Disusun oleh :
NIM :193020208015
Praktikum : 4 (Empat)
Menurut (Brady, 1999), alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu
hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol,
jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol
suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak cabang
semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol
mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan
encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan. Sedangkan
mengandung gugus –OH dan memiliki rumus umum R-OH, dimana “R”
Alkohol dapat dibagi berdasarkan dimana gugus –OH terikat pada atom karbon.
Ada tiga jenis alkohol yang ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada
Alkohol yang gugus –OH terikat pada atom C primer (atom C yang
2. Alkohol Sekunder
Alkohol yang gugus –OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang
3. Alkohol Tersier
Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada atom C tersier
dimetil-etanol).
A. Alat
B. Bahan
No Nama Bahan Satuan Jumlah
1 H2SO4 Tetes 3
2 KMnO4 Tetes 6
3 Asam Asetat Glasial mL 3
Etanol Tetes 1
2- Propanol Tetes 1
Tersier Butanol Tetes 1
V. PROSEDUR KERJA
tabung reaksi
reaksi
3 Ditambahkan masing- Tabung reaksi 1: larutan berwarna bening
Tabung reaksi 2 : larutan berwarna bening
masing secara berurutan
Tabung reaksi 3 : larutan berwarna bening
Tabung reaksi 1 (1 tetes
etanol)
2-propanol)
tersier butanol)
4 Ditambahkan masing- Tabung reaksi 1 : larutan berwarna merah
muda
masing 1 tetes KMnO4
Tabung reaksi 2 : larutan berwarna merah
pada setiap tabung reaksi
muda
Tabung reaksi 3: larutab berwarna merah
muda
tidak serupa dengan hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air. Alkohol diberi
yang dibenarkan oleh dasar dari teori. Untuk itulah dengan adanya teori dan
praktikum tersebut penulis dapat lebih yakin dan membenarkan akan dasar teori
tersebut. Oleh karena penulis telah menerima dan membenarkan dasar teori dari
Dalam Sample. Maka dapat didapat hasil reaksi pada masing masing tabung
Reaksi pada tabung pertama yang berisi etanol ketika ditambahkan dengan
KMnO4 sebesar terjadi perubahan warna menjadi merah muda, dan ketika
merah pudar, pada tabung pertama terjadi kenaikan suhu panas karena
Masih dengan cara yang sama, pada tabung kedua percobaan pertama yang
menjadi merah muda, dan ketika ditambahkan 1 tetes H2SO4 larutan tidak
dengan dua tabung sebelumnya, dan ketika ditambahkan 1 tetes H2SO4 tidak
terjadi perubahan warna dan kembali diberikan 1 tetes KMnO4, warna larutan
bahwa: pada tabung reaksi pertama yang berisi etanol menunjukan alkohol
primer hal itu terjadi karena pada saat penambahan H2SO4 dan KMnO4
alkohol sekunder. Dan pada tabung terakhir tergolong pada alkohol tersier.
VIII. KESIMPULAN
cara reaksi oksidasi dengan mengamati perubahan warna yang dihasilkan akibat
Tabung reaksi 1 : larutan berwarna merah pudar dan terjadi kenaikan suhu
(primer)
Tabung reaksi 3 : larutan berwarna coklat pudar dan terjadi kenaikan suhu
(tersier)
IX. DAFTAR PUSTAKA
Hart. 1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Edisi Keenam. Erlangga:
Jakarta.
Petrucci, Ralph H. 1987. Alih bahasa Suminar Ahmadi. Kimia Dasar Prinsip
dan Terapan Modern Jilid 3 .Erlangga: Jakarta.
X. LAMPIRAN