Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA I

PERCOBAAN III

REAKSI-REAKSI KIMIA

NAMA : ERNAWATI

NIM : 2211014220005

KELOMPOK : III (Tiga)

ASISTEN : SITI INDAH SULISTYANINGSIH

PROGRAM STUDI S-1 FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2022
PERCOBAAN III

REAKSI-REAKSI KIMIA

I.TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan percobaan ini adalah untuk praktikan dapat mengenal reaksi-reaksi kimia dan mampu mengidentifasi reaksi-reaksi kimia.

II.TINJAUAN PUSTAKA

Reaksi kimia merupakan suatu proses perubahan senyawa kimia menjadi senyawa kimia yang baru atau proses berubahan pada atom pada suatu

senyawa menjadi senyawa yang berbeda. Senyawa adalah zat yang terdiri dari dua atau lebih unsur yang bergabung secara kimia dengan

perbandingan massa tertentu. Senyawa adalah zat yang dapat diuraikan menjadi zat (unsur) yang lebih sederhana dengan reaksi kimia daripada

dengan metode fisik. Suatu senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan penyusunnya. Senyawa yang dibentuk oleh ikatan kovalen (berbagi

elektron antara atom yang terikat) (Wandini, 2022).

Pada percobaan ini mengenal dan mengidentifikasi reaksi-reaksi kimia. Beberapa perubahan kimia pada reaksi kimia yang dapat diamati yaitu

perubahan warna, perubahan bau, perubahan suhu, terbentunya endapan, terbentuknya gas, dan perubahan bentuk. Reaksi kimia yang dapat terjadi

dalam larutan yaitu reaksi reduksi oksidasi, reaksi pengendapan dan reaksi kompleksasi (Chang, 2010).

Reaksi Redoks terjadi ketika ada perubahan nilai bilangan oksidasi sebelum dan sesudah reaksi. Secara sederhana reaksi redoks adalah reaksi

transfer elektron. Reaksi Asam-Basa atau yang biasa disebut penetralan adalah reaksi yang mereaksikan zat asam dan zat basa. Reaksi ini biasanya

menghasilkan garam dan air. Dalam titrasi, larutan yang diketahui secara akurat konsentrasi, yang disebut larutan standar, ditambahkan secara

bertahap ke larutan lain dari konsentrasi yang tidak diketahui, sampai reaksi kimia antara dua larutan selesai. Untuk mengetahui reaksi diantara 2

larutan tersebut diperlukan sebuah indikator. Indikator berfungsi mengubah warna larutan ketika sebuah reaksi sudah selesai. Contoh indikator

fenolftalein berubah warna dari tidak berwarna pada larutan asam menjadi merah muda pada larutan basa. Sedangkan pada reaksi pengendapan

menghasilkan produk yang tidak larut atau endapan, diamana endapan tersebut adalah padatan tidak larut yang terpisah dari larutan (Chang, 2010).

Reaksi pengendapan ditandai dengan terbentuknya produk atau endapan yang tidak larut, yang reaksinya biasanya melibatkan senyawa ionik.

Reaksi netralisasi adalah reaksi antara asam dan basa. Reaksi ini biasanya menghasilkan air dan garam, yang merupakan senyawa ionik yang

+ - 2-
terbentuk dari kation selain H dan anion selain OH atau O dan Reaksi redoks dapat dikenal sebagai transfer elektron (Engga dan Enawaty,

2022).

Reaksi-Reaksi kimia dasar dibagi menjadi 4 yaitu,

1. Reaksi Sintesis

Reaksi sintesis adalah reaksi kimia yang melibatkan dua atom atau lebih yang bergabung untuk membuat suatu senyawa baru yang kompleks.
2. Reaksi Dekomposisi

Reaksi dekomposisi merupakan sebuah reaksi kimia yang menguraikan dua atom yang telah tergabung menjadi atom yang sederhana.

3. Reaksi single replacement

Reaksi single replacement adalah sebuah reaksi yang memindahkan suatu atom didalam senyawa tertentu sehingga terbentuk senyawa yang baru.

4. Reaksi double replacement

Reaksi double replacement atau metathesis adalah sebuah reaksi kimia yang memindahkan 2 buah atom, pertukaran pasangan dari anion dan kation.

(Penuntun Praktikum Kimia Dasar, 2022).

