Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK


Topik percobaan: Identifikasi Alkohol Dalam Sample

Disusun oleh :

Nama : Retno Ayu Wulandari

NIM :193020208015

Praktikum : 4 (Empat)

Hari/tanggal : Selasa, 5 Oktober 2021

Dosen Pengampu : Wahyu Nugroho, S.Si, M.Si

Syarpin, S.Pd, M.Si

Heriani, S.Pd, M.Pd

Asisten Praktikum : Abdul Latif

Omry Susanto Siregar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN 2021
I. TOPIK PERCOBAAN

Identifikasi Alkohol Dalam Sample

II. TUJUAN PERCOBAAN

Untuk menentukan jenis jenis alkohol dalam sample

III. DASAR TEORI

Menurut (Brady, 1999), alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu

hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol,

alkohol mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkanaalkana yang

jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol

membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R – OH, dengan R adalah

suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak cabang

semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol

mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan

encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan. Sedangkan

menurut (Fessenden, 1997), alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang

mengandung gugus –OH dan memiliki rumus umum R-OH, dimana “R”

merupakan gugus alkil.Adapun rumus molekul dari alkohol yaitu CnH2n+2O.

Alkohol dapat dibagi berdasarkan dimana gugus –OH terikat pada atom karbon.

Ada tiga jenis alkohol yang ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada

rantai karbon utama karbon:


1. Alkohol Primer

Alkohol yang gugus –OH terikat pada atom C primer (atom C yang

mengikat 1 atom C yang lain). Contoh: H3C-CH2-OH (etanol) Alkohol

primer dapat dioksidasi menjadi Aldehid dan kemudian dioksidasi lagi

menjadi asam karboksilat.

2. Alkohol Sekunder

Alkohol yang gugus –OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang

mengikat 2 atom C yang lain). Contoh: (H3C)2CH-OH (2-metiletenol).

Alkohol sekunder dapat di oksidasi menjadi keton.

3. Alkohol Tersier

Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada atom C tersier

(atom C yang mengikat 3 atom C yang lain). Contoh : (CH3)C-OH (2,2-

dimetil-etanol).

Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.


IV. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

No Nama Alat Ukuran Jumlah


1 Tabung Reaksi - 3
2 Rak Tabung - 1
3 Pipet Tetes 100 mL 5
4 Gelas Ukur 10 1

B. Bahan
No Nama Bahan Satuan Jumlah
1 H2SO4 Tetes 3
2 KMnO4 Tetes 6
3 Asam Asetat Glasial mL 3
Etanol Tetes 1
2- Propanol Tetes 1
Tersier Butanol Tetes 1
V. PROSEDUR KERJA

1. Memasukkan sebanyak 3 mL asam asetat glasial ke dalam masing - masing

tabung reaksi

2. Menambahkan 1 tetes larutan etanol sebanyak 1 tetes pada tabung reaksi 1

3. Menambahkan 1 tetes larutan KMnO4 sebanyak 1 tetes pada tabung reaksi 1

4. Menambahkan 1 tetes larutan H2SO4 sebanyak 1 tetes pada tabung reaksi 1

5. Kemudian menambahkan lagi KMnO4 sebanyak 1 tetes pada tabung reaksi 1

mengamati perubahan warna yang terjadi

6. Menambahkan 2- propanol sebanyak 1 tetes pada tabung reaksi 2

7. Mengulangi perlakuan 3, 4 dan 5 pada tabung reaksi 2

8. Menambahkan Tersier Butanol sebanyak 1 tetes kedalam tabung reaksi 3

9. Mengulangi perlakuan 3, 4 dan 5 pada tabung reaksi 3


VI. DATA HASIL PENGAMATAN

N LANGKAH HASIL PENGAMATAN


O PERCOBAAAN
1 Siapkan alat dan bahan
2 Dimasukkan 3 mL asam Tabung reaksi 1: larutan berwarna bening
Tabung reaksi 2 : larutan berwarna bening
asetat glasial ke dalam
Tabung reaksi 3 : larutan berwarna bening
masing masing tabung

reaksi
3 Ditambahkan masing- Tabung reaksi 1: larutan berwarna bening
Tabung reaksi 2 : larutan berwarna bening
masing secara berurutan
Tabung reaksi 3 : larutan berwarna bening
Tabung reaksi 1 (1 tetes

etanol)

Tabung reaksi 2 (1 tetes

2-propanol)

Tabung reaksi 3 (1 tetes

tersier butanol)
4 Ditambahkan masing- Tabung reaksi 1 : larutan berwarna merah
muda
masing 1 tetes KMnO4
Tabung reaksi 2 : larutan berwarna merah
pada setiap tabung reaksi
muda
Tabung reaksi 3: larutab berwarna merah
muda

5 Ditambahkan kembali Tabung reaksi 1 : larutan berwarna merah


muda
masing-masing 1 tetes
Tabung reaksi 2 : larutan berwarna merah
H2SO4 pada setiap tabung
reaksi merah muda
Tabung reaksi 3 : larutan berwarna merah
muda
6 Kembali ditambahkan 1 Tabung reaksi 1 : larutan berwarna merah
pudar dan terjadi kenaikan suhu
tetes KMnO4 pada
Tabung reaksi 2 : larutan berwarna bening
masing-masing
dan terjadi kenaikan suhu
Tabung reaksi 3 : larutan berwarna coklat
pudar dan terjadi kenaikan suhu
VII. PEMBAHASAN

