Anda di halaman 1dari 13

3.

1 Tempat dan Waktu


Praktikum kimia dasar ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Riau selama kurang lebih dua bulan (September-Oktober)
tahun 2022 di setiap hari Kamis pada pukul 08.00-09.40 WIB.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Pengenalan Alat Laboratorium
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu gelas beaker,
erlenmeyer, kaca arloji, gelas ukur, pipet tetes, pipet volume dengan ball pipetor,
spatula, cawan petri, tabung reaksi rak tabung reaksi, cawan porselen, batang
pengaduk, indikator lakmus, penjepit tabung reaksi, bunsen, kasa asbes, kaki tiga,
plat tetes, corong, lumpang dan alu, buret, dan timbangan analitik.
3.2.2 Identifikasi Senyawa Anorganik
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tabung reaksi, rak tabung
reaksi, pipet tetes, dan labu ukur.
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini, yaitu FeCL 6M,
PB(NO3)2 6M, NiSO4, CuSO4 2M, KCNS 2M, NaOH 2M, dan HCI 2M.
3.2.3 Unsur-unsur Allah Tanah
Alat yang digunakan dalam praktikum Ini adalah tabung reaksi, gelas
ukur, timbangan analitik, spatula, serta aluminium foil.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah magnesium oksida
(MgO), kalsium hidroksida (Ca(OH)₂), indikator universal, aquades, larutan
magnesium Sulfat (MgSO4), natrium hidroksida (NaOH), amonium karbonat
(NH4)₂CO3, natrium fosfat (Na2HPO4), amonium klorida (NH4CL), amonium
hidroksida (NH4OH), kalsium klorida (CaCl2), asam sulfat (H2SO4), amonium
aksalat (CNH4)2, dan barium klorida (BaCl2).
3.2.4 Sistem Koloid
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu gelas kimia 100 ml, Batang
pengaduk, corong, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, lampu senter,
gelas ukur, kaki tiga, kawat asbes, lampu spritus, stopwatch, aluminum foil, dan
timbangan analitik.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu gula pasir, detergen,
tepung terigu, susu bubuk, urea, minyak makan, larutan FeCl3, larutan K2Cr2O7,
dan larutan koloid Fe(OH)3.
3.2.5 Larutan Buffer
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu tabung reaksi, rak
tabung reaksi, batang pengaduk, gelas ukur, pipet tetes, dan vortex.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu larutan CH3COOH, larutan
CH3COONa, larutan NH4OH, larutan NH4CL, dan indikator universal.
3.2.6 Indikator dan Penentuan pH
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu pipet tetes, plat tetes,
tabung reaksi, gunting, rak tabung reaksi, lampu spritus, gelas kimia, penjepit
tabung reaksi, kaki tiga, dan kasa asbes.
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu aquades, HCL, NaOH,
indikat or metil orange, indikator bromtimol biru, indikator phenolphthalein, dan
tiga jenis bunga berwarna putih, merah, dan kuning.
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Identifikasi Senyawa Anorganik

Diambil 4 tabung reaksi yang bersih dan diletakkan di rak tabung reaksi.

Masing-masing tabung reaksi diberi label.

Ke dalam tabung reaksi 1 dimasukkan I ml larutan FeCl3.

Ke dalam tabung reaksi 2 dimasukkan I mi larutan Pb(NO3)2.

Ke dalam tabung reaksi 3 dimasukkan I mi larutan CuSO4.


Ke dalam tabung reaksi 4 dimasukkan 1 ml larutan Niso4.

Ke dalam masing-masing tabung di tambahkan 1-2 tetes larutan NaOH.

Diamati perubahan yang terjadi pada keempat tabung reaksi tersebut.

Percobaan diulangi kembali, larutan NaOH diganti dengan


larutan HCL dan KCNS

3.3.2 Unsur-Unsur Alkali Tanah


3.3.2.1 Sifat Asam Basa

Diambil dua tabung reaksi yang bersih dan diletakkan di rak tabung reaksi.

Masing-masing tabung reaksi diberi label.

Ditimbang 0,01 g MgO dan CaOH₂.

Dimasukkan MgO ke dalam tabung reaksi 1.

Dimasukkan Ca(OH)2 ke dalam tabung reaksi 2.

Ditambahkan aquades 10 mL ke masing-masing tabung reaksi.


Tabung reaksi dikocok perlahan.

Dimasukkan indikator lakmus pada larutan untuk menentukan pH-nya.

3.3.2.2 Reaksi Pengenalan Magnesium

Diambil tabung reaksi yang bersih dan di letakkan di rak tabung reaksi.

Masing-masing tabung reaksi diberi label.

Dimasukkan larutan MgSO4 0,5 M ke masing-masing


tabung reaksi sebanyak 3 ml.

Dimasukkan larutan NaOH 0,1M


sebanyak 3ml ke tabung reaksi 1.

