3. Hubungkan elektroda karbon dengan ujung kabel dan penjepit buaya.
4. Masukkan elektroda karbon pada bagian kanan dan kiri pipa U hingga tecelup larutan.
Usaplah elektroda karbon dengan tisu sebelum dimasukkan ke dalam pipa U.
5. Hubungkan ujung kabel yang lain dengan baterai 6 Volt. Lakukan elektrolisis selama
8 menit.
Baterai disusun terlebih dahulu sehingga kutub positif dan kutub negatif saling
bersentuhan. Berilah solatip agar susunan baterai tidak berubah.
6. Ambillah beberapa tetes larutan pada katoda dan anoda kemudian masukkan ke dalam
tabung reaksi yang berbeda.
7. Ujilah larutan sesuai tabel data percobaan.
8. Bersihkan dan keringkan peralatan.
E. Data Pengamatan
1. Pengamatan
Larutan (0,5
Elektroda Reaksi pada Katoda Reaksi pada Anoda
M)
KI Karbon
F. Pertanyaan
2. Apa fungsi dari penambahan amilum dan indikator PP pada percobaan? Jelaskan!
Jawab:
G. Kesimpulan