III.METODELOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini meliputi,

1. Tabung reaksi 4. Gelas kimia

2. Rak tabung reaksi 5. Gelas ukur

3. Pipet tetes

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi,

1. H2SO4 7. AgNO3

2. KMnO4 8. HCl

3. Na2SO3 9. CuSO4

4. H2C2O4 10. Kl

5. HNO3 11. Indikator phenophtalein

6. NaOH 12. Akuades

3.2 Prosedur Kerja

1mL KMnO4 + 1mL H2SO4

⮚ Dimasukkan pada 3 tabung reaksi dengan masing-masing tabung diberi label A, B dan C

⮚ Dimasukkan ke tabung A sebanyak 1 mL

⮚ Dimasukkan ke tabung B sebanyak 1 mL

H2C2O4

Akuades
Na2SO3

⮚ Dimasukkan ke tabung C sebanyak 1 mL

Catat apa yang terjadi


Hasil ●

HCl, HNO3 dan indikator phenolptalein

⮚ Disiapkan bahan tersebut dan 3 tabung reaksi dengan masing-masing tabung diberi label A, B dan C.

HCl dan indikator phenolptalein

⮚ Dimasukkan ke tabung A sebanyak 1 mL

HCl

⮚ Dimasukkan ke tabung B sebanyak 1 mL

HNO3 dan indikator phenolptalein

⮚ Dimasukkan ke tabung C sebanyak 1 Ml

⮚ Ditambahkan ke reaksi A, B dan C tetes demi tetes sampai berubah warna.

NaOH
Hasil ⮚ Catat tabung berapa saja yang berubah

⮚ Tabung A
⮚ Tabung B

AgNO3 CuSO4

Kl

Hasil

Hasil
HCl

⮚ Catat apa yang terjadi pada tabung A dan B

⮚ Dari semua tahapan diatas analisis reaksi yang terjadi dan tentukan mana yang termasuk reaksi redoks, asam basa dan pengendapan

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Data hasil pengamatan terhadap percobaan “Reaksi-reaksi kimia” dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Data hasil pengamatan 1 ml KMnO4 + 1 ml H2SO4

Ditambahkan bahan (10


Tabung KMnO4 H2SO4 Hasil pengamatan
tetes)

A 1 ml 1 ml Akuades Warna ungu makin gelap dan kehitam-hitam an

B 1 ml 1 ml Na2SO3 Pada bagian atas bening, bagian bawahnya terdapat

endapan. (setelah 15 menit)

C 1 ml 1 ml H2C2O4 Pada bagian atas bening, bagian bawah nya terdapat

endapan (setelah 15 menit)


Tabel 2. Data hasil pengamatan 1 ml HCl + 1 ml HNO3

Ditambah NaOH
Tabung
HCl HNO3 PP
Sebelum Sesudah

A 1 ml - 3 tetes Bening Merah

B 1 ml - Bening Bening

C - 1 ml 3 tetes Bening Merah

Tabel 3. Data hasil pengamatan 1 ml HCl + 1 ml HNO3

Tabung Bahan yang ditambahkan (1mL) Hasil Pengamatan

A AgNO3 + HCl Saat dicampur berwarna putih keruh dan setelah 15 menit terdapat

endapan hitam seperti serbuk.

B CuSO4+ KI Saat dicampur berwarna kuning telur dan setelah 15 menit berubah

warna keorange-an

4.2. Pembahasan

Reaksi kimia adalah suatu proses perubahan suatu senyawa kimia menjadi senyawa lainnya. Tujuan dari percobaan ini agar praktikan dapat

mengenal reaksi-reaksi kimia dan mampu mengidentifikasi reaksi-reaksi kimia. Dipercobaan ini terdapat bebrapa bahan antara lain H 2SO4 (Asam

Sulfat) berfungsi menghilangkan oksidasi, karat dan kerak air. KMnO4 (Kalium Permanganat) digunakan sebagai disinfektan maupun sintesis kimia

organic. Na2SO4 (Natrium Sulfit) digunakan sebagai obat untuk mengobati keracunan sianida atau panau. H2C2O4 (Asam Oksalat) berfungsi

sebagai pengawet alami dan mendukung sel dalam memproduksi energi dalam tubuh. NaOH (Natrium Hidroksida) digunakan sebagai petunjuk

skala pH. AgNO3 (Perak Nitrat), HNO3 (Asam Nitrat) digunakan sebagai reagen dan untuk memproduksi bahan peledak, HCl (Asam Klorida)

digunakan untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan. Kl (Kalium Klorida), CuSO4 (Tembaga II Sulfat), akuades digunakan sebagai

bahan pelarut dari bahan-bahan kimia. Indikator metil merah dan indikator phenophtalein.