Berdasarkan pada praktikum kali ini pada pengamatan dengan topik

Identifikasi Alkohol Dalam Sample dapat disimpulkan bahwa

Alkohol adalah Persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih

gugus hidroksil.Karena ikatan hidroksil bersifat kovaleen, maka sifat alkohol

tidak serupa dengan hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air. Alkohol diberi

nama yang berakhiran-ol. Alkohol dapat digolongkan berdasarkan ;

1. Letak gugus OH pada atom karbon.

2. Banyaknya gugus OH yang terdapat (jumlah gugus hidroksilnya).

3. Bentuk rantai karbonnya.

Didasari dengan teori pada praktikum, penulis memperoleh pembelajaran

yang dibenarkan oleh dasar dari teori. Untuk itulah dengan adanya teori dan

praktikum tersebut penulis dapat lebih yakin dan membenarkan akan dasar teori

tersebut. Oleh karena penulis telah menerima dan membenarkan dasar teori dari

identifikasi senyawa karbon melalui kegiatan praktikum Identifikasi Alkohol

Dalam Sample. Maka dapat didapat hasil reaksi pada masing masing tabung

reaksi adalah sebagai berikut :

- Tabung reaksi 1 : percobaan etanol

Reaksi pada tabung pertama yang berisi etanol ketika ditambahkan dengan

CH3COOH glasial warna yang terbentuk bening, namun setelah ditambahkan

KMnO4 sebesar terjadi perubahan warna menjadi merah muda, dan ketika

ditambahkan 1 tetes H2SO4 warna tidak terjadi perubahan, ketika diteteskan


kembali KMnO4 warna larutan dari tabung pertama berubah warna menjadi

merah pudar, pada tabung pertama terjadi kenaikan suhu panas karena

pencampuran yang terjadi.

- Tabung reaksi 2 : percobaan 2- propanol

Masih dengan cara yang sama, pada tabung kedua percobaan pertama yang

berisi 2-propanol ketika ditambahkan dengan CH3COOH glasial, warna yang

terbentuk bening, namun setelah ditambahkan KMnO4 terjadi perubahan warna

menjadi merah muda, dan ketika ditambahkan 1 tetes H2SO4 larutan tidak

terjadi perubahan warna, pada pemberian kembali 1 tetes KMnO4, warna

larutan dari tabung kedua ini terjadi perubahan menjadi bening.

- Tabung reaksi 3 : percobaan t- Butanot

Tabung ketiga yang berisi t-butanol yang ketika ditambahkan dengan

CH3COOH glasial, warna yang terbentuk adalah bening, namun setelah

ditambahkan KMnO4 terjadi perubahan warna menjadi merah muda sama

dengan dua tabung sebelumnya, dan ketika ditambahkan 1 tetes H2SO4 tidak

terjadi perubahan warna dan kembali diberikan 1 tetes KMnO4, warna larutan

dari tabung tidak mengalami perubahan warna menjadi coklat pudar.

Pada percobaan identifikasi alkohol yang dilakukan ini juga menandakan

bahwa: pada tabung reaksi pertama yang berisi etanol menunjukan alkohol

primer hal itu terjadi karena pada saat penambahan H2SO4 dan KMnO4

menyebabkan larutan menjadi tidak berwarna saat pencampuran. Pada tabung


reaksi kedua yang berisi 2- propanol menunjukkan bahwa jenis ini adalah

alkohol sekunder. Dan pada tabung terakhir tergolong pada alkohol tersier.
VIII. KESIMPULAN

Mengidentifikasi jenis-jenis alkohol dan menguji reaktifitas alkohol dengan,

cara reaksi oksidasi dengan mengamati perubahan warna yang dihasilkan akibat

reaksi dari pencampuran larutan. Setelah reaksi terjadi terbentuk:

Tabung reaksi 1 : larutan berwarna merah pudar dan terjadi kenaikan suhu
(primer)

Tabung reaksi 2 : larutan berwarna bening dan terjadi kenaikan suhu


(sekunder)

Tabung reaksi 3 : larutan berwarna coklat pudar dan terjadi kenaikan suhu

(tersier)
IX. DAFTAR PUSTAKA

Brady. James E.1999. Kimia Organik Dasar I. Yogyakarta: UGM-Press.

Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik.


Bina Aksara: Jakarta

Fushie. Annisan. 2008. Alkohol. https://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/


16/alkohol/.

Hadi. 2013. Identifikasi Alkohol.


http://hadyechote.blogspot.com/2013/04/identi fikasi-alkohol.html.

Hart. 1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Edisi Keenam. Erlangga:
Jakarta.

Mardzuki. 1990. Kimia Organik Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Petrucci, Ralph H. 1987. Alih bahasa Suminar Ahmadi. Kimia Dasar Prinsip
dan Terapan Modern Jilid 3 .Erlangga: Jakarta.
X. LAMPIRAN

tabung reaksi 1 tabung reaksi 2 tabung


no percabaan Etanol 2- Propanol t- Bu
warna warna Wa
1 + CH3COOH  Bening bening   Ben
2 + 1 tetes KMnO4  Merah muda  Merah muda  Merah
3 + 1 tetes HeSO4 Merah muda   Merah muda  Merah
4 + 1 tetes KMnO4 Merah pudar bening Coklat

Tabung 1 Etanol Tabung 2 2-Propanol Tabung 3 t-Butanol

Anda mungkin juga menyukai