Dimasukkan larutan (NH4)2CO3 0,1 M


sebanyak 3 ml ke tabung reaksi 2.

Dimasukkan larutan Na2HPO4 0,1 M sebanyak 2 ml,


NH4Cl 0,1 M sebanyak 1 ml ke tabung reaksi 3.

Diamati keadaan larutan di dalam ketiga tabung reaksi.


3.3.2.3 Reaksi Pengenalan Kalsium

Diambil 3 tabung reaksi bersih dan diletakkan di rak tabung reaksi.

Masing-masing tabung reaksi diberi label.

Dimasukkan larutan CaCl₂ 0,1 M ke masing-masing


tabung reaksi sebanyak 1½ ML.

Dimasukkan larutan (NH4)2CO3 0,1M


sebanyak ½ ml ke tabung reaksi 1.

Dimasukkan larutan H₂SO4 1M sebanyak 1½ ml ke tabung reaksi 2.

Dimasukkan larutan (NH4)2C2O4 0,1 M sebanyak I ml


ke tabung reaksi 2.

Diamati keadaan larutan di dalam ketiga tabung reaksi.

3.3.2.4 Reaksi Pengenalan Barium

Diambil 2 tabung reaksi bersih dan diletakkan di rak tabung reaksi.

Masing-masing tabung reaksi diberi label.

Dimasukkan larutan BaCl2 0,1M ke masing-masing


tabung reaksi sebanyak 1½ ML.
Dimasukkan larutan (NH4)2CO3 0,1 M
sebanyak 1½ ml ke tabung reaksi 1.

Dimasukkan larutan H2SO4 1M sebanyak 1 ml tabung reaksi 2.

Dimasukkan larutan (NH4)2CO3 0,1 M sebanyak 1 ke tabung reaksi 3.

Diamati keadaan larutan di dalam ketiga tabung reaksi.

3.3.3 Sistem Koloid


3.3.3.1 Sifat Koloid

Ditimbangnya setiap bahan pada timbangan analitik yang telah diberi


alumunium foil sebanyak 0,5 g menggunakan sendok plastik.

Diberikan label bahan di setiap tabung reaksi (tabung reaksi 1-5).

Dituangkan aquades pada gelas ukur sebanyak 25 ml.

Dimasukkan setiap bahan yang telah ditimbang ke dalam tabung reaksi.

Kemudian dituangkan 25 ml aquades dari gelas ukur ke tabung reaksi.

Setelah itu, bahan dilarutkan dengan cara diaduk dengan batang pengaduk.
3.3.3.2 Pembuatan Koloid dengan Sistem Emulsi

Diberi label pada tiap tabung reaksi.

Dimasukkan larutan minyak goreng sebanyak 5 ml ke dalam gelas ukur


dan dipindahkan larutan minyak goreng ke dalam tabung.

Dimasukkan aquades ke dalam gelas ukur.

Dimasukkan ke dalam larutan minyak goreng dan diaduk.

Dihitung waktu pemisahan larutan minyak goreng


dengan air menggunakan stopwatch.

Dimasukkan detergen ke dalam larutan minyak goreng dan air.

Setelah itu, larutan di dalam tabung reaksi,


diaduk sampai larutan tercampur rata.

Dihitung waktu pemisahan antara larutan minyak goreng


yang sudah tercampur dengan air dan detergen.

Lalu dibandingkan waktu yang diperkirakan untuk


pemisahan dengan hasil pemisahan tanpa ditambahkan detergen.
3.3.3.3 Pembuatan Koloid dengan Cara Hidrolisa

Diambil beaker glass dan gelas ukur bersih.

Ke dalam beaker glass diisi 50 ml air suling.

Ke dalam gelas ukur dimasukkan 5 ml larutan FeCl3 1M.

Diambil kati tiga dan kasa asbes.

Dihidupkan lampu spritus dan diletakkan di bawah kaki tiga.

Ditutup beaker glass dengan alumunium foil.

Dipanaskan air suling sampai mendidih menggunakan


kasa asbes dan kaki tiga disertai api bunsen.

Setelah mendidih, dimatikan lampu spritus atau api bunsen.

Ke dalam beaker glass ditambahkan 5 ml larutan FeCl3.

Diamati perubahan yang terjadi pada larutan beaker glass tersebut.


3.3.3.4 Efek Tyndall

Diberi label pada tabung reaksi.

Diambil larutan K2Cr2O7 sebanyak 5 ml.

Dituang larutan K2Cr2O7 ke dalam tabung reaksi.

Diberi pencahayaan dan samping menggunakan senter.

Diamati larutan K2Cr2O7 apakah tembus atau tidak.

3.3.4 Larutan Buffer


3.3.4.1 Pembuatan Larutan Buffer

Diambil 2 tabung reaksi bersih dan diletakkan di rak tabung reaksi.