Percobaan pertama diketahui dari 1 ml KMnO4 + 1 ml H2SO4 ( asam sulfat ) menghasilkan larutan berwarna ungu gelap. Kemudian dari

penambahan tersebut direaksikan lagi dan dibagi menjadi 3 tabung yang diberi nama tabung A, B, dan C. Dalam tabung A dimasukkan 10 tetes
akuades menghasilkan warna ungu makin gelap dan kehitam-hitaman. Hal ini terjadi karena reaksi ini merupakan reaksi redoks yang dimana

oksidator (KMnO4) dicampur reduktor (H2SO4) kemudian ditambahkan indikator akuades yang bersifat netral sebagai pereaksi sehingga terjadi

proses redoks. Tabung B dimasukkan 10 tetes Na2SO3 ( natrium sulfit ) menghasilkan bagian atas bening dan bagian bawahnya terdapat endapan.

Hal ini dikarenakan reaksi pengendapan karena oksidator (KMnO4) dan asam kuat (H2SO4) direaksikan basa kuat (Na2SO) yang terbentuk dari

basa kuat (NaOH) dan asam lemah (H2SO3) sehingga KMnO4 tidak larut namun membentuk endapan Tabung C dimasukkan 10 tetes H2CO4

( Asam Oksalat ) menghasilkan reaksi pengendapan yaitu bagian atas bening, bagian bawahnya terdapat endapan-endapan.

Percobaan kedua menyiapkan 3 tabung reaksi yang diberi nama tabung A, B, dan C. Tabung A diisi HCl dan 3 tetes indicator phenolphthalein

menghasilkan larutan bening kemudian ditambah NaOH menghasilkan warna setelah didiamkan 15 menit. Tabung A mengalami reaksi asam basa.

Tabung B diisi HCl dan tidak ditambahkan indikator karena tidak ditambahkan indikator tabung B tidak mengalami perubahan warna. Tabung C di

isi HNO3 dan 3 tetes indicator phenolphthalein menghasilkan larutan bening kemudian ditambah NaOH menghasilkan perubahan warna menjadi

warna merah. Tabung C mengalami reaksi asam basa. Hal ini disebabkan asam basa (HNO3) + indikator (PP) direaksikan asam kuat (NaOH)

larutan ternetralisasikan.

Percobaan ketiga menyiapkan 2 tabung yang diberi nama tabung A dan B. Tabung A dimasukkan AgNO 3 dan HCl, saat dicampur larutan dan

dibiarkan selama 15 menit cairan ini menghasilkan sebuah endapan, tabung A mengalami reaksi pengendapan. Tabung B dimasukkan CuSO4 + KI

ketika dua larutan ini direaksikan kedua larutan ini berwarna kuning telur setelah dibiarkan selama 15 menit larutan ini mengalami perubahan warna

menjadi kunig keorangean, tabung B mengalami reaksi asam basa.

V.KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah

1. Suatu zat yang direaksikan dengan zat yang lain akan mengalami perubahan-perubahan yaitu warna endapan, gas dan suhu. Dalam

ketiga percobaan diatas mengalami perubahan warna dan endapan.

2. Pada percobaan 1

a) Tabung A setelah direaksikan berwarna ungu gelap tanpa endapan terjadi reaksi

b) Tabung B setelah direaksikan berwarna bening ada endapan.

c) Tabung C setelah direaksikan berwarna bening ada endapan.

3. Pada percobaan 2

a) Tabung A setelah direaksikan berwarna merah tanpa endapan.

b) Tabung B setelah direaksikan berwarna bening tanpa endapan.

c) Tabung C setelah direaksikan berwarna merah tanpa endapan.


4. Pada percobaan 3

a) Tabung A setelah direaksikan berwarna putih keruh terdapat endapan hitam seperti serbuk.

b) Tabung B setelah direaksikan berwarna keorange-an


DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. (2005). Kimia Dasar. Jakarta. Erlangga

Engga, M. and Enawaty, E. (2022) ‘Pembuatan Petunjuk Praktikum Penentuan Trayek Ph Indikator Alami Berbasis Kearifan Lokal
Masyarakat Dusun Tekalong’, Jurnal Pijar Mipa, 13(1), p. 13.

Indrayani, P. (2013) ‘Analisis Pemahaman Makroskopik, Mikroskopik, dan Simbolik Titrasi Asam-Basa Siswa Kelas XI IPA SMA serta Upaya
Perbaikannya dengan Pendekatan Mikroskopik’, Available at: https://doi.org/10.29303/jpm.v13i1.433.p. 9.

Penuntun praktikum kimia dasar 1 (Untuk PS Fisika).(2022): Universitas Lambung Mangkurat.

Wandini, R.R. (2022) ‘Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dengan Memahami Berbagai Sifat Perubahan Fisika dan Kimia dengan
Metode Eksperiman/Percobaan’, p. 4.

LAMPIRAN
Percobaan 1 Percobaan 2
Percobaan 3

Anda mungkin juga menyukai