Masing-masing tabung reaksi diberi label.

Ke dalam tabung reaksi 1 dimasukkan 5 ml larutan CH3COOH dan


5 ml larutan CH3COONa.

Ke dalam tabung reaksi 2 dimasukkan 5 ml larutan NH4OH dan


5 ml larutan NH4CL.
Masing-masing tabung reaksi ditutup dengan sedikit aluminium foil dan
diaduk dengan menggunakan vortex.

Ke dalam masing-masing larutan buffer dicelupkan


indikator universal dan di periksa pH-nya.

3.3.4.2 Pengenceran Larutan Buffer

Diambil 2 tabung reaksi bersih dan diletakkan di rak tabung reaksi.

Masing-masing tabung reaksi diberi label.

Ke dalam tabung reaksi 1 dimasukkan 2,5 ml larutan buffer A dan


ditambahkan 2,5 ml aquades.

Ke dalam tabung reaksi 2 dimasukkan 2,5 ml larutan buffer B dan


ditambahkan 2,5 ml aquades.

Masing-masing tabung reaksi diaduk dengan vortex dan


diperiksa pH-nya menggunakan indikator universal.

3.3.4.3 Penambahan Sedikit Asam/Basa Pada Larutan Buffer

Diambil 4 tabung reaksi bersih dan diletakkan di rak tabung reaksi.

Masing-masing tabung reaksi diberi label.

Ke dalam tabung reaksi 1 dimasukkan 2,5 ml larutan buffer A dan


ditambahkan 1 tetes larutan HCL ke dalamnya.
Ke dalam tabung reaksi 2 dimasukkan 2,5 ml larutan buffer A dan
ditambahkan 1 tetes larutan NaOH ke dalamnya.

Ke dalam tabung reaksi 3 dimasukkan 2,5 ml larutan buffer B dan


ditambahkan 1 tetes larutan HCL ke dalamnya.

Ke dalam tabung reaksi 4 dimasukkan 2,5 ml larutan buffer B dan


ditambahkan 1 tetes larutan NaOH ke dalamnya.

Masing-masing tabung reaksi diaduk dengan vortex, lalu


diperiksa pH larutannya menggunakan indikator universal.

3.3.5 Indikator dan Penentuan pH


3.3.5.1 Penetuan Warna Indikator Larutan dalam Asam dan Basa

Disediakan plat tetes, dan diberi label pada setiap bagian yang ada.

Diteteskan 2 tetes aquades pada 3 bagian plat tetes.

Diteteskan 2 tetes HCL pada 3 bagian plat tetes.

Diteteskan 2 tetes NaOH pada 3 bagian plat tetes.

Ditambahkan 1 tetes indikator phenolphthalein pada


1 bagian HCl, NaOH, dan aquades.

Ditambahkan 1 tetes Indikator bromtimol biru pada


1 bagian HCl, NaOH, dan aquades.
Ditambahkan 1 tetes indikator metil orange pada
1 Bagian HCL, NaOH, dan aquades.

Diamati perubahan warna yang terjadi.

3.3.5.2 Indikator dari Tumbuh-Tumbuhan

Disediakan tabung reaksi bersih dan rak tabung reaksi.

Ke dalam gelas beaker diisi 200 ml 2.5 kemudian ditutup dengan


alumunium foil dan dipanaskan dengan bunsen.

Dihaluskan mahkota bunga kuning, merah, dan


putih menggunakan lumpang dan alu.

Ke dalam tabung reaksi 1 dan 2 dimasukkan


bunga kuning yang sudah dihaluskan.

Ke dalam tabung reaksi 3 dan 4 dimasukkan bunga merah


yang sudah dihaluskan.

Ke dalam tabung reaksi 5 dan 6 dimasukkan bunga putih


yang sudah dihaluskan.

Ke dalam masing-masing tabung reaksi


ditambahkan 5 ml alkohol 96%.

Dimasukkan setiap tabung reaksi ke dalam air


di dalam gelas beaker tadi dan dipanaskan.
Diambil masing-masing tabung reaksi menggunakan penjepit tabung
reaksi dan diletakkan di rak tabung reaksi.

Diambil plat tetes dan diberi label, pada bagian plat tetes 1
dan 2 diteteskan dua tetes larutan dari tabung reaksi 1 dan 2.

Ke dalam bagian plat tetes 3 dan 4 diteteskan dua tetes


larutan dari dalam tabung reaksi 3 dan 4.

Ke dalam bagian plat tetes 5 dan 6 diteteskan dua tetes


larutan dari dalam tabung reaksi 5 dan 6.

Ke dalam bagian plat tetes 1, 3, dan 5 diteteskan satu tetes HCL.

Ke dalam bagian plat tetes 2, 4, dan 6 diteteskan satu tetes NaOH.

Diamati perubahan warna